DICHLORVOS DAN
PHENTOAT
02
Penggunaan pestisida yang
tidak tepat dapat mengakibatkan keracunan
bahkan kematian
03
Data dari WHO juga menunjukkan bahwa
telah terjadi 220.000 kasus kematian bunuh diri
menggunakan pestisida
04
Dichlorvos dan phenthoat adalah pestisida golongan
organofosfat yang umum digunakan di seluruh dunia,
namun senyawa tersebut juga memiliki efek toksik
pada manusia
Kasus kematian akibat dichlorvo
s dan phentoat
Gejala keracunan organofosfat timbul 6-12 jam setelah paparan. Gejala awal ada
lah ruam dan iritasi kulit, mual, muntah, lemas, sakit kepala, dan gangguan pengl
ihatan. Gejala lanjutan seperti keluar ludah berlebih, keluar lender dari hidung, b
erkemih berlebih, diare, keringat berlebih, air mata berlebih, kelemahan yang dis
ertai sesak nafas, kelumpuhan otot rangka, sukar bicara, hilangnya reflek, kejan
g, dan koma
EFEK KERACUNAN DICHLORVO
S DAN PHENTHOAT
Determinasi dan
Interpretasi Temuan
Uji Pemastian atau
Analisis
Confirmatory Test
Uji Penapisan atau
Screening Test
Penyiapan sampel
ANALISIS TOKSIKOLOGI FOREN
SIK KASUS KEMATIAN AKIBAT D
ICHLORVOS DAN PHENTHOAT
Toksikologi postmortem biasanya diawali dengan uji skrining obat. Uji skrining da
pat dilakukan dengan “general unknown test” (pendekatan terbuka) dan dengan
pendekatan yang ditargetkan. Pendekatan terbuka dengan “general unknown tes
t” dilakukan apabila berdasarkan deskripsi kasus tidak didapatkan senyawa spes
ifik yang menjadi target
c. Uji Pemastian atau Confirmatory Test
Uji pemastian bertujuan untuk memastikan identitas analit Hasil uji pemastian (co
nfirmatory test) dapat dijadikan dasar untuk memastikan atau menarik kesimpula
n apakah sesorang telah menggunakan obat terlarang atau bahan kimia yang dit
uduhkan