Anda di halaman 1dari 9

PENGANTAR TEORI FUZZY

“ BILANGAN KABUR”

KELOMPOK II
ANGGOTA : DIRMAN
SAKINAH
SRI RAHAYU
KRISTI AYU JELITA
KELAS : PEND. MATEMATIKA A
A. Bilangan Kabur

1. Definisi Bilangan Kabur

Bilangan kabur merupakan himpunan bagian kabur dari semesta suatu


bilangan. Misalnya, sebuah bilangan real kabur merupakan himpunan bagian
kabur yang daerah asalnya (domain) merupakan bilangan real. Sebuah
bilangan bulat kabur merupakan himpunan bagian kabur yang daerah asalnya
(domain) merupakan bilangan bulat. Secara formal bilangan kabur
didefinisikan.
Misalkan 𝐴̃ merupakan himpunan kabur dalam himpunan bilangan real
𝑅.A 𝐴̃ disebut bilangan kabur jika memenuhi.

1. 𝑨̃ adalah normal
2. 𝑨̃ memiliki pendukung (support) yang terbatas yang berada pada
interval terbuka (a,d) dari bilangan real
3. Semua 𝜶 - 𝒄𝒖𝒕 adalah interval tertutup dari R
4. 𝑨̃ adalah konveks
Penjelasan:
1. 𝐴̃ dikatakan normal karena terdapat 𝑥 ∈ 𝑅 ∋ 𝐴(𝑥) = 1
2. 𝐴̃ memiliki pendukung (support) yang terbatas
sup⁡(𝐴̃) = )+𝑨 = {𝑥 ∈ 𝑅|𝐴(𝑥) > 0}
3. Semua 𝛼 - 𝑐𝑢𝑡 nya adalah selang terutup dari R
𝛼 - 𝑐𝑢𝑡 di 𝐴̃ yaitu 𝜶𝐴̃ = {𝑥 ∈ 𝑅|𝐴(𝑥) ≥ 𝛼} = {𝒙𝟏, 𝒙𝟐}
4. 𝐴̃ adalah konveks.
Sebuah himpunan kabur didefinisikan berada pada himpunan bilangan
real (atau, lebih umumya, pada n-dimensi ruang Euclid apapun) dikatakan
konveks jika dan hanya jika semua 𝛼 - 𝑐𝑢𝑡 nya konveks pada pada pengertian
klasik.

Pada himpunan klasik, himpunan bagian dari ruang Euclid 𝐴adalah konveks jika
ruas garis diantara semua pasangan titik-titik di himpunan 𝐴termasuk ke dalam
himpunan tersebut. Secara formal, A adalah konveks jika dan hanya
jika∀⁡𝑟,𝑠⁡∈𝐴⁡𝑑𝑎𝑛⁡𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝⁡⁡𝜆∈[0,1]
𝝀𝒓 + (𝟏 - 𝝀)𝒔 ∈ 𝑨
Sehingga sebuah himpunan kabur dapat dikatakan konveks jika dan hanya jika
semua 𝛼 - 𝑐𝑢𝑡 nya termasuk ke dalam himpunan kabur tersebut. Secara formal
dapat ditulis 𝐴 koveks jika dan hanya jika
∀⁡𝒙, 𝒚 ∈ 𝜶𝑨 = [𝒂𝟏, 𝒂𝟐]⁡𝒅𝒂𝒏 ⁡∀⁡𝝀 ∈ [𝟎, 𝟏],⁡⁡
𝝀𝒙 + (𝟏 - 𝝀)𝒚 ∈ 𝜶𝑨

Sehingga [𝑎1, 𝑎2] konveks ∀𝛽 ∈ [0,1], dengan demikian himpunan kabur A


konveks jika ∀𝛽 ∈ [0,1],⁡𝛼𝐴⁡konveks.
Dengan melihat grafik di mana fungsi keanggotaan dari himpunan
kabur berada pada garis real, cukup mudah untuk menentukan apakah
himpunan kabur tersebut konveks atau tidak. Himpunan kabur dikatakan
konveks jika dia hanya mempunyai satu puncak. Tipe grafik yang
menunjukan bahwa himpunan kabur itu konveks ada pada Gambar 4.2.
Walaupun hanya ada satu 𝛼 - 𝑐𝑢𝑡 yang ditunjukan pada gambar tersebut,
sudah cukup mudah untuk melihat bahwa semua 𝛼 - 𝑐𝑢𝑡 di contoh ini
tertutup pada interval bilangan real. Untuk fungsi keanggotaan himpunan
kabur yang tidak konveks ada pada Gambar 4.3. 𝛼 - 𝑐𝑢𝑡 pada grafik
tersebut menunjukan bahwa beberapa 𝛼 - 𝑐𝑢𝑡 tidak konveks.
2. Fungsi Keanggotaan Bilangan Kabur
Setiap bilangan kabur/kabur 𝐴̃dinyatakan oleh suatu fungsi keanggotaan
𝐴:𝑅→[0,1]
𝐴(𝑥)={ 𝑓(𝑥)⁡⁡𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 ⁡𝑥 ∈ [𝑎,𝑏]
1 ⁡𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 ⁡𝑥 ∈ [𝑏,𝑐]
𝑔(𝑥)⁡⁡𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘⁡𝑥 ∈ [𝑐,𝑑]
0⁡𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 ⁡𝑥 < 𝑎 ⁡𝑑𝑎𝑛 ⁡𝑥 > 𝑑
Dimana 𝑎 ≤ 𝑏 ≤ 𝑐 ≤ 𝑑 adalah fungsi kontinyu yang meningkat sampai 1 pada
titik b, dan g adalah fungsi kontinu yang menurun dari 1 di titik c. Empat fungsi
keanggotaan yang sesuai dengan bentuk ini yang ditunjukkan pada Gambar 4.3
Sementara himpunan kabur 𝐶̃⁡dan 𝐷̃ pada gambar 4.3 (ditandai dengan 𝑏 =
𝑐) sesuai konsep intuitif bilangan kabur, lebih tepat untuk memandang
himpunan kabur 𝐴̃ dan 𝐵̃ sebagai interval bilangan kabur. Namun, dalam
berbagai literatur tidak membedakan antara bilangan kabur dan interval
kabur; keduanya sama-sama digolongkan sebagai bilangan kabur.
Walaupun fugsi keanggotaan dari banyak macam bentuk memungkinkan
untuk merepresentasikan bilangan kabur, seperti pada Gambar 4.4 yang
menggambarkan konsep sekitar 3 di bawah ini.
Namun, bentuk grafik bilangan kabur yang paling banyak dipakai dalam
aplikasi adalah bilangan kabur dengan fungsi keanggotaan segitiga yang
disebut bilangan kabur segitiga, dan bilangan kabur dengan fungsi
keanggotaan trapesium, yang disebut bilangan kabur trapesium
sebagaimana yang tergambar dalam Gambar 4.3 dan Gambar 4.5.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

WASSALAMU ALAIKUM WR. WB

Anda mungkin juga menyukai