Disusun Oleh:
Nama : Annisa Ayunita Ramadhani
NIM : 1813020040
Pembimbing:
dr. Leni Wuryansari dr. Helmi Indra Dewi dr. Gunawan Setiadi
PENDAHULUAN
Kondisi kependudukan di Indonesia saat ini baik yang menyangkut jumlah, kualitas,
maupun persebaranya merupakan tantangan yang berat yang harus diatasi bagi tercapainya
keberhasilan pembangunan bangsa Indonesia. Situasi dan kondisi kependudukan yang ada
pada saat ini merupakan suatu fenomena yang memerlukan perhatian dan penanganan
Tingginya angka kematian ibu di Indonesia akibat resiko tinggi untuk melahirkan
sebagai salah satu cara untuk mengurangi tingginya angka kematian ibu. Banyaknya anak-
anak terlantar dan dengan jarak usia yang sangat dekat juga menjadi perhatian pemerintah.
Metode kontrasepsi mantap terdiri dari dua macam yaitu Medis Operatif Wanita
(MOW) dan Medis Operatif Pria (MOP). Medis Operatif Wanita (MOW) sering dikenal
dengan tubektomi (sterilisasi) karena prinsip metode ini adalah memotong atau mengikat
saluran tuba fallopi sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan sperma. Sedangkan
Medis Operatif Pria (MOP) sering dikenal dengan vasektomi yaitu memotong atau
sangat rendah dibandingkan dengan kontrasepsi lainnya. Mekanisme kerja Medis Operatif
Wanita (MOW) yaitu dengan mencapai tuba fallopi dan menutup atau mengoklusi tuba
fallopi (mengikat dan memotong atau memasang cincin) sehingga spermatozoa tidak dapat
PEMBAHASAN
2.1.1 Pengertian.
Pemotongan ( oklusi ) kedua tuba falopii sehingga spermatozoa dan ovum tidak
kedua saluran telur kanan dan kiri, yang menyebabkan sel telur tidak dapat
melewati sel telur, dengan demikian sel telur tidak dapat bertemu dengan sperma
Metode operasi wanita merupakan salah satu cara kontrasepsi diikuti dengan
medis berupa penutupan tuba uterine dengan penutupan tuba uterine dengan
Tubektomi ialah tindakan yang dilakukan pada kedua tuba falloppi wanita yang
bagi mereka yang memang tidak ingin atau boleh memiliki anak (karena alasan
kesehatan).
MOW (Medis Operatif Wanita)/ Tubektomi atau juga dapat disebut dengan
kanan dan kiri yang menyebabkan sel telur tidak dapat melewati saluran telur,
dengan demikian sel telur tidak dapat bertemu dengan sperma laki laki sehingga
tidak terjadi kehamilan, oleh karena itu gairah seks wania tidak akan turun
(BKKBN, 2006)
atau memasang cincin) sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum
(Noviawati dan Sujiayatini, 2009) jadi dasar dari MOW ini adalah mengokulasi
tubafallopi sehingga spermatozoa dan ovum tidak dapat bertemu (Hanafi, 2004).
1. Keuntungan.
Menurut BKKBN (2006) keuntungan dari kontrasepsi mantap ini antara lain:
5. Lebih aman (keluhan lebih sedikit), praktis (hanya memerlukan satu kali
1. Sangat efektif (0.5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
penggunaan).
4. Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang
serius.
ovarium)
2. Kerugian:
dipulihkan kembali.
1. Penyinaran
Keuntungan:
b) Morbiditas rendah
Kerugian:
2. Operatif
1) Abdominal
a. Laparotomi
Atau jika padakeadaan lain, jika kontap bukan meriupakan operasi utama,
b. Mini- Laparatomi
1) Waktu operasi
Post-partum
Post-abortus
2) Tempat Insisi
Sub-umbilikal / infra-umbilika
Supra-pubis / Mini-Pfannenstiel
Keuntungan:
1. Mudah dipelajari
alat bedahstandar
Kerugian:
4. Nyeri singkat
c. Laparoskopi
anterior abdomen.
Keuntungan:
1. Komplikasi rendah
laparatomi
2) Vaginal
a. Kolpotomi
avum douglas yang terletak diantara dinding depan rectum dan dinding
terlihat.
