Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH FITOTERAPI

“SISTEM ENDOKRIN”

OLEH :
NAMA :
- WA ODE HILDA MERI A. (O1A116169)
- FITRIANI DEWYNTA (O1A116170)
- DIANA NATALIA (O1A116171)
- EMMA HAERUNNITA (O1A116172)
- PUJI MEILANI USMA (O1A116173)
KELOMPOK :
V

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ”Sistem Endokrin”. Makalah
ini disusun dalam rangka memenuhi tugas semester. Secara khusus,
ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampuh dan
juga semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan
makalah ini.
Makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan masukan, kritik dan saran demi
perbaikan makalah ini. Terima kasih kami ucapkan dan semoga
makalah ini bisa memberikan pembelajaran yang positif bagi kita
semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................


DAFTAR ISI ..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakan...........................................................................
1.2 Rumusan Masalah…................................................................
1.3 Tujuan.......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Endokrin ...............................................
2.2 Fungsi Sistem Endokrin ......................................................
2.3 Jenis-jenis Kelenjar Endokrin .............................................
2.4 Hormon ...............................................................................
2.5 Fisiologi dan Klasifikasi Hormon........................................
2.6 Mekanisme Aksi Hormon Berlangsung ..............................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ............................................................................
3.2 Saran .......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem endokrin merupakan sistem kelenjar yang memproduksi
substans untuk digunanakn di dalam tubuh. Kelenjar endokrin
mengeluarkan substansi yang tetap beredar dan bekerja didalam tubuh.
Hormon merupakan senyawa kimia khsus diproduksi oleh kelenjar
endokrin tertentu. terdapat hormon setempat dan hormon umum. contoh
dari hormon setempat adalah: Asetilkolin yang dilepaskan oleh bagian
ujung-ujung syaraf parasimpatis dan syaraf rangka. Sekretin yang
dilepaskan oleh dinding duedenum dan diangkut dalam darah menuju
penkreas untuk menimbulkan sekresi pankreas dan kolesistokinin yang
dilepaskan diusus halus, diangkut kekandung empedu sehingga timbul
kontraksi kandung empedu dan pankreas sehingga timbul sekresi enzim.
Sistem endokrin (hormon) dari sistem saraf secara bersama lebih
dikenal sebagai super sistem neuroendokrin yang bekerja sama secara
kooperatif untuk menyelenggarakan fungsi kendali dan koordinasi pada
tubuh. Pada umumnya, sistem endokrin bekerja untuk mengendalikan
berbagai fungsi fisiologi tubuh, antara lain aktivitas metabolisme,
pertumbuhan, reproduksi, regulasi osmotik, dan regulasi ionik.
Kelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu digolongkan bersama
dibawah nama organ endokrin, sebab sekresi yang dibuat tidak
meninggalkan kelenjar melalui satu saluran, tetapi langsung masuk ke
dalam darah yang beredar di dalam kelenjar. Kata “endokrin” berasal dari
bahasa Yunani yang berarti “sekresi ke dalam”; zat aktif utama dari
sekresi internal ini disebut “hormone” dari kata Yunani yang berarti
“merangsang”. Beberapa dari organ endokrin menghasilkan satu hormon
tunggal, sedangkan yang lain lagi dua atau beberapa jenis hormone
misalnya kelenjar hipofisis menghasilkan beberapa jenis hormon yang
mengendalikan kegiatan banyak organ lain, karena itulah maka kelenjar
hipofisis dilukiskan sebagai ”kelenjar pemimpin tubuh”. Oleh karena itu,
untuk mengetahui lebih lanjut mengenai fisiologi sistem endokrin maka
dibuatlah makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu sistem endokrin?
2. Apa fungsi sistem endokrin secara umum?
3. Apa itu hormon?
4. Bagaimana klasifikasi, fungsi dan sifat hormon?
5. Bagaimana Fisiologi dan Klasifikasi Hormon?
6. Bagaimanakah mekanisme aksi hormon berlangsung?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu sistem endokrin
2. Untuk mengetahui fungsi sistem endokrin secara umum
3. Untuk mengetahui apa itu hormon
4. Untuk mengetahui klasifikasi, fungsi dan sifat hormon
5. Untuk mengetahui Fisiologi dan Klasifikasi Hormon
6. Untuk mengetahui mekanisme aksi hormon berlangsung
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Endokrin


