Anda di halaman 1dari 18
RUMAH SAKIT ‘AISYIYA PARIAMAN Jalan Abdul Muis No. 26 Taratak, Pariaman 25517 Telp. (0751) 92544 Fax 93444 Email : rsapariaman@yahoo.co. id KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AISYIYAH PARIAMAN NO. 116/RSAP/AKR/X1/2019 TENTANG PROGRAM MANAJEMEN RISIKO FASILITAS DAN LINGKUNGAN Menimbang : Mengingat fey DIREKTUR RUMAH SAKIT AISYIYAH PARIAMAN a, bahwa untuk mengelola risiko dimana pasien dirawat dan staf bekerja memerlukan perencanaan, b. bahwa program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan_ perlu ditetapkan dengan keputusan Direktur UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Permenkes RI No. 11 tahun 2017 tentang keselamtan pasien Permenkes RI No. 27 tahun 2017 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Permenkes RI No. 66 tahun 2016 tentang keselamatan dan kesehatan kerja di Rumah Sakit. Kepmenkes RI No. 07 tahun 2019 tentang persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Permen PU No. 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung Kemenag PU NO. 10/KPTS/2000 tentang ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan SK Komisaris Utama No. 03/SK/BPH/RSAP/X/2019 tentang SOTK Rumah Sakit Aisyiyah Pariaman MEMUTUSKAN Menetapkan Pertama : Keputusan Direktur Rumah Sakit Aisyiyah Pariaman tentang program manjemen risiko fasilitas dan lingkungan Kedua Program menajemen risiko fasilitas dan lingkungan sebagaimana terlampir pada lampiran keputusan ini Ketiga Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan, Ditetapkan di Pariaman I Adly, M. Kes Lampiran : SK Direktur Rumah Sakit “Aisyiyah Pariaman NO. 116/RSAP/AKR/X1/2019 Tentang : Program manjemen risiko fasilitas dan lingkungan 1. Latar Belakang Rumah Sakit Aisyiyah Pariaman beroperasi dan bertanggung jawab terhadap keselamatan, Kesehatan, lingkungan, masyarakat dan mengacu pada peraturan dan perundangan yang berlaku di wilayah hokum Republik Indonesia Manajemen dan pekerja Rumah Sakit Aisyiyah Pariaman berkomitmen untuk melakukan perbaikan kinerja secara berkesinabungan, menggunakan sumber daya secara efesien dan berkeinginan untuk tidak membahayakan manusia dan lingkungan sekitarnya, Rumah Sakit Aisyiyah Pariaman menyusun, menerapkan dan memelihara system manajemen untuk keselamatan,kesehatan,lingkungan dan masyarakat sekitar dengan standar yang diakui oleh dunia sehingga memungkinkan untuk melakukan identifikasi, penilaian dan pengelolaan resiko yang dapat terjadi pada karyawan, pasien, kontraktor, pelanggan, pengunjung, lingkungan dan masyarakat, berupaya menjadi praktisi terdepan di industry pelayanan kesehatan, dapat memenuhi persyaratan hokum yang berlaku, menetapkan dan mencapai target-target perusahaan serta menyediakan dan mengembangkan sumber daya manusia yang diperlukan untuk mencapai target-target keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja. Rumah Sakit Aisyiyah Pariaman menyediakan sistim kerja dan insfrakstruktur yang diperlukan untuk melakukan penanggulangan kebakaran dan tindakan pencegahan sebagai bentuk dari kewaspadaan terhadap bencana, sehingga keselamatan jiwa karyawan, pasien, kontraktor, pelanggan dan pengunjung menjadi perhatian utama Rumah Sakit Aisyiyah Pariaman membina komunikasi dan hubungan dengan karyawan, pasien, kontraktor, mikta usaha, pelanggan, pengunjung dan masyarakat untuk membangun hubungan dengan dasar kejujuran, keterbukaan, keterlibatan dan saling menguntungkan dan berbagi tanggung jawab untuk mencapai persyaratan- persyaratan dalam kebijakan ini untuk memastikan bahwa kebijakan ini masih sesuai dengan kebutuhan stake-holder. Rumah Sakit Aisyiyah Pariaman akan meninjau ulang dan melaporkan kepada pihak terkait mengenai kesesuainnya Keberhasilan Rumah Sakit Aisyiyah Pariaman akan tercapai apabila berhasil ‘mencapai sasaran yang mengarah pada nol potensi bahaya (zero harm). Dasar Hukum : 1, Undang-ungang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 4, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahung 2005 sebagai peraturan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung. 6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 Tanggal 30 Desember 2008 tentang pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung. 7. Peraturan Menteri_ Kesehatan Republik Indonesia» Nomor :363/MenKes/Per/IV/1998 tentang pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan pada Sarana Pelayanan Kesehatan 8, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204/MenKes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. 9. Keputusan Menteri_ Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1439/MenKes/X1/2002 tentang penggunaan Gas Medis Pada Sarana pelayanan Kesehatan 10.Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor : 10/KPTS/2000 tentang, ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. 11.Keputusan Kepala Bapedal nomor 01/Bapedal/9/95 tentang Tata cara dan Persyaratan Teknis penyimpanan dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahay dan Beracun. 12.Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor : Kep. 186/Men/1999 tentang unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja. 13.SNI 03-6390-2000 tentang Konservasi Energi Sistem tata Udara pada Bangunan Gedung Mm. IV. 14,SNI_ 03-6572-2001 tentang tata cara perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian udara pada Bangunan Gedung. 15.KepMenLh Nomor : 58 tahun 1995 tentang Buku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Rumah Sakit TUJUAN 1, Tujuan Umum ‘Tercapainya cara kerja, lingkungan kerja yang selamat, sehat, aman dan nyaman bagi pasien, keluarga, pengunjung, masyarakat dan staf dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan produktivitas kerja staf di rumah sakit 2. Tujuan Khusus Terlaksananya pemeliharaan dan perbaikan sarana rumah sakit. b. Memelihara dan meningkatkan kesehatan fisik, mental dan social pekerja pada semua jenis pekerjaan dan juga untuk meningkatkan kapasitas kerjanya. ¢. Mencegah terjadinya gangguan kesehatan atau penyakit pada pekerja yang disebabkan kondisi yang tidak selamat dan tidak sehat. d. Melindungi pekerja dari resiko akibat lingkungan kerja yang mengganggu kesehatan ce. Penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang sesuai dengan kemampuan psikologisnya f Mengembangkan organisasi. dan budaya kerja yang mendukung keselamatan kerja yang tercermin dari system manajemen pengembangan seumber daya manusia dan manajemen mutu dari perusahaan, KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 1. Kegiatan Pokok Memenuhi standar keselamatan kerja di rumah sakit yang tertuang dalam Instrumen Akreditasi RS Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) Rumah Sakit meliputi area : A. Keselamatan dan Keamanan - Keselamatan. Suatu tingkatan keadaan tertentu dimana gedung, halaman/ground dan peralatan rumah sakit tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, staf dan pengunjung - Keamanan. Proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan, atau akses serta penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang B, Bahan berbahaya. Penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan radioaktif dan bahan berbahaya lainnya harus dikendalikan dan limbah bahan berbaya dibuang secara aman. C. Manajemen emergensi bencana. Tanggapan terhadap wabah, bencana dan keadaan emergensi direncanakan dan efektif. D. Pengamanan medis. Peralatan dipilih, dipelihara dan digunakan sedemikian rupa untuk mengurangi risiko. E. Sistem utilitas, Listrik, air dan sistem pendukung lainnya dipelihara untuk meminimalkan risiko kegagalan pengoperasian. F. Sistem utilitas, Listrik, air dan sistem pendukung lainnya dipelihara untuk meminimalkan risiko kegagalan pengoperasian Dalam melaksanakan program-program tersebut Tim MFK RS bekerjasama secara aktif dengan komite pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS) dan Komite mutu dan keselamatan pasien 2, Rineian Kegiatan A. Keselamatan dan Keamanan Keselamatan 1) ARSITEKTURAL a) Memelihara secara baik dan teratur jalan keluar sebagai sarana penyelamat (agress) bagi pemilik dan penggunaan bangunan. b) Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur tampak luar bangunan sehingga tetap rapih dan bersih. c) Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur dalam ruang serta perlengkapannya. ) Menyediakan sistem dan sarana pemeliharaan yang memadai dan berfungsi secara baik, berupa _perlengkapan/peralatan_tetap darv/atau alat bantu kerja (tools). 