Keuntungan:
kontap lainnya
5. Tidak ada insisi abdominal sehingga tidak ada bekas luka parut
eksternal
6. Peralatan yang dipakai sederhana, murah dan mudah
pemeliharaanya.
b. Kuldoskop
Pada kuldoskopi, rongga pelvis dapat dilihat melalui alat kuldoskop yang
Keuntungan:
dengan laparoskopi.
menyenangkan.
3. Transcervikal
melaui cervix uteri.Metode ini belum banyak dikerjakan dan pada umumnya
a. Histeroskopi
Keuntungan:
1. Sederhana
2. Relatif murah
3. Mudah dipelajari
4. Anestesi minimal
cepat/singkat
Kerugian:
tubae
b. Blind- delivery
Pada metode ini, operator tidak melihat langsung kedalam cavum uteri
alat sederhana
fallopii lainnya.
sepanjang1-3 cm.
Sedangkan pada manusia baru beberapa zat kimiasaja yang telah diteliti.
Cara kerja :
Sclerosing agent
cyanoacrylate (MCA).
2. Efektif 100%
3. Non-toksik
4. Murah
abdomen.
Keuntungan:
1. Mengerjakannya mudah
Kerugian:
(sampai tiga kali pemberian) dengan interval satu minggu atau satu
bulan.
4. Irreversibel
a. Informed consent
b. Riwayat medis/ kesehatan
c. Pemeriksaan laboratorium
e. anesteri
antara lain:
a. Minilaparotomi
diperlukan sayatan kecil (sekitar 3 cm) baik pada daerah perut bawah
ini dapat dilakukan terhadap banyak klien, relative murah, dan dapat
dilakukan oleh dokter yang mendapat pelatihan khusus. Operasi ini juga
dikeluarkan, diikat dan dipotong sebagian. Setelah itu, dinding perut ditutup
kembali, luka sayatan ditutup dengan kasa yang kering dan steril serta bila
(Syaiffudin,2006).
b. Laparoskopi
Prosedur ini memerlukan tenaga Spesialis Kebidanan dan Kandungan yang
telah dilatih secara khusus agar pelaksanaannya aman dan efektif. Teknik ini
dengan anestesi lokal dan diperlakukan sebagai klien rawat jalan setelah
pelayanan. (Syaiffudin,2006).
c. Ambulasi dini
d. Diet biasa
e. Luka operasi jangan sampai basah, menghindari kerja berat selama 1 minggu,
cari pertolongan medis bila demam (>38), rasa sakit pada abdomen yang menetap,
dari 48 jam akan dipersulit oleh edema tuba dan infeksi yang akan
ke-7 sampai hari ke-10 pasca persalinan. Pada hari tersebut uterus dan alat alat
genetal lainnya telah mengecil dan menciut, maka operasi akan lebih sulit,
3. Pasca keguguran
Setiap operasi yang dilakukan dengan membuka dinding perut hendaknya harus
sterilisasi. Hal ini harus diterangkan kepada pasangan suami istri karena
mantap.
jumlah anak sebagai berikut: umur istri antara 25 – 30 tahun dengan 3 anak atau lebih,
umur istri antara 30 – 35 tahun dengan 2 anak atau lebih, dan umur istri 35 – 40 tahun
dengan satu anak atau lebih sedangkan umur suami sekurang kurangnya berumur 30
tahun, kecuali apabila jumlah anaknya telah melebihi jumlah yang diinginkan oleh
pasangan tersebut.(Wiknjosastro,2005)
Adanya gangguan fisik atau psikis yang akan menjadi lebih berat bila wanita ini
hamil lagi.
a. Gangguan fisik
b. Gangguan psikis
Indikasi medik obstetri yaitu toksemia gravidarum yang berulang, seksio sesarea
Indikasi sosial ekonomi adalah indikasi berdasarkan beban sosial ekonomi yang
a. Mengikuti rumus 120 yaitu perkalian jumlah anak hidup dan umur ibu,
umur ibu 30 tahun dengan anak hidup 4, maka hasil perkaliannya adalah
120.
b. Mengikuti rumus 100
2. Kontraindikasi relative
a. Obesitas berlebihan
b. Bekas laparotomi
menurut Noviawati dan Sujiyati (2009) yang sebaiknya tidak menjalani Tubektomi
yaitu:
3. Infeksi sistemik atau pelvik yang akut hingga masalah itu disembuhkan atau
dikontrol
KOMPLIKASI PENANGANAN
Infeksi Luka Apabila terlihat infeksi luka, obati dengan
antibiotik.
ditemukan
Intestinal (jarang terjadi). Apabila kandung kemih atau usus luka dan
ditempat tersebut.
