Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasi dengan rancangan
cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua
dengan keberhasilan toilet training secara mandiri pada anak usia di atas 4 tahun di
wilayah kerja puskesmas Indra Kasih Medan Tahun 2019.

3.2 Populasi dan Sampel


3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu yang memiliki anak usia di
atas 4 tahun yang terdata di 4 TK T.A 2018/2019 yang termasuk bagian
wilayah kerja puskesmas Indra Kasih yang berjumlah 135 orang.

3.2.2 Sampel
Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan random
sampling. Besar sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yang
diperoleh dengan menggunakan rumus Slovin (1960).

𝑁
n=
1 + 𝑁 (𝑑)2

keterangan :
N = besar populasi
n = besar sampel
d = tingkat signifikan

135
n=
1 + 135 (0,05)2

23
24

135
n=
1 + 135 (0,0025)

135
n=
1,3375

n = 100

Tabel 3.1
Jumlah Sampel per TK

No. Nama TK Populasi Sampel


1 TK An-Nur 65 48
2 PAUD Karya Bakti 16 12
3 TK Marlina 34 25
4 PAUD Riski Ananda 20 15
Total 135 100

Pembagian sampel per TK yaitu sebagai berikut :

65
TK An-Nur = 135 x 100 = 48

16
PAUD Karya Bakti = 135 𝑥 100 = 12

34
TK Marlina = 135 x 100 = 25

20
PAUD Riski Ananda = 135 x 100 = 15

3.3 Waktu Penelitian


Waktu penelitian ini dilakukan sejak bulan Februari-Juli 2019.
25

3.4 Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas Indra Kasih Medan di 4 TK.

3.5 Definisi Operasional

Tabel 3.2
Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Alat Hasil Ukur Skala Ukur


Ukur
Variabel independen :
1. Pola asuh Orang tua yang selalu Kuisioner - Demokratis Nominal
demokratis yang melibatkan anak - Tidak demokratis
dalam segala hal dan
selalu selalu bersikap
rasional

2. Pola asuh Orang tua yang selalu Kuisioner - Permisif Nominal


permisif memberikan - Tidak permisif
kebebasan
pada anak apa pun
yang anak lakukan

3. Pola asuh otoriter Orang tua yang Kuisioner - Otoriter Nominal


selalu ingin anaknya - Tidak otoriter
menaati segala
peraturan dari orang
tua, dan orang tua
bisa bertindak
semena- mena
26

Variabel dependen : suatu usaha orang tua Kuisioner - Mandiri Ordinal


toilet training untuk melatih anak - Tidak mandiri
agar mampu
mengontrol dalam
melakukan buang air
kecil dan buang air
besar sehari-hari.

3.6 Aspek Pengukuran Data


3.6.1 Pola Asuh Orang Tua
a. Pola Asuh Demokratis
Untuk mengatur pola asuh demokratis pada anak usia di atas 4 tahun
diberikan kuesioner sebanyak 9 pernyataan kepada orang tua. Dimana
pada alternatif jawabannya “ya” diberi skor 1, dan “tidak” diberi skor 0.
Maka nilai tertinggi 9 dan nilai terendah 0.

𝑅
P = 𝐵𝐾

Keterangan :
P = Panjang kelas
R = Rentang (skor tertinggi – skor terendah)
BK = Banyak kelas

9−0
P= 2

9
P=2

P = 4,5
27

Hasil : Pola asuh demokratis = 5-9


Pola asuh tidak demokratis = 0-4

b. Pola Asuh Permisif


Untuk mengatur pola asuh permisif pada anak usia di atas 4 tahun
diberikan kuesioner sebanyak 9 pernyataan kepada orang tua. Dimana
pada alternatif jawabannya “ya” diberi skor 1, dan “tidak” diberi skor 0,
Maka nilai tertinggi 9 dan nilai terendah 0.

𝑅
P = 𝐵𝐾

Keterangan :
P = Panjang kelas
R = Rentang (skor tertinggi – skor terendah)
BK = Banyak kelas

9−0
P= 2

9
P=2

P = 4,5

Hasil : Pola asuh permisif = 5-9


Pola asuh tidak permisif = 0-4

c. Pola Asuh Otoriter


Untuk mengatur pola asuh otoriter pada anak usia di atas 4 tahun
diberikan kuesioner sebanyak 9 pernyataan kepada orang tua. Dimana
pada alternatif jawabannya “ya” diberi skor 1, dan “tidak” diberi skor 0,
Maka nilai tertinggi 9 dan nilai terendah 0.
28

𝑅
P = 𝐵𝐾

Keterangan :
P = Panjang kelas
R = Rentang (skor tertinggi – skor terendah)
BK = Banyak kelas

9−0
P= 2

9
P=2

P = 4,5

Hasil : Pola asuh otoriter = 5-9


Pola asuh tidak otoriter = 0-4

3.6.2 Keberhasilan Toilet Training


Untuk mengukur keberhasilan toilet training pada anak usia di atas 4 tahun,
peneliti menggunakan kuisioner sebanyak 14 pertanyaan kepada orang tua
anak yang berusia di atas 4 tahun, dengan alternatif jawaban “ya” diberi skor
1 dengan jawaban atau “tidak” diberi skor 0, maka skor tertinggi 14 dan
terendah 0.