Sistem Endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
(ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui
aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak
sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel
dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut
menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar
eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar
lain dalam saluran gastroinstestinal.
Sistem Endokrin disebut juga kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang
tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret
dari kelenjar endokrin dinamakan hormon. Hormon berperan penting
untuk mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas
pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta
koordinasi tubuh.
Dasar dari sistem endokrin adalah hormon dan kelenjar (glandula),
sebagai senyawa kimia perantara, hormon akan memberikan informasi dan
instruksi dari sel satu ke sel lainnya. Banyak hormon yang berbeda-beda
masuk ke aliran darah, tetapi masing-masing tipe hormon tersebut bekerja
dan memberikan pengaruhnya hanya untuk sel tertentu.
2.2 Fungsi Sistem Endokrin
a. Homeostasis tubuh (temperatur/termoregulasi, metabolisme,
nutrisi, keseimbangan asam basa)
b. Reproduksi (mensekresikan hormon seks pada laki-laki yaitu
testosteron dan perempuan yaitu progesteron)
c. Growth & development (mengembangkan jumlah sel/hyperplasia,
dan mengembangkan ukuran sel/hypertrophy).
2.3 Jenis-jenis Kelenjar Endokrin
1. Putuitari
Kelenjar Putuitari atau lebih dikenal sebagai hipofisis memiliki
bagian sebesar kacang kecil yang terhubung ke bagian inferior dari
hipotalamus pada anatomi otak. Putuitari merupakan jenis kelenjar
yang kerap disebut sebagai glandula utama pada tubuh manusia yang
menghasilkan beberapa hormon, yaitu :
 Hormon Pertumbuhan : Hormon ini sangat berperan terlebih pada
anak, jika pada orang dewasa hormone ini berfungsi untuk menjaga
kesehatan dan kekuatan otot, dan menjaga massa tulang.
 Hormon Prolaktin : hormon ini berfungsi untuk merangsang
pembentukan ASI pada wanita, jika laki-laki sering dikaitkan
dengan masalah maskulinitas.
 Hormon Perangsang Tiroid : hormon ini membantu untuk menjaga
dan mengatur keseimbangan tiroid

2. Hipotalamus
Kelenjar Hipotalamus merupakan glandula yang secara
struktur terdapat pada bagian otak. Hipotalamus secara langsung
bertanggung jawab untuk mengontrol sistem endokrin melalui
putuitari. Hipotalamus mengandung sel-sel khusus yang disebut
neurosecretory yang menghasilkan beberapa hormon, yaitu :
 Hormon Pelepas Tirotrpin
 Hormon Pertumbuhan (GnRH)
 Hormon Penghambat Pertumbuhan (GHIH)
 Hormon Pelepas Kortikotropin (CRH)
 Oksitosin : meningkatkan aliran ASI pada ibu hamil
 Hormon Antidiuretik : dikenal sebagai vasopressin, membantu
menjaga keseimbangan air dalam tubuh
 Melanosit Hormon .
3. Adrenal
Kelenjar Adrenal adalah sepasang glandula yang berbentuk
segitiga terdapat di bagian superior (atas) ginjal. Masing-masing
mempunya 2 lapisan berbeda. Selain membantu mengontrol gula
dalam darah, kelenjar adrenal mempunyai fungsi lain , misalnya
membantu fungsi kardiovaskuler, membantu tubuh memanfaatkan
karbohidrat dan lemak secara tepat, secara umum meningkatkan
fungsi pencernaan yang sehat.

4. Paratiroid
Kelenjar Paratiroid merupakan 4 jaringan glandula yang
dapat ditemukan disisi posterior dari tiroid. Glandula Paratiroid ini
menghasilkan Hormon Paratiroid (PTH) yang terlibat dalam
homeostasis kalsium. Hormon Paratiroid disekresikan dari
paratiroid ketika ion kalsium dalam darah menurun.
Hormon Paratiroid merangsang sel osteoklas untuk
memecah kalsium yang mengandung matriks tulang agar melepas
kalsium secara bebas didalam darah. Selain itu hormon ini memicu
ginjal untuk mengembalikan ios kalsium yang telah disaring keluar
agar kembali dalam aliran darah.
5. Tiroid
Kelenjar Tiroid ini berbentuk seperti kupu-kupu yang yang
terdapat pada pangkal leher dan melilit sisi lateral trakea, dibawah
kirkoid kartilago, di kiri kanan trakea.

