Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunianya
kita dapat menyelesaikan makalah kami yaitu pendekatan pembelajaran,model
pembelajaran dan simulasi penerapannya.
Pembuatan makalah ini membuat kami diajarkan untuk mandiri. Oleh karena
itu, dalam pembuatan makalah ini meliputi kerja sama serta kemandirian.
Format makalah ini disusun secara ringkas dan sistematis, dilengkapi dengan
keseluruhan makalah. Materi disajikan dengan bahasa yang santun dan
sederhana.
Kami mengetahui dalam makalah penulisan ini masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun.

Majene , 15 februari 2020

Penyusun

Kelompok 4
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi seperti ini semua aspek kehidupan dituntut untuk tersu maju
dan berkembang dengan cepat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di
indonesia tersus upayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan zaman
yang semakin global. Peningkatan sumber daya manusia juga berpengaruh terhadap
dunia pendidikan. Pendidikan merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber
daya manusia harus bisa berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga
kuantitas. Upaya pengembangan tersebut harus sesuai dengan proses pengajaran yang
tepat agar anak didik dapat menerima didikan dengan baik
Dewasa ini, proses belaja mengajar di sekolah baik SD, SMP, maupun SMA
masih menggunakan paradigma lama, yaitu didominasi oleh peran dan kegiatan guru,
dimana guru yang lebih aktif dalam mengajar daripada peserta didiknya. Peserta didik
hanya mendengarkan penjelasan yang guru sampaikan. Peserta didik cendrung tidak
diajak untuk mengetahui dan memahami peristiwa dan konsep mengenai materi fisika
kurrang dikuasai oleh peserta didik dan peserta didik pun lambat dalam memahami
materi pembelajaran.
Masalah Pendekatan pembelajaran sangatlah penting yang harus dikuasai oleh
seorang guru baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan selain sekolah, akan
tetapi kadang seorang guru tidak mengerti bagaimana cara melakukan sebuah
pndekatan terhadap murid, guru yang baik serta guru yang pintar adalah guru yang
bisa memahami kondisi-kondisi siswa dan siswinya, dan juga pandai dalam
melakukan perencanaan dalam sebuah pendidikan. Dan juga tidak hanya sebuah
pendekatan saja akan tetapi juga pintar atau pandai dalam memilih metode-metode
yang harus di kuasai, metode dalam sebuah pendidikan sangatlah penting, tanpa
metode yang tepat maka kegiatan belajr mengajarpun tidak maksimal, kemungkinan
saja tanpa metode seorang murid bisa faham akan tetatapi seorang murid hannya
faham di sekolah akan tetapi ketika keluar dari sekolah maka pelajaranm yang
diserapnya akan mudah hilang. Pada kesempatan yang berbahagia ini kami di
makalah ini akan sedikit di jelaskan tentang masalah PendekatanPembelajaran Dan
Metode- Metode Pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan pendekatan,dan model pembelajaran?
2.Apa saja jenis-jenis pendekatan dan model pembelajaran?
3.Seperti apa simulasi penerapan dalam pembelajaran?

c. Tujuan
1.Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan pendekatan,dan model pembelajaran
2.Untuk mengetahui Apa saja jenis-jenis pendekatan dan model pembelajaran
3.Untuk mengetahui Seperti apa simulasi penerapan dalam pembelajaran

