Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN

A. PELAKSANAAN
Pelaksanaan Workshop “ Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien dalam Standar
Nasional Akreditasi RS (SNARS) Edisi 1 ” dilaksanakan pada
Tanggal : 08 – 09 Maret 2019
Tempat : Ruang Meeting Direksi, RS Dr Oen Solo baru
Proses Kegiatan :

Waktu Materi Narasumber


Hari I
08.00 – 08.20 Pembukaan Workshop Panitia
08.20 – 09.20 Materi 1 : Overview PMKP SNARS edisi 1 Dr. Luwiharsih M.Sc
09.20 – 09.30 Coffee Break
Materi 2 : Program Peningkatan Mutu Dr. Luwiharsih M.Sc
09.30 – 10.30
Prioritas
10.30 – 10.50 Materi 3 : Cara Memilih Indikator Mutu Dr. Luwiharsih M.Sc
10.50 – 11.20 Materi 4 : Analisis Data dan Validasi Data Dr. Luwiharsih M.Sc
Materi 5 : Quality Improvement Models & Dr. Luwiharsih M.Sc
11.20 – 12.15
PDSA
12.15 – 13.15 ISHOMA
Praktikum 1 : Menentukan Mutu Prioritas TIM
13.15 – 14.45
Rumah Sakit dan Pembuatan PDSA
14.45 – 15.45 Materi 6 : Budaya Keselamatan Pasien Dr. Luwiharsih M.Sc

Waktu Materi Narasumber


Hari II
08.00 – 08.20 Pembukaan Workshop Panitia
08.20 – 09.20 Materi 1 : Managemen risiko Dr. Luwiharsih
09.20 – 09.30 Coffee Break
Materi 2 : Program Peningkatan Mutu Dr. Luwiharsih
09.30 – 10.30
Prioritas
10.30 – 10.50 Materi 3 : Cara Memilih Indikator Mutu Dr. Luwiharsih
10.50 – 11.20 Materi 4 : FMEA Dr. Luwiharsih
11.20 – 12.15 Materi 5 : Latihan FMEA Dr. Luwiharsih
12.15 – 13.15 ISHOMA
13.15 – 14.45 Praktikum 1 : Investigasi sederhana & RCA TIM
14.45 – 15.45 Materi 6 : Budaya Keselamatan Pasien Dr. Luwiharsih

1
B. RINGKASAN MATERI

Overview PMKP SNARS edisi 1


1. Pada SNARS edisi 1 perlu diperhatikan bahwa terdapat lini koordinasi antara TKRS, PMKP
dan MIRM
2. Dalam kinerja akan mencangkup struktur, proses, dan output yang diukur indikator
pencapaian kinerja, melalui :
2.1. Memantau apakah kinerja patuh terhadap :
 Standart yang ada seperti Akreditasi Kars, JCI, ISO dll
 Program Kerja dari Rumah Sakit (seperti Garis Besar Pedoman Pelaksanaan Rumah
Sakit)
 Program Kerja dari Unit
2.2. Memantau apakah kierja sesuai indikator mutu :
 Indikator nasional yang ditetapkan oleh kementrian kesehatan atau
https://www.linuxmint.com/start/sarah/standar penilaian akreditasi RS
 Indikator Prioritas RS
 Indikator Unit berupa indikator mutu dan indikator kinerja yan terdiri dari indikator
kinerja pelayanan dan kerja non pelayanan
 Indikator individu (dalam bentuk penilaian kinerja individu)
3. Bila suatu rumah sakit telah menetapkan mengikuti indikator RS dan indikator nasional,
maka unit harus ikut serta dalam mensukseskannya.
4. Managemen resiko yang perlu dinilai antara lain :
 Pasien
 Staf medis + tenaga medis lain
 Tenaga non medis
 Tuntutan dan /atau bisnis RS
 Sarana prasarana
 Lingkungan / fasilitas
5. Managemen risiko dibentuk dengan risk register yang dievaluasi ada kejadian atau tidak dan
dituangkan melalui analisis seperti FMEA / RCA untuk menurunkan risikonya
6. Program unit, pedoman dan panduan unit harus disesuaikan dengan sasaran keselamatan
pasien

