Masalah
UD. NN Kediri sebuah perusahaan dagang yang mempunyai aktifitas utama yaitu menjual beras.
Usaha ini melakukan penjualan tunai dan kredit sebagai usaha menarik pelanggan sebanyak
mungkin. Sebagai sebuah perusahaan dagang, UD. NN Kediri juga menghadapi masalah-
masalah yang berkaitan dengan harga perolehan. Harga perolehan meliputi semua pengeluaran
yang diperlukan untuk mendapat barang dan menempatkannya dalam kondisi yang siap untuk
dijual.
Tujuan
Untuk mengetahui apakah hasil perhitungan yang dilakukan sudah menggunakan metode
persediaan barang dagang untuk menentukan harga pokok penjualan.
Metodelogi
Oleh karena itu untuk memperoleh data peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan
data yaitu Instrumren atau wawancara dan dokumentasi.
Hasil
Harga pokok penjualan tahun 2013 Harga pokok penjualan tahun 2014
Harga pokok penjualan tahun 2015 Harga pokok penjualan tahun 2016
Kesimpulan
1. Pada tahun 2013, dan 2014, metode AVERAGE menghasilkan persediaan akhir lebih
rendah yaitu pada tahun 2013 sebesar Rp 2.026.500, dan pada tahun 2014 sebesar Rp
4.184.400, dan metode AVERAGE menghasilkan harga pokok penjualan lebih rendah
pada tahun 2015, 2016 dan 2017, pada tahun 2015 sebesar Rp 23.306.800, tahun 2016
sebesar Rp 52.823.150, dan pada tahun 2017 sebesar Rp 58.100.000.
2. Pada tahun 2016 dan 2017, metode FIFO menghasilkan persediaan akhir lebih tinggi,
pada tahun 2013 sebesar RP 2.040.000, dan pada tahun 2014 sebesar 4.200.000. dan
metode FIFO menghasilkan harga pokok penjualan lebih tinggi pada tahun 2015, 2016,
dan 2017, pada tahun 2015 sebesar Rp 23.320.000, pada tahun 2016 sebesar Rp
52.845.000, dan pada tahun 2017 sebesar Rp 58.325.000.
Saran
Diharapkan perusahaan menggunakan metode persediaan barang dagangan agar dapat mengelola
keluar masuk barang dagangan.