Askep Komunitas Fix Bangettt
Askep Komunitas Fix Bangettt
Askep Komunitas Fix Bangettt
KELOMPOK 3 GELOMBANG 1 :
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
setiap orang untuk dapat berperilaku hidup yang sehat untuk mencapai derajat
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat
1
2
memberikan nilai positif bagi pembangunan kesehatan itu sendiri. Untuk itu
dan informatif
lain:
Publik
Terintegrasi
dengan cara memperkuat garis pertahanan diri, baik yang bersifat fleksibel,
dalam sistem ini adalah anggota tim kesehatan yang mempunyai wewenang
pada ilmu dan kiat keperawatan yang membentuk sikap dan kemampuan
Kabupaten Banyumas
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
keperawatan komunitas
C. MANFAAT PENULISAN
1. Untuk Mahasiswa
6
masyarakat
interpersonal
2. Untuk Masyarakat
pencegahan penyakit
masyarakat
3. Untuk Pendidikan
4. Untuk Profesi
Banyumas
D. SISTEMATIKA
komunitas.
Bab III : Penerapan Asuhan Keperawatan Komunitas yang terdiri dari tahap
evaluasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PARADIGMA SEHAT
yang dipengaruhi oleh banyak factor yang bersifat lintas sector dan upaya
merupakan karunia Tuhan yang patut kita syukuri.Oleh karena itu, kesehatan
a. Lingkungan
b. Perilaku
8
9
c. Pelayanan kesehatan
d. Keturunan.
a. Keadaan pemukiman
b. Tempat kerja
c. Sekolah
d. Tempat umum
e. Air
b. Kesehatan merupakan salah satu dari tiga faktor utama yang sangat
pembangunan oleh berbagai negara. Pada tahun 2000, para pemimpin dunia
dengan isu-isu yang sangat mendasar tentang pemenuhan hak asasi dan
kebebasan.
terutama pada saat Indonesia masih berada pada masa transisi memulihkan
Hal inilah yang akan di kaji dalam tulisan ini, bagaimana strategi yang
millennium.
pada empat program prioritas yaitu penurunan angka kematian ibu dan bayi,
penurunan prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta
karenanya Info data yang disusun dalam rangka Hari Anak anak Balita
tanggal 8 April ini mengangkat data yang terkait dengan upaya penurunan
Gizi Anak, pengertian pendek dan sangat pendek adalah status gizi yang
didasarkan pada indeks Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Tinggi
(pendek) dan severely stunted (sangat pendek). Balita pendek (stunting) dapat
diketahui bila seorang balita sudah diukur panjang atau tinggi badannya, lalu
pendek adalah balita dengan status gizi yang berdasarkan panjang atau tinggi
dipengaruhi dari kondisi ibu/calon ibu, masa janin, dan masa bayi/balita,
termasuk penyakit yang diderita selama masa balita. Seperti masalah gizi
Association (2004) yaitu sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat dan teori
yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana
dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yangn erat antar para
(Wahyudi, 2010).
PHN (Public Health Nursing) namun pada akhir-akhir ini lebih tepat
(Depkes, 2006).
komunitas.
tersebut.
secara sosial.
2) Kerjasama (Partnership)
cepat.
2006).
kompeten.
bermutu yang mewakili sesuatu yang nyata atau gambaran yang mendekati
kenyataan dari konsep. Model praktik keperawatan didasarkan pada isi dari
sebuah teori dan konsep praktik (Riehl & Roy, 1980 dalam Sumijatun, 2006).
keperawatan yang terdiri dari yang terdiri dari klien, lingkungan, kesehatan
1. Manusia
harmoni dan merupakan suatu kesatuan dari variabel yang utuh, yaitu:
2. Lingkungan
3. Sehat
cultural dan spiritual pada tiga garis pertahanan klien, yaitu garis
24
a. Normally well
b. Pessimistic
c. Socially ill
d. Hypochondriacal
e. Medically ill
f. Martyr
g. Optimistic
sakit medisnya
25
h. Seriously ill
atau asuhan langsung yang berfokus kepada kebutuhan dasar komunitas, yang
berkaitan dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat,
keperawatan.
defense, normal line of defense, dan resistance defense (lihat gambar 1).