𝑅
P = 𝐵𝐾

14−0
P= 2
14
P= 2
29

P=7

Keterangan :
P = Panjang kelas
R = Rentang (skor tertinggi – skor terendah)
BK = Banyak kelas

Keterangan:
Mandiri = 8-14
Tidak mandiri = 0-7

3.7 Alat dan Prosedur Pengumpulan Data


3.7.1 Alat Pengumpulan Data
a. Pola Asuh Orang Tua
Alat untuk mengukur pola asuh orang tua adalah kuisioner yang
berjumlah 27 pertanyaan yang terdiri dari 9 pertanyaan pola asuh
demokratis, 9 pertanyaan pola asuh permisif, dan 9 pertanyaan pola asuh
otoriter. Kuisioner ini dikembangkan oleh Rut Olivia (2015) dan akan
diuji validitas dan reliabilitas.

b. Keberhasilan Toilet Training


Alat untuk mengukur keberhasilan toilet training anak adalah kuisioner
yang berjumlah 14 pertanyaan.

3.7.2 Prosedur Pengumpulan Data


1) Surat izin yang diperoleh dari Universitas Sari Mutiara Indonesia
diserahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan.
2) Peneliti mendapatkan surat balasan dari Kepala Dinas Kesehatan Kota
Medan.
3) Peneliti menyerahkan surat izin diperoleh dari Universitas Sari Mutiara
Indonesia kepada Kepala Puskesmas Indra Kasih Medan.
30

4) Peneliti mendapatkan surat balasan dari Kepala Puskesmas Indra Kasih


Medan. Peneliti mendapatkan data jumlah populasi anak dari 10 TK di
wilayah kerja puskesmas Indra Kasih Medan sebesar 370 orang, namun
peneliti memilih 4 TK yang memiliki masalah toilet training tertinggi,
sehingga populasi diperoleh 135 anak .
5) Peneliti datang ke 4 TK untuk mengontrak waktu kapan bisa memulai
penelitian.
6) Setelah kontrak waktu, peneliti datang ke TK untuk melakukan
penelitian.
7) Sebelum peneliti memberikan kuesioner kepada responden terlebih
dahulu peneliti memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan
kemudian menanyakan apakah bersedia untuk mengisi kuesioner.
8) Setelah responden bersedia, peneliti memberikan kuesioner kepada
responden untuk diisi. Sebagian responden mengisi di TK dan selebihnya
memilih untuk membawa pulang ke rumah dengan perjanjian besok
harus dikembalikan kepada peneliti.

3.8 Etika Penelitian


Selama penelitian responden dilindungi dengan memperhatikan aspek-aspek self
determination, privacy and anonymity, beneficience, maleficience, justice (Polit &
Beck, 2004). Penelitian dilakukan setelah mendapat persetujuan dengan
menekankan masalah etika sebagai berikut:
1. Self Determination
Prinsip self determination dijelaskan bahwa responden (pasien) diberi
kebebasan oleh penulis untuk menentukan keputusan sendiri, apakah bersedia
ikut dalam peneltian atau tidak tanpa paksaan (sukarela).

2. Privacy and Anonymity


Prinsip etik privacy and anonymity yaitu prinsip menjaga kerahasiaan informasi
responden dengan tidak mencantumkan nama, tetapi hanya menuliskan kode
inisial dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
31

3. Beneficience
Beneficience merupakan prinsip etik yang mementingkan keuntungan, baik bagi
peneliti maupun responden sendiri. Peneliti menjelaskan responden tentang
manfaat penelitian ini untuk menambah pengetahuan dalam menerapkan pola
asuh responden terhadap anak.

4. Maleficience
Penelitian ini menggunakan prosedur berupa kuisioner yang tidak menimbulkan
bahaya bagi responden dan terbebas dari rasa tidak nyaman.

5. Justice
Justice merupakan prinsip etik yang memandang keadilan dengan memberikan
keadilan bagi responden.

6. Informed consent
Informed consent merupakan persetujuan atau ijin yang diberika oleh responden
untuk memperbolehkan suatu tindakan atau perlakuan.

3.9 Pengelolaan dan Analisa Data


3.9.1 Pengolahan Data
Dalam suatu penelitian pengolahan data merupakan salah satu langkah yang
penting hal ini di sebabkan karena data uang diperoleh langsung dari penelti
masih mentah belum memberikan informasi apa-apa, dan belum siap
disajikan.

Menurut Nursalam dalam Salman (2014) pengolahan data yang dilakukan


dengan tahap-tahap berikut:
1. Editing
Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data
32

setelah data terkumpul. Setelah data berhasil dikumpulkan, langkah


selanjutnya adalah pengolahan data sedemikian rupa sehingga jelas dan
sifat sifat yang dimiliki oleh data tersebut untuk dapat melakukan
pengolahan data dengan sesuai seperti yang diharapkan atau tidak.

2. Coding
Mengkonversi (menerjemahkan) jawaban-jawaban yang terkumpul dari
responden kedalam kategori-kategori dengan cara memberi kode/tanda.

3. Tabulating
Tabulating di gunakan untuk mempermudah analisa, pengolalandata,
dan pengambilan kesimpulan. Maka hasil pengumpulan data
dimasukkan dalam bentuk table distribusi frekuensi

3.9.2 Analisa Data


Data diolah dengan alat bantu perangkat computer softwer SPSS
forwindows. Untuk analisis data digunakan analisis data univariat dan
analisis data bivariat.
1. Analisis Univariat
Analisa univariat pada penelitian ini adalah mencari distribusi frekuensi
dari variabel independen serta variabel dependen.

2. Analisis Bivariat
Analisa bivariat digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Jenis
variabel independen dan dependen adalah dalam bentuk kategori
(ordinal) dan dengan jumlah sampel yang kecil sehingga dilakukan
analisis data dengan menggunakan uji person korelasi dengan tingkat
kepercayaan 95% dan tingkat kemaknaan α = 0,05 menggunakan
program komputer.

Anda mungkin juga menyukai