Anda di halaman 1dari 9

PERBEDAAN KUALITAS INDRAWI DAN KANDUNGAN

BETAKAROTEN PADA INOVASI PEMBUATAN CARANG MADU

DENGAN MENGGUNAKAN CAIRAN SANTAN DAN SARI WORTEL

ARTIKEL

Artikel ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PKK

S1 Konsentrasi Tata Boga Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh

Zahrotul Mufidah NIM.5401412050

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016
LEMBAR PENGESAHAN

Artikel ini telah disetujui sebagai salah satu syarat kelulusan pada:

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Wahyuningsih, M. Pd Dra. Titin Agustina, M.Kes


NIP. 196008081986012001 NIP.196008131986012001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga


Universitas Negeri Semarang

Dra. Sri Endah Wahyuningsih, M.Pd.


NIP : 196805271993032010
PERBEDAAN KUALITAS INDRAWI DAN KANDUNGAN BETAKAROTEN PADA
INOVASI PEMBUATAN CARANG MADU DENGAN MENGGUNAKAN CAIRAN
SANTAN DAN SARI WORTEL
Zahrotul Mufidah Dra. Wahyuningsih, M. Pd2) Dra. Titin Agustina, M.Kes3)
1)

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang


Gedung E7, Kampus Sekaran, Gunung Pati, Semarang 50229

ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penambahan sari wortel
dengan teknik pengambilan cairan diblender dan diparut terhadap kualitas Carang madu pada
indikator tekstur, warna, rasa, dan aroma. selain itu juga untuk mengetahui kandungan
Betakaroten serta tingkat kesukaan masyarakat. Data dianalisis dengan analisis varian
klasifikasi tunggal untuk mengetahui perbedaan penambahan sari wortel dengan teknik
pengambilan cairan dibender dan diparut terhadap kualitas carang madu, kandungan
Betakaroten dengan uji laboratorium, sedangkan deskriptif presentase untuk mengetahui
tingkat kesukaan masyarakat. Hasil analisis penambahan sari wortel dengan teknik
pengambilan cairan diblender dan diparut terhadap kualitas carang madu terdapat perbedaan
pada indikator tekstur, warna, rasa, dan aroma. hasil analisis kandungan Betakaroten yaitu
pada teknik pengambilan cairan diblender sebesar 1,292 mg/100gr dan pada teknik
pengambilan cairan diparut sebesar 1,557 mg/100gr. Hasil analisis tingkat kesukaan
masyarakat menunjukkan penambahan sari wortel dengan teknik pengambilan cairan
diblender dan diparut keduanya termasuk kedalam kriteria suka.
Kata Kunci : Carang Madu, Penambahan Sari Wortel.

THE DIFFERENCE OF SENSORY QUALITY AND BETAKAROTEN CONTENT


ON INNOVATION OF CARANG MADU CREATION BY USING LIQUID
COCONUT MILK AND CARROT JUICE
Zahrotul Mufidah1) Dra. Wahyuningsih, M. Pd2) Dra. Titin Agustina, M.Kes3)
Family Welfare Education Departement, Engineering Faculty, Semarang state University
Campus E7 Sekaran buildings, Gunungpati, Semarang 50229

ABSTRACT : This research aims to know the difference addition of carrot juice by blended
liquid retrieval techniques and shredded to the quality of the indicator Carang Madu texture,
color, taste, and aroma. In addition to know the content of Betakaroten and level of delight in
comunity. The data are analyzed by using a variant of the single classification analysis to find
out the difference in addition of carrot juice by blended liquid retrieval techniques and
shredded to quality carang Madu, the Betakaroten content by laboratory test, while the
descriptive level to know the percentage of the Favorites of the public. The results of the
analysis of the addition of carrot juice by blended liquid retrieval techniques and shredded to
the quality of carang Madu there are differences in indicators of the texture, color, taste, and
aroma. The results of the analysis of the Betakaroten content by blended liquid retrieval
techniques of 1,292 mg/100 gr and by shredded liquid retrieval techniques of 1,557 mg/100
gr. The analysis results of the level of community's delight shows that addition of carrot juice
both by blended liquid retrieval techniques and shredded it belongs to "like"criteria .
Keywords : Carang Madu, Carrot Juice Addition.

1) Alumni Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
2) Staff Pengajar Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
3) Staff Pengajar Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
PENDAHULUAN terhadap kualitas indrawi carang madu
dengan menggunakan cairan santan dan
Carang Madu adalah makanan sari wortel ditinjau dari aspek warna,
ringan yang terbuat dari tepung ketan, aroma, tekstur, dan rasa, untuk mengetahui
tepung tapioka, santan, dengan proses kandungan gizi Betakaroten pada carang
pembuatan digoreng dan diberi toping gula madu hasil eksperimen.
merah (Soraya, 2012).
Carang madu yang dijual dipasaran, METODOLOGI PENELITIAN
saat ini belum ada variasi, yaitu berwarna
putih dengan toping gula merah. Populasi penelitian ini adalah carang
Berdasarkan hal tersebut ada peluang madu. sampel penenlitian ini adalah carang
untuk melakukan inovasi. Alternatif- madu wortel dengan bahan cair campuran
alternatif inovasinya antara lain dengan santan dan sari wortel dengan teknik
memberi pewarna agar tampilan carang pengambilan cairan diblender dan diparut.
madu lebih menarik. Salah satu alternatif Desain eksperimen yang digunakan
inovasi penambahan warna bisa dilakukan pottest-only control design.
dengan menambahkan bahan makanan lain Teknik pengambilan sampel Simple
kedalam formula carang madu. Dalam Random Sampling yaitu teknik
penelitian ini alternatif inovasi yang ingin pengambilan sampel secara acak tanpa
dilakukan adalah dengan menambahkan memperhatikan strata yang ada dalam
sari wortel pada pembuatan carang madu. populasi (Sugiyono, 2013:120).
Alasannya, wortel memiliki warna orange Penelitian ini menggunakan tiga
yang akan menjadi pewarna alami, serta jenis yaitu variabel bebas, variabel terikat,
rasa manis khas wortel akan menambah dan variabel kontrol. Variabel bebas dalam
ragam rasa pada carang madu. selain itu penelitian ini adalah campuran sari wortel
kandungan gizi pada wortel dapat dan santan dengan teknik pengambilan
melengkapi kandungan gizi carang madu. bahan cair yang berbeda, yaitu dengan cara
Rumusan masalah dalam penelitian diparut dan diblender. Variabel terikat
ini adalah Adakah perbedaan kualitas dalam penenlitian ini adalah kualitas
indrawi carang madu dengan indrawi carang madu hasil eksperimen
menggunakan cairan santan dan sari wortel dengan indikator warna, aroma, tekstur,
dengan teknik pengambilan cairan dan rasa, dan kandungan gizi Vitamin A,
diblender dan diparut ditinjau dari aspek serta tingkat kesukaan masyarakat.variabel
warna, aroma, tekstur, dan rasa, bagaimana kontrol dalam penenlitian ini adalah
tingkat kesukaan masyarakat terhadap kondisi dan jumlah bahan yang digunakan,
kualitas carang madu dengan alat yang digunakan, proses pembuatan,
menggunakan cairan santan dan sari wortel dan proses penyimpanan.
dengan teknik pengambilan cairan Dalam penenlitian ini data diperoleh
diblender dan diparut ditinjau dari aspek dengan melakukan ui inderawi, uji
warna, aroma, tekstur, dan rasa, berapa laboratorium kandungan betakaroten, dan
kandungan gizi betakaroten pada carang uji kesukaan. Uji inderawi dilakukan
madu hasil eksperimen. dengan menggunakan panelis agak terlatih
Tujuan dari penelitian ini adalah sebanyak 20 orang, uji kandungan
Untuk mengetahui perbedaan kualitas Betakaroten dilakukan di Laboratorium
indrawi carang madu dengan Unika Soegijapranata JL.Pawiyatan Luhur
menggunakan cairan santan dan sari wortel IV/1, Bendan Dhuwur, Kota Semarang.
dengan teknik pengambilan cairan Sedangkan uji kesukaan dialkukan dengan
diblender dan diparut ditinjau dari aspek menggunakan panelis tidak terlatih
warna, aroma, tekstur, dan rasa, untuk sebanyak 80 orang.
mengetahui tingkat kesukaan masyarakat
Data tersebut kemudian dianalisis diblender terhadap kualitas indrawi pada
dengan menggunakan analisis varian carang madu ditinjau dari tekstur, warna,
klasifikasi tunggal, dan deskriptif rasa, dan aroma.
persentase.
1. Indikator Tekstur
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil data analisis perbedaan
Hasil analisis data perbedaan carang carang madu wortel dengan teknik
madu wortel dengan teknik pengambilan pengambilan cairan diblender dan diparut
cairan diblender dan diparut pada indikator pada indikator tekstur menghasilkan F
tekstur, warna, rasa, dan aroma yang Hitung > F Tabel artinya ada perbedaan
dianalisis menggunakan analisis varian penggunaan santan dan sari wortel dengan
klasifikasi tunggal dapat dilihat pada tabel teknik pengambilan cairan diblender dan
1. diparut pada indikator tekstur.
Tabel 1. Hasil Analisis ANOVA Data Pada sampel carang madu dengan
Perbedaan Carang Madu Wortel teknik pengambilan cairan diblender
Indikato F Hitung > F Keterangan memiliki rerata skor 3,75 sedangkan pada
r Tabel sampel carang madu dengan teknik
Tekstur 14,413 > 2,15 Ada pengambilan cairan diparut memiliki rerata
Perbedaan 4. Adanya perbedaan tersebut disebabkan
Warna 563,90 > 2,96 Ada karena wortel memiliki kandungan pektin
Perbedaan yang bersifat mengentalkan adonan,
Rasa 69,033 > 1,57 Ada sehingga mempengaruhi tekstur Carang
Perbedaan Madu, kandungan pektin pada wortel
Aroma 5,399 > 2,24 Ada sebanyak 7,4% (Baker, 1997). Menurut
Perbedaan Haryono, dkk pektin merupakan turunan
Tabel 2. Hasil Rerata Kualitas Inderawi karbohidrat yang terdapat didalam buah-
Carang Madu Wortel buahan dan sayuran salah satunya wortel.
Carang Pektin secara umum terdapat terdapat pada
Carang dinding sel primer tanaman, khususnya
Madu Carang
Madu disela-sela antara selulosa dan
Indikat teknik Madu
teknik hemiselulosa (winarno, 1992). Menurut
or Diblend Kontrol
Diparut Treybal (1980) Faktor yang mempengaruhi
er
Rerata Rerata Rerata tingkat efisiensi pektin diantara adalah
Tekstur 4 3,75 4,85 1) Temperatur : pada temperatur tinggi
Warna 4,9 3,8 1,05 umumnya kelarutan pektin juga tinggi
Rasa 3,25 4,5 1,6 2) Waktu kontak : semakin lama waktu
kontak antara pelarut dengan campuran,
Aroma 3,85 4,05 4,7
laju perpindahan zat terlarut ke dalam
pelarut menjadi seimbang dengan
Berdasarkan hasil data analisis perbedaan
perpindahan zat terlarut kembali
carang madu wortel dengan menggunakan
kepadatannya.
analisis varian klasifikasi tunggal F Hitung
3) Kecepatan pengadukan : semakin cepat
> F Tabel, sehingga Ha berbunyi ada
pengadukan maka jumlah zat terlarut
perbedaan penggunaan cairan santan dan
yang berpindah semakin banyak.
sari wortel dengan teknik diparut dan
Pada penelitian ini cairan yang
diblender terhadap kualitas indrawi pada
dihasilkan oleh teknik diblender lebih
carang madu ditinjau dari tekstur, warna,
kental dibandingkan dengan cairan yang
rasa, dan aroma dan Ho berbunyi tidak ada
dihasilkan oleh teknik diparut, karena
perbedaan penggunaan cairan santan dan
penggunaan blender memiliki temperatur
sari wortel dengan teknik diparut dan
lebih tinggi akibat pemanasan mesin, (menurun) akibat pukulan-pukulan
waktu kontak dengan bahan-bahan lain mekanis oleh mesin, oleh sebab itu sampel
lebih lama, serta kecepatan pengadukan carang madu dengan teknik diparut
lebih tinggi. Oleh sebab itu, penggunaan menghasilkan warna yang lebih baik
blender lebih optimal dalam mengambil dibandingkan dengan teknik diblender.
ekstrak-ekstrak yang terdapat dalam sari
wortel salah satunya pektin tersebut, oleh 3. Indikator rasa
karena itu carang madu dengan teknik
pengambilan cairan diblender memiliki Pada hasil data analisis perbedaan
tekstur yang kurang renyah dibandingkan carang madu wortel dengan teknik
dengan tekstur carang madu yang pengambilan cairan diblender dan diparut
menggunakan teknik pengambilan cairan pada indikator rasa menghasilkan F
diparut. Hitung > F Tabel artinya ada perbedaan
penggunaan santan dan sari wortel dengan
2. Indikator warna teknik pengambilan cairan diblender dan
diparut pada indikator rasa.
Berdasarkan hasil analisis data Pada sampel carang madu dengan
perbedaan carang madu wortel dengan teknik pengambilan cairan diblender
teknik pengambilan cairan diblender dan memiliki rerata skor 4,5 sedangkan pada
diparut pada indikator warna menghasilkan sampel carang madu dengan teknik
F Hitung > F Tabel artinya ada perbedaan pengambilan cairan diparut memiliki rerata
penggunaan santan dan sari wortel dengan 3,25.
teknik pengambilan cairan diblender dan Pada penenlitian ini rasa wortel pada
diparut pada indikator warna. cairan yang dihasilkan oleh teknik
Pada sampel carang madu dengan diblender lebih tinggi dibandingakan
teknik pengambilan cairan diblender dengan teknik pengambilan cairan diparut.
memiliki rerata skor 3,8 sedangkan pada Hal tersebut dipengaruhi karena adanya
sampel carang madu dengan teknik perbedaan kandungan Isocoumarin pada
pengambilan cairan diparut memiliki rerata wortel yang menyebabkan rasa pahit dan
4,9. aroma langu pada wortel (Dalimartha,
Pada penelitian ini cairan yang 2001). Menurut Mehmet Musa Ozcan dan
dihasilkan oleh teknik diparut memiliki Jean Claude Chalchat (2007) wortel
warna kuning tua (Oranye) sedangkan memiliki rasa pahit, rasa pahit tersebut
pada teknik pengambilan cairan diblender dapat meningkat karena adanya paparan
memiliki warna kuning, adanya perbedaan suhu, gangguan mekanik, rendahnya
tersebut disebabkan oleh kandungan atmosfer oksigen, serta lamanya proses
karotenoid pada wortel. Pigmen karotenoid pengolahan atau penyimpanan. Sedangkan
adalah jaringan warna kuning pada Menururt Fachruddin (2003) rasa
tumbuhan (Harahap, 2007). Menurut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
Nurcahyo (2015) Semakin tinggi kadar senyawa kimia, suhu, konsentrasi, dan
karoten pada wortel semakin tingi derajat interaksi dengan komponen rasa lainnya.
kemerah dan kekuningan. Menurut Fitriani Pada penelitian ini konsentrasi dan
(2011) perubahan warna pada wortel interaksi antar bahan (parutan kelapa,
adalah karena pigmen karoten yang wortel, dan air) pada teknik pengambilan
dihasilkan oleh pukulan mekanis, dan cairan diblender lebih optimal dan
penggilingan. Sedangkan Menurut Bruna memerlukan waktu relatif lama, sehinga
Menegassi (2007) meredupnya warna pada rasa wortel pada teknik diblender lebih
wortel disebabkan oleh kelembaban, suhu, terasa dibandingkan dengan teknik diparut.
serta kecepatan alat. Penggunaan blender 4. Indikator aroma
menghasilkan karoten pada wortel berubah
Berdasarkan hasil analisis data dihasilkan oleh teknik diparut.
perbedaan carang madu wortel dengan Meningkatnya suhu yang dihasilkan oleh
teknik pengambilan cairan diblender dan pemanasan mesin menjadikan aroma langu
diparut pada indikator aroma berkurang, sehingga carang madu yang
menghasilkan F Hitung > F Tabel artinya dihasilkan oleh teknik pengambilan cairan
ada perbedaan penggunaan santan dan sari diblender memiliki aroma khas carang
wortel dengan teknik pengambilan cairan madu lebih tinggi dibandingakan carang
diblender dan diparut pada indikator madu dengan teknik pengambilan cairan
aroma. diparut
Pada sampel carang madu dengan Tabel 3. Hasil Uji Kandungan Betakaroten
teknik pengambilan cairan diblender Carang Madu Wortel
memiliki rerata skor 4,05 sedangkan pada Sampel Kandungan betakaroten
sampel carang madu dengan teknik (mg/100gr)
pengambilan cairan diparut memiliki rerata Diparut 1,557
3,85. Diblender 1,292
Pada penenlitian ini aroma cairan kontrol Tidak terdeteksi
yang dihasilkan oleh teknik diparut lebih
terasa, hal tersebut dipengaruhi karena Berdasarkan Hasil uji kandungan
adanya perbedaan kandungan Isocoumarin Betakarotenyang telah dilakukan di di
pada wortel yang menyebabkan aroma laboratorium Unika Soegijapranata
langu dan rasa pahit pada wortel diketahui bahwa carang madu wortel
(Dalimartha, 2001). Selain itu menurut dengan teknik pengambilan cairan diparut
Rubatzky dan Yamaguchi (1997) kantong lebih tinggi dibandingkan dengan carang
minyak dalam ruang antarsel perisikel madu dengan teknik pengambilan cairan
pada umbi wortel mengandung minyak diblender. Sedangkan carang madu kontrol
esensial yang menyebabkan bau dan aroma atau tanpa penambahan sari wortel tidak
khas wortel. Namun temperatur atau suhu terdeteksi kandungan Betakaroten.
akan menyebabkan bau atau langu pada
wortel hilang (Sayekti, 2014). Pada
penenlitian ini aroma cairan yang
dihasilkan oleh teknik diblender lebih
rendah dibandingkan aroma cairan yang

