Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG


UPTD PUSKESMAS HALMAHERA
Jalan Halmahera Raya 38 Telp (024) 8414894 SEMARANG

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS HALMAHERA


NOMOR : 440 / 3145 TAHUN 2017

TENTANG
SASARAN-SASARAN KESELAMATAN PASIEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPTD PUSKESMAS HALMAHERA

Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis perlu


ditetapkan ukuran-ukuran mutu layanan klinis yang menjadi
sasaran peningkatan layanan klinis;
b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas perlu ditetapkan
Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Halmahera tentang
Sasaran-Sasaran Keselamatan Pasien;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4431);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentangkesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2009 Nomor 144, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia
Nomor5063 ;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/Menkes/Per/III/2008 tentang PersetujuanTindakan
Kedokteran;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun
2014, tentang Puskesmas;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun
2015, tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia
Sehat Dengan Pendekatan Keluarga;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 tentang Keselamatan Pasien;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS HALMAHERA


TENTANG SASARAN-SASARAN KESELAMATAN PASIEN UPTD
PUSKESMAS HALMAHERA

KESATU : Sasaran-sasaran keselamatan pasien seperti yang tertera dalam


lampiran surat keputusan ini;

KEDUA : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
catatan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam Surat Keputusan ini, akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : SEMARANG
Pada tanggal : 30 Desember 2017

KEPALA UPTD PUSKESMAS


HALMAHERA SEMARANG

NOEGROHO EDY RIJANTO


LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA
UPTD PUSKESMAS HALMAHERA
NOMOR : 440/3145
TENTANG SASARAN-SASARAN
KESELAMATAN PASIEN

SASARAN-SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk mendorong


perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang
bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari
konsensus berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan ini.
Untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran terhadap
sasaran – sasaran keselamatan pasien. Indikator pengukuran sasaran keselamatan
pasien seperti pada tabel berikut ini:

NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN TARGET


1. Ketepatan Identifikasi Pasien 100%
2. Komunikasi internal yang efektif pada ANC Terpadu 80%
3. Ketepatan Pemberian Obat Kepada Pasien 100%
4. Ketepatan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan 80%
5. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi 90%
6. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh 100%
Tabel 1. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien

1. Ketepatan Identifikasi Pasien


Identifikasi pasien yang tepat dan mendetail meliputi: nama, tanggal lahir, alamat,
nomor rekam medis pasien. Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung
jumlah pasien yang teridentifikasi tepat dibagi jumlah seluruh pasien yang dilayani.

Jumlah pasien yang teridentifikasi tepat


x 100%
Jumlah seluruh pasien yang dilayani

2. Komunikasi internal yang efektif pada ANC Terpadu


Komunikasi efektif antar petugas merupakan kunci untuk mencapai keselamatan
pasien. Pengukuran indikator komunikasi internal efektif dilakukan dengan cara
menghitung jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC terpadu (minimal
dua dari empat pemeriksaan; pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan fisik umum,
pemeriksaan gizi, pemeriksaan gigi) pada kunjungan pertama dibagi jumlah
kunjungan total pasien pada saat pertama kali kunjungan ANC.
Jumlah ibu hamil K1 yang mendapatkan pelayanan ANC terpadu
x
100%
Jumlah kunjungan pasien hamil K1

3. Ketepatan Pemberian Obat Kepada Pasien


Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan
identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien. Pengukuran indikator
dilakukan dengan cara menghitung pemberian obat yang tepat sesuai identifikasi
pasien dibagi jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.

Jumlah pasien yang tepat teridentifikasi dalam pemberian obat


x
100%
Jumlah pasien yang mendapat pelayanan obat

4. Ketepatan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan


Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus selalu
melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Identifikasi pasien yang
akan mendapatkan tindakan medis dan keperawatan perlu dilakukan sehingga tidak
terjadi kesalahan dalam pemberian prosedur. Pengukuran indikator dilakukan dengan
cara menghitung pelaksanaan tindakan medis dan keperawatan yang tepat sesuai
prosedur dibagi dengan seluruh tindakan medis yang dilakukan.

Jumlah tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan sesuai prosedur


x
100%
Jumlah seluruh tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan

5. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi


Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas dilakukan dengan cara
menghitung kepatuhan petugas dalam mengunakan Alat Pelindung Diri saat
melakukan tindakan di laboratorium

Jumlah petugas menggunakan APD


x 100%
Jumlah pasien tindakan laboratorium
6. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh
Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara
menghitung jumlah pasien yang jatuh dibagi dengan jumlah semua pasien yang
dilayani.

Jumlah pasien yang jatuh


x 100%

Jumlah semua pasien yang dilayani


.

Kepala UPTD Puskesmas Halmahera

NOEGROHO EDY RIJANTO

Anda mungkin juga menyukai