Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH KOMPENSASI, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMITMEN

ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DENGAN


KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi kasus pada karyawan PT. Fajar Lestari Sejati semarang)

Siti Muayanah
Andi Tri Haryono, SE, MM
Heru Sri Wulan, SE, MM

Fakultas Ekonomika dan Bisnis


Program Studi Manajemen
Universitas Pandanaran Senarang
Email :yanayulio89@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dengan judul Pengaruh Kompensasi, Lingkungan kerja, dan Komitmen
Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior dengan Kepuasan kerja sebagai varibel
Intervening Studi kasus pada karyawan PT. Fajar Lestari Sejati Semarang. Sumber Daya Manusia
merupakan sumber daya yang sangat penting dalam suatu organisasi.Organisasi dapat berjalan
dengan baik diikuti dengan kualitas dan kinerja sumber daya manusia dengan baik.Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruhnya kompensasi, lingkungan kerja dan
komitmen organisasi terhadap Organizational citizenship behavior pada karyawan PT. Fajar
Lestari Sejati Semarang berdasarkan metode studi sensus.Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Hasil analisis regresi linier berganda
(output SPSS Versi 23) menunjukkan variabel kompensasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap OCB dengan t hitung sebesar 3,605
dengannilaisignifikanuntukkoefisienregresiX10,001ataulebihkecildarialpha0,05
.variabel lingkungan kerja berpengaruh positif tidak signifikan terhadap OCB dengan nilai t hitung
sebesar 2,509 dan nilai signifikan untuk koefisien regresi X2 0,16 atau lebih besar dari alpha 0,05
(5%). Variabel komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB dengan
nilai t hitung sebesar 3,627 dan nilai signifikan untuk koefisien regresi X3 0,001 atau lebih kecil
dari alpha 0,05 (5%).variable kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB
dengan nilai t hitung sebesar 3,651 dan nilai signifikan untuk koefisien regresi Y 0,001 atau kurang
dari alpha 0,05(5%).

Kata kunci : Kompensasi,, Komitmen organisasi, Lingkungan kerja, Organizational


Citizenship Behavior

ABSTRACT

This research titled Influence of compensation, work environment, and Organizational


Commitment on Organizational Citizenship Behavior with job satisfaction as an intervening
variable case study on PT. Fajar Lestari Sejati Semarang. Human Resources is a resource that is
very important in an organization. Organizations can run well, followed by the quality and
performance of human resources properly. The purpose of this study was to analyze the effect of
compensation, work environment and organizational commitment to organizational citizenship
behavior on employees of PT. Fajar Lestari Sejati Semarang based method census studies.
Testing the hypothesis in this study using multiple linear regression analysis. The results of
multiple linear regression analysis (SPSS output Version23) indicates the variable
compensation dansignifikan positive effect on OCB with t calculate equal to 3.605 with
significant values for X1 regression coefficient of 0.001 or less than 0.05 alpha.
workenvironment variables not significant positive effect on OCB with t value of
2.509 and a significant value for the regression coefficient X2 0.16 or greater than alpha of
0.5 (5%). Variable organizational commitment positive and significant effect on OCB with the t
value of 3.627 and a significant value for the regression coefficient X3 0,001 or smaller than
alpha 0,005 (5%), variable job satisfaction positive and significant effect on OCB with the t value
of 3.651 and significant value for the regression coefficient Y 0,001 or less than alpha 0,05(5%).

Keywords : Compensation, Organizational Commitment, Work Environment, Organizational