Emboli gas yang dilakukan oleh Ajurkan ke tingkat asuhan yang tepat dan
Rasa sakit pada lokasi pembedahan Pastikan adanya infeksi atau abses dan obati
2.2.1.Pengertian
Sterilisasi pada laki-laki disebut vasektomi.Caranya ialah dengan memotong saluran
mani (vasdeverens) kemudian kedua ujungnya di ikat, sehingga sel sperma tidak
dapat mengalir keluar penis (urethra). Sterilisasi laki-laki termasuk operasi ringan,
Nafsu seks dan potensi lelaki tetap, dan waktu melakukan koitus terjadi pula
sperma.Kontap pria ini masih merupakan metode yang “terabaikan” dan kurang
mendapatkan perhatian.
dari spermatozoa.
pembentukan granulomaspermatozoa
Efektif
Sederhana
Biaya rendah
untuk ditangani oleh dokter pria atau kurang tersedia dokter wanita dan
paramedis wanita.
2. Kerugian:
Belum memberi perlindungan total sampai semua spermatozoa yang sudah ada
didalam sistem reproduksi distal dari tempat oklusi vas deferens dikeluarkan.
pria.
1. Operatif
kulit scrotum. Kulit dan otot-otot disayat,maka tampak vas deferens dengan
sarungnya. Irisan dapat dilakukan pada garis tengah antara dua belahan
scrotum atau pada dua tempat di atas masing-masing vas deferensKedua vas
tampak sebagai saluran yang putih dan agak kenyal pada perabaan. Vas
b. Vasektomi
Tanpa pisau untuk mengurangi atau menghilangkan rasa takut calon akseptor
VTP ).Vasektomi pada pisau juga dapat dilakukan tanpa mengiris kulit, jadi
Vaso-clips
Shug
Phaser (Bionyx Control)
berupa :
1.Quinacrine
2.Ethanol
3.Ag-nitrat
Indikasi
Pada dasarnya indikasi untuk melakukan vasektomi ialah bahwa pasangan suami-
istri tidak menghendaki kehamilan lagi dan pihak suami bersedia bahwa tindakan
Kontraindikasi
1. Infeksi kulit lokal, misalnya Scabies (penyakit kulit menular akibat tuma
gatal).
cacing”).
b. Hydrocele besar
c. Filariasis.
d. Hernia inguinalis.
4. Penyakit sistemik :
a. Penyakit-penyakit perdarahan.
b. Diabetes Mellitus.
dalam penyembuhan.
5. Klien boleh bersenggama sesudah tidak merasa sakit (hari ke 2-3), namun untuk
6. Periksa semen 3 bulan pasca vasektomi atau sesudah 15-20 kali ejakulasi
PENUTUP
2.3 Kesimpulan
wanita atau juga merupakan alat kontarsepsi mantap yaitu penutupan terhadap kedua
saluran telur kanan dan kiri, yang menyebabkan sel telur tidak dapat melewati sel
telur, dengan demikian sel telur tidak dapat bertemu dengan sperma laki-laki sehingga
Adapun keuntungan dan kerugian dari kontrasepsi MOW ini salah satunya yaitu
Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi dan tidak dapat dipulihkan
kembali.
MOP atau vasektomi merupakan alat kontrasepsi mantap pada laki-laki yaitu
perlindungan total sampai semua spermatozoa yang sudah ada didalam sistem
Bari Abdul, Saifudin. 2006. Buku Panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka.
Wikhjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.
Proverawati atikah, dkk. 2010. panduan memilih kontrasepsi. Yogyakarta : muha medika