Anda di halaman 1dari 11

TERM OF REFERENCE (TOR)

STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN 4

GEDUNG BIOSKOP

OLEH:

A. MUH. AWAL SEPTIAN (D51116316)

ANDI MUHAMMAD RIJAL (D51116311)

VIRTUOUS PONGTENGKO (D51116019)

NUR ALIF SALMAN (D51116011)

IRWANSYAH (D51116010)

MUH. GUFRAN RASHADI (D51116003)

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Teknologi dan informasi di Indonesia terus berkembang dalam era modern seperti
masa kini. Perkembangan dunia hiburan semakin cepat dan dianggap sebagai
kebutuhan pokok oleh masyarakat perkotaan. Dalam dunia hiburan, segi rekreasi dan
komersial saling berkaitan dan saling mendukung menghasilkan suatu hiburan yang
berkualitas. Industri hiburan merupakan bisnis yang akan selalu hidup karena hiburan
adalah salah satu kebutuhan yang melekat pada diri manusia.

Kesibukan masyarakat perkotaan pada segala aktivitasnya masing-masing akan


membawa konsekuensi berkurangnya frekuensi berkumpul dengan keluarga. Selain itu,
aktivitas yang begitu tinggi akan mengakibatkan rasa tegang, lelah, penat dan bosan
pada penghuni kota. Mereka perlu penyegaran fisik dan mental agar selalu siap untuk
bekerja setiap harinya, sehingga waktu luang yang ada benar-benar digunakan untuk
bersantai, melepaskan kepenatan dan ketangan selama bekerja. Salah satu cara
manusia untuk mengurangi rasa penat tersebut adalah dengan hiburan, baik dalam hal
psikologisnya atau fisik serta dalam bentuk audio dan visual.

Film merupakan salah satu karya seni yang lahir dari suatu kreativitas dan imajinasi
orang-orang yang teribat dalam proses penciptaan gambar bergerak tersebut. Film
mempunyai kekuatan yang sangat berpengaruh dan sangat peka, karena dapat
diterima dengan dua panca indera secara bersamaan yaitu penglihatan dan
pendengaran. Lewat film, informasi dapat dikonsumsi dengan lebih mendalam karena
film adalah media audio visual. Media ini banyak digemari masyarakat karena dapat
dijadikan sebagai hiburan penyalur hobi.

Dengan berbagai aktivitas yang padat dan kesibukan yang dialami


masyarakat,industri hiburan adalah suatu industri jasa yang menyajikan berbagai
pengalaman menarik yang dapat dinikmati oleh masyarakat, salah satunya adalah
industry perfilman, yaitu bioskop. Bioskop adalah suatu perusahaan atau usaha yang
bergerak dalam bidang pemutaran film untuk umum atau semua golongan masyarakat
dengan pembayaran yang dilakukan pada tempat atau bangunan tertentu.
B. PENGERTIAN
1. Gedung
a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gedung merupakan
bangunan tembok dan sebagainya yang berukuran besar sebagai tempat
kegiatan, seperti perkantoran, pertemuan, perniagaan, pertunjukan,
olahraga, dan sebagainya; 2 rumah tembok yang berukuran besar.
b. Menurut wikipedia, gedung/bangunan adalah struktur buatan manusia yang
terdiri atas dinding dan atap yang didirikan secara permanen di suatu
tempat. Bangunan juga biasa disebut dengan rumah dan gedung, yaitu
segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau
kehidupan manusia dalam membangun peradabannya. Bangunan memiliki
beragam bentuk, ukuran, dan fungsi, serta telah mengalami penyesuaian
sepanjang sejarah yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti bahan
bangunan, kondisi cuaca, harga, kondisi tanah, dan alasan estetika.

2. Bioskop
a. Menurut KBBI, Bioskop merupakan pertunjukan yang diperlihatkan dengan
gambar (film) yang disorot sehingga dapat bergerak (berbicara); film: hampir
setahun aku tidak pernah melihat --; 2 gedung pertunjukan film cerita.

b. Menurut wikipedia, Bioskop (Belanda: bioscoop dari bahasa Yunani βιος,


bios (yang artinya hidup) dan σκοπος, skopos (yang artinya "melihat")
adalah tempat untuk menonton ( bioskoponline.org ) pertunjukan film
dengan menggunakan layar lebar. Gambar film diproyeksikan ke layar
menggunakan proyektor. Padanan kata dari bioskop yaitu gambar hidup.

C. RAGAM BIOSKOP

1. Cineplex 21

Bioskop Cinema XXI


Perusahaan bioskop pertama yang hadir di Indonesia adalah Cineplex 21 Grup milik
perusahaan PT. Nusantara Sejahtera Raya yang dibuka pada tahun 1989. Grup ini
memiliki banyak jenis bioskop yakni Studio 21, IMAX, dan The Premiere XXI.
Pembagian ini sendiri sengaja dibuat sesuai dengan target penonton. Jika studio 21
bioskop menggunakan fasilitas layar dan studio yang standar, maka The Premiere XXI
menawarkan fasilitas yang lebih mewah seperti kursi yang lebih lebar dan nyaman.
Adapun IMAX XXI menawarkan resolusi dan layar yang lebih lebar. Film yang diputar di
21 maupun XXI pun umumnya adalah film populer dari Hollywood maupun film
Indonesia.