27
Gambar 2.1 fleksible lineof defense, normal line of defense, dan resistance defense
orang yang memiliki satu atau lebih karakteristik (Stanhope & Lancaster,
Spradley, 2005).
Keperawatan
pengkajian komunitas terdiri dari dua bagian utama yaitu inti dan delapan
a. Manusia
b. Lingkungan
c. Sehat
klien yang menjadi sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari
individu dari Neuman (1972 dalam Anderson, 2006) untuk melihat masalah
sebagai berikut:
1. Tingkat individu
penderita resiko tinggi seperti penderita penyakit demam darah dan diare.
2. Tingkat keluarga
kesehatan anggotanya.
3. Tingkat komunitas
dalam lingkup kecil sampai dengan lingkup yang luas didalam suatu
dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
1. Pengkajian
2. Pengumpulan Data
a. Data inti
2) Data demografi
3) Vital statistic
1) Pemukiman
2) Sanitasi
3) Fasilitas
4) Batas-batas wilayah
5) Kondisi geografis
1) Pelayanan kesehatan
d. Ekonomi
1) Jenis pekerjaan
4) Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga, dan lanjut usia
1) Keamanan
2) Transportasi
1) System pengorganisasian
2) Struktur organisasi
g. System komunikasi
h. Pendidikan
4) Rekreasi
5) Kebiasaan rekreasi
3. Jenis Data
a. Data Subyektif
b. Data Obyektif
pengukuran.
4. Sumber Data
a. Data primer
pengkajian.
b. Data sekunder
6. Pengolahan Data
7. Analisis Data
b. Menetapkan kekuatan
a. Prioritas masalah
1) Perhatian masyarakat
2) Prevalensi kejadian
6) Aspek politis
terdiri atas tiga bagian, yaitu : gambaran masalah yang merupakan respon
Farlane, 2000 ).
yang meliputi tujuan yang ingin dicapai dan rencana tindakan untuk
10. Implementasi
bersifatpreventif.
a. Pencegahan primer
perlawanan terhadapnya.
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tersier
11. Evaluasi
merupakan
40
BAB III
PAPARAN
A. PENGKAJIAN
1. Data Inti
RW. Desa Petir memiliki jumlah penduduk 3551 Jiwa terdiri dari
b. Data Demografi
presentase 100%.
3) Jenis kelamin
keluarga extended.
frekuensi 5,7%.
(81,3%) balita.
4 (12,5%) balita.
46
Tabel 3.7.
posyandu.
48
a. Pemukiman
Tabel 3.9.
(7 %).
lain-lain.
KK (2,2 %).
a. Pelayanan Kesehatan
Kesehatan
4. Ekonomi
a. Jenis pekerjaan
Bekerja
Lain-Lain 81 20,2
Total 401 100.0
Berdasarkan tabel tersebut diatas diketahui bahwa penduduk
Tani 55 jiwa (13,7%), dagang 21 jiwa (5,2 %), PNS 6 jiwa (1,5%),
a. Keamanan
km.
b. Transportasi
a. Sistem pengorganisasian
yang ada di Desa, dari unit terkecil RT, RW, Karang Taruna,
b. Struktur organisasi
7. Sistem Komunikasi
surat yang bersifat tertulis dari tingkat RW, RT, sampai ke individu,
8. Pendidikan
sebagian besar atau 159 jiwa (39,7%) tamat SD, 86 jiwa (21,4%)
Negeri 2 Petir).
9. Rekreasi
a. Kebiasaan rekreasi
2.
60
No Data Problem
1. Data Primer: Domain 1 : Promosi
Berdasarkan wawancara dengan Kesehatan
lansia di posyandu lansia,
Kelas 1 : Kesadaran
sebagian besar lansia mengatakan
Kesehatan
jarang berolahraga..
Berdasarkan wawancara,lansia Diagnosa : Gaya hidup
belum mengetahui manfaat kurang gerak (00168)
olahraga bagi kesehatan.