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendekatan Pembelajaran
1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Istilah Pendekatan Berasal dari bahasa inggris approach yang salah satu
artinya adalah pendekatan. dalam pengajaran appoach diartikan sebagai a way of
beginning semething ‘cara memulai sesuatu’. Karena itu, pengertian pendekatan
dapat diartikan cara memulai pembelajaran. dan lebih luas lagi, pendekatan berarti
seperangkat asumsi mengenai cara belajar mengajar. pendekatan merupakan titik
awal dalam memangdang sesuatu, suatu filsafat atau keyakinan yang kadangkala
sulit membuktikannya. pendekatan ini bersifat aksiomatis. Aksiomatis artinya
bahwa kebenaran teori yang digunakan tidak dipersoalkan lagi.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau susut pandang
kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalam mewadahi,
mengispirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoritis tertentu.. dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan yaitu:
a. pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered approach) , dimana pada pendekatan jenis ini guru melakukan
pendekatan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan
aktif dalam proses pembelajaran.
b. pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach), dimana pada pendekatan ini guru menjadi subjek utama
dalam proses pembelajaran.
2. Fungsi Pendekatan Dalam Pembelajaran
Fungsi pendekatan bagi suatu pembelajaran adalah:
a. sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah metode
pembelajaran yang akan digunakan.
b. memberikan garis-garis rujukan untk merancang pembelajaran.
c. menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai.
d. mendiaknosis masalah-masalah belajar yang timbul.
e. menilai hasil penelitian dan pembangunan yang telah dilaksanakan.
3. Macam-macam Pendekatan
a. Pendekatan Kontekstual/Contextual Teaching and Learning (CTL)
Pendekatan ini merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapanya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat.
b. Pendekatan Kontruktivisme
Pendekatan ini merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang lebih
menekankan pada tingkat kreativitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru
yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada
pengetahuan.
c. Pendekatan deduktif-induktif
 Pendekatan deduktif
Pembelajaran dengan pendekatan deduktif terkadang disebut pembelajaran
tradisional yaitu guru memulai dengan teori-teori dan meningkat ke
penerapan teori. Menurut Setyosari (2010:7) mengatakan bahwa “berfikir
deduktif merupakan proses berfikir yang didasarkan pada pernyataan-
pernyataan yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus dengan
menggunakan logika tertentu.
 Pendekatan Induktif
Menekankan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan
berdasarkan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut
sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjdi
umum.
d. Pendekatan Konsep dan proses
 Pendekatan Konsep
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang mengarahkan peserta didik
menguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan
konsep. konsep merupakan struktur mental yang diperoleh dari
pengamatan dan pengalaman.
 Pendekatan Proses
Pendekatan ini merupakan pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penemuan atau
penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses. pendekatan
ini berorientasi pada proses bukan hasil.
B. Model-Model Pembelajaran
1. Pengertian Model pembelajaran
Model Pembelajaran adalah contoh pola atau struktur pembelajaran siswa yang
didesain, diterapkan, dan dievaluasi secara sistematis dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran. dalam pengertian lain, model pebelajaran adalah suatu
contoh bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas oleh guru dikelas.
Model Pembelajaran memiliki makna lebih luas dari pada strategi atau metode
pembelajaran. istilah model pembelajaran memiliki 4 ciri kusus yang tidak
dimiliki oleh metode atau strategi pembelajaran.
a. Rasional teoritis yang logis yang disusun oleh pendidik
b. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai
c. langkah-langkah mengajar yang diperlukan agar model pembelajaran dapat
dilaksanakan secara optimal.
d. lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.
2. macam-macam model pembelajaran
a. Model Pembelajaran Langsung
1. Pengertian model pembelajaran langsung
Model ini merupakan model belajar yang lebih berpusat kepada guru dan
lebih mengutamakan strategi pembelajaran efektif guna memperluas
informasi materi ajar.
2. macam-macam pembelajaran langsung
- Ceramah
- Praktek dan latihan
- Ekspositori
- Demonstrasi
3. Ciri-ciri pembelajaran Langsung
- Proses belajar didominasi oleh keaktifan guru
- suasana kelas ditentukan oleh guru sebagai perancang kondisi
- lebih mengutamakan keluasan materi ajar dari pada proses terjadinya
pembelajaran.
- Materi ajar bersumber dari guru
b. Model Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin (1997), Pembelajara kooporatif merupakan model
pembelajaran dengan siswa bekerja dalam kelompok yang memiliki
kemampuan heterogen. Model Pembelajaran ini dikembangkan untuk
mencapai setidaknya tiga tujuan peneting pembelajaran, yaitu: hasil belajar
akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan
keterampilan sosial.
2. Macam-macam Model pembelajaran kooperatif
o Student Teams Achievement Devision, untuk mengajarkan kepada
siswa baik verbal maupun tertulis.
o Group Investigation
dianggap model paling sulit karena melibatkan siswa sejak
perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara
mempelajarinya melalui investigasi.
o Cooperative Integrated Reading and Composition
dih=gunakan pada pembelajaran membaca dan menulis pada
tingkat 2-8 (setingkat TK sampai SD).
c. Model Pembelajaran berdasarkan masalah
1. Pengertian pendekatan berdasarkan masalah
Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif
untuk pengajaran proses berfikir tingkat tinggi. pembelajaran ini
membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam
benaknya untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia
sosial dan sekitarnya.
2. Macam-macam Pembelajaran Berdasarkan Masalah
a. Pembelajaran berdasarkan proyek, pendekatan pembelajaran yang
memperkenalkan siswa untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruk
pembelajarannya.
b. Pembelajaran berdasarkan pengalaman, memperkenalkan siswa
melakukan percobaan guna mendapatkan kesimpulan yang benar dan
nyata.
c. Belajar otentik, pendekatan pembelajaran yang memperkenalkan
siswa mengembangkan keterampilan berfikir dan pemecahan masalah
yang penting dalam konteks kehidupan nyata.
d. Pembelajaran bermakna, pendekatan pembelajaran yang mengikuti
metodologi sains dan memberi kesempatan untuk pembelajaran
bermakna.
3. Tujuan Pembelajaran berdasarkan Masalah
Pembelajaran ini dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan
kemampuan berfikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual;
belajar berbagai peran orang dewasa melalui melibatkan mereka dalam
pengalaman nyata atau simulasi; dan menjadi pe;ajar yang autonom dan
man.

