Anda di halaman 1dari 5

Fungsi Karbohidrat

Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi yakni:


1. Sumber bahan bakar.
2. Sumber energi utama dan dapat diganti dengan sumber energy yang lain pada
beberapa organ tubuh manusia, yaitu otak, lensa mata dan sel saraf.
3. Bahan sintesis senyawa organic lainnya.
4. Pati dan glikogen berperan sebagai cadangan makanan.
5. Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
6. Membantu proses penyerapan kalsium.
7. Sebagai materi pembangun.
8. Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan atom C lima
buah merupakan komponen asam nukleat (DNA dan RNA).
9. Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsur struktural dan penyangga
dalam dinding sel bakteri dan tanaman.
10. Sebagai pelumas sendi kerangka.

Klasifikasi Karbohidrat
Jika diuraikan, ternyata karbohidrat hanya terdiri dari 3 unsur, yaitu karbon (C), hydrogen
(H), dan oksigen (O). Senyawa yang termasuk karbohidrat sangat banyak mulai dari senyawa
sederhana hingga senyawa dengan berat molekul 500.000 atau lebih. Senyawa-senyawa
tersebut dapat digolongkan menurut jumlah senyawa penyusunnya yaitu monosakarida,
oligosakarida, oligosakarida dan polisakarida.[4]

1. Monosakarida (gula sederhana/saccharum)


Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana. Jika dihidrolisis, senyawa-senyawa
monosakarida sudah tidak dapat diuraikan lagi menjadi senyawa gula menjadi senyawa gula
yang lebih sederhana.
Contoh: glikosa dan fruktosa.
Monosakarida dapat diklasifikasikan menjadi dua:
a. Menurut banyaknya atom karbon yang menyusun molekul monosakarida.
Ø Monosakarida yang mengandung 3 atom karbon disebut triosa
Ø Monosakarida yang mengandung 4 atom karbon disebut tetrosa
Ø Monosakarida yang mengandung 5 atom karbon disebut pentose
Ø Monosakarida yang mengandung 6 atom karbon disebut heksosa
b. Menurut kandungan gugus aldehida dan keton.
Dikatakan aldehida jika ikatan rangkap dua antara atom C dengan O nya (C=O) berada di
ujung rantai. Sedangkan keton jika ikatan rangkap antara atom C dan O nya berada selain dari
pada diujung.
Ø Monosakarida yang mengandung gugus aldehida disebut aldose
Ø Monosakarida yang mengandung gugus keton disebut ketosa
Kedua klasifikasi tersebut sering digabungkan.

2. Disakarida
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang terikat satu sama lain dengan ikatan
glikosidik. Ikatan glikosidik biasanya terjadi antara atom C no. 1 dengan atom C no. 4 dengan
melepaskan 1 mol air. Ikatan glikosidik terdapat pada gugus fungsi dalam karbohidrat, yaitu
gugus aldehid pada glukosa dan gugus keton pada fruktosa. Disakarida dapat terbentuk dari
hasil antara proses hidrolisis oligosakarida dan poli sakarida. Disakarida biasanya larut dalam
air (hidrofilik). Beberapa contoh disakarida yakni:[7]
a. Sukrosa.
Sukrosa terdapat dalam batang tebu, bit, sorgum, nanas dan wortel. Hidrolisis dengan enzim
sukrase menghasilkan glukosa dan fruktosa (fruktosa + glukosa = sukrosa).
b. Laktosa.
Laktosa (gula susu) terdapat dalam air susu hewan mamalia. Pada proses hidrolisis
menggunakan asam atau enzim lactase, dihasilkan glukosa dan galaktosa (galaktosa +
glukosa = laktosa).
c. Maltosa.
Maltose termasuk gula pereduksi yang dapat diperoleh dari amilum, glikogen, dan biji
gandum yang sedang berkecambah. Hidrolisis maltose menghasilkan dua molekul glukosa
(gukosa + glukosa = maltose).

3. Oligosakarida.
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai moleku 2-10 monosakarida, yaitu
trisakarida yang terdiri dari 3 molekul monoskarida dan tetrasakarida yang terbentuk dari
empat molekul monosakarida. Salah satu trisakarida penting adalah rafinosa tang terdiri atas
tiga molekul monoakarida yamg berikatan yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Ikatan tersebut
terbentuk antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa dengan atom karbon 6 pada glukosa.
Selanjutnya atom karbon nomor 1 pada glukosa berikatan dengan atom karbon 2 ada
fruktosa.

4. Polisakarida.
Polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida, sehingga molekul polisakarida
mempunyai berat molekul hingga beberapa ratus ribu. Polisakarida yang dihasilkan antara
monosakarida sejenis (satu macam monosakarida) disebut homo polisakarida, sedangkan
yang mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida. Polisakarida pada umumnya
berupa senyawa putih dan tidak berasa manis. Beberapa polisakarida dapat larut dalam air.[9]
Senyawa polisakarida terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, misalnya pati, inulin (seagai zat
cadangan), dan selulosa (sebagai bagian dinding sel). Dalam jazad hewan juga terdapat zat
yang sejenis dengan zat pati, yaitu glikogen.
Polisakarida mempuyai rumus molekul (C6H10O5)n dengan harga n yang besar.[10] Contoh
golongan polisakarida yang penting antara lain pati (amilum), glikogen, dan selulosa.
a. Pati (amilum atau zat tepung)
Pati merupakan cadangan makanan pada biji, akar, batang, dan umbi.[11]zat pati terdiri atas
rantai-rantai tidak bercabang (amilosa) dan rantai-rantai yang bercabang (amilopektin). Pati
merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan alfa-glikosidik. Berbagai macam pati tidak
sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya, serta apakah lurus atau bercabang rantai
molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi
terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak terlarut disebut amilopektin. Pati sediki sekali larut
dalam air dingin, tetapi jika dipanaskan dengan air, butir-butir zat pati tersebut berkembang
menjadi sebuah gel (kanji) dan pada pemanasan selanjutnya yang disertai cukup air
menghasilkan koloid.[12]
Amilum dapat dihidrolisis sempurna menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa.
Hidrolisis juga dapat dilakukan mengguakan enzim amilase. Amilase dikeluarkan oleh ludah
dan cairan yang dikeluarkan oleh pangkreas.

b. Glikogen.
Glikogen juga sering disebut gula otot, karena jenis gula ini banyak ditemukan dalam otot
dan hati vertebrata, yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Glikogen menunjukkan sifat
kimia yang sama dengan zat tepung. Zat ini dapat larut oidal dalam air dingin, tetapi tidak
membentuk gel-gel seperti pada kanji. Larutan koloidal glikogen tidak menunjukkan daya
reduksi yang kuat terhadap larutan fehling. Hidrolisis dengan asam-asam encer menghasilkan
glukosa, sedangkan hidrolisis dengan amilosa terutama menghasilkan maltosa.[13]
Dalam pertanian Glikogen juga telah berhasil diisolasi dari benih jagung (sweet corn).

c. Selulosa.
Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama hemiselulosa, pektin, dan protein
membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman. Atau dapat dikatakan
selulosa merupakan penyusun utama dinding sel tumbuhan.
Tanaman kapas sebagian besar terdiri selulosa. Kertas saring seluruhnya terdiri atas selulosa.
Selulosa dapat diubah oleh asam sulfat menjadi hasil yang dapat larut, jika larutan ini
diencerkan dengan air dan direbus, terjadi hidrolisis dan terbentuk glukosa sebagai hasil
akhir.
Selulosa tudak dapat larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut Schweitzer (larutan
kuprioksida-amonia). Tidak seperti amilum, selulosa tidak dapat dicerna ileh perut manusia
atau mamalia lainnya, tetapi dapat dicerna oleh sapi dan dan hewan ruminansia lain dengan
prtolongan bakteri.[14]
Turunan selulosa yang dikenal dengan carboxymethyl cellulose (CMC) sering dipakai dalam
industri makanan untuk mendapatkan tekstur yang baik. Misalnya pada pembuatan es krim,
pemakaian CMC akan memperbaiki tekstur dan kristal laktosa yang terbentuk akan lebih
halus.[15]

d. Pektin.
Pektin secara umum terdapat dalam dinding sel primer tanaman, khususnya di sela-sela
antara selulosa dan hemiselulosa. Senyawa pektin berfungsi sebagai perekat antara dinding
sel satu dengan yang lain. Pada umumnya senyawa pektin dapat diklasifikasi menjadi tiga
kelompok senyawa yaitu asam pektat, asam pektinat (pektin), dan protopektin. Kandungan
pektin dalam tanaman sangat bervariasi baik berdasarkan jenis tanamannya maupun bagian-
bagian jaringannya. Komposisi kandungan protopektin, pektin, dan asam pektat di dalam
buah sangat bervariasi tergantung pada derajat pematangan buah.
Pada umumnya protopektin yang tidak dapat larut itu terdapat dalam jaringan tanaman yang
belum matang. Potensi pembentukan jeli dari pektin menjadi berkurang dalam buah yang
terlalu matang. Di antara buah-buahan yang dapat digunakan untuk membuat jeli adalah
jambu biji, apel, lemon, plum, jeruk, serta anggur.

e. Senyawa-senyawa polosakarida lainnya.


Ø Gum Arabik yang dihasilkan dari batang pohon akasia.
Ø Agar-agar didapatkan dari ganggang merah.
Ø Asam alginat atau Na-alginat dihasilkan dari suatu ganggang laut yang besar.
Ø Karagenan didapat dengan mengekstraksi lumut Irlandia dengan air panas. Dipergunakan
sebagai stabilizer pada industri coklat dan hasil produksi susu.

Anda mungkin juga menyukai