Data Sekunder :
Berdasarkan data lansia yang
diperoleh dari kader sebanyak
30 orang lansia tidak aktif
mengikuti kegiatan posyandu
lansia .
Data Primer: Domain 1: Promosi
Berdasarkan hasil Kesehatan
pemeriksaan tekanan darah
Kelas 2: Manajemen
lansia didapatkan hasil
Kesehatan
sebanyak 15 orang lansia
mengalami hipertensi. Diagnosa: Defisien
Berdasarkan hasil Kesehatan Komunitas
pemeriksaann gula darah pada (00215)
lansia RW 04 sebagian besar
lansia menderita Diabetes
Melitus.
Data Sekunder:
Berdasarkan hasil data di
posyandu lansia didapat
61
Data Sekunder :-
4Data Primer : Domain 1 : Promosi
4 Kesehatan
Berdasarkan survey dan
4
observasi di SD Negeri 2 Petir Kelas 2 : Manajemen
4
sebagian siswa ada yang belum Kesehatan
4
mengerti dan paham cara
62
Data Sekunder :
Data Primer: Domain 1 : Promosi
Kesehatan
Dari hasil wawancara dengan
ibu yang memiliki balita Kelas 2: Manajemen
masih ada yang belum Kesehatan
mengerti tentang pentingnya
Diagnosa:
gizi dan nutrisi untuk balita
Ketidaefektifan
Dari hasil wawancara dengan
Manajemen Kesehatan
ibu yang memiliki balita
(00078)
banyak ibu yang mengeluh
anaknya susah untuk makan.
Dari hasil wawancara dengan
ibu balita banyak balita yang
masih memilih-milih
63
Data Sekunder:
Data Sekunder: -
Data Sekunder :
Berdasarkan data
dipuskesmas terdapat kegiatan
PSN secara rutin di setiap
bulannya.
Berdasarkan data puskesmas 4
bulan terakhir terdapat warga
yang terkena Demam
Berdarah.
65
Jumlah Urutan
No Masalah Kesehatan A B C D E F G H I J K
Score Prioritas
Gaya hidup kurang gerak
1. 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 30 4
(00168)
Ketidaefektifan Manajemen
5. 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 30 5
Kesehatan (00078)
Beresiko (00188)
Kesiapan meningkatkan
8. 3 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 33 2
manajemen kesehatan
6. Prioritas Masalah
7. Perencanaan
Tanda dan
gejala 2 5
penyakit
Kelompok
dukungan 3 5
yang tersedia
Sumber
informasi
penyakit 2 5
yang
terpercaya
pengobatan dan
80
untuk
mencapai
luaran yang
di inginkan
Kelompok
dukungan 3 5
yang tersedia
1. tidak pernah menunjukan
2. jarang menunjukan
3. kadang-kadang menunjukan
4. sering menunjukan
5. secara konsistensi menunjukan
Menggunaka 3 5
n alat dengan
benar
Keterangan:
1= tidak pernah menunjukan
2= jarang menunjukan
3= kadang-kadang menunjukan
4= sering menunjukan
5= secara konsistem menunjukan
-
85
8. Implementasi
DIAGNOSA
KEGIATAN EVALUASI FORMATIF/PROSES
No KEPERAWAT ANALISA
DAN STRATEGI (JANGKA PENDEK)
AN
Domain 1 : Pengelolaan 1. Pengelolaan Sampah 1. Pengelolaan Sampah (Ecobriks)
Promosi Sampah a. Evaluasi Struktur a. Kekuatan
Kesehatan (Ecobricks) Pada hari Selasa, 24 Audience sangat antusias dalam mengikuti kegiatan
Desember 2019 kami Ada feedback dari audience
Kelas 2 : sudah mengunjungi Respon positif yang ditunjukan
Manajemen rumah Ibu RT 06 RW Proses pelaksanaan kegiatan sudah sesuai dengan peran
Kesehatan 04 untuk meminta izin dan tugas masing-masing mahasiswa
1.
diadakannya kegiatan Kerjasama antar mahasiswa terjalin dengan baik.
