Anda di halaman 1dari 4

KONSEP WAHAM DAN ASKEP

A. Pengertian
Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak sesuai dengan fakta dan
keyakinan tersebut menugkin aneh (misal mata saya adalah kompuer yang dapat
mengontrol dunia (atau bisa pula tidak aneh hanya sangat tidak mungkin (misal FBI
mengikuti saya) dan tetap dipertahankan bukti-bukti yang jelas untuk mengoreksinya.
Waham sering ditemui pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang
spesifik sering ditemukan pada skizophrenia. Semakin akut psikosis semakin sering
ditemui waham diorganisasi dan waham tidak sistematis.

B. Klasifikasi waham
1. Waham kebesaran
Keyakinan klien yang berlebihan tentang kebesaran dirinya atau kekuasaan.
Penderita merasa dirinya orang besar, berpenagkat, orang kaya, dll.
2. Waham berdosa
Timbul perasaan bersalah atau dosa besar
3. Waham dikejar
Pasien merasa dirinya dikejar-kejar oleh orang lain atau kelompok
4. Waham curiga
Rasa curiga terhadap orang lain yang berlebih
5. Waham cemburu
6. Waham somatik atau hipokondria
Keyakinan tentang berbagai penyakit yang timbul dalam tubuhnya, seperti ususnya
yang membusuk
7. Waham keagamaan
8. Waham nihilistik
Klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada lagi di dunia atau sudah meninggal dunia,
contoh : ini adalah alam kubur semua yang ada di sini adalah roh-roh
9. Waham pengaruh
Klien merasa pikiran, emosi, dan perbuatannya diawasi atau dipengaruhi oleh orang
lain atau kekuatan
10. Waham sisip pikir
Klien yakin bahwa ada pikiran orang lain yang di masukkan atau disisipkan dalam
pikirannya
11. Waham siar pikir
Klien yakin bahwa orang lain mengetahui isi pikirannya, padahal dia tidak pernah
menyatakan pikirannya kepada orang lain
12. Waham kontrol pikir
Klien yakin bahwa pikirannya di kontrol oleh kekuatan dari luar.

C. Tanda dan gejala


1. Kognitif
- Tidak mampu membedakan nyata dan tidak nyata
- Individu sangat percaya pada keyakinan
- Sulit berfikir realita
- Tidak mampu mengambil keputusan
2. Afektif
- Situasi tidak sesuai dengan kenyataan
- Afek tumpul
3. Perilaku dan hubungan sosial
- Hubungan interpersonal dengan orang lain dangkal
- Depresi
- Ragu-ragu dan curiga
- Aktivitas tidak tepat
4. Fisik
- Hiegene kurang
- Muka pucat
- BB menurun
- Sering menguap

D. Etiologi
1. Klien disingkirkan oleh orang lain dan merasa kesepian
2. Hubungan yang tidka harmonis dengan orang lain
3. Perpisahan dengan orang yang dicintainya
4. Kegagalan yang dialami
5. Sering menggunakan penyesalan yang tidak sehat, misalnya menyalahkan orang lain
6. Gagal melalui tahapan perkembangan dengan sehat

E. Diagnosa keperawatan
Masalah keperawatan : perubahan proses pikir ; waham
1. Data subjektif :
- Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (jenis-jenis waham)
2. Data objektif :
- Klien tampak tidak mempunyai orang lain, bermusuhan, menarik diri, curiga,
sangat waspada, ekspresi wajah klien tegang, dan mudah tersinggung.
3. Diagnosa
a. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan b.d waham
b. Perubahan proses pikir : waham b.d HDR

F. Tindakan keperawatan
1. Tujuan
- Pasien dapat berorientasi pada realitas secara bertahap
- Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar
- Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
- Pasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar

2. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
b. Bantu orientasi realita
- Tidak mendukung atau membantah waham klien
- Yakinkan pasien berada dalam keadaan aman
- Jika pasien terus-menerus membicarakan waham, dengarkan tanpa
memberikan dukungan atau menyangkal pembicaraan pasien sampai berhenti
berbicara
- Berikan pujian bila penampilan dan orientasi sesuai dengan realita
c. Diskusikan kebutuhan psikologi/emosional yang tidak terpenuhi sehingga
menimbulkan cemas dan rsa takut
d. Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebuthan fisik dan emosional
e. Berdiskusi kemampuan positif klien
f. Bantu melakukan kemampuan yang dimiliki
g. Berdiskusi tentang obat yang di minum
h. Melatih minum obat yang benar

G. Strategi pelaksana
 Sp pasien
1. Membinan hubungan saling percaya, mengidentifikasi kebtuhan yang tidak
terpenuhi dan cara memenuhi kebuthan, mempratekkan pemenuhan kebutuhan
yang tidak terpenuhi
2. Mengidentifikasi kemampuan positif yang dimiliki pasien dan membantu
mempratikkannya
3. Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang benar

 Sp keluarga
1. Membina hubungan saling percaya dengan keluarga, mengidentifikasi masalah,
menjelaskan proses terjadinya masalah dan obat pasien
2. Melatih keluarga cara merawata pasien
3. Membuat perencanaan pulang bersama keluarga

Anda mungkin juga menyukai