6. Pineal
Pineal merupakan glandula yang berbentuk menyerupai biji
pinus yang terletak di bagian superior belakang otak. Pineal
menghasilkan hormone melatonin yang berfungsi untuk mengatur
mengatur siklus bangun-tidur yang disebut ritme sirkandian.
7. Pankreas
Kelenjar Pankreas adalah glandula besar didalam rongga
perut , di belakang lambung dan terletak kurang lebih melintang di
dinding posterior abdomen. Pankreas juga disebut kelenjar
heterocrine karena menjalankan 2 fungsi yaitu endokrin dan
eksokrin.

8. Gonad
Kelenjar Gonad merupakan glandula yang dapat ditemukan
pada akat kelamin manusia (pada laki-laki merupakan hormon
testosteron dan pada wanita merupakan hormon progesteron &
esterogen). Gonad bertanggung jawab untuk memproduksi
hormone yang terkait dengan masalah gender (maskulin atau
feminism).

9. Timus
Kelenjar Timus merupakan organ berbentuk seperti batang
jagung yang ditemukan di area posterior dada. Timus
menghasilkan hormone timosin (thymosins) yang membantu dan
mengembangkan limfosit terutama pada masa anak-anak.
2.4 Hormon
Hormon berasal dari bahasa Yunani yaitu όρμή: horman - "yang
menggerakkan" adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antar
kelompok sel. Semua organisme multiseluler termasuk tumbuhan juga
memproduksi hormon. Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan
fluida sel untuk mencari sel target.
Hormon akan menemukan sel target, hormon akan mengikat
protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan
sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik
dengan mempengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas
protein seluler, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau
penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram),
pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan,
pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang,
kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas
dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur
produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus
reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.
2.5 Fisiologi dan Klasifikasi Hormon
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin. Kelenjar
endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan
mikroskopis sangat sederhana. Kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel,
lempengan atau gumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus yang
banyak mengandung pembuluh kapiler. Kelenjar endokrin mensekresi
substansi kimia yang langsung dikeluarkan ke dalam pembuluh darah.
Sekresinya disebut hormon. Hormon yaitu penghantar (transmitter)
kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus ke dalam aliran darah.
Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel target (responsive cells)
tempat terjadinya efek hormon.
2.6 Mekanisme Aksi Hormon
Hormon dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok atau kelas,
yaitu dari sudut susunan atau struktur kimia alamiahnya dan yang kedua
dari segi fungsi atau kerjanya. Bila dilihat dari struktur kimianya maka
hormon dapat dikategorikan sebagai berikut :
a. Peptida
Yang termasuk peptida antaranya adalah beberapa hormon
yang dihasilkan oleh hipothalamus yaitu TRF dalam bentuk tripeptida,
vasopressin dan oxytocin yang secara struktur kimianya termasuk
octapeptida.
b. Protein
Hormon tumbuh atau grwoth hormone termasuk hormon
protein yang terbesar yang mengandung 191 asam amnio (pada
manusia). Jumlah adam amino pada hormon tumbuh bervariasi
tergantung pada spesies.
c. Asam Amino
Yang termasuk kelompok ini adalah hormon-hormon amine,
yaitu yang berasal dari asam amino yang mengalami modifikasi
d. Steroid
Hormon steroid dihasilkan dari metabolisme dan proses konversi
dari kolesterol
e. Lemak
Hormon prostaglandin adalah satu-satunya hormon yang masuk
katagori ini. Prostaglandin dihasilkan oleh beragam sel yang
