Anda di halaman 1dari 12

HUKUM – HUKUM KELISTRIKAN DAN

ELEKTRONIKA

Guru mata pelajaran : Deni Susanto


Disusun oleh : - Adrian Ramadhan
-Ali akbar
-Gary Febryanto
-Gilang Ragil Santoso
-Moch Rafli Fauzan

Tahun ajaran : 2019 – 2020

SMK PUSDIKHUBAD KOTA CIMAHI


KATA PENGANTAR

.
Assalamu’alaikum Wr. Wb
,
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT , karena atas
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan tugas makalah
hukum hokum kelistrikan. Adapun pembuatan tugas ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar terselesaikan nya tugas ini. Tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan tugas makalah ini. Kami menyadari bahwa
tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan kerendahan
hati kami menerima adanya kritik dan saran yang membangun dari pihak
manapun demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata kami
mengucapkan selamat membaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.

Wasalamualaikum Wr. Wb

Cimahi,19 Agustus 2019

Tim penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

1.1. Latar belakang ............................................................................... 1


1.2. Tujuan penelitian ........................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 2

2.1. Hukum Ohm.................................................................................. 2


2.2. Hukum Joule ................................................................................ 3
2.3. Hukum coulomb............................................................................ 4
2.4. HukumKirchhoff ........................................................................... 5
2.5. Hukum Faraday ............................................................................. 7
Daftar pustaka…………………………………………………………9

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Listrik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk hasil teknologi yang sangat vital
bagi kehidupan manusia zaman sekarang. Pada dasarnya listrik tidak dapat
diperbaharui,apabila manusia tidak bisa menggunakan listrik secara efisien dan
efektif,maka energi listrik dapat secara cepat akan habis.

Kemudahan yang ditawarkan oleh energi listrik sangatlah menggiurkan tetapi


tidak selamanya menguntukan bagi kehidupan manusia.Manusia kadang berbuat
hal-hal ceroboh seperti pencurian listrik. Pencurian listrik merupakan hal sepele
yang sering dilakukan padahal dapat menimbulkan konsleting listrik. Konsleting
listrik tidak bisa dianggap sepele karena dapat menimbulkan kebakaran.

1.2Tujuan penelitian

1. Agar siswa mampu memahami hukum - hukum kelistrikan dan mampu


memecahkan masalah
2. Siswa mampu mengerti pengertian tentang hukum- hukum listrik yang
tertuang di dalam makalah

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Hukum OHM
Pengertian Hukum Ohm

Pengertian Hukum Ohm mencakup tentang bunyi yang menyatakan bahwa kuat
arus di dalam suatu rangkaian akan berbanding lurus dengan tegangan pada ujung-
ujung rangkaiannya dan juga akan berbanding terbalik dengan hambatan
rangkaiannya.

Semakin besar hambatan atau resistansi di dalam sebuah rangkaian listrik,


maka akan semakin kecil arus yang mengalir. Begitupun sebaliknya, apabila
sumber daya yang diberikan sangat besar, maka beban juga harus mampu
menerima daya yang lebih besar pula.Selanjutnya, apabila beban menerima daya di
atas kemampuannya, maka dapat menimbulkan kerusakan di dalam komponen alat
tersebut. Keadaan ini disebut juga dengan overload.

Bunyi Hukum Ohm


“Besar arus listrik (I) yang mengalir melewati suatu konduktor atau penghantar
berbanding terbalik dengan hambatannya (R), dan berbanding lurus dengan
tegangan atau beda potensialnya (V).”

Rumus Hukum Ohm

V=I.R
I=V/R
R=V/I
 V = Voltage, yaitu beda potensial atau disebut juga dengan tegangan yang satuan
unitnya adalah Volt ( V)
 I = Current, yaitu Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere ( A )
 R = Resistance, yaitu hambatan atau resistansi yang satuan unitnya adalah Ohm (Ω
)

2.2 HUKUM JOULE

Pengertian Hukum Joule


Hukum Joule menyatakan bahwa energi internal dari suatu gasideal tidak
berubah meski volume (V) dan temperaturnya (T) berubah. Besar darienergi
internal ini hanya berubah bila suhu (T) dari gas tersebut berubah. Perubahan dari
suhu gas akan menyebabkan perubahan energiinternal, dan menyebabkan
terjadinya usaha pada gas internal.

Bunyi hukum joule

“ Pembentukan panas persatuan waktu berbandinglangsung dengan


kuadrat arus”.

Rumus hukum joule

W = P.t = V.I.t
Keterangan :

W = energi listrik (Joule)

P = daya listrik (watt) ; V = tegangan (volt) ;

I = arus listrik (amp) ; dan

t = waktu (s)

2.3 Hukum Coulomb

Pengertian Hukum COLOUMB


Hukum Coulomb adalah hukum yang menjelaskan hubungan antara gaya
yang timbul antara dua titik muatan, yang terpisahkan jarak tertentu, dengan
nilai muatan dan jarak pisah keduanya. ... Muatan sejenis (bertanda sama) akan
saling tolak-menolak, sedangkan muatan berbeda jenis akan saling tarik-
menarik.

Bunyi hukum coulomb

“apabila terdapat dua buah titik muatan maka akan timbul gaya di
antara keduanya, yang besarnya sebanding dengan perkalian nilai
kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar
keduanya”.

