PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ini berawal dari tidak ada menjadi ada, dari yang sudah ada menjadi
lebih baik, dari yang sudah baik menjadi lebih baik dan sempurna, dan seterusnya.
Proses perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan kita saat ini secara tidak
Salah satu tuntutan masyarakat terhadap dunia pendidikan kita adalah mampu
dengan orang lain. Keinginan ini tidak bisa diindahkan begitu saja oleh dunia
pendidikan kita, begitu pula oleh lembaga formal Taman Kanak-kanak. Taman
Kanak-kanak sebagai lembaga pendidikan formal yang terendah juga harus mampu
menanamkan sikap kerjasama dengan orang lain dengan melakukan kreativitas dalam
melakukan proses pembelajaran di sekolah, namun juga tidak bisa melepaskan begitu
saja prinsip “Belajar sambil bermain, bermain seraya belajar” dalam proses
pembelajaran yang dilakukan. Di samping itu perlu juga diperhatikan bahwa batasan
pembelajaran pada lembaga TK adalah tidak menargetkan pada suatu hasil tetapi
pada prosesnya. Jika prosesnya benar dan baik maka secara otomatis hasilnya akan
1
2
Berangkat dari persoalan yang ada dan berpatokan pada Kurikulum 2013,
yang didalamnya terdapat dua formula besar yang harus dikembangkan, yaitu:
dijabarkan ke dalam empat poin, diantaranya moral dan nilai-nilai agama, sosial,
empat poin juga, yaitu berbahasa, kognitif, fisik/motorik dan seni. Peneliti melakukan
desa Dewajara, Kecamatan Katikutana, kabupaten Sumba Tengah , bahwa salah satu
kecerdasan yang harus tergali oleh siswa TK, yaitu Kecerdasan Bahasa siswa
a. Kemampuan siswa untuk berbicara secara lancar, dimana hanya sekitar 35% atau
b. Kekayaan kosakata siswa yang masuk dalam kategori baik, dimana hanya sekitar
25% siswa atau sekitar 9 siswa dari 38 siswa yang memiliki kekayaan kosakata
sekitar 20% siswa atau sekitar 8 siswa dari 38 siswa yang mampu
d. Kemampuan siswa dalam menceritakan isi cerita tentang gambar yang ada secara
berurutan, dimana hanya sekitar 20% siswa atau sekitar 8 siswa dari 38 siswa
3
berurutan.
Permasalahan yang terjadi tidak terlepas dari kurangnya wawasan guru dalam
memilih dan menerapkan metode yang tepat untuk digunakan dalam mengembangkan
Kondisi seperti ini tidak bisa didiamkan begitu saja. Karena jika penerapan
proses awal salah maka sudah bisa dipastikan bahwa proses selanjutnya juga akan
berjumlah 38 anak. Dimana metode ini merupakan salah satu metode yang tidak
hanya mampu mengajak siswa untuk memiliki emosional yang baik dalam
metode yang kurang tepat dalam melakukan proses belajar mengajar dalam kegiatan
dalam membekali anak untuk memiliki sikap kerjasama. Permasalahan ini dapat
yang tidak hanya melatih anak untuk mengasah emosionalnya tetapi juga menggali
Sumba Tengah ”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
b. Menanamkan sikap emosional yang baik pada anak dalam melakukan kerjasama.
Taman Kanak-kanak.
5
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini sangat penting bagi siswa maupun guru, adapun manfaat yang
gagasan.
yang tepat.
E. Definisi Operasional
dalam judul dan pernyataan penelitian, perlu diberikan penjelasan sebagai berikut:
untuk menggunakan bahasa dan kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan
kecil dimana siswa belajar dan bekerjasama untuk mencapai tujuan seoptimal
mungkin.
c. Metode Cooperative Learning tipe Group Investigation adalah salah satu tipe