2. CVG Blitz

Logo Bioskop CGV

Awal kemunculannya di tahun 2006, bioskop ini populer dengan nama Blitzmegaplex.
Pertama kali dibuka di Paris Van Java Bandung. Bioskop yang berada dalam naungan
perusahaan PT. Graha Layar Prima ini menawarkan konsep culturplex. Dimana
penonton tak hanya sekedar menonton film semata, tapi juga bisa berbagi kreasi dan
bertukar pengetahuan tentang budaya. Film yang disuguhkan di CVG pun kadang
berbeda dengan bioskop pada umumnya. Penonton juga bisa membeli tiket jauh hari
sebelum penayangan, bahkan kini bisa dibeli lewat online. Studio CVG kini sudah
tersebar ke berbagai kota di Indonesia bahkan hingga ke luar negeri.

3. Cinemaxx

Bioskop Cinemaxx Tipe Gold


Bioskop milik perusahaan Lippo Grup ini dibuka pada tahun 2014. Fitur unggulan
dari Cinemaxx antara lain Cinemaxx Gold, Ultra XD, Maxx Games, Cinemaxx
Junior, dan Maxx Box. Pilihan film yang disuguhkan pun tak biasa dan sedikit
berbeda meskipun beberapa film populer tetap ditayangkan di sini.

4. Platinum Cineplex

Bioskop milik perusahaan Multivision Grup ini tak hanya hadir di Indonesia. Platinum
yang dirilis sejak tahun 2012 ini juga sudah hadir di sejumlah negara Asia Tenggara
seperti Laos, Kamboja, Timor Leste dan Vietnam.

5. Independen

Selain daftar bioskop milik perusahaan besar di atas, ada pula beberapa bioskop
independen yang hadir di Indonesia. Seperti E-Plaza. Hollywood Cinema, Holiday
88, Denpasar Cineplex, Golden Theater, Rajawali Cinema, dan Borobudur Cineplex.

D. TUJUAN

Tujuan yang ingin dicapai pada penyusunan tugas ini adalah sebagai dokumen awal
untuk mendapatkan hasil desain struktur bangunan bentang lebar khususnya sistem
struktur cangkang/shell yang diterapkan pada gedung bioskop.

E. MANFAAT

Ada 2 manfaat yang hendak dicapai pada penulisan tugas ini yaitu secara teoritis dan
secara praktis, dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Secara teoritis, perencanaan gedung ini diharapkan dapat menambah pengetahuan


di bidang perencanaan struktur, khususnya dalam perencanaan struktur bangunan
bentang lebar yang menerapkan sistem struktur cangkang pada gedung bioskop.
b. Secara praktis, perencanaan gedung ini diharapkan dapat dipakai sebagai salah
satu referensi dalam merencanaan struktur bangunan bentang lebar yang
menerapkan sistem struktur cangkang pada gedung bioskop.
BAB II

PROGRAM RUANG

A. KONSEP PERHITUNGAN BESARAN RUANG


1. Kebutuhan, Kapasitas, dan Besaran Ruang Pengelola

Kebutuhan Ruang Kapasitas Ruang Besaran Ruang

Ruang Manager Terdiri dari 1 orang 1 set meja kerja : 2 m²


2 kursi tamu : 0,96 m²
1 set Kabinet : 4 m²
Sirkulasi 40% x 6,96 = 2,7 m²
Luas total 9,7 m²

Ruang Staf Terdiri dari 2 orang Luasan untuk 2 orang staff yaitu 2
administrasi dan x(4,8x2)m²(standart/orang)=9,6m²
Keuangan 2 set meja kerja : 2 m² x 2 = 4 m²
Sirkulasi : 20 % x 13,6 = 2,72 m²
Total luasan : 16,3 m²

Loket Terdiri dari 4 orang : Luasan untuk 4 orang staff yaitu 4


x 2 m² (standart/orang) = 8 m²
2 orang : petugas yang melayani
Sirkulasi : 30 % x 8 m² = 2,4 m²
pembayaran cash.
Front desk : 2 m²
1 orang : petugas yang melayani
pembayaran dengan kredit
card. Total luasan : 12,4 m²
1 orang : petugas yang melayani
pembayaran dengan member
card.

