Abdul Muis
icampusindonesia.com
Abdul Muis adalah seorang sastrawan, wartawan, dan pejuang yang lahir pada 3 Juni
1883 di Sungai Pua, Bukittinggi, Sumatra Barat. Sempat belajar di sekolah
kedokteran STOVIA Jakarta tetapi keluar, beliau menjadi pribumi pertama yang
diangkat menjadi klerk (pekerja kantoran).
Dunia sastra dan jurnalistik menjadi alat perjuangan Abdul Muis. Beliau mendirikan
dan memimpin beberapa surat kabar serta aktif dalam pergerakan politik. Itulah
sebabnya, dua tahun setelah wafat pada tanggal 17 Juni 1959, Abdul Muis mendapat
gelar Pahlawan Nasional.
2. Ki Hajar Dewantara
kompasiana.com
Terlahir dengan nama Raden Mas Sowardi Sorjaningrat pada tanggal 2 Mei 1889 di
Yogyakarta, Ki Hajar Dewantara adalah tokoh penting dalam dunia pendidikan
Indonesia. Beliau juga merupakan aktivis pergerakan kemerdekaan, kolumnis,
politisi, dan pelopor pendidikan untuk pribumi.
Pada tanggal 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara mendirikan Perguruan Taman Siswa
sehingga kaum pribumi memiliki kesempatan mendapatkan hak pendidikannya.
Tanggal kelahiran beliau pun ditetapkan sebagai Hardiknas atau Hari Pendidikan
Nasional. Beliau wafat tanggal 26 April 1959.
3. Muhammad Husni Thamrin
kemsos.go.id
Muhammad Husni Thamrin lahir di Sawah Besar Jakarta, pada tanggal 16 Februari
1894. Meski berasal dari keluarga terpandang, beliau sangat peduli pada kondisi
masyarakat Betawi. Saat menjadi anggota Gemeenteraad (Dewan Kota), beliau
mengecam Belanda atas ketimpangan pembangunan di Batavia.
Beliau adalah salah seorang pendiri PPKI. Saat menjadi anggota Volksraad (Dewan
Rakyat), beliau meminta penghapusan istilah nederland indie, nederland indische,
inlander, Indonesisch, dan Indonesier, tetapi ditolak Belanda. Pada tahun 1941, beliau
ditangkap Belanda dan wafat tanggal 11 Januari 1941.
Selain untuk menghargai jasa-jasa mereka, membaca kisah perjuangan pahlawan pahlawan nasional tersebut akan
membuat lebih bersemangat membangun Tanah Air Indonesia tercinta. Dengan begitu, perjuangan mereka tidak
akan sia-sia.