Program Peningkatan Mutu Prioritas


1. Yang dievaluasi pada dasarnya adalah PPK yang utama, kemudian dilanjutkan dievaluasi
adalah alur klinis PPA lainnya.
2. Program peningkatan mutu harus berintegrasi dengan mutu pendidikan dan riset klinis pada
rumah sakit yang menyelenggarakan pendidikan
3. Hal – hal yang berhubungan dengan analisis prioritas dan perbaikannya meliputi :
 Analisis capaian indikator mutu yang mendukung prioritas
 Evaluasi kendali biaya
 Bukti ada perbaikan dimana dan hasilnya seperti apa pada unit – unit terkait yang
mendukung prioritas
 Untuk CP (yang berhubungan dengan prioritas) dan perbaikannya harus dinilai juga
berdasarkan sasaran keselamatan pasien selain LOS dan biayanya.
 Analisa harus menggunakan statistik untuk data mutu dan data perubahan
perbaikannya, untuk menilai kesuksesan peningkatan prioritas

2
4. Cara memilih prioritas yang ingin ditingkatkan adalah :
 Tujuan / misi rumah sakit
 Masalah
 Banyak variasi
 Resiko tinggi
 Biaya tinggi

Cara Memilih Indikator Mutu


1. Yang paling utama dalam memilih indikator mutu adalah sesuai dengan program standar
dan pedoman yang ada dan sedang dikerjakan, serta harus ada data /data dapat dengan
mudah diperoleh.

Analisis Data dan Validasi Data


1. Analisa data harus dibandingkan dengan :
 Data bulan ke bulan serta trend
 Standart / target yang diinginkan
 Hasil dari praktek yang baik (misalkan CP, jurnal, guidelines internasional atau
nasional, hasil dari lembaga survey kementrian kesehatan dll)
 Dengan eksternal seperti rumah sakit lain (dengan catatan numerator dan
denumerator sama dalam pengambilan datanya)
2. Statistik untuk analisa data minimal dengan diagram atau grafik dari waktu ke waktu.
3. Untuk analisis trend minimal menggunakan 6 titik penilaian. (misal bulanan, maka penilaian
januari 2019 harus dilihat dari 6 bulan sebelumnya)
4. Dalam pengambilan data menggunakan metode sampling, harus dihitung berdasarkan
sample size, dan cara perhitungan sampel harus masuk pada profil indikator mutu.

Quality Improvement Model & PDSA


1. Rencana perbaikan  misal PDSA
2. Analisa akar masalah  misal RCA, FMEA, Fishbones, dll
3. Contoh Tahapan PDSA

3
4. PDSA untuk yang perlu uji coba rencana perbaikan / rencana tindak lanjut bukan untuk
analisa terhadap angka / insiden. Untuk analisa terhadap angka tanpa uji coba rencana
perbaikan cukup dengan rencana tindak lanjut dalam laporan.
5. Bila RTL dalam laporan banyak dan akan dilakukan uji coba perbaikan, maka masing –
masing RTL harus dilakukan PDSA.

Budaya Keselamatan Pasien


1. Budaya keselamatan pasien dinilai melalui quesioner budaya keselamatan pasien.
2. Analisanya dapat dilakukan untuk masing – masing pertanyaan pada quesioner atau per
dimensi penilaian misalkan kepuasan terhadap unit , kepala unit, rumah sakit yang memuat
banyak pertanyaan.
3. Dianalisis melalui persentase kepuasan dibanding keseluruhan.

C. EVALUASI
1. EVALUASI KEGIATAN
 Kegiatan workshop berlangsung dengan baik. Kekurangan materi pelatihan tidak
dilakukan sosialisasi awal untuk dibaca oleh pihak panitia padahal sudah diberikan
oleh pemateri.
 Materi yang disampaikan cukup baik dan mudah dipahami, serta praktikum / simulasi
menyertakan contoh dilapangan dan mengevaluasi dari yang pernah dilakukan oleh
diri sendiri.

2. EVALUASI TEMPAT PELAKSANAAN


 Tempat pelaksanaan Workshop baik dan nyaman, audio visual baik.
 Makanan yang disediakan saat pelaksanaan enak dengan jumlah yang sesuai dengan
jumlah peserta.

D. RENCANA TINDAK LANJUT


1. Melakukan koreksi pada unit dan komite dalam pelaporan, pembuatan rencana tindak
lanjut, pembuatan PDSA dan analisis data mutu.
2. Merubah format laporan sesuai dengan laporan snars
3. Merubah / memberi masukan terkait program kerja untuk mengacu pada penilaian
indikator mutu nasional yang ditambah dengan indikator seperti MDG’s, PPRA, MESO,
PONEK, ESO sedasi dsb, ditambah dengan indikator yang mendukung peningkatan prioritas
rumah sakit, serta indikator kinerja individu yang belum pernah dibuat sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai