Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yustinus Sutantio L

NIM : 1702712

ANALISIS BUTANA
Hasil

KONFORMASI BUTANA
Sudut Dihedral (˚) Energi Single Sudut Dihedral (˚) Energi teroptimasi Sudut Dihedral
Point (kkal/mol) Teroptimasi
0 18,823595 0 6.900749 -1,10226 x 10-8
60 8,332891 60 3,037378 64,0418
120 8,729650 120 5,527789 118,997
180 4,947651 180 2,171932 180
240 8,729651 -120 5,527792 -118,998
300 8,332972 -60 3,037376 -64,0422

Pembahasan
1. Energi yang dihasilkan dengan single point mempunyai angka yang lebih besar daripada energi yang
dihasilkan saat dalam keadaan teroptimasi. Hal ini dikarenakan penghitungan energi potensial suatu
molekul dengan single point hanya menghitung struktur yang telah diinput dan tentunya molekul yang
digambar tersebut belum tentu dalam keadaan energi terendah. Sedangkan saat molekul yang diinput tadi
dioptimasi, maka molekul yang diinput tersebut akan mencari keadaan dimana energinya lebih rendah
dan mencapai konformasi yang stabil.
2. Dari hasil percobaan yang dilakukan dihasilkan nilai sudut dihedral dari masing-masing konformasi
butana. Hasil yang diperoleh ini terdapat perbedaan antara sudut dihedral pada perhitungan energi single
point dan energi geometry optimizastion. Pada perhitungan energi single point sudut dihedral yang
diperoleh adalah sama dengan sudut dihedral dari strukrut yang dibuat. Hal inidisebabkan oleh perhitungan
energi single point yang hanya menghitung energi pada keadaan awal saja bukan sebenarnya atau keadaan
paling stabil sehingga nilai sudut dihedralnya akan sama sajadengan nilai awal sudut dihedral yang
diberikan. Sedangkan untuk perhitungan energi geometry optimizastion, tolakan antar elektron yang ada
pada atom hidrogen akan mempengaruhi sehinggamolekul butana akan mencari keadaan stabilnya dengan
meminimisasi terjadinya tolakan tersebut

Sudut dihedral (˚) Proyeksi Newman Energi Teroptimasi Energi Eksp


(kkal/mol) (kkal/mol)
0 6.900749 4.6
60 3,037378 0.9

120 5,527789 3.8

180 2,171932 0.0

240 5,527792 3.8

Sudut dihedral 2400


300 3,037376 0.9

4. Dari hasil percobaan yang dilakukan, nilai energi teroptimasi MM+ memiliki perbedaan nilai yang cukup
signifikan, hal ini dapat dilihat dari nilai tabel diatas. Namun bila ditinjau dari kecenderungan nilai yang
diperoleh antara nilai energi teroptimasi MM+ dengan energi hasil eksperimen, nilai energi keduanya
memiliki kecenderungan yang sama. Hal ini dapat dilihat dari grafik hubungan energi dan sudut dihedral.
5. Grafik Hubungan Energi Dan Sudut Teroptimasi

Diagram Energi Konformasi Butana


20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
0 60 120 180 240 300

Energi single point Energi Teroptimasi Energi ekspe

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa energi percobaan (single point dan geometry optimization)
memiliki kecenderungan yang sama dengan energi percobaan
6. Konformasi molekul butana yang menunjukan energi minimun yaitu konfirmasi anti (sudut dihedral
180˚) sedangkan konformasi molekul butana yang memiliki energi maksimum adalah konformasi eklips
atau metal-metil tereklipskan (sudut dihedral 0˚, 120˚, dan 240˚)

7. Pada berbagai konformasi butana yang dijelaskan melalui penjelasan dari jenis tarikan (sterik dan
torsi) yang tergantung dengan setiap tarikan dan butana. Dengan rotasi ikatan C2 ̶ C3 dari 0˚ ̶ 360˚ akan
menghasilkan perubahan konformasi dari anti-eklips-gauce-eklips-gauce-eklips-anti dengan perubahan
energi mekanik molekul. Dari berbagai konformasi yang terbentuk, konformasi yang memiliki energi
minimal adalah bentuk gauche dan anti yang mana keduanya straggered dan tidak memiliki torsional
strain. Dari keduanya, bentuk anti merupakan bantuk yang paling minimum energinya sebab pada
bentuk gauche terdapat sterik dari sedikit interaksi antar kedua gugus metal. Pada tingkat energi
rendah, molekul butana berada dalam bentuk konformasi anti, dan dalam bentuk konformasi eklips
metal pada tingkat energi tinggi.

8. Dari hasil analisis yang dilakukan pada 2-metilbutana dapat diketahui bahwa energy yang
diperoleh baik dilakukan melalui perhitungan single point maupun geometri teroptimasi dengan
sudut dihedral yang sama memiliki kecenderungan yang sama dengan energy yang dihitung pada
n-butana. Hal ini dapat dilihat dari tabel 3 dan grafik yang terbentuk pada gambar 5.
Sudut dihedral Energi Single Energi Geometri
(ᵒ) point (kkal/mol) teroptimasi
(kkal/mol)
0 10.206655 9.074310
60 5.444954 4.258569
120 9.317212 7.789453
180 4.435188 3.342891
240 6.729498 5.750067
300 4.574147 3.525562

Grafik hubungan Sudut dihedral dengan


Energi untuk 2-metilbutana
12

10

0
0 60 120 180 240 300

Energi Single Point Energi Geometri Teroptimasi

Anda mungkin juga menyukai