Citizenship Behavior
sejak tahun 1994 yang sudah memiliki lebih dari 600
PENDAHULUAN
karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia.Hal –
Sumber daya manusia adalah bagian yang sangat
hal yang menyangkut tentang pelayanan perlu
penting dalam suatu organisasi, sebab keberhasilan
ditingkatkan seperti kecepatan pelayanan,
suatu organisasi dapat berjalan apabila kualitas dan
keramahan, serta efektifitas tindakan serta kenyaman
kinerja sumber daya manusia bisa berjalan dengan
bagi konsumen adalah tujuan utama dari
baik. Sehingga maksud dan tujuan dengan adanya
perusahaan.Untuk bisa mencapai tujuanmemang
sumber daya manusia yang baik akan membawa
tidak mudah, perlu adanya partisipasi dari semua
perusahaan bisa menjadi lebih maju. Maka agar
karyawan. Butuh usaha dan kerja keras dari
tujuan perusahaan bisa tercapai dibutuhkan peran
karyawan agar tujuan bisa tercapai. Kemauan dan
lebih dari karyawan terhadap perusahaan. Karyawan
semangat kerja dari masing – masing karyawan akan
diharapkan bisa bekerja lebih optimal, tidak hanya
membantu dan mendorong perusahaan menjadi lebih
bekerja sesuai job desk saja tetapi bisa melakukan hal
baik. Selain itu juga peran karyawan untuk
lebih atau ekstra seperti mau bekerja sama, tolong
meningkatkan kinerja yang tinggi agar lebih
menolong, saling memberikan saran, berpartisipasi
maksimal dalam bekerja. Kemudian dari usaha maka
aktif serta bisa memberikan layanan ekstra terhadap
akan timbul adanya kepuasan kerja. Tingginya
pelanggan. Sikap sukarela tanpa ada tuntutan atau
kepuasan kerja karyawan dapatdiukur dengan
paksaan atas pekerjaan tersebut dinamakan
melakukan pekerjaan tidak hanya tugas pokoknya
Organizational Citizenship Behavior (OCB).Menurut
saja, namun diharapkan juga bisa memberikan
Organ (1988) OCB adalah perilaku karyawan
kemampuan lebih terhadap perusahaan atau disebut
melebihi tugas yang diberikan, tidak secara langsung
Organization Citizenship Behavior (OCB). Namun
mempengaruhi sistem reward atau gaji, namun
pada hasil evaluasi kinerja karyawan yang dilakukan
merupakan salah satu perilaku yang menjadi
oleh Manajer terhadap penilaian karyawan dalam
kewajiban sebagai karyawan untuk mendukung fungsi
memberikan pelayanan dan kemajuan perusahaan
dari organisasi itu sendiri.Perilaku karyawan yang
masih sangat kurang. Hal ini bisa terlihat dari tabel
dilakukan secara sukarela didasarkan dari seberapa
berikut:
besar kepuasan kerja karyawan terhadap perusahaan
Tabel 1
untuk dapat memberikan hasil lebih demi kemajuan
yang diinginkan. Kepuasan kerja menjadi salah satu Evaluasi Penilaian kinerja karyawan periode juli-
penting untuk menciptakan karyawan bisa september2016
bekerjamelebihi yang ditetapkan perusahaan. Menurut No Evaluasikaryawan Baik Cukup kurang
Handoko (2001) kepuasan kerja yaitu keadaan 1 Pemahaman terhadap
pekerjaan yang 20% 20% 60%
emosional yang menyenangkan atau tidak
memberikan hasil
menyenangkan oleh karyawan dalam memandang sesuai standar
pekerjaanya. Dengan kata lain kepuasan kerja Perusahaan.
seseorang dapat mencerminkan perasaan seseorang 2 Kemampuan yang
dimiliki karyawan 20% 30% 50%
terhadap pekerjaan yang dilihat dari sikap positif
untuk menghasilkan
terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi tim yang optimal.
di lingkungan kerja. Menurut Locke dalam Luthan Kualitas hasil kerja
3 16% 20% 64%
(2006), kepuasan adalah suatu keadaan emosi senang, yang memberikan
gembira atau emosi positif yang berasal dari penilaian perbaikan terhadap
perkembangan dalam
pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang. Perasaan departemen.
puas, senang atau gembira akan terlihat dari hasil Karyawan memiliki
4 12% 18% 70%
prestasi kerja yang baik. Sebaliknya jika karyawan inisiatif tinggi dalam
merasakan jenuh atau sedih malah akan semakin melakukan
pekerjaan.
membuat karyawan merasa terbebani pekerjaan,
5 Karyawan dalam
menjadi malas bekerja, dan dapat menyebabkan bekerja 20% 40% 40%
tekanan atau streskerja. meningkatkan
suasana yang
kondusif di
PT. Fajar Lestari Sejati merupakan perusahaan
lingkungan
distributor yang bergerak di bidang perlengkapan perusahaan..
akesesoris pintu dan jendela.Perusahaan ini berdiri
6 Kedisiplinan sangat
menunjang kinerja 4% 16% 80%
sesuai standar
Perusahaan..
Tabel 2
Karyawan cukup Jumlah kompensasi bulan Juli 2016
7 potensial untuk 10% 20% 70% Jumlah yang
dikembangkan dalam No Bagian/ Gaji per Jumlah diterima/bln
bidang kerja yang posisi bulan lembur/bln
ada. jabatan
Rata- rata presentase 8 jam x
14,5% 23,4% 62% 1. Gudang 1.950.000 1.970.000
2.500/jam
Sumber dari data penilaian HRD/manajer, (2016) 2. OB 1.950.000 -
1.950.000
Kompensasi merupakan hal yang sangat penting 10 jam x
3. Driver 2.000.000 2.500/jam 2.025.000
dalam mengukur kepuasan kerja karyawan dan
termasuk salah satu cara untuk meningkatkan kinerja 4. Admin 2.400.000 - 2.300.000
karyawan. Setiap karyawan yang bekerja akan
mendapatkan imbalan atau upah dalam bentuk
Data diolah dari HRD, (2016)
kompensasi. Menurut Veithzal (2010) kompensasi
terbagi
Pada tabel diatas dilihat bahwa jumlah gaji karyawan
menjadi dua jenis yaitu kompensasi finansial, dan non
yang diterima dengan jumlah lembur hanya selisih
finansial. Kompensasi finansial meliputi kompensasi
20.000- 25.000. Padahal karyawan bekerja sudah
langsung dan tak langsung. Kompensasi langsung
bersungguh- sungguh dengan kapasitas yang sama
dapat diberikan dengan sistem reward, upah atau gaji,
namun gaji yang didapat tidak sebanding dengan
bonus, dan insentif. Sedangkan kompensasi tidak
tekanan kerja yang dibebankan. Karyawan yang tidak
langsung diberikan dalam bentuk penghargaan,
ada tambahan lembur gaji yang diterima tetap sama,
jabatan promosi, dan tunjangan – tunjangan.
tanggung jawab dan tugas tetap sama tidak
Sedangkan kompensasi non finansial meliputi berkurang walaupun karyawan lembur 30 menit tidak
pekerjaan seperti tugas, atau tantangan dan termasuk dihitung lembur. Pemberian gaji yang tidak
lingkungan atas kebijakan dan tempat kerja yang sesuai tersebut secara tidak langsung dapat
nyaman.Apabila kompensasi tersebut diterapkan mengurangi kepuasan kerja karyawan. Apabila dalam
dengan baik maka karyawan termotivasi dan pemberian kompensasi sesuai dengan beban kerja
bersemangat untuk melakukan pekerjaan yang yang didapatkan karyawan akan lebih bersemangat
lebih baik.Penerapan yang baik salah satu nya bekerja, kepuasan kerja akan semakin tinggi sehingga
dengan pemberian insentif atau lembur. Jika gaji dapat terbentuknya sikap Organization Citizenship
lembur diberikan sesuai tepat waktu, dan sesuai Behavior(OCB).
jumlah yang diharapkan maka karyawan akan lebih Masalah lain yang timbul yang dapat mempengaruhi
bersemangat untuk bekerja. Namun berbeda kepuasan kerja adalah Lingkungan kerja. Menurut
dengan karyawan PT. Fajar lestari sejati Nitisemito (1986) lingkungan kerja sebagai sesuatu
kompensasi yang diterima tidak sesuai dengan keadaan atau kondisi yang ada disekitar para pekerja
yang diharapkan.latar belakang karena yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
pendidikan, tuntutanpekerjaan dan tugas yang menjalankan tugas- tugas yang
dibebankan oleh karyawan hasilnya tidak diberikan.Lingkungan kerja yang sehat dapat
sebanding dengan kerja keras yang dilakukan. menciptakan kenyamanan bagi
Walaupun sebenarnya gaji pokok sudah ditetapkan karyawan.Kenyamanan yang tercipta dari
oleh pemerintah sesuai Upah Minimum Karyawan( lingkungan kerja berpengaruh terhadap keseriusan
UMK) kota Semarang, namun karyawan masih karyawan dalam bekerja sehingga mendorong
saja mengeluh dan merasa tidak puas dengan karyawan untuk bisa bekerja lebih baik, sehingga
kompensasi yang diterima. Sehingga dapat timbul semangat kerja dan kegairahan kerja
berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. karyawan dalammelaksanakan
Karyawan yang mendapatkan gaji tidak sesuai pekerjaanya.Seperti meningkatkan kebersihaan di
secara langsung menyebabkan kepuasan kerja area kerja, menjaga hubungan baik dengan rekan
menjadi menurun. kerja, membawa kondisi kerja yangkondusif.
Karyawan menjadi malas bekerja, sering mengeluh
apabila diberi tugas lebih.Menunda - nunda Hal ini yang membuat karyawan untuk memberikan
pekerjaan, selain itu karyawan juga kurang ikut perhatian khusus dan pada akhirnya akan
berperan aktif dalam perkembangan perusahaan. meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Selain itu
Hal ini sesuai dengan tabel berikut yang karyawan akan merasa puas apabila kondisi
merupakan posisi jabatan karyawan dengan lingkungan kerja yang memenuhi syarat untuk
karyawan lain. Karyawan menerima gaji tidak melakukan pekerjaan. Jika karyawan merasakan
sesuai dengan yang diharapkan karna beban kerja lingkungan kerja yang menyenangkan, aman,
yang dilakukan dengan pemberian upah lembur kondusif, maka karyawan akan cenderung menyukai
tidak sesuai dengan hasil yang didapatkan. pekerjaanya. Namun sebaliknya jika karyawan
merasakan bosan dengan pekerjaanya maka akan kepuasan kerja yang baik. Apabila kepuasan kerja
menganggap setiap tugas yang diberikan menjadi tinggi maka secara langsung akan berusaha
tekanan bagi dirinya. Hal tersebut serupa semaksimal mungkin melakukan pekerjaan bahkan
dengankondisi yang ada pada lingkungan kerja pada hal yang lebih demi kemajuan perusahaan yang
karyawan PT. Fajar lestari sejati yang kurang sehat. membawa kesejahteraan karyawan lebih baik.
Pencahayaan tempat kerja yang kurang terang, udara Menurut Robbin & Judge,(2007) disaat karyawan
yang pengap karena kurangnya ventilasi, serta merasakan kepuasan kerja , maka karyawan tersebut
kebersihan lingkungan yang kurang.Sehingga akan bekerja secara maksimal. Kepuasan
banyaknya tempat bungkus makanan atau minuman kerja bisa diukur dari seberapa besar karyawan
setelah dipakai tidak dibuang pada tempatnya. Barang tersebut melakukan pekerjaan dengan yang
– barang dan kertas yang berserakan tidak diatur diharapkan dan seberapa tinggi komitmen dari
dengan rapi sehingga susah dicari saat dibutuhkan. organisasi. Apabila seseorang merasa mendapatkan
Kebiasaan – kebiasan buruk yang harusnya perlu kepuasan dari pekerjaan yang dilakukakan selama ini,
diperbaiki agar bisa tercipta tempat kerja yang maka akan melakukan akan bekerja secara maksimal
nyaman dan senang. Apabila pekerjaan dilakukan dalam menyelesaikanpekerjaan, bahkan melakukan
dengan senang hati maka karyawan dapat hal lebih diluar tugasnya. Sama hal nya karyawan
menyelesaikan pekerjaan sesuai yang yang memiliki sikap komitmen yang tinggi terhadap
diharapkan,selain itu perlu kerja sama antar organisasinya maka karyawan akan melakukan hal
karyawan agar bisa saling bantu – membantu baik apapun untuk tercapainya tujuan organisasi.
sesama karyawan agar dapat mempermudah
TINJAUAN PUSTAKA
menyelesaikan pekerjaan. Apabila karyawan senang
dan nyaman dalam bekerja maka dapat meningkatkan Kompensasi
kepuasan kerja yang dapat memberikan hal yang lebih Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima
untuk mencapai perilaku Organizatonal Citizenship para karyawan sebagai balas jasa dari pekerjaan yang
Behavior(OCB). telah dilakukan.Dalam bekerja setiap karyawan rela
untuk menguras tenaga, waktu dan pikiran dengan
Kurangnya semangat karyawan dalam menjalankan berharap agar mendapatkan imbalan.Dilihat dari
pekerjaan, bisa menyebabkan menurunya kepuasan tujuan pemberian kompensasi memiliki dua
kerja. Masalah lain yang dapat menurunkan kepuasan kepentingan yaitu kepentingan untuk karyawan dan
kerja dalam mencapai Organizational Citizenship kepentingan untuk perusahaan.Menurut Hasibuan
Behavior (OCB) bisa disebabkan karena rendahmya dalam Agung (2013) kepentingan perusahaan dengan
komitmenorganisasi. Dalam sebuah perusahaan pasti pemberian kompensasi yaitu untuk mendapatkan
memiliki organisasi.Organisasi tersebut dapat imbalan prestasi kerja yang lebih besar dari
terbentuk dari sekelompok karyawan yang karyawan.Sedangkan kepentingan karyawan atas
mempunyai tujuan yang diharapkan dari organisasi itu kompensasi yang diterima yaitu dapat memenuhi
agar dapat tercapai. Setiap karyawan yang kebutuhan dan keinginanya dan menjadi keamanan
mempunyai komitmen tinggi akan berusaha untuk ekonomi rumahtangganya.
mempertahankan organisasinya agar tetap utuh.
Bahkan akan melakukan pekerjaan yang melebihi apa Pemberian kompensasi diharapkan dapat memotivasi
yang sudah distandarkan perusahaan. Sebab karyawan karyawan untuk semangat bekerja. Apabila karyawan
yang mempunyai tanggung jawab dan merasa terikat semangat dalam bekerja maka prestasi kerja juga
dengan perusahaan, tidak akanmenurunkan kinerja akan meningkat. Sehingga perlu diperhatikan bagi
tanpa mengurangi kepuasan dalam kerja. perusahaan memberikan imbalan tidak serta hanya
Karyawan yang memliki komitmen yang tinggi akan memberikan gaji untuk upah bekerja, namun dalam
melakukan pekerjaan secara maksimal dalam pemberian kompensasi juga disesuaikan dengan layak
pekerjaanya karena sudah menjadi tugas yang harus dan adil.Menurut Hasibuan dalam Made, dan AA.
diselesaikan. Namun yang dilakukan pada karyawan agung(2015) teori kompensasi bahwa seseorang
PT. Fajar lestari Semarang sebagian besar belum mempunyai kebutuhan yang berhubungan dengan
mengerti tentang komitmen organisasi itu sendiri, tempat dan suasana di lingkungan kerja, dengan upah
sehingga masih banyak karyawan tidak peduli dengan yang adil dan layak, kesempatan untuk maju,
lingkungan sekitar, membiarkan teman yang sedang pengakuan sebagai individu, keamanan kerja, tempat
mengalami masalah pekerjaan, serta tidak aktif kerja yang baik, pengakuan yang wajar dan
menyampaikan keluhan saat ada rapat bulanan. Hal pengakuan atas prestasi. Maksuddarilayak berarti
serupa yang dilakukan karyawan apabila karyawan kompensasi yang diterima karyawan pada tingkat
yang mengalami kesulitan, maka karyawan lain yang layak atau sama dengan kompensasi yang
seharusnya membantu temannya sebagai salah satu diterima karyawan yang serupa dengan perusahaan
kerja tim dengan tujuan agar organisasi itu sendiri lain. Adil berarti kompensasi dikaitkan dengan nilai
bisa berjalan, tanpa perlu membanding – bandingkan relatif pekerjaan atau pekerjaan yang sejenis
kemampuan satu dengan karyawanlain. memperoleh pembayaran yang sama.

Karyawan yang memiliki semangat keja yang tinggi Lingkungan Kerja


dengan didukung kompensasi yang sesuai dan Lingkungan kerja berarti situasi keadaan dimana
lingkungan yang nyaman akan menciptakan karyawan melakukan pekerjaan setiap hari. Ada
kalanya setiap karyawan mempunyai hak yang sama karyawan
untuk mendapatkan kenyamanan dalam bekerja. memihak pada suatu organisasi tertentu dengan
Karena jika karyawan merasa nyaman dengan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara
pekerjaan, maka karyawan akan melakukan keanggotaanya dalam organisasi tersebut. Karyawan
pekerjaan dengan sepenuh hati tanpa mengeluh. yang memiliki komitmen organisasi akan melakukan
Contohnya saja kurang AC diruang kerja pekerjaan secara tanggung jawab dan sungguh –
administrasi, karyawan bekerja menjadi kurang sungguh. Namun jika karyawan memiliki komitmen
nyaman dan tidak fokus karena kepanasan yang yang rendah maka akan mencerminkan kurang
disebabkan tidak ada sirkulasi udara yang tanggung jawab dalam menjalankan tugas.
masuk.Menurut Utomo dalam Diah (2016)
lingkungan kerja menciptakan Kepuasan Kerja
kenyamanan tinggi bagi karyawan.Kenyamanan
Kepuasan karyawan memiliki arti penting bagi
yang tercipta dari lingkungan kerja ini berpengaruh
karyawan maupun organisasi, salah satunya karena
terhadap keseriusan karyawan dalam bekerja
dapat menciptakan keadaan positif bagi lingkungan
sehingga mendorong karyawan untuk bisa bekerja
kerja organisasi. Hal tersebut sesuai yang
lebih baik karena dukungan lingkungan. Menurut
dikemukakan oleh Handoko dalam Vannecia (2013)
Sarzoska dalam Made bayu dan Ida (2016)
yaitu keadaan emosional yang menyenangkan atau
lingkungan fisik dan lingkungan non fisik
tidak menyenangkan dengan mana seseorang
merupakan faktor yang mempengaruhi kepuasan
memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja
selain kompensasi, promosi jabatan serta
mencerminkan perasaan seseorang terhadap
karakteristik dari pekerjaan yang bersangkutan.
pekerjaanya.Ini terlihat dalam sikap positif terhadap
Sebab kepuasan kerja karyawan secara langsung
pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi
bisa meningkat, jika suatu kondisi lingkungan
dilingkungan kerja.Semakin banyak pekerjaan yang
yang baikakan menciptakan keinginan untuk dapat
dilakukan dan bisa menyelesaikan tugas dengan baik
melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat,
dengan baik disitu kepuasan karyawan bisa dihitung.
nyaman dan aman. Namun jika kondisi lingkungan
yang kurang baik tenaga kerja akan menuntut waktu
Menurut Teori Herzberg, terdapat dua faktor yang
yang lebih banyak dan tidak mendukung
menyebabkan kepuasan dan tidak kepuasan Yaitu
diperolehnya rancangan sistem kerja yang lebih
faktor motivator dan faktor hygiene(pemeliharaan).
efisien.
Faktor motivator merupakan karakteristik pekerjaan
berkaitan dengan kepuasan, yaitu sejumlah
Untuk menciptakan pekerjaan yang nyaman dalam
kebutuhan apabila dipenuhi akan menimbulkan
menjalankan pekerjaan maka perlu adanya usaha bagi
kepuasan tetapi jika tidak dipenuhi akan mengurangi
karyawan dan perusahaan.Bisa dengan melakukan hal
kepuasan. Contohnya prestasi kerja, promosi,
– hal kecil dilingkungan sekitar dengan menjaga
tanggung jawab, pengakuan, dan pekerjaan itu
kebersihan dan merapikan peralatan kerja sebelum
sendiri. Sedangkan faktor hygiene merupakan
dan sesudah bekerja. Menjaga hubungan baik dengan
karakteristik pekerjaan berkaitan dengan
sesama rekan kerja juga bisa meningkatkan
ketidakpuasan pekerjaan, yaitu sejumlah kebutuhan
kenyamanan dalam bekerja karena hubungan sosial
yang apabila dipenuhi tidak akan meningkatkan
yang baik. Perlu bagi perusahaan untuk menciptakan
motivasi, tetapi jika tidak dipenuhi akan
kenyaman karyawan, salah satunya memperhatikan
menimbulkan kepuasan, meliputi kebijakan dan
kondisi tempat kerja, peralatan, dan keamanan apakah
sudah sesuai dengan prosedurperusahaan. administrasi perusahaan,pengawasan,
hubungan antar individu, kondisi kerja, gaji,
Komitmen Organisasi status dan rasa aman. Baik faktor motivator dan
Komitmen terhadap organisasi artinya lebih dari hygiene sangat penting bagi pemeliharaan tingkat
sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap kepuasan karyawan.Kedua faktor ini selalu berjalan
menyukai organisasi dan kesediaan untuk seiring dengan aktivitas kerja seseorang
mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi dalamorganisasinya.
kepentingan organisasi dalam mencapai tujuan.
Menurut Luthans(1995) komitmen organisasi adalah Organizational Citizenship Behavior
keinginan kuat yang dimiliki seorang karyawan untuk Organizational citizenshipbehaviormerupakan
tetap sebagai anggota organisasi tertentu, keinginan aspek yang unik dari aktivitas individual dalam
untuk berusaha keras sesuai yang diinginkan bekerja. Organisasi akan berhasil apabila karyawan
organisasi, dan keyakinan serta penerimaan nilai dan tidak hanya melakukan tugas pokoknya saja, namun
tujuan organisasi. Yang dimaksudkan dari agar juga mau melakukan tugas ekstra seperti mau
karyawan dapat merefleksikan loyalitas karyawan bekerja sama, tolong menolong, memberikan
pada organisasi dan proses berkelanjutan dimana saran, berpartisipasi secara aktif, memberikan
anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya pelayanan ekstra kepada pelanggan, serta
terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan mau menggunakan waktu secara efektif.
yang berkelanjutan. Menurut Guven dalam Putu dan Karyawanmelakukanperilaku ini disebabkan karena
Ayu (2016) menyatakan komitmen organisasional besarnya kepuasan kerja karyawan terhadap
adalah sebagai keadaan dalam dimana seorang perusahaan dalam hal memberikan hasil yanglebih
kepada perusahaantempatmereka bekerja. Menurut Kompensasi, Lingkungan Kerja dan
Organ (1994) OCB adalah perilaku – perilaku Komitmen Organisasi.
yang dilakukan oleh anggota organisasi/ karyawan 3. Variabel intervening adalah variabel yang
yangsecaratidak langsung diberi penghargaan secara teoritis mempengaruhi hubungan
apabila melakukanya dan juga tidak akan diberi antara variabel bebas dengan variabel terikat.
hukuman apabila tidak melakukanya, tidak menjadi Namun tidak dapat diamati dan di ukur.
bagian dari deskripsi pekerjaan yang dimiliki oleh Variabel merupakan variabel penyela yang
karyawan, dan tidak membutuhkan pelatihan khusus terletak diantara variabel bebas dan variabel
untuk melaksanakanya. terikat sehingga variabel bebas tidak secara
Karyawan yang mempunyai sikap sukarela langsung mempengaruhi berubahnya atau
disebabkan karena sudah merasakan kepuasan kerja. timbulnya variabel terikat. Dalam penilitian
Kepuasan yang dimiliki dengan didukung hal – hal ini variabel interveningnya
yang berkaitan dengan semangat kerja akan adalah Kepuasan kerja.
menambah rasa untuk berdedikasi terhadap
perusahaan. Contohnya sikap yang tidak perlu Populasi dan Sampel
disuruh tapi sudah dari kesadaran diri.Menggantikan Populasi menurut Sekaran dalam Septia Yuli
pekerjaan teman yang tidak masuk, membantu (2016) adalah keseluruhan dari kelompok orang
pekerjaan teman yang sedang kesulitan, berangkat – orang, peristiwa dan hal
tepat waktu, dan mengikuti peraturan dan kebijakan – hal yang menjadi obyek penelitian yang
perusahaan tanpa rasa mengeluh atau karena memiliki standar – standar tertentu dariciri
pekerjaan yang merasa terbebani.Meningkatkan – ciri yang tela ditetapkan sebelumnya.
sikap sukarela (Organizational Citizenship Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang
Behavior) kesetiap karyawan dapat meningkatkan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
sumber daya manusia yang lebih baik dan agar seluruh karyawan pada PT. Fajar Lestari Sejati
tujuan dari organisasi itu sendiri dapat tercapai. Semarang yang berjumlah 50 karyawan.
Sampel merupakan bagian yang berguna bagi
tujuan penelitian populasi dan aspek –
KerangkaPemikiran aspeknya.Sampel menurut Ghazali dalam Diah
nurhayati (2016) adalah bagian dari populasi
Gambar 1 Kerangka Pemikiran Teoritis yang dianggap cukup mewakili. Penelitian ini
mengunakan metode pemilihan sample jenuh
atau istilah lain sensus, dimana seluruh anggota
populasi dijadikan sampel. Hal itu disebabkan
karena jumlah karyawan yang tergolong sedikit
sehingga memungkinan untuk seluruh
karyawan sebanyak 50 orang dijadikan
responden.