Terdiri dari 50 orang konsumen


Area service dan Luasan untuk 55 orang yaitu 55 x
café/minibar 5 pelayan (0.85 x 1) m² (standart/orang) =
46,75 m²
Kursi :50 x (0,5 x0,5 )m²=12,5 m²
Meja : 25 x (1,2 x 0,8 ) m²=24 m²
Sirkulasi : 20% x 46,75m² =
16,65 m²
Total luasan : 63,4 m²
Area Dapur

30 % dari area café :


30 % x 63,4 =19 m²
Ruang persiapan :
15 % dari area dapur :
15 % x 19,02 =2,8 m²
Unit siap saji/mini Asumsi terdiri dari 15 Luasan untuk
orang19 orang yaitu 19x

market konsumen dan 4 pelayan (0.85 x 1) m² (standart/orang) =

16,15 m²

Kursi :4 x (0,5 x 0,5 )m²=12,5 m²

Meja : 25 x (1,2 x 0,8 ) m²=24 m²

Sirkulasi : 20% x 46,75m² =

16,65 m²

Total luasan : 63,4 m²

Area proyektor Terdiri dari 1-2 orang Luasan untuk 2 orang staff yaitu 2x
(0.85 x 1) m² (standart/orang) =1,7

Kursi : 4 x 1 m² = 4 m²

Meja : 2 x (2 x 2 ) m²= 8 m²

Rak : 4 x (1,2 x 3 ) m² = 14,4 m²

Refrigerator : 1 x (1 x 2) m² =

2 m²

Sirkulasi : 30%x 14,4 m²=9,03 m²

Total luasan : 23,43 m²

Dimensi total ruang proyektor :

4 x 23,4 m² =93,6 m²
Area security Terdiri dari 1-2 orang Luasan untuk 2 orang staff yaitu

x 2,5 m² (standart/orang) = 5 m²

Sirkulasi : 30 % x 5 m² = 1,5 m²

Total luasan : 6,5

Ruang control Terdiri dari 1-2 orang Luasan untuk 2 orang staff yaitu
2x (0.85 x 1) m² (standart/orang)
=1,7 m²

Kursi : 2 x (0,5 0,5 )m² = 0,5 m²

Meja : 1 x (1,2 x 0,8 ) m²=0,96 m²

Sirkulasi:20%x 5,63 m²=1,126 m²

Total luasan : 4,3 m²

Pos Keamanan Terdiri dari 4 orang (2 orang Luasan untuk 4 orang staff yaitu
petugas keamanan dan 2 orang 4x (0.85 x 1) m² (standart/orang)
petugas parkir) karena terdiri dari =3,4 m²
2 pos yang terletak di pintu masuk
dan pintu keluar Kursi : 4 dari
x (0,5 0,5 )m² =41 m²orang(2 oran
Meja : 2 x (0,6 x 0,8 ) m²=0,96 m²

Sirkulasi:20%x 5,36 m²=1,072 m²

Total luasan : 6,4 m²

Jumlah luasan ruang un

pengelola : 298,16 m²
2. Kebutuhan, Kapasitas, dan Besaran Ruang Pengunjung

Kebutuhan Ruang Kapasitas Ruang Besaran Ruang


Lobby : Asumsi dapat menampung 80 Luasan untuk 80 orang pengunjung
 Area display orang karena pertimbangan yaitu x 1,5 m² (standart/ora
poster dari 1 kali pertunjukan yaitu 660 Sirkulasi : 30 % x 120 m² =36m²
orang dikali 12 % dari standar Total luasan : 156 m²
 Area antrian loket presentasi ruang loby.

 Ruang tunggu
Studio film Terdiri dari 110 orang : Luasan untuk 90 orang penonton yaitu x
Dengan asumsi deretan kursi 1,5 m² (standart/orang) = 135 m²
perbaris 10 orangterdiri dari 11 Kursi : 90 x (0,5 x 0,5 ) m² = 22,5 m²
deretan kursi dari depan Sirkulasi : 30 % x 135 m² = 40,5 m²
sampai ke belakang. Kebutuhandepan
ruang proyeksi sbelakang.
proyektor :
23 m x 16 m dari posisi depan deretan
kursi penonton = 368 m²
Total luasan : 566 m²
Total dimensi studio film 4 x 566 m² =
2264 m².
WC Wanita Asumsi dapat memuat 25 orang Luasan untuk 25 orang yaitu 25 x (0,85
x 1 )m² (standart/orang) = 21,25 m²
WC (25 orang) : 25 x (1,5 x 1,5 ) m² =
56,25 m²
Wastafel : 8 x (1 x 0,8 ) m² = 6,4 m²
Sirkulasi : 20 % x 83,9 m² = 16,78 m²
Total luasan : 100,68 m
WC Pria Asumsi dapat memuat 25 orang Luasan untuk 25 orang yaitu 25 x (0,85
x 1 )m² (standart/orang) = 21,25 m²
WC (8 orang) : 8 x (1 x 1,5 ) m² = 12 m²
Urinoir : 17 x (0,5 x 0,8 ) m² = 6,8 m²
Wastafel : 5 x (1 x 0,8 ) m² = 4 m²
Sirkulasi : 20 % x 44,05 m² = 9,41 m²
Total luasan : 53,46 m²
Jumlah luasan ruang untuk pengunjung:
2574,14 m²
3. Kebutuhan, