Anda di halaman 1dari 4

DEMAM DENGUE

No. Dokumen : 445.4/SOP


111/KRA/2018

No. Revisi : 0

SOP Tanggal Terbit : 09/04/2018

Halaman : 1/3

UPTD
Puskesmas ENJANG NURJAMIL
NIP. 19740424 199503 1 002
Karanganyar

Demam dengue dan demam berdarah dengue adalah


1. Pengertian
penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Virus
ini memiliki empat jenis serotype yaitu, DEN-1, DEN-2,
DEN-3, DEN-4. Infeksi dari salah satu serotype akan
menimbulkan antibody terhadap serotype yang
bersangkutan, namun tidak untuk serotype lainnya,
sehingga dapat terinfeksi demam dengue empat kali selama
hidupnya.
ICD X: A90 (Dengue Fever)
A91 (Dengue Haemorrhagic Fever)
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penyakit demam
2. Tujuan
dengue di UPTD Puskesmas Karanganyar
Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Karanganyar
3. Kebijakan
Nomor 445.4/Kep 012/KRA/2018 Tentang Pelayanan Klinis
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 514 Tahun 2015
4. Referensi
Tentang Panduan Praktik Klinik bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer
1. Petugas menggunakan APD (masker)
5. Prosedur
2. Petugas melakukan identifikasi pasien
3. Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat
penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi
dan riwayat penyakit keluarga), apakah demam 2-7 hari,
nyeri kepala, nyeri retroobital, myalgia/atralgia, rua, gusi
berdarah, mimisan, nyeri perut, mual, muntah, muntah
darat (hematemesis), BAB berdarah (melena), keluarga atau
tetangga ada yang terkena demam dengue.
4. Petugas melakuan pemeriksaan vital sign yang
diperlukan/ yang sesuai
5. Petugas melakukan hand hygiene
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang

1/4
diperlukan/yang sesuai :
6.1 Diperiksa kemungkinan adanya ptekie, ekimosis,
purpura, perdarahan mukosa, hepatomegali, splenomegali,
efusi pleura, asites.
6.2 Petugas melakukan pemeriksaan penunjang diagnostik :
angka leukosit, angka trombosit, hematokrit
6.3 Jika diperlukan dan tersedia, petugas melakukan
pemeriksaan penunjang dioagnostik NSI.
7. Petugas menegakan diagnosa dan atau differential
diagnosis berdasarkan anamnesa, pemeriksaan vital sign,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
7.1 NSI Positif : Terinfeksi dengue.
Dengan kriteria WHO diagnosis DBD :
a. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari,
biasanya bifasik/pola pelana.
b. Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan :
1. Uji bendung positif
2. Petekie, ekimosis atau purfura
3. Perdarahan mukosa atau perdarahan dari tempat
lain
4. Hematemesis atau melena
c. Trombositopenia (trombosit < 100.000 / ul)
d. Terdapat minimal satu tanda-tanda kebocoran
plasma :
1. Peningkatan hematokrit diatas 20% dibanding
standar sesuai usia dan jenis kelamin
2. Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat
terapi cairan, dibandingkan dengan nilai
hematokrit sebelumnya.
3. Tanda kebocoran plasma seperti efusi pleura,
asites atau hipopreteinemia
7.2 Petugas mengklasifikasikan derajat DBD :
Klasifikasi derajat DBD menurut WHO 1997 (setiap derajat
sudah ditemukan trombositopenia dan homokonsentrasi) :
a. Derajat I : demam disertai gejala yang tidak khas dan
satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji
bending
b. Derajat II : seperti derajat I disertai perdarahan
spontan dikulit dan atau perdarahan lain
c. Derajat III : terdapat kegagalan sirkulasi, yaitu nadi
cepat dan lambat, tekanan naik menurun / hipotensi

2/4
(20 mmHg atau kurang), sianosis disekitar mulut,
kulit dingin dan lembab
d. Derahat IV : syok berat, nadi tidak teraba, tekanan
darah tidak terukur.
8. Jika ada indikasi pasien diberikan rujukan ke pelayanan
kesehatan yang lebih tinggi
9. Petugas memberikan terapi simptomatik untuk
menurunkan demam (antipiretik) :
9.1
Dosis dewasa : 500 mg
tiap 6-8 jam
Paracetamol
Dosis anak : 10 mg/kg
BB tiap 6-8 jam

9.2 Bila pasien terdapat indikasi rawat inap, maka petugas


mengarahkan pasien untuk dirawat
10. Petugas melakukan edukasi kepada pasien dan
keluarganya :
a. Perjalan penyakit dan tatalaksananya, bahwa tidak
ada obat untuk penanganan DBD, tetapi hanya bersifat
suportif dan mencegah perburukan penyakit. Penyakit
akan sembuh sendiri sesuai dengan perjalanan alamiah
penyakit
b. Jika diperlukan, pemeriksaan laboratorium darah
secara berkala
c. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan
mengkonsumsi makanan bergizi
d. Melakukan kegiatan 3M : Menguras, Mengubur,
Menutup.
e. Jika ada indikasi, petugas melakukan rujukan ke
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi (Rumah Sakit)
jika:
1) Terjadi perdarahan masif (hematemesis, melena)
2) Terjadi komplikasi atau keadaan tubuh atau keadaan
klinis tidak lazim, seperti kejang, penurunan
kesadaran dan lainnya.
11. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk
diserahkan ke ruang farmasi
12. Petugas melakukan hand hygiene
13. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis,
pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah

3/4
dilakukan dalam rekam medis pasien.

6. Diagram Alir -

7. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan

1. Ruangan rawat inap


8. Unit Terkait
2. Ruangan gawat darurat
3. Ruangan pemeriksaan umum
4. Ruang farmasi

9. Dokumen 1. Rekam medis


Terkait 2. Lembar observasi pasien

10. Rekaman Isi Tanggal mulai


No. Yang diubah
Historis Perubahan diberlakukan
Perubahan

4/4

Anda mungkin juga menyukai