HASIL PENELITIAN
Analisis Regresi Berganda
Analis Linier Berganda digunakan untuk
mengestimasi pengaruh antara variabel
dependen yaitu Kompensasi, Lingkungan Kerja
dan Komitmen Organisasi. Berdasarkan analisis
data dengan menggunakan bantuan program
SPSS seperti dalam tabel 3 sebagai berikut :

METODOLOGI PENELITIAN
Variabel Penelitian Tabel 3
Rangkuman Hasil Analis Regresi
1. Variabel bebas yaitu variabel yang
mempengaruhi atau yang menyebabkan
terjadinya perubahan. Faktor – faktor yang
nantinya akan diukur, dipilih oleh peneliti
untuk melihat hubungan antara fenomena
atau peristiwa yang akan diamati dan diteliti.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Organizational Citizenship Behavior.
2. Variabel terikat yaitu faktor – faktor yang
diamati dan diteliti oleh peniliti dalam
sebuah penelitian. Untuk menentukan ada
Berdasarkan Tabel 3 hasil pengolahan data maka
tidaknya pengaruh dari variabel bebas. Dari
penelitian ini variabel terikatnya adalah didapat model persamaan regresinya adalah sebagai
berikut : 2 Kompensasi 0,806 0,2787 Valid
Y = 0,343 + 0,232 X1 Kompensasi + 0,213 X2 2
Lingkungan Kerja + 0,204 X3 3 Kompensasi 0,788 0,2787 Valid
KomitmenOrganisasi 3
+ ...e 4 Kompensasi 0,776 0,2787 Valid
Interpretasi hasil analisis regresi antara Kompensasi, 4
Lingkungan kerja, Komitmen Organisasi terhadap 5 Kompensasi 0,737 0,2787 Valid
Organizational Citizenship Behavior adalah sebagai 5
berikut: 6 Lingkungan 0,677 0,2787 Valid
1. Hubungan variabel kompensasi (X1) memiliki
kerja 1
koefisien bertanda positif sebesar 0,232 yang
7 Lingkungan 0,563 0,2787 Valid
memberikan makna bahwa kompensasi
kerja 2
dipengaruhi oleh Organizational Citizenship
8 Lingkungan 0,497 0,2787 Valid
Behavior dengan arah pengaruh searah atau
kerja 3
positif semakin kuat pengaruh variabel
9 Lingkungan 0,708 0,2787 Valid
kompensasi membawa dampak kuat
kerja 4
peningkatan Organizational Citizenship
10 Lingkungan 0,622 0,2787 Valid
Behavior.
kerja 5
2. Hubungan variabel Lingkungan kerja (X2)
11 Komitmen 0,727 0,2787 Valid
memiliki koefisien regresi bertanda positif
organisasi 1
sebesar 0,213 yang memberikan makna bahwa
Lingkungan kerja dipengaruh Organizational 12 Komitmen 0,788 0,2787 Valid

Citizenship Behavior dengan arah searah organisasi 2

atau positifsemakin kuat pengaruh variabel 13 Komitmen 0,730 0,2787 Valid

Lingkungan kerja membawa dampak kuat organisasi 3

peningkatan Organizational Citizenship 4 Komitmen 0,773 0,2787 Valid

Behavior. organisasi 4

3. Hubungan variabel Komitmen organisasi (X3) 15 Komitmen 0,721 0,2787 Valid

memiliki koefisien regresi bertanda positif organisasi 5


sebesar 0,204 yang memberikan makna bahwa 16 Kepuasan 0,491 0,2787 Valid
Komitmen organisasi dipengaruhi oleh kerja 1
Organizational Citizenship Behavior dengan 17 Kepuasan 0,726 0,2787 Valid
arah pengaruh searah atau positif semakin kuat kerja 2
pengaruh variabel Komitmen organisasi 18 Kepuasan 0,678 0,2787 Valid
membawa dampak kuat peningkatan kerja 3
Organizational CitizenshipBehavior. 19 Kepuasan 0,553 0,2787 Valid
kerja 4
Uji Validitas 20 Kepuasan 0,593 0,2787 Valid
Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah kerja 5
atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu
21 OCB 1 0,784 0,2787 Valid
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan 22 OCB 2 0,798 0,2787 Valid
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner 23 OCB 3 0,470 0,2787 Valid
tersebut. Uji validitas dilakukan dengan 24 OCB 4 0,853 0,2787 Valid
membandingkan nilai r hitung ( correlated item-
25 OCB 5 0,801 0,2787 Valid
total correlation) dengan nilai r tabel. Jika nilai
r hitung > r tabel dan bernilai positif maka
pernyataan tersebut dikatakan valid (Ghozali, Sumber : Data primer diolah tahun 2017
2005). Adapun hasil uji dapat dilihat pada tabel
Berdasarkan Table 4 dapat disimpulakan bahwa
4 dibawah ini :
semua item indikator tersebut dinyatakan valid karena
Tabel 4
nilai r hitung lebih besar dar pada nilai r tabel yaiu
Hasil Pengujian Validitas
lebih besar dari 0,2787.
No Pernyataan R R table Ket
hitung
Uji Reliabilitas
1 Kompensasi 0,860 0,2787 Valid Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh
1 mana hasil pengukurandua kali atau lebih terhadap
obyek yang sama dengan alat pengukur yang sama
dengan teknik yang digunakan adalah Cronbach
Alpha (α). Suatu variable dikatakan reliable jika Gambar 2
memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,60. Adapun Uji Normalitas P-Plot
hasil uji reliabilitas sebagai berikut :
Tabel 5
Reliabilitas Dari Item Kompensasi, Lingkungan
Kerja, Komitmen Organisasi Diambil dari
Tanggapan Responden Diambil Dari Data
Karyawan PT. Fajar Lestari SejatiSemarang
Tahun 2017

Nama Jumlah Cronbac Keteranga


No Item
Variabel h’s Alpa n
1 Kompensasi 5 0,919 Reliabel
2 Lingkungan 5 0,819 Reliabel
kerja
3 Komitmen 5 0,898 Reliabel
Organisasi
Hasil normalitas data unstandar residual diperoleh
dari nilai Z sebesar 0,788 dengan signifikan sebesar
4 Kepuasan 5 0,815 Reliabel
0,564, karena nilai signifikan 0,564 > 0,05 maka data
kerja berdistribusi normal. Sedangkan secarascatterplot
5 OCB 5 0,888 Reliabel diperoleh data menyebar disekitar garis diagonal,
terbentuk simetris tidak melenceng ke kanan atau ke
Sumber : Data Primer yang diolah tahun2017 kiri dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogramnya menunjukkan distribusinormal,
Hasil dari reliabilitas tersebut menunjukan bahwa maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
semua variabel mempunyai Koefisien Alpha yang
cukup besar yang diatas 0,60 sehingga dapat Uji Multikolinieritas
dikatakan semua konsep pengukur masing – Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji
masing dari kuesioner adalah reliabel. Dengan apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi
demikian item pada masing – masing konsep antar variabel bebas (independen). Model regresi
reliabel tersebut layak digunakan sebagai alatukur. yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi
diantara
Uji Normalitas 1. Nilai Tolerance Antar VariabelBebasvariabel
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah independen, karena jika variabel independen
dalam model regresi variabel pengganggu atau saling berkolerasi maka variabel – variabel ini
residual memiliki distribusi normal. Suatu model tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah
Regresi dikatakan memiliki data normal jika variabel independen yang nilai kolerasi antara
koefisien Asymp. Sug (2-tailed) lebih besar dari a sesama variabel independen sama dengan nol.
=0,05. Pada penelitian ini uji Multikolinieritas
Tabel 6 UjiNormalitas dilakukan dengan cara:
One-Sample Kolmo gorov-Smirnov Test
Tabel 7 Uji Multikolinieritas Coefficients
Model Collinierity Keterangan
Statistic
Constanta Tolerance VIF
Kompensasi 0,282 3,551 Bebas
Multikolinieritas
Lingkungan kerja 0,270 3,699 Bebas
Multikolinieritas
Komitmen 0,429 2,331 Bebas
Organisasi Multikolinieritas
Kepuasan kerja 0,183 5,463 Bebas
Multikolinieritas
a. Dependen Variabel :OCB

