1. Jelaskan apa yang dimaksud pembauran semua sistem ?
Jawaban: Pembauran sistem merupakan pencampuran atau penggabungan
beberapa sistem yang ada (Anglo saxon, Eropa kontinental, Agama, Adat) menjadi suatu kesatuan yang mempunyai kaitan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Apakah dalam pembauran sistem itu berlaku merata kepada semua sistem ?
Jawaban: menurut saya,jika kita ambil contoh sistem hukum di Indonesia
maka jawabannya adalah tidak merata,karena di Indonesia menganut sistem hukum campuran yang terdiri dari :
Sistem hukum Eropa Kontinental adalah suatu sistem hukum yang
mempunyai ciri-ciri adanya berbagai ketentuan-ketentuan hukum dikodifikasi ( dihimpun ) secara sistematis yang ditafsirkan lebih lanjut oleh hakim dalam penerapannya. Sistem hukum agama adalah sistem yang berdasarkan ketentuan agama, di Indonesia sistem ini berlaku untuk semua pemeluk agama,karena di Indonesia keberagaman merupakan suatu anugrah yang harus di hormati oleh seluruh masyarakat. Maka dengan adanya pembauran sistem hukum ini dengan tujuan untuk menjaga perdamaian serta ketentraman umat beragama di Indonesia. Sistem hukum adat adalah seperangkat norma dan aturan adat/kebiasaan yang berlaku di suatu wilayah. Menurut saya sistem hukum ini sangat baik di terapkan di Indonesia,karena yang kita tahu Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki keanekaragaman suku,ras,agama dan lain-lain yang harus dilindungi serta selaras dengan semboyan negara Indonesia yaitu “Bhineka Tunggal Ika” yang memiliki arti berbeda-beda tetapi satu.
3. Berikan contoh yang ada dimasyarakat berlakunya 4 sistem tersebut ?
Jawaban:
Anglo Saxon : sistem hukum ini memiliki sistem hukum represif,namun
sifat penekanannya lebih ke sifat preventif,seperti pasal-pasalnya merupakan rambu-rambu untuk mecegah munculnya KKN dalam segala bentuk manifestasinya sebagaimana jenis-jenis cyber crime. Eropa Kontinental :peran hakim disistem hukum eropa kontinental berbeda dengan sistem hukum anglo saxon. Pada sistem hukum ini hakim tidak memiliki wewenang untuk menciptakan hukum baru. Agama : seperti kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahya Purnama alias Ahok,dimana putusan majelis hakim pengadilan negeri Jakarta utara memberikan vonis hukuman penjara selama 2 tahun. Adat : seperti kasus cita-citata yang dianggap menghina warga Papua pada tahun 2015, yang diancam akan di tombak oleh kepala suku setempat. Ini merupakan contoh hukum adat yang mejadi pembelajaran kita semua untuk saling menghormati satu sama lain.