Rumus hukum coulomb

2.4 Hukum KIRCHHOFF

Pengertian hukum Kirchhoff


Hukum Kirchhoff

Hukum Kirchhoff adalah dua persamaan yang berhubungan dengan arus dan beda potensial
(umumnya dikenal dengan tegangan) dalam rangkaian listrik. Hukum ini pertama kali
diperkenalkan oleh seorang ahli fisika Jerman yang bernama Gustav Robert Kirchhoff (1824-
1887) pada tahun 1845.

Hukum Kirchhoff 1
Hukum Kirchhoff 1 dikenal sebagai hukum percabangan (junction rule), karena hukum ini
memenuhi kekekalan muatan. Hukum ini diperlukan untuk rangkaian yang multisimpal yang
mengandung titik-titik percabangan ketika arus mulai terbagi. Pada keadaan tunak, tidak ada
akumulasi muatan listrik pada setiap titik dalam rangkaian. Dengan demikian, jumlah muatan
yang masuk di dalam setiap titik akan meninggalkan titik tersebut dengan jumlah yang sama.

Hukum Kirchhoff 1 menyatakan bahwa:

“Jumlah arus listrik yang masuk melalui titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama
dengan jumlah arus yang keluar melalui titik percabangan tersebut”

Ilustrasi hukum Kirchhoff tentang titik percabangan. Arus I_1yang mengalir melalui titik
percabangan a akan sama dengan jumlah I_2+I_3 yang keluar dari tiik percabangan

Secara umum rumus hukum Kirchhoff 1 dapat dituliskan sebagai berikut:


Gambar 1.2 menunjukkan suatu titik percabangan dari 5 buah kawat yang dialiri arus dan
.

Dalam rentang waktu , muatan mengalir melalui titik percabangan dari arah kiri.
Dalam rentang waktu juga, muatan dan bergerak ke arah kanan
meninggalkan titik percabangan. Karena muatan tersebut bukan berasal dari titik percabangan
dan tidak juga menumpuk pada titik tersebut dalam keadaan tunak, maka muatan akan
terkonservasi di titik percabangan tersebut, yaitu:

Hukum Kirchhoff 2
Bunyi hukum Kirchhoff 2 adalah sebagai berikut:

“Pada setiap rangkaian tertutup, jumlah beda potensialnya harus sama dengan nol”

Hukum Kirchhoff 2 juga sering disebut sebagai hukum simpal (loop rule), karena pada
kenyataannya beda potensial diantara dua titik percabangan dalam satu rangkaian pada keadaan
tunak adalah konstan. Hukum ini merupakan bukti dari adanya hukum konservasi energi. Jika
kita memiliki suatu muatan Q pada sembarang titik dengan potensial V.

2.5 Hukum Faraday

Pengertian hukum Faraday


Hukum induksi Faraday adalah hukum dasar elektromagnetisme yang
memprediksi bagaimana medan magnet berinteraksi dengan rangkaian listrik
untuk menghasilkan gaya gerak listrik- fenomena yang disebut sebagai induksi
elektromagnetik.

Bunyi hukum faraday

Hukum Faraday I
“Massa zat yang dihasilkan pada suatu elektrode selama elektrolisis (G) berbanding lurus dengan
jumlah muatan listrik yang digunakan (Q).”

Sebagaimana jumlah muatan listrik (Q) sama dengan hasil kali dari kuat arus listrik (i) dengan
selang waktu (t),

Q=i×t

massa zat yang dihasilkan selama elektrolisis (G) juga berbanding lurus dengan kuat arus (i) dan
selang waktu (t).

Muatan listrik (Q) yang digunakan dalam elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah mol
elektron yang terlibat dalam reaksi redoks (ne). Secara eksperimen diperoleh bahwa 1 mol
elektron memiliki muatan listrik sebesar 96.500 coulomb. Nilai muatan listrik elektron ini
ditetapkan sebagai konstanta Faraday (F). Jadi, hubungan ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

Q = ne × F

Hukum Faraday II
“Massa zat yang dihasilkan pada suatu elektrode selama elektrolisis (G) berbanding lurus dengan
massa ekivalen zat tersebut (Mek).”

Secara matematis, hukum Faraday II dapat ditulis dalam persamaan berikut.

Massa ekivalen zat adalah massa zat dengan jumlah mol setara secara stoikiometri dengan 1 mol
elektron. Massa ekivalen dari suatu unsur sama dengan massa atom relatif (Ar) dari unsur
tersebut dibagi dengan perubahan bilangan oksidasi (biloks) yang dialami dalam reaksi
elektrolisis.
Berdasarkan konsep stoikiometri dasar mengenai hubungan massa (m), jumlah mol (n) dan
massa molar (}) sebagai berikut:

akan didapat persamaan di atas yang merupakan gabungan dari kedua hukum Faraday, di mana:

G = massa zat yang dihasilkan (gram)


Q = muatan listrik (coulomb)
i = kuat arus listrik (ampere)
t = waktu (sekon)
Mek = massa ekivalen zat (gram/mol)
F = konstanta Faraday (96.500 coulomb/mol)

Oleh karena itu, jika diberikan jumlah muatan listrik yang sama, maka perbandingan massa zat-
zat yang dihasilkan akan sama dengan perbandingan massa ekivalennya masing-masing.

Secara sistematis, hubungan antara jumlah listrik yang dialirkan dengan massa zat yang
dihasilkan dalam elektrolisis dapat dilihat pada skema berikut.

Daftar pustaka
https://www.ahlipengertian.com/hukum-ohm/

https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Coulomb

https://www.studiobelajar.com/hukum-kirchhoff/

https://www.studiobelajar.com/hukum-faraday/

Anda mungkin juga menyukai