3) ©) Melakukan cara pemelihara omament dan dekorasi yang benar oleh petugas yang mempunyai keahlian dan/atau kompetensi di bidangnya. STRUKTURAL ) Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur struktur bangunan gedung dari pengaruh korosi, cuaca, kelembaban, dan pembebanan di luar batas kemampuan struktur, serta pencemaran lainnya, b) Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur pelindung struktur. ©) Melakukan pemeriksaan berkala sebagai bagian dari perawatan preventif (preventive maintenance). 4) Menengah dilakukan perubahan dar/atau penambahan fungsi kegiatan yang menyebabkan meningkatkan beban yang bekerja pada bangunan gedung, di luar batas beban yang direncanakan, ¢) Melakukan cara pemeliharaan dan perbaikan struktur yang benar oleh petugas yang mempunyai keahlian darvatau kompetensi di bidangnya, ) Memelihara bangunan agar difungsikan sesuai dengan penggunaan yang direncanakan. MEKANIKAL (TATA UDARA, SANITASI, PLAMBING DAN RANSPORTASI) a) Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala sistem tata udara, agar mutu udara dalam ruangan tetap memenuhi persyaratan teknis, dan kesehatan yang disyaratkan meliputi pemeliharaan peralatan utama dan saluran udara, b) Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala sistem distribusi air yang meliputi penyediaan air bersih, sistem instalasi air kotor, sistem hidran, sprinkler dan septik tank serta unit pengolahan limbah ; c) Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala sistem transportasi dalam gedung, baik berupa lif, escalator, travelator, tangea, dan peralatan transportasi_ vertical lainnya. 4) ELEKTRIKAL (CATU DAYA, TATACAHAYA, TELEPON, KOMUNIKASI DAN ALARM) @) Melakukan pemeriksaan periodic dan memelihara pada perlengkapan pembangkit daya listrik cadangan. b) Melakukan pemeriksaan periodic dan memelihara pada perlengkapan penangkal petir. ©) Melakukan pemeriksaan periodic dan memelihara sistem instalasi listrk, baik untuk pasokan daya listrik maupun untuk penerangan ruangan. d) Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara jaringan instalasi tata suara dan komunikasi (telepon) serta data, ¢) Melakukan pemeriksaan periodic dan memelihara jaringan sistem tanda bahaya dan alarm, 5) TATA RUANG LUAR a) Memelihara secara baik dan teratur kondisi dan permukaan tanah darvatau halaman luar bangunan gedung, b) Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur pertamanan di luar dan di dalam bangunan gedung, seperti vegetasi (landscape), bidang perkerasan (hardscape), perlengkapan ruang luar (landscape furniture), saluran pembuangan, pagar dan pintu gerbang, lampu penerangan luar, serta pos/gardu jaga. c) Menjaga kebersihan di luar bangunan gedung, pekarangan dan Jingkungannya. 4) Melakukan cara pemeliharaan taman yang benar petugas yang mempunyai kahlian dan/atau kompetensi di bidangnya. 6) TATA GRHA (HOUSE KEEPING) Meliputi seluruh kegiatan House keeping yang membahas hal-hal terkait denga sistem pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung, di antaranya mengenai Cleaning Service, Landscape, Pest Control, General Cleaning mulai dari persiapan pekerjaan, proses operasional sampai kepada hasil kerja akhir. a) Pemeliharaan Kebersihan (Cleaning Service). Program kerja pemeliharaan kerja gedung meluputi program kerja harian, ‘mingguan, bulanan dan tahunan yang bertujuan untuk memelihara kebersihan gedung yang meliputi kebersihan “Public Area’, ‘Office Area’ dan “Toilet Area’ serta kelengakapannya b) Pemeliharaan dan Perawatan Hygience Service. Program kerja “Hygiene Service meliputi program pemeliharaan dan perawatan untuk pengharum ruangan dan anti septic yang memberikan kesan bersih, harum, sehat meliputi ruang kantor, lobby, lif, ruangan rapat maupun toilet yang disesuaikan dengan fungsi dan keadaan ruangan. ©) Pemeliharaan Pest Control. Program —kerja_pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan ‘Pest Control’ bisa dilakukan setiap tiga bulan atau enam bulan dengan pola kerja bersifat umum, berdasarkan volume gedung secara keseluruhan dengan tujuan untuk menghilangkan hama tikus, serangga dan dengan cara Penggunaan pestisida, penyemprotan, pengasapan (fogging) atau fumigasi, baik ‘indoor’ maupun ‘outdoor’ untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna gedung. d) Program Genenal Cleaning. Program pemeliharaan kebersihan yang dilakukan secara umum untuk sebuah gedung dilakukan untuk tetap menjaga keindahan, kenyamanan maupun performance gedung yang dikerjakan pada hari hari tertentu atau pada hari libur yang bertujuan untuk mengangkat atau mengupas kotoran pada suatu objek tertentu, misalnya lantai, kaca bagian dalam,dinding, toilet perlengkapan kantor. Keamanan 1) Melindungi pasien dari kekerasan fisik. 2) Bayi, anak-anak, lanjut usia dan lainnya yang kurang/tidak mampu melindungi dirinya sendiri diberi pethatian yang serius. 3) Individu yang tidak memiliki identitas diperiksa 4) Lokasi terpencil atau terisolir di monitor. 5) Melakukan identifikasi terhadap daerah-daerah yang. beresiko menyebabkan terjadinya ancaman keselamatan dan kesehatan kerja 6) Membuat peta/denah lokasi rumah sakit pada tiap lantai dan area. 7) Membuat dan menggunakan tanda pengenal/kartu nama bagi karyawan, pasien, pengunjung, dan vendor. 8) Menjamin keamanan pasien, keluarga, petugas/staf dan pengunjung, 9) Menjamin keselamatan dan keamanan selama masa pembangunan dan renovasi. 10)Memfasilitasi_ pemanfaatan Sumber Daya Rumah Sakit untuk keselamatan dan keamanan B. Pengelolaan Bahan Berbahaya 1) Melakukan identifikasi setiap lokasi dan bahan berbahaya dan beracun (B3) yang digunakan di RS Aisyiyah Pariaman. 2) Melakukan pengawasan untuk penyimpanan, pengamanan dan pengelolaan bahan dan bahan berbahaya 3) Pemantauan pengadaan bahan dan barang berbahaya secara konsisten dan periodik. 4) Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan sifat-sifat B3. 5) Menyediakan Spill Kit untuk mengatasi adanya tumpahan (Spill) B3. 6) Melakukan pelatihan petugas terkait dengan pengadaan, penyimpanan dan pengelolaan bahan Berbahaya dan Beracun. 7) Melakukan Pencatatan, pelaporan, evaluasi, analisa dan tindak Lanjutnya C. Manajemen Emergency (bencana) 1) Identifikasi potensi bencana Internal dan Eksternal. 2) Pelatihan/Training dan Simulasi kewaspadaan bencana dan evaluasi. 3) Menjalin kerjasama dengan rumah sakit lain, rumah sakit pusat rujukan, dan lintas sector. 4) Melakukan identifikasi bencana internal dan eksternal di lingkungan rumah sakit sesuai denga format yang tersedia. 5) Pelatihan/Training Staft : a) Training Kewaspadaan Bencana Rumah Sakit (Minimal 1x/Tahun). b) Training Basic Life Support/BLS (Minimal 1x/Tahun) ©) Training Evakuasi Pasien (minimal 1x/tahun) 6) n 8) 9) Simulasi (Drills) a) Simulasi Bencana / Musibah Massal / Disaster Drills (minimal Ix/tahun), b) Simulasi Evakuasi Pasien (minimal 1x/tahun), Menjalin kerjasama dengan RS lain disekitar Lokasi Menjalin kerjasama dengan RS pusat rujukan. Melakukan kerjasama lintas Sektoral (Dinas Kesehatan, Polisi, PMI, Masyarakat setempat, dsb). Keamanan Kebakaran i) 2) 3) 4) 5) 6) 2 Monitoring Inspeksi Listrik secara teratur. Pemeliharaan peralatan kesehatan dan non kesehatan secara rutin, Menyediakan alat pemadam api ringan dengan jumlah cukup sesuai dengan ketentuan yang berlaku Inspeksi peralatan pemadam kebakaran secara berkala. Diklat pemadaman api bagi pegawai rumah sakit, yang dilakukan secara berkala. Menyediakan system deteksi dini alarm kebakaran. Melakukan pengujian dan kalibrasi peralatan. Peralatan Medis iD) 2) 3) 4) 5) 6) a) 8) Melakukan investarisasi peralatan medis. Menyusun jadwal pemeliharaan peralatan medis. Menyusun prosedur pemeliharaan peralatan medis. Melakukan pemeliharaan peralatan medis, Melakukan pengecekan peralatan medis secara rutin Melaksanakan tes fungsi untuk alat medis baru yang disaksikan bersama antara pihak penjual/distributor dengan petugas maintenance medis dan pengguna. Setelah alat berfungsi sebagaimana mestinya, maka pihak distributor harus menempelkan stiker tes fungsi Melaksanakan tes fungsi untuk alat medis yang telah diperbaiki Melakukan pengujian / kalibrasi eksternal denga instansi terkait untuk peralatan medis dan penunjang yang tidak mampu untuk dikalibrasi internal sesuai denga regulasi pasal 4 Permenkes RI no, 363 tahun 1998, 9%) Melaukan perbaikan peralatan medis dan penunjang. 10)Melakukan penggantian peralatan medis yang telah discontinuous sesuai dengan kebijakan managemen. F, Sistem Utility / pendukung ) 2) 3) 4) 5) 6) 0) 8) %» Melakukan investarisasi sarana peralatan umum. Menyusun jadwal pemeliharaan sarana peralatan umum. Menyusun prosedur pemeliharaan sarana peralatan umum. Melakukan pemeliharaan sarana peralatan umum. Melakukan pengecekan sarana peralatan umum secara rutin. Melaksanakan tes fungsi untuk sarana peralatan umum baru yang disaksikan bersama antara pihak penjual/distributor dengan petugas maintenance dan pengguna. Setelah alat berfungsi sebagaimana mestinya, Maka pihak distributor harus menempelkan stiker tes fungsi Melaksanakan tes fungsi untuk sarana peralatan umum yang telah diperbaiki. Melakukan perbaikan sarana peralatan umum. Melakukan penggantian sarana peralatan umum yang telah discontinous sesuai dengan kebijakan managemen, CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1) Membentuk Tim MFK. 2) Membuat kebijakan SPO, Pedoman, Panduan MFK. 3) Sosialisasi Kegiatan MFK. 4) Membuat jadwal pelatihan. 5) Membuat jadwal monitoring dan evaluasi 6) Membuat jadwal pemeliharaan, perbaikan dan kalibrasi peralatan. 7) Memasang rambu-rambu daerah berisiko dan system deteksi dini. 8) Survey identifikasi resiko. 9) Monitoring dan evaluasi. VI. SASARAN 1) Pasien, keluarga pasien, pengunjung, staf rumah sakit dan masyarakat sekitarnya dengan ketentuan, 2) Angka infeksi Hals (Healthcare Associated Infections) JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN No Bulan Ke Jenis Kegiatan 576 [7/8 [9 | tof ir] 12 Memastikan semua perizinan) sesuai dengan aturan yang berlaku. | penggunaan fasilitas fisik telah |X Melakukan identifikasi terhadap daerah-daerah yang _berisiko menyebabkan terjadinya ancaman keselamatan dan kesehatan kerja. Membuat peta/denah Tokasi rumah sakit pada tiap lantai dan area, Membuat dan menggunakan tanda pengenal/kartu nama bagi karyawan, pengunjung, dan vendor. ‘keamanan petugas / Menjamin pasien, keluarga, staf dan pengunjung dan masa Menjamin keselamatan keamanan selama pembangunan dan renovasi. Memfasilitasi pemanfaatan Sumber Daya Rumah —Sakit keselamatan dan keamanan, untuk Melakukan_ Fisik Pemeriksaan Fasilitas ‘Membuat Perencanaan pengurangan resiko dari hasil_pemeriksaan fasilitas fisik. if Perencanaan pemeliharaan sarana dan prasarana RS. IT | Kalibrasi peralatan medis. x Uji coba system utility, gas medis, |_| | l_| | 2 x |x x} x system kunci lainnya. | | 13 | Pemasangan rambu K3 x [|x | ~| Melakukan memonitor dan evaluasi | 4 |x x| x kemajuan program, | | Membuat sistem pelaporan data | 1 | | 15 | yang dapat menghasilkan solusi atas, |x x x permasalahan yang ditemukan. , | | | e VU. BUDGET Anggaran manajemen fasilitas dan keselamatan bebankan pada anggaran rumah sakit, rincian kebutuhan anggaran diatur tersendiri. Pencarian dana diatur sedemikian rupa antara pengelola program MFK dan Ka. subag keuangan dan program rumah sakit. IX. PENCATATAN, PELAPORAN KEGIATAN DAN EVALUASI KEGIATAN Pencatatan dan pelaporan menjadi elemen —_penting dalam pendokumentasikan berjalannya satu program kerja termasuk program kerja manajemen fasilitas » dan keselamtan, Karena itu unit-unit kerja terkait dengan program kerja ini harus mengisi form-form laporan yang telah dibuat guna menjamin tersedianya dokumen yang dibutuhkan dalam sistem pencatatan dan pelaporan, Beberapa hal yang terkait dengan pencatatan dan pelaporan MFK adalah : a. Petugas/Staf RS Aisyiyah Pariaman mengisi form incident report jika menemukan adanya potensi dan kejadian kecelakaan kerja pada saat melaksanakan tugas di RS Aisyiyah Pariaman b. Setiap 3 (tiga) bulan Tim MFK melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan. ¢. Hasil evaluasi yang urgen segera dilaporkan pada Direktur, sedangkan laporan berkala dilakukan pada Direktur minimum sekali 6 (enam) bulan d. Evaluasi keseluruhan program MFK sasaran pada tahun yang bersangkutan dan perencanaan pada tahun berikutnya,

Anda mungkin juga menyukai