Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MATA KULIAH

BAKTERIOLOGI DASAR
DOSEN PENGAMPU: MISBAHUL HUDA, M.KES

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:

1. ANJARINI HARFINA CAHYANINGSIH (1813453054)


2. NADHIFA NAJLA TUFAILA (18134530)
3. ROMA ANNA DEBORA. P (1813453055)
4. ZULAIKA YOLANDARI (18134530)

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG

TAHUN PENDIDIKAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat-nya kami telah
menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini mengenai “METABOLISME
KARBOHIDRAT”. Ini diselesaikan oleh anggota kelompok dan dibantu oleh pihak
lainnya yang turut berkoordinasi sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kami ucapkan terima kasih atas segala koordinasi dalam pembuatan makalah ini, baik
pikiran,waktu, materi, dan lain – lain. Mudah – mudahan dapat bermanfaat bagi
kehidupan kita semua yang berkoordinasi dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari keterbatasan kami dalam pembuatan makalah ini, baik materi
pembahasan dan penguasaan materi sehingga dapat menimbulkan kesalahan ataupun
kekurangan dalam makalah ini. Oleh sebab itu, mohon kiranya pembaca dapat
memaklumi atau memberi saran dan pembenaran jika terdapat kesalahan atau kekurangan
di dalam materi kami ini.
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

B a n d a r l a m p u n g , 0 1 A p r i l 2019

Penulis

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 2

Bab II Pembahasan 3

2.1 Dasar Teori Mangan 3


2.2 Ekstraksi Mangan 3
2.3 Aifat – Sifat Mangan 4
2.4 Reaksi Pada Mangan 5
2.5 Pemanfaatan Mangan 7
2.6 Toksisitas Mangan 10
2.7 Akibat Defisiensi Mangan 11
2.8 Pencegahan 12
2.9 Prinsip – Prinsip Pemeriksaan Mangan 13
2.3.1 Prinsip Spektrofotometer 13
2.3.2 Prosedur Kerja Mangan Metode Spektrofotometer 15
2.3.3 Perhitungan Dan Rumus Kadar Mangan Dalam Air 16

Bab 3. Penutup 18

3.1 Kesimpulan 18
3.2 Saran 18

DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan mahluk hidup memerlukan energi yang di peroleh dari proses
metabolisme. Metabolisme terjadi pada semua makhluk hidup termasuk kehidupan mikroba.
Defenisi metabolisme adalah semua proses kimiawi yang dilakukan oleh organisme atau
semua reaksi yang melibatkan transfomasi energi kimia di dalam mahluk hidup. Walaupun
sangat beranekaragam jenis substansi yang berperan sebagai sumber energy bagi
mikroorganisme, namu terdapat pola dasar metabolisme yang sangat sederhana yaitu terjadi
perubahan dari satu bentuk energi yang kompleks menjadi bentuk energy yang lebih
serderhana, sehingga dapat masuk ke dalam rangkaian metabolik. Metabolisme merupakan
serentetan reaksi kimia yang terjadi dalam sel hidup yang dilakukan untuk menghasilkan
energi. Seperti organisme pada umumnya, mikroba memerlukan energy (karbohidrat, lemak,
protein, asam nukleat) dan bahan-bahan antuk berkembang membangun tubuhnya, bahan-
bahan tersebut disebut nutrien.
Metabolisme dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam proses yaitu anabolisme
(penyusunan) dan katabolisme (penguraian). Anabolisme adalah sintesis makromolekul
seperti protein, polisakarida, dan asam nukleat dari bahan- bahan yang kecil. Proses sintesis
yang demikian tidak dapat berlangsung tanpa adanya masukan energi. Secara langsung atau
tidak langsung, ATP merupakan sumber energi bagi semua aktifitas anabolik di dalam sel.
Metabolisme memerlukan keberadaan enzim agar prosesnya berjalan cepat. Hasil proses
metabolisme berupa energi dan zat-zat yang diperlukan oleh tubuh (Baret dkk., 1986).
Fungsi utama karbohidrat pada metabolisme adalah sebagai bahan bakar untuk oksidasi
dan menyediakan energi untuk proses-proses metabolisme lainnya. Dalam peranan ini,
karbohidrat dipakai oleh sel- sel terutama dalam bentuk glukosa Pada tahap reaksi persiapan,
yaitu pada tahap pencernaan, karbohidrat dipecah-pecah menjadi monomer-monomernya
seperti glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa dan sebagainya. Tiga monosakarida utama yang
dihasilkan dari proses pencernaan adalah glukosa, fruktosa dan galaktosa.fruktosa, secara
kuantitatif dianggap penting bila intake sukrosa adalah banyak. Galaktosa jumlahnya sangat
banyak hanya bila laktosa adalah karbohidrat utama dalam diet. Baik fruktosa maupun
galaktosa dapat segera diubah menjadi glukosa oleh hati (Martin dkk.,1983).

5
Katabolisme karbohidrat, dalam hal ini glukosa, terdapat beberapa tipe jalur
penambatan yang antara lain jalur glikolisis atau Embden-Meyerhof-Parnas Pathway (EMP
), dan Hexosa Monophospat Pathway (HMP). Oksidasi selankutnya senyawa antara umum
yang dihasilkan dari jalur diatas memasuki daur kreb (daur asam trikarboksilat) dan rantai
respirasi untuk menghasilkan ATP yang lebih banyak. Proses metabolisme yang berlangsung
pada tiap organisme, bergantung kepada aktivitas sistem enzim yang dimiliki oleh
organisme tersebut (Arbianto, 1998).

1.2 RUMUSAN MASALAH


Bagaimana proses metabolisme karbohidrat pada bakteri?

1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui bagaiman proses metabolisme karbohidrat pada bakteri.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme pada semua organisme pada prinsipnya memiliki kesamaan (Unity in


biochemeistry) namun ada beberapa perbedaan tergantung pada jenis organismenya.
Metabolisme mikroba meliputi semua reaksi biokimia yang terjadi dalam sel mikroba yang
berperan penting dalam regenerasi energi dan metabolit.
Jalur metabolisme karbohidrat pada mikroba :
1. Jalur Emden-Meyerhof-Parnas (EMP)
Reaksi ini disebut glikolisis, pemecahan gula secara anaerob sampai asam piruvat yang
dilakukan oleh kebanyakan jasad dari tingkat tinggi hingga tingkat rendah. Reaksi glikolisis
terjadi dalam sitoplasma dan tidak menggunakan oksigen sebagai aseptor elektronnya,
melainkan zat lain. Asam piruvat mempunyai kedudukan yang penting karena merupakan
titik pusat dari berbagai reaksi pemecahan maupun pembentukan. Jasad yang fakultatif
anaerob misalnya Saccharomyces cerevisiae melakukan fermentasi gula secara anaerob
menjadi alkohol dan CO2. Lactobacillus
spp. yang homo fermentatif merombak gula secara anaerob menjadi asam laktat. Jasad yang
obligat anaerob seperti Clostridium spp. memecah gula menjadi aseton, butanol, butirat, dsb.
Jasad aerob melakukan proses glikolisis sebagai bagian pertama dari pemecahan karbohidrat
secara anaerob, yang akan diteruskan pada bagian kedua yang aerob. Pada otot manusia dan
binatang yang kurang gerak akan tertimbun asam laktat, sebab glikolisis tidak diteruskan ke
tingkat aerob melainkan ke asam laktat. Jasad yang melakukan fermentasi lewat glikolisis
hanya menghasilkan 2 mol ATP dari setiap glukosa yang dimetabolisme. Glikolisis adalah
pemecahan glukosa menjadi piruvat atau asam laktat. Glikolisis merupakan lintasan utama
pemakaian glukosa, terjadi dalam sitosol semua sel dengan tujuan untuk menghasilkan energi
(ATP). Glikolisis dapat terjadi pada suasana aerobik maupun anaerobik. Pada suasana
aerobik dapat menghasilkan 6 atau 8 ATP dan 2 molekul asam piruvat per molekul glukosa,
Apabila glikolisis terjadi dalam suasana anaerobik maka akan menghasilkan 2 ATP dan 2
molekul asam laktat.

7
2. Jalur Entner-Doudoroff (ED)
Reaksi ini dilakukan oleh beberapa jasad antara lain Pseudomonas spp. yang dapat
membentuk alkohol dari gula lewat bagan ini. Pada setiap pemecahan 1 mol glukosa
dihasilkan juga 1 ATP, 1 NADH2 dan 1 NADPH2. Pada P. lindneri 2 asam piruvat dipecah
menjadi 2 etanol dan 2 CO2; sedang pada Pseudomonas yang lain 2 asam piruvat diubah
menjadi 1 etanol, 1 asam laktat dan 1 CO2.

8
3. Jalur Heksosa Mono Fosfat (HMP)
Selain lewat EMP banyak jasad yang dapat merombak gula lewat HMP. Reaksi ini berguna
untuk membentuk gula pentosa dll, untuk keperluan biosintesis. Reaksi berlangsung lewat
gula C5, ribulosa 5-fosfat, yang merupakan prekursor gula ribosa, deoksiribosa, komponen
asam nukleat, asam amino aromatik, ensim, ATP, NAD, FAD dan sebagainya. HMP tidak
langsung menghasilkan energi, tetapi terutama membentuk NADPH2.

9
4. Jalur fosfoketolase (FK) ditemukan pada bakteri laktobasili heterofermentatif spt.
Lactobacillus

10
2.2

2.3

11
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Defenisi metabolisme adalah semua proses kimiawi yang dilakukan oleh organisme atau
semua reaksi yang melibatkan transfomasi energi kimia di dalam mahluk hidup. Metabolisme
mikroba meliputi semua reaksi biokimia yang terjadi dalam sel mikroba yang berperan
penting dalam regenerasi energi dan metabolit.
Jalur metabolisme karbohidrat pada mikroba adalah sebagai berikut. Pertama yaitu Jalur
Emden-Meyerhof-Parnas (EMP). Reaksi ini disebut glikolisis, pemecahan gula secara
anaerob sampai asam piruvat yang dilakukan oleh kebanyakan jasad dari tingkat tinggi
hingga tingkat rendah. Reaksi glikolisis terjadi dalam sitoplasma dan tidak menggunakan
oksigen sebagai aseptor elektronnya, melainkan zat. Jalur kedua adalah Jalur Entner-
Doudoroff (ED). Reaksi ini dilakukan oleh beberapa jasad antara lain Pseudomonas spp.
yang dapat membentuk alkohol dari gula. Jalur yang ketiga adalah Jalur Heksosa Mono
Fosfat (HMP). Reaksi ini berguna untuk membentuk gula pentosa dll, untuk keperluan
biosintesis. Jalur yang keempat adalah Jalur fosfoketolase (FK) ditemukan pada bakteri
laktobasili heterofermentatif spt. Lactobacillus.

3.2 SARAN

12
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Glikolisis

https://firebiology07.wordpress.com/2009/04/21/macam-jalur-glikolisis/

13

Anda mungkin juga menyukai