Anda di halaman 1dari 4

Dunia Tidak Akan Pernah Berhenti Berputar

23 Agustus 1999 kurang lebih pukul 4 pagi saya dilahirkan di dunia dari

Rahim ibu yang kuat dan dibesarkan di keluarga yg sederhana penuh akan kasih

sayang, saya mempunyai 2 orang kakak perempuan dan satu adik laki-laki.

Keluarga kami boleh dibilang keluarga mampu, alhamdulilah tidak pernah

kekurangan, orang tua saya punya toko grosiran manisan yang lumayan besar.

Alhamdulillah apa yamg kami inginkan orang tua kami mampu memberinya untuk

kami.

Hari demi hari kami lewati, suka duka kami selalu berbagi dalam keluarga.

Kakak pertamaku sudah lulus SMA dan memutuskan untuk menikah, tetapi orang

tuaku tidak melepaskan tangung jawabnya begitu saja, kakak ku tetap harus

melanjutkan kuliahnya walau sudah menikah dan orang tua ku akan

membiayainya. Dua tahun berjalan kakak kedua ku akhirnya lulus SMA dan akan

melanjutkan kuliahnya di jurusan Kebidanan, sudah pasti biayanya besar dan

pengeluaran akan bertambah.

Pada suatu ketika ayahku sakit, yang biasanya ayahku membawa dagangan

menggunakan mobil ke warung-warung kecil sudah tidak bisa lagi ia lakukan

karena penyakit yang ia derita. Biasanya jual beli di toko kami sangat lancar, dan

sekarang sudah mulai berkurang pembelinya, orang tua adalah orang yang sangat
hebat. Karena toko kami sepi, ibuku membuka warung sarapan untuk menambah

penghasilan, tetapi untung yang didapatkan tidak seimbang dengan biaya yang

harus dikeluarkan, kedua orang tua ku memutuskan untuk meminjam bank.

Karena toko kami semakin hari semakin sepi kedua orang tuaku memutuskan

untuk menutup usahanya yang telah dirintis selama 25 tahun, dan mencoba usaha

yang baru. Ayahku memutuskan untuk mengelolah kebun sendiri yang biasanya

diurus oleh orang lain. Karena jarak rumah dan kebun lumayan jauh ayahku tinggal

dirumah kakek ku yang telah diwariskan ke keluarga kami, ayahku pulang

1minggu sekali, sedangkan ibuku mengelolah usaha barunya yaitu kolam pancing,

suatu ketika dipertengahan kuliahnya kakak ke2 ku memutuskan untuk menikah.

Hari demi hari berlalu, ternyata usaha baru kami juga kurang lancar, karena

banyaknya biaya yang harus dikeluarkan, ke2 kakak ku kuliah, belum lagi hutang

bank yang sudah mendesak. Jalan yang harus dipilih adalah ibuku ikut bersama

ayahku tinggal dikampung, dan ruko yang biasanya tempat ayah dan ibuku

berdagang harus dilelang. Tetapi ibuku masih memikir jalan lain untuk

menghindari keputusan itu, dan ibuku tidak ingin meninggalkan saya dan adik saya

yang masih sekolah dirumah sendiri dan jauh dari orang tua, dan saya dan adik

saya juga tidak mau maka kami membantu mencari uang dengan menjual gorengan

kesekolah, tetapi sama sekali tidak membuahkan hasil. Ibuku harus mengikuti jalan

itu untuk memperbaiki ekonomi keluarga.


Akhirnya hal yang kami takuti terjadi, tidak ada lagi kebersamaan keluarga,

kami sangat jarang sekali berkumpul, semua pekerjaan rumah saya yang

mengambil alih, pada saat itu adik saya masih duduk dibangku SD dan saya SMA,

walaupun didekat kami ada nenek, adik-adik dari ibuku yang membantu mengurus

kami, tapi tinggal jauh dari orang tua sangat tidak enak. Setiap hari sabtu ayahku

menjemput kami untuk pulang kekampung dan hari minggu kami diantar pulang

kerumah karena senin harus sekolah.

Sedih sekali rasanya jauh dari kedua orang tua, liburan telah tiba kami ikut

pulang kampung utuk berkumpul bersama dan juga membantu pekerjaan mereka,

mulai dari menanam padi, mengupas pinang, dan memungut buah coklat.

Pada akhirnya kedua kakakku wisuda, tetapi orang tuaku tidak mempunyai

biaya dan akhir nya ruko yang biasanya tempat kedua orang tuaku berdagang harus

dijual, untuk memenuhi kebutuhan, dan melunasi hutang bank, sisanya dipakai

untuk modal. Hari hari berlalu, Alhamdulillah ekonomi keluarga kami membaik,

tetapi kedua orang tua ku masih harus tetap tinggal di kampung, karena disana

tempat mereka merintis usaha baru dan mencari uang, walaupun ekonomi keluarga

kami tidak sebaik yang dulu tetapi Alhamdulillah sekarang tidak sesulit yang dulu,

dan akhirnya saya pun lulus SMA dan melanjutkan kulaih di jurusan keperawatan,

dan sekarang Alhamdulillah saya sudah memasuki tingkat akhir, adikku sekarang

sudah SMA, kami tinggal ber2 dikoskosan,.


Hal yang selalu saya impikan adalah ingin wisuda tepat waktu, dan kedua

orang tuaku tidak harus susah lagi mencari biaya kuliah saya, saya ingin kedua

orang tua saya kembali ke istana yang sudah susah payah mereka bangun dan harus

mereka tinggalkan demi untuk mencari nafkah untuk membiayai dan

menyekolahkan putra dan putrinya.

Disetiap sujud saya selalu berdoa, panjangkan umur kedua orang tua saya,

saya ingin melihat kedua orang tua saya bahagia, dan saya ingin membalas semua

jasa mereka, ayah ibu ku orang yang hebat, orang yang sangat kuat, mereka adalah

matahari saya yang selalu menyinari disetiap langkah saya, mereka tidak akan

membiarkan saya berada dikegelapan.

Dari mereka saya belajar bahwa kita harus menjadi orang yang bisa

menyesuaikan keadaan, jika hidup susah kita bisa mengatasinya, jika hidup senang

kita bisa menjalaninya, karena hidup tidak selalu diatas, dunia akan terus berputar.

Anda mungkin juga menyukai