C.SIMULASI DAN PENERAPANNYA


Metode pembelajaran simulasi dan latihan merupakan salah satu pembelajaran
menggunakan situasi tiruan dan pembelajaran secara kelompok. pembelajaran simulasi dan
latihan dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa sekaligus dapat meningkatkan
kemampuan hubungan sosial dan dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar
berpikir, memecahkan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan.
Dalam penerapan metode simulasi di harapkan mampu meningkatkan pengertahuan dan
mengatasi kesulitan belajar mahasiswa untuk proses pembelajaran. Pengembangan
kemampuan pelatihn di satuan pendidikan harus selalu berkembangan.

JENIS-JENIS METODE SIMULASI


Ada beberapa jenis-jenis metode simulasi yaitu:
 Sosiodrama
Adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang
berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia
seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain
sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman siswa dan penghayatan
akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk
memecahkannya suatu permasalahan.
 Psikodrama
Adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak dari permasalahan-
permasalahan psikologis. Psikodrama bisanya digunakan untuk trapi, yaitu agar mahasiswa
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, menemukan konsep diri,
menyatakan reaksi terhadap tekanan-tekanan yang dialami mahasiswa
 Role Playing atau Bermain Peran
 Adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi
peristiwa, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin
muncul pada masa yang akan datang. Topik yang dapat diangkat untuk role playing misalnya
memainkan peran sebagai pasien dalam praktek keperawatan, memainkan peran dalam
simulasi manajeman bencana. Selain itu, role plyaing seringkali dimasudkan dalam suatu
bentuk aktivitas dimana siswa membayangkan dirinya selah-olah berada diluar kelas dan
memainkan peran orang lain.
 Peer Teaching
 Adalah metode latihan mengajar yang dilakukan oleh siswa kepada teman-teman. Setelah itu
peer teaching merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan seorang siswa kepada siswa
lainnya dan salah satu siswa itu lebih memahami materi-materi yang telah diberikan.
 Simulasi Game
 Adalah metode bermain peranan, para siswa berkompetisi untuk mencapai tujuan tertentu
melalui permainan dengan mematuhi peraturan tertentu.
Inilah jenis-jenis metode simulasi dalam proses pembelajaran. Jenis-jenis metode simulasi ini
bisa anda lakukan di sekolah ataupun di Universitas.

Kelebihan dan kekurangan metode simulasi


Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode belajar
diantaranya :
Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya
kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakatmaupun menghadapi dunia kerja
Simulasi dapat engembangkan kreatifitas siswa, karena melalui simulasisiswa diberi
kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topikyang disimulasikan
Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siwa
Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalammenghadapi
berbagai situasi sosial yang problematis

Petunjuk Penggunaan dari Metode Simulasi


Terdapat beberapa petunjuk yang harus dilakukan oleh guru, ketika menerapkan
metode simulasi. Petunjuk – petunjuk tersebut yaitu sebagai berikut.

1. Guru atau pembimbing dalam melakukan suatu simulasi, diharapkan harus dapat
meningkatkan dalam mencapai suatu tujuan.
2. Memperhatikan syarat dalam pelaksaan simulasi. Syarat – syarat tersebut
berhubungan dengan jumlah siswa, waktu yang diperlukan untuk melakukan simulasi,
alat yang digunakan untuk simulasi, dan tempat yang dapat digunakan untuk
melakukan simulasi.
3. Guru atau pembimbing harus memahami tentang pelaksanaan dari simulasi.
4. Melakukan uji coba pada kelompok siswa yang telah dikenal oleh guru atau
pembimbing.
5. Siswa yang telah memiliki latar belakang berkaitan dengan teori dan keterampilan
yang dibutuhkan, diminta untuk ikut berperan serta dalam pelaksanaan simulasi.
6. Siswa harus sudah mengerti tentang tujuan dari peran sertanya pada kegiatan
simulasi.
7. Siswa diberikan petunjuk tertulis yang lengkap.
8. Guru atau pembimbing memiliki tanggung jawab untuk menginterupsi simulasi. Hal
tersebut terjadi, apabila waktu yang digunakan telah melewati batas dan muncul suatu
masalah, selain itu siswa yang terlibat, belum kompeten terhadap kegiatan yang
dilakukan.
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa terdapat 8 hal yang harus diperhatikan dalam
penggunaan metode pembelajaran dengan teknik simulasi ini. Lebih lanjut, akan
dijelaskan tentang proses pembimbingan pada metode pembelajaran dengan teknik
simulasi.
Proses Pembimbingan Metode Pembelajaran dengan Teknik Simulasi
Terdapat beberapa proses yang harus diperhatikan dalam proses pembimbingan untuk
metode simulasi. Proses – proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Guru maupun pembimbing perlu menyampaikan tentang tujuan dari simulasi yang
dilakukan.
2. Guru maupun pembimbing perlu memberikan penjelasan tentang jalannya simulasi.
3. Guru maupun pembimbing perlu untuk mengatur siswa dalam memainkan perannya
sesuai dengan perannya dalam kegiatan simulasi.
4. Guru atau pembimbing perlu untuk melakukan uji coba. Uji coba ini dapat dilakukan
pada siswa yang dikenal oleh pembimbing.
5. Guru atau pembimbing perlu untuk memberikan komentar atau pendapatnya setelah
simulasi selesai dilaksanakan. Kondisi ini terjadi, jika ditemukan suatu masalah dan
siswa kurang dapat untuk menguasai masalah yang sedang dihadapi.
6. Guru atau pembimbing perlu untuk melakukan diskusi. Diskusi dimaksudkan untuk
membahas proses dari kegiatan simulasi.
Penjabaran di atas memberikan gambaran pada guru maupun pembimbing, ketika
memberikan suatu bimbingan yang menerapkan metode pembelajaran dengan
menggunakan teknik simulasi. Memahami tentang metode pembelajaran dengan
teknik simulasi, tidak akan lengkap rasanya tanpa mengetahui kelebihan dan
kelemahan dari metode jenis ini. Berikut ini pembahasan yang selanjutnya akan
menguraikan tentang kelebihan dan kelemahan dari metode simulasi.

Anda mungkin juga menyukai