Tabel 4. Hasil Uji Kesukaan Masyarakat terhadap Carang Madu Wortel.


Sampel Indikator Rerata % Kriteria Rerata Kriteria
skor Persenta
se total
Diparut Tekstur 3,98 79,75 Suka 81,31 Suka
Warna 4,33 86,75 Sangat Suka
Rasa 3,82 76,50 Suka
Aroma 4,11 82,25 Sangat Suka
Diblender Tekstur 3,90 78,00 Suka 78,06 Suka
Warna 3,73 74,75 Suka
Rasa 3,95 79,00 Suka
Aroma 4,02 80,50 Suka
Kontrol Tekstur 4,612 92,25 Sangat Suka 85,62 Sangat Suka
Warna 4,37 87,50 Sangat Suka
Rasa 4,37 87,50 Sangat Suka
aroma 3,76 75,25 Suka
Berdasarkan hasil uji kesukaan yang paling disukai yaitu sampel dengan
masyarakat yang telah dilakukan sebanyak teknik diparut dengan nilai persentase
80 orangpanelis tidak terlatih memberikan 81,31%, sedangkan untuk sampel carang
penilaian suka tergadap kedua sampel madu dengan teknik diblender
carang madu wortel. walaupun demikian memperoleh nilai persentase sebanyak
masih terdapat perbedaan yakni pada 78,06.
rerata persentase skor total yang diperoleh Jumlah kandungan Betakaroten pada
masing-masing sampel. Sedangkan sampel sampel Carang Madu Wortel dengan
kontrol (tanpa penambahan sari wortel) teknik pengambilan cairan diparut
memiliki kriteria sangat disukai. Hal ini sebanyak 1,557mg / 100gr, dan Carang
karena sampel kontrol lebih renyah Madu Wortel dengan teknik pengambilan
dibandingan sampel carang madu wortel, cairan diblender kandungan Betakaroten
dari segi rasa lebih gurih, serta dari segi sebanyak 1,292mg / 100gr.
aroma lebih khas carang madu.
SARAN
SIMPULAN
Saran produksi sebaiknya menggunakan
Berdasarkan hasil penelitian dan teknik diparut karena pada teknik ini dari
pembahasan, maka dapat ditarik simpulan segi kualitas inderawi hampir sama, dari
bahwa Ada perbedaan kualitas indrawi segi penilaian kesukaan lebih disukai
Carang Madu wortel dengan teknik masyarakat, serta dari segi kandungan
pengambilan cairan diparut dan diblender Betakaroten lebih tinggi dibandingkan
pada indikator tekstur terdapat perbedaan dengan teknik diblender.
dengan nilai F Hitung lebih besar dari F
tabel yaitu 14,413 > 2,15, indikator warna DAFTAR PUSTAKA
terdapat perbedaan dengan nilai F Hitung
lebih besar dari F tabel yaitu 563,906 > Harahap. 2007. Pembuatan Mie Basah
2,96, pada indikator rasa terdapat Dengan Penambahan Wortel (Daucus
perbedaan dengan nilai F Hitung lebih Carota L.). Medan. FP Universitas
besar dari F tabel yaitu 69,033 > 1,57, dan Sumatra Utara.
indikator aroma terdapat perbedaan dengan Meiliana, Roekistiningsih, Sutjiati. 2014.
nilai F Hitung lebih besar dari F tabel yaitu Indonesian Journal Of Human
5,399 > 2,24 . Nutrition: Pengaruh Proses Pengolahan
Tingkat kesukaan masyarakat Daun Singkong (Manihot Esculenta
terhadap Carang Madu Wortel dengan Crantz) Dengan Berbagai Perlakuan
teknik pengambilan cairan diparut dan Terhadap Kadar Betakaroten. Malang.
diblender pada indikator tekstur sampel FK Universitas Brawijaya.
yang paling disukai adalah sampel carang Nurcahyono, Zubaidah. 2015. Jurnal
madu dengan teknik pengambilan cairan Pangan Dan Agroindustri: Pengaruh
diparut dengan total skor 319, indikator Konsentrasi Carboxymethyl Cellulose
warna sampel yang paling disukai adalah Sebagai Edible Coating Dan Suhu
sampel carang madu dengan teknik diparut pengeringan Terhadap Sifat Fisik Dan
dengan skor total 347, indikator rasa Kimia Wortel Kering Instan. Malang.
sampel carang madu yangpaling disukai FTP Universitas Brawijaya.
adalah sampel carang madu dengan teknik Fitriani. 2011. Kajian Dan Penambahan
diblender dengan skor total 316, dan Ekstrak Dan Tepung Wortel Terhadap
indikator aroma sampel yang paling Karakteristik Fisik Kimia Dan Sensoris
disukai adalah sampel carang madu Es Krim. Surakarta. FP Universitas
dengan teknik diparut dengan skor total Sebelas Maret.
329. Dari keseluruhan indikator sampel
Menegassi, Leonel, Mischan, Pinho. 2007.
Effect Of Extrusion Parameter On
Color And Pasting Of Peruvian Carrot
Flour (Arracacia Xanthorrhiza).
Botucatu. Departemento de
Bioestatistica.
Ozchan, Chalchat. 2007. Chemical
Composition Of Carrot Seeds (Daucus
Carota L) Cultivated In Turkey:
Characterization Of The Seed Oil And
Essensial Oil. Turkey. Selcuk
University.

Anda mungkin juga menyukai