Diagnosa : penyuluhan tentang Segala kebutuhan alat dan bahan sudah dipersiapkan
Perilaku efektifitas pengelolaan sebelumnya
Kesehatan sampah dan demonstrasi b. Kelemahan
Cenderung pengelolaan sampah Kelemahan dalam kegiatan penyuluhan tentang
beresiko dengan di daur ulang efektifitas pengelolaan sampah dan demonstrasi
(001880 menjadi kerajinan yaitu pengelolaan sampah dengan di daur ulang menjadi
86
ecobriks. kerajinan yaitu masih ada beberapa alat dan bahan untuk
Anggota kelompok demontrasi yang masih kurang misalnya batang kayu.
penyuluh dan peserta Adanya keterbatasan waktu sehingga hanya membuat
berada pada posisi dan satu jenis kerajinan yaitu ecobriks.
tempat yang sudah
direncanakan.
Pembagian tugas
berjalan sesuai dengan
posisi pada saat
pelaksanaan kegiatan
berjalan.
Tempat dan alat tersedia
sesuai dengan
perencanaan.
Pre planning telah di
setujui.
Media dan alat
pengajaran pada saat
kegiatan telah tersedia.
87
b. Evaluasi proses
Jumlah peserta yang
hadir pada kegiatan
tersebut di rumah warga
adalah 25 orang. Jumlah
tersebut belum sesuai
dengan target yaitu
dengan target 30 orang.
Peserta aktif
mendengarkan dan
bertanya tentang
pengelolaan sampah
rumah tangga
Pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan.
Peserta mengikuti acara
atau kegiatan
penyuluhan sampai
88
selesai.
Peserta berperan aktif
selama kegiatan
berjalan.
Demontrasi berjalan
dengan yang diharapkan
c. Evaluasi Hasil
Peserta yang hadir
dalam kegiatan 85% dari
yang diundang.
Peserta yang hadir
menjelaskan pengertian
efektifitas pengelolaan
sampah.
Peserta yang hadir
mengetahui jenis
sampah dan sumber
sampah.
89
2. Domain 1: Penyuluhan DBD 1. Penyuluhan DBD dengan 1. Penyuluhan tentang DBD dengan membuat ovitrap
Promosi dengan membuat membuat ovitrap a. Kekuatan
Kesehatan ovitrap a. Evaluasi Struktur Penerimaan yang baik dari semua peserta
Kelompok Penyuluhan Tersedianya tempat, sarana dan prasarana untuk
Kelas 2: dan peserta berada pada pelaksanaan penyuluhan yang memperlancar
Manajemen posisi yang sudah pelaksanaan.
Kesehatan direncanakan. Respon positif yang ditunjukan dengan adanya
Waktu pelaksanaan tanggapan dan tanya jawab dari peserta.
Diagnosa: penyuluhan dan peserta b. Kelemahan
Kesiapan berada tepat sesuai dengan Pada saat penyuluhan kurang adanya pengeras suara.
meningkatkan yang telah disepakati
manajemen sebelumnya.
kesehatan Persiapan tempat, sarana
(00162) dan prasarana telah
tersedia
Materi dan media tentang
Penyuluhan DBD dengan
mebuat ovitrap telah siap
untuk disajikan
91
b. Evaluasi Proses
Jumlah peserta yang hadir
pada kegiatan penyuluhan
tentang DBD membuat
ovitrap sebanyak 25 orang.
Peserta mengikuti
kegiatan penyuluhan
sampai selesai
Peserta aktif
mendengarkan dan
bertanya tentang stunting.
Media dan alat bantu dapat
digunakan secara efektif
Acara dapat berjalan sesuai
rencana
c. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan
penyuluhan 80% peserta
memahami tentang
92
penanganan stunting
Peserta yang hadir 80%
mengetahui tentang DBD
Peserta yang hadir 80%
mengetahui penyebab DBD
Peserta yang hadir 75%
mengetahui cara membuat
ovitrap
93
3 Domain 1: Pemeriksaan tensi 3.Pemeriksaan TD dan GDS 3.Pemeriksaan Tensi dan GDS
Promosi dan GDS d. Evaluasi Struktur c. Kekuatan
kesehatan Pada hari Sabtu, 28 Penerimaan yang baik dari semua peserta
Desember 2019 kami Tersedianya tempat, sarana dan prasarana untuk
Kelas 2: sudah mengunjungi pelaksanaan penyuluhan yang memperlancar
Manajemen rumah Ibu Kader RW 04 pelaksanaan.
kesehatan untuk meminta izin Kegiatan pemeriksaan tensi dan GDS berjalan lancar
diadakannya kegiatan tanpa ada hambatan suatu apapun.