merupakan biosintesis dari dua asam lemak yaitu asam lemak
arachidonic dan di-homo-gamma-linolenic (arachidonic acid; di-homo-
γ-linolenic acid).
Kelenjar endokrin akan mengeluarkan hormone bila ada
stimulus atau rangsangan. Hormone yang akan dikeluarkan kemudian
diangkut oleh darah menuju kelenjar-kelenjar yang sesuai sehingga
bagian tubuh yang sesuai tersebut akan merespon misalnya insulin
yang disekresikan pancreas apabila kadar gula dalam darah tinggi.
Berikut mekanisme kerja hormon secara spesifik :
Stimulasi kerja enzim yang ada dalam sel. Aktivasi enzim
melibatkan system reseptor terikat membrane (pembawa pesan
kedua). Molekul-molekul dari berbagai hormone protein dan
polipeptida (pembawa pesan pertama) berikatan dengan reseptor tetap
pada permukaan sel yang spesifik terhadap hormone tersebut.
Kompleks hormone reseptor menstimulasi pemebentukan adenosine
3,5 – monofosfat siklik (cAMP) sebagai pengantar pesan kedua, yang
dapat menyampaikan pesan pertama dari berbagai hormon. Sintesis
cAMP melibatkan lebih dari satu G-protein terikat membrane, yang
termasuk keluarga protein regulator pengikat nukelotida guanine. G-
protein mengalami perubahan bentuk, sehingga guanosin
difosfat(GDP) yang tidak aktif dapat diganti dengan enzim
pengaktivasi, guanosin trifosfat (GTP). Kompleks G-protein-GTP
mengaktivasi enzim adenilat siklase, untuk memproduksi cAMP.
Setiap molekul cAMP mengaktivasi berbagai moleki cAMP-dependen
protein kinase yang sesuai. Enzim protein kinase mengkatalisis rreaksi
fosforilasi khusu (transfer gugus fosfat) untuk enzim kunci dalam
sitoplasma. Setiap molekul protein kinase mengaktivasi berbagai
molekul yang sesuai dengan enzimnya. Dengan demikian, suatu
konsentrasi rendah dari hormone yang bersirkulasi dapat diperkuat
sehingga mengakibatkan aktivitas enzim intraseluler utama. Aktivasi
enzim oleh protein kinase mengakibatkan efek fisiologis dan reaksi
kimia, bergantung pada sifat bawaan sel. cAMP terurai dengan cepat
oleh enzim intraseluler fosfodisterase. Ini akan membatasi durasi efek
cAMP.
Aktivasi gen melibatkan system reseptor intraselular Hormon
steroid, hormon tiroid, dan beberapa jenis hormon polipeptida,
menembus membrane untuk masuk ke dalam sel. Hormon tersebut
berikatan dengan reseptor internal bergerak dalam sitoplasma atau
nukleus sel. Kompleks reseptor-hormon bergerak ke DNA di sisi atau
di dekat gen yang transkripsinya distimulasi oleh hormon. Disisi ini,
kompleks akan berikatan dengan reseptor DNA spesifik untuk
hormon. Gen kemudian diaktivasi oleh kompleks ini untuk
membentuk transkripsi mRNA yang akan berdifusi ke dalam
sitoplasma. mRNA kemudian ditransisi menjadi protein dan enzim
yang memicu respons selular terhadap hormon.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem endokrin dan sistem saraf bekerja sama secara
kooperatif untuk mengatur aktivitas dalam tubuh hewan, dengan cara
menghasilkan hormon yang kan mempengaruhi sel sasaran. Hormon
dapat dihasilkan oleh organ endokrin sejati atapun oleh neurosekretori.
Hormon dapat diklasifikasi menjadi 3 yaitu steroid, peptida, dan
turunan tirosin.
B. Saran
Tidak ada kata sempurna yang pantas untuk segala hal di dunia,
begitu juga dengan makalah yang telah kami susun, oleh karena itu
bagi pihak terkait kami mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan
dan semoga makalah ini dapat bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, 2017, Sistem Endokrin pada Manusia.
https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-endokrin-pada-manusia
Andasa,Khaddijah, 2012, Sistem Endokrin.
http://dentistrylearn.blogspot.co.id/2012/05 /sistem-endokrin.html .
http://budisma.net/2015/01/anatomi-letak-dan-penyakit-pankreas.html
http://www.seputar-anatomimanusia.tk/2015/02/kelenjar-endokrin
fungsinya.html
Judha, Mohammad.2016.Rangkuman Sederhana Anatomi dan
Fisiologi. Yogyakarta:Gosyen Publishing.

Anda mungkin juga menyukai