2. Nilai Variance Inflation Factor(VIF) Hasil yang


dilakukan dengan nilai variance inflation factor
(VIF) juga menunjukkan nilai yang diperoleh
dibawah 10% dan tolerance variabel bebas
dibawah 10 sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak adamultikolinieritasantarvariabel Tabel 9
independen dalam modelregresi. Hasil Uji Secara Parsial Pengaruh
Kompensasi, Lingkungan kerja, Komitmen
Uji Heteroskidastisitas Organisasi terhadap OCB melalui
Uji Heteroskidastisitas bertujuan menguji apakah
kepuasan kerja.
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian
dari residual sebagai variabel terikat dengan variabel
bebas.Jika varabel bebas signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel terikat maka ad indikasi
terjadi Heteroskidastisitas. Hasil uji
heteroskidastisitas dapat dilihat pada tabel 4.10 dan
gambar berikut :
Gambar 3
Uji Heterokidastisitas Berdasarkan tabel 8 dan 9 bahwa hasil uji regresi
secara parsial menyatakan bahwa :
1. Hasil Hipotesis(H1)
Berdasarkan analis hasil uji hipotesis antara
kompensasi dan kepuasan kerja diperoleh
nilai t sebesar 2,684 > t table 0,2787.
Dan nilai sig 0,010 > 0,05 disimpulkan
bahwa Kompensasi memiliki pengaruh
positif tidak signifikan terhadap Kepuasan
kerja.
2. Hasil Hipotesis(H2)
Berdasarkan analis hasil uji hipotesis antara lingkungan
kerja dan kepuasan kerja diperoleh nilai t sebesar
Dari hasil analis scatter plot dari variabel terikat
4,606 > t table 0,2787.
dimana titik – titik menyebar secara acak serta tersebar
baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y Dan nilai sig 0,000 < 0,05 disimpulkan bahwa
dan tidak terbentuk pola tertentu maka tidak Lingkungan kerja berpengaruh positif dan
terjadiHeteroskidastiditas pada model regresi. Sehingga signifikan terhadap Kepuasan kerja.
model regresi layak dipakai untuk memprediksi 3. Hasil Hipotesis(H3)
variabel Organizational Citizenship Behavior Berdasarkan analis hasil uji hipotesis antara
berdasarkan masukan variabel independen komitmen organisasi dan kepuasan kerja
diperoleh nilai t sebesar 2,778 > t table 0,2787.
Dan nilai sig 0,008 > 0,05 disimpulkan bahwa
Kompensasi, Lingkungan kerja, Komitmen
Komitmen Organisasi berpengaruh positif tidak
organisasi.
signifikan terhadap Kepuasan kerja.
Uji t
4. Hasil Hipotesis(H4)
Pengambilan keputusan dalam penelitian ini akan Berdasarkan analis hasil uji hipotesis antara
menggunakan probailitas signifikan, berdasarkan nilai kompensasi dan Organizational
alpha 5%. Apabila probabilitas signifikan kurang Citizenship
dari0,05% maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya Behavior (OCB) diperoleh nilai t sebesar
variabel independen (Kompensasi, Lingkungan kerja, 3,605 > t table 0,2787.
Komitmen organisasi) berpengaruh secara signifikan Dan nilai sig 0,001 < 0,05 disimpulkan
terhadap variabel dependen (Organizational bahwa Kompensasi berpengaruh positif dan
Citizenship Behavior) melalui Kepuasan kerja signifikan terhadap Organizational Citinship
sebagai variabel intervening. Behavior (OCB).
Tabel 8 5. Hasil Hipotesis(H5)
Hasil Uji Secara Parsial PengaruhKompensasi, Berdasarkan analis hasil uji hipotesis antara
Lingkungan kerja, Komitmen organisasi lingkungan kerja dan Organizational
terhadap Kepuasan kerja Citizenship Behavior (OCB) diperoleh nilai t
sebesar 2,509 > t table 0,2787.
Dan nilai sig 0,016 > 0,05 disimpulkan
bahwa Lingkungan kerja berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap Organizational
Citinship Behavior (OCB).
6. Hasil Hipotesis(H6)
Berdasarkan analis hasil uji hipotesis antara OCB.
komitmen organisasi dan Organizational
Citizenship Behavior (OCB)diperoleh
nilai t sebesar 3,651 > t table 0,2787. Dan
nilai sig 0,001 < 0,05 disimpulkan bahwa 2
Koefisien Determinasi (R )
Komitmen Organisasi berpengaruh positif Koefisien determinasi pada dasarnya mengukur
dan signifikan terhadap Organizational seberapa jauh kemampuan model persamaan regresi
Citinship Behavior (OCB). dalam menerangkan variabel terikat.Berdasarkan
7. Hasil Hipotesis(H7) tabel model summary nilai yang dipergunakan
Berdasarkan analis hasil uji hipotesis antara dalam melihat koefisien determinasi dalam
kepuasan kerja dan penelitian ini adalah pada kolom Adjusted R Square.
OrganizationalCitizenship Behavior (OCB) Hal tersebut dikarenakan nilai Adjusted R Square
diperoleh nilai t sebesar 3,651 > t table tidak akan bertambah besar sepanjang variabel
0,2787. tersebut tidak berpengaruh terhadap variabel
Dan nilai sig 0,001 < 0,05 disimpulkan independen.
bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif
terhadap OrganizationalCitizenship
Behavior(OCB).

Uji F (secara simultan)


Pengujian secara simultan atau Uji F dipergunakan
untuk melihat apakah secara keseluruhan variabel
bebas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap
variabel terikat. Hari hasil pengujian simultan
diperoleh sebagai berikut :

Hasil analisis koefisien determinasi pengaruh


kompensasi, komitmen
organisasi, lingkungan kerja dan kepuasan kerja
terhadap Organizational Citinship Behavior (OCB)
diperoleh koefisien determinan sebesar 0,917. Jadi
besarnya pengaruh kompensasi, komitmen organisasi
, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap
Organizational Citinship Behavior (OCB) sebesar
91,70% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor
lain diluar variabeltersebut.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penilitian dan pembahasan yang
telah dikemukakan pada BAB IV dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Kompensasi (X1) berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap Kepuasan kerja. Hal ini
dibuktikan dengan nilai t sebesar 2,684
>ttable 0,2787 dengan sig 0,010 >
Berdasarkan table 4.13 dan4.14diatas,diperoleh 0,05.
jawabanhipotesis: 2. Lingkungan kerja berpengaruh positif dan
a. Bahwa F yang diperoleh nilai sebesar 68,426 signifikan terhadap Kepuasan kerja. Hal ini
sehingga nilai F hitung > F table sebesar 2,58 dibuktikan dengan nilai t sebesar 4,606 > t table
seta nilai uji signifikansi sebesar 0,000 0,2787dengan sig 0,000 < 0,05.
< 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa 3. Komitmen organisasi berpengaruh positif tidak
kompensasi, lingkungan kerja dan komitmen signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini
organisasi berpengaruh simultan terhadap dibuktikan dengan nilai t sebesar 2,778 > t table
kepuasan kerja. 0,2787 dengan sig 0,008 > 0,05.
b. Bahwa F yang diperoleh nilai sebesar 4. Kompensasi berpengaruh positif dan
135,818 sehingga nilai F hitung > F table signifikan terhadap OrganizationalCitizenship
sebesar 2,58 serta nilai uji signifikansi Behavior. Hal ini dibuktikan dengan nilai t
sebesar 0,000 sebesar 3,605 > t table 0,2787dengan sig 0,001
< 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa < 0,05.
kompensasi, lingkungankerja, komitmen 5. Lingkungan kerja berpengaruh positif tidak
organisasiberpengaruh simultan terhadap signifikan terhadapOrganizational
Citizenship Behavior. Hal ini dibuktikan dengan management, 5 (7), pp: 2910-2918
nilai t sebesar 2,509 > t table 0,2787 dengan
sig 0,016 >0,05. Diah, N. 2016.Pengaruh Kepuasan Kerja,
6. Komitmen organisasi berpengaruh positif dan Lingkungan Kerjadan Loyalitas Kerja Terhadap
signifikan terhadap Organizational Organizational Citizenship Behavior (OCB) (Studi
citizenship behavior. Hal ini dibuktikan dengan Kasus Pada PT. Perwirabhakti Sentrasejatera di
nilai t sebesar 3,627 > t table 0,2787 dengan sig Kota Semarang). Jurnal of Management. Vol.2,
0,001 < 0,05. No.2
7. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Guven.Ozdem. 2010. The Relationship Between The
Organizational Citizenship Organizational Citizenship Behavior and The
Behavior. Hal ini dibuktikan dengan nilai t Organizational and Professional Commitments of
sebesar 3,651 > t table 0,2787 dengan sig Secondary Shcool Theachers. Journal Of Global
0,001 < 0,05. Strategic Manajement, 12, pp : 47-64

SARAN Hapsari,S.Y.2015. Pengaruh Kepuasan kerja


Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, terhadap Organizational Citizenship Behavior(
maka penulis memberikan saran sebagi berikut : OCB) Studi Kasus pada Rs. Telogorejo semarang.
1. Bagi Manajemen Perusahaan Pemberian Jurnal Skripsi Universitas Pandanaran Semarang.
kompensasi untuk bisa dipertimbangkan atau
disesuaikan dengan beban kerja. Hasibuan, Malayu. 2012. Manajemen Sumber Daya
Seperti pemberian hadiah bagi Manusia. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
karyawan yang berprestasi. Pemberian slip
gaji secara rinci agar tidak terjadi kesalah Locke, E.A. 1969. The Natural and Causes of Job
pahaman antar karyawan. Jika karyawan Satisfaction, Handbook of Industrial and
adayang lembur sudah ada bukti masuk Organizational Psychology. Rand Mc Nally,Chicago
dalam slip gaji. Selain itu
komitmen organisasi perlu ditingkatkan lagi Luthans, F. 1998. Organizational Citizenship
bisa dilakukan dengan cara Behavior. McGraw-Hill
melakukan pelatihan atau
mengadakan kegiatan outbond Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi
diluar pekerjaan agar karyawan bisa Sepuluh. Yogyakarta : Penerbit Andi.
saling aktif berkomunikasi atau
bisa lebih mendekatkan hubungan Mangkunegara, A.A. 2007. Manajemen Sumber
yang tidak baik antar karyawan. Daya Manusia Cetakan Ke tujuh.Bandung : PT.
2. Bagi penelitiselanjutnya Remaja Rosakarya
Dari hasil yang didapatkan nilai variable
yang lemah yaitu lingkungan kerja.Sehingga Made Bayu, I. B. 2016. Pengaruh Kompensasi,
bagi peneliti memberikan saran agar lebih Lingkungan Kerj, dan Promosi Jabatan Terhadap
spesifik dalam pemilihanbentuk Kepuasan Kerja. E- Jurnal Manajemen Unud Vol.5
lingkungan kerja seperti lingkungan kerja No.1
fisik saja atau lingkungan kerja non fisik
seperti hubungan antar karyawan atau atasan. Nitisemito, A.S. 1986. Manajemen
Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia Organ,
DAFTAR PUSTAKA D.W .1988. Organizational Citizenship
Agung wahyu, T.U. 2013.Pengaruh Lingkungan Behavior: The Good Soldier Syndrom, D.C
Kerja, Kompensasi, Dan Komitmen Organisasi Heathy & Company,
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di RS “X”. Lexington,MA
JRSMI Vol.4, No. 1
Organ, D.W. & Konovsky, M.A .2003.Cognitive
Becker, B. E and Huselid, M. A. 1998. High versus affective determinants of organizational
Performance Work Systems and Firm Performance : citizenship behavior. Journal of Applied
A Synthesisfor Research and Managerial st
Psycology.(1 Ed)
Implications. In G.R. ferris (ed), Research in
Personnel and Human Resources Management. Vol.
Robbins, S.P. 2001. Organizational Behavior.(8th
16 : 53-101. Greenwich, CT : JAIPress
Ed). New Jersey: Prentice Hall
Chiboiwa, Malvern W, Crispen Chipunza and
Michall O. Samuel. 2011. Evaluation of Job Robbins, Stephen, P. 2002. Prinsip- Prinsip
Satisfactional Citizenship Behavior th
Perilaku Organisasi. (5 Ed). Jakarta:
: Case Study of Selected Organisations in PenerbitErlangga.
Zimbabwe. African Journal of Business
Umam, Kherul.2010. Perilaku Organisasi (Cetakan
Pertama). Bandung : Penerbit CV PustakaSetia.

Sedarmayanti.2009. Sumber Daya Manusia dan


Produksi Kerja.Bandung : Mandar Maju.

Sugiyono.2014. Metode Penelitian Kuantitati,


Kualitati, dan Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung: Alfabeta

Susanto, Grace. 2007. Analis Faktor – faktor yang


mempengaruhi kepuasan kerja studi kasus : PMI
Kota Semarang, tesis Universitas Diponegoro

Utomo, B. 2002.Menentukan Faktor- Faktor


Kepuasan Kerjadan Tingkat Pengaruh Kepuasan
Kerja Terhadap Loyalitas karyawan PT. P.Journal
Manajemen & Kewirausahaan.Vol. 7(2), 171-188

Vannecia, M.S. 2013. Pengaruh Kepuasan Kerja


Dan Loyalitas Kerja Terhadap Organizational
Citizenship Behavior Pada Karyawan PT. Surya
Timur Sakti Jatim.AGORA Vol.1, No.1

Yusron Rozzaid, T.I dan A. M. 2015. Pengaruh


Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan (Studi Kasus PT. Nusapro
Telemedia Persada Cabang Banywangi). Jurnal
Manajemen dan Bisnis Vol. 1, No.2

Anda mungkin juga menyukai