Diagnosa: penyuluhan tentang
Defisien hipertensi pada lansia.
kesehatan Anggota kelompok
komunitas penyuluh dan peserta
(00215) berada pada posisi dan
tempat yang sudah
direncanakan.
Pembagian tugas
berjalan sesuai dengan
posisi pada saat
pelaksanaan kegiatan
94
berjalan.
Tempat dan alat tersedia
sesuai dengan
perencanaan.
Pre planning telah di
setujui.
Media dan alat
pengajaran pada saat
kegiatan telah tersedia.
e. Evaluasi proses
Jumlah peserta yang
hadir pada kegiatan
tersebut di halaman SD
Negeri 2 Petir adalah 40
orang. Jumlah tersebut
belum sesuai dengan
target yaitu dengan
target 50 orang.
Peserta aktif
95
mendengarkan dan
bertanya tentang
pengelolaan sampah
rumah tangga
Pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan.
Peserta mengikuti acara
atau kegiatan
pemeriksaan TD dan
GDS sampai selesai.
Peserta berperan aktif
selama kegiatan
berjalan.
Demontrasi berjalan
dengan yang diharapkan
f. Evaluasi Hasil
Peserta yang hadir
96
i. Evaluasi Hasil
Peserta yang hadir
99
Kader RW 04 adalah 25
orang.
Peserta aktif
mendengarkan dan
bertanya
Pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan.
Peserta mengikuti acara
atau kegiatan senam
sampai selesai
Peserta berperan aktif
selama kegiatan
berjalan.
Demontrasi berjalan
dengan yang diharapkan
l. Evaluasi Hasil
Peserta yang hadir
102
c.Evaluasi Hasil
Untuk mengetahui definisi
PHBS
Untuk mengetahui manfaat
PHBS
Untuk mengetahui langkah-
langkah cuci tangan dan sikat
gigi
7 Domain 1: Pemberdayaan m. Evaluasi Struktur a. Kekuatan
Promosi Kader Pada hari Rabu, 25 Penerimaan yang baik dari semua peserta
Kesehatan (mengajarkan tensi Desember 2019 kami Tersedianya tempat, sasaran, dan prasarana untuk
104
setujui.
Media dan alat
pengajaran pada saat
kegiatan telah tersedia.
n. Evaluasi proses
Jumlah peserta yang
hadir pada kegiatan
tersebut di posko yaitu 3
orang.
Peserta aktif
mendengarkan dan
bertanya
Pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan.
Peserta mengikuti acara
atau kegiatan
pemberdayaan sampai
selesai
106
o. Evaluasi Hasil
Peserta yang hadir
dalam kegiatan 80% dari
yang diundang.
q. Evaluasi proses
Jumlah peserta yang
hadir pada kegiatan
tersebut di posko yaitu
25 orang.
Peserta aktif
mendengarkan dan
bertanya
Pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan.
Peserta mengikuti acara
atau kegiatan K3 sampai
selesai
Peserta berperan aktif
selama kegiatan
berjalan.
Demontrasi berjalan
dengan yang diharapkan
109
r. Evaluasi Hasil
Peserta yang hadir
dalam kegiatan 85% dari
yang diundang.
110
BAB IV
PEMBAHASAN
A. PENGKAJIAN
kesehatan dan keperawatan klien. Area yang termasuk respon klien antara
(Yura & Wals, 2008). Menurut Kozier et al. (2005) proses pengkajian terdiri
sampel sebanyak 130 KK. Dari pengumpulan data didapatkan bahwa warga
tingkat pendidikan sekolah dasar, hal ini cukup berpengaruh dalam hal
dalam rangka pengumpulan data selama proses pengkajian, serta kerja sama
111
yang baik antar anggota kelompok yang saling mendukung satu dengan
petirada beberapa bekerja sebagi petani dan sebagai buruh yang menyulitkan
dikarenakan mereka bekerja sampai sore serta pada saat wawancara sumber
informasi sebagian besar hanya berasal dari satu atau dua anggota dalam
terhadap kekuatan data yang didapat dan tidak dilakukan survey secara resmi
1. Lingkungan
organik dan sampah anorganik saat membuang sampah. Dalam hal ini
sekitar.
berkala.
2. KIA
Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya dibidang kesehatan yang
Nutrisi dan gizi ibu hamil serta gizi balita untuk mencegah anak stunting
kesehatan. Masalah seperti cuci tangan dan sikat gigi di SDN 02 Petirdi
didesa, hal ini ditunjang dengan data yang di hasilkan berdasarkan data
gosok gigi dan cuci tangan di SDN 02 Petir diDesa Petir, prevensi
sekunder yaitu dimana seluruh anak usia sekolah aktif dan mengikuti
4. Lansia
mayoritas mempunyai tekanan darah yang tinggi dan Gula Darah tinggi.
kesehatan.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
diagnosa keperawatan.
ada bimbingan serta dukungan dari dosen dan pembimbing lapangan secara
rutin. Tenggang waktu yang sempit dalam membuat diagnose dan prioritas
C. PERENCANAAN
balai desa Petir yang dilaksanakan tanggal 17 Desember 2019, dari kelima
Keperawatan Komunitas.
program untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada. POA yang disusun
bentuk penyuluhan. Hal ini sesuai dengan teori yang ada, yang menyebutkan
D. PELAKSANAAN
keperawatan harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lain dalam hal
2005).
hal ini perilaku hidup sehat dan melaksanakan upaya peningkatan kesehatan,
kebutuhan komunitas.
jawab kegiatan dari mahasiswa yang ditunjuk. Secara umum kegiatan yang
1. Pokja Lingkungan
a. Pengelolaan Sampah
daur ulang menjadi kerajinan yaitu masih ada beberapa alat dan bahan
jenis kerajinan.
119
c. Penyuluhan DBD
2. Pokja KIA
b. Penyuluhan PHBS
demonstrasi cuci tangan dan sikat gigi masih banyak yang belum
SDN 02 Petir masih banyak yang kurang sadar akan pentingnya cuci
tangan.
120
3. Pokja K3
Desa Petir, Kec. Kalibagor. Peserta yang hadir 23 orang dan kegaiatannya
berjalan lancar.
4. Pokja Lansia
dilakukan sekali.
E. EVALUASI
dalam mengikuti kegiatan, ada feedback dari audience, respon positif yang
ditunjukan, proses pelaksanaan kegiatan sudah sesuai dengan peran dan tugas
kebersihan lingkungan.
dilakukannya senam hipertensi masih ada lansia yang kurang semangat dalam
penerimaan yang baik dari semua peserta, tersedianya tempat, sarana dan
respon positif yang ditunjukan dengan adanya tanggapan dan tanya jawab
sertai dengan bayi yang mengangis karena tidak betah. Sehingga penyuluhan
materi.
bakar dan demonstrasi penanganan luka bakar dan penyuluhan tentang low
Kelema.
penyuluhan terdapat beberapa anak yang kurang fokus dan mainan sendiri,
dan juga suara bising yang terdengar dari luar kelas dikarenakan banyak
anak-anak kelas lainnya yang bermain dan ingin melihat dari luar kelashan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sokaraja
125
anak, remaja, dewasa, pasangan usia subur dan lansia. Selain sumber daya,
dekat seperti Bidan Desa, Puskesmas, serta adanya posyandu balita dan
lansia.
B. Saran
pola hidup sehat, dukungan petugas kesehatan setempat, dan tersedianya sub
1. Bagi masyarakat
mungkin.
LAMPIRAN
129
1. Lingkungan
2. KIA
b. PHBS
3. Lansia
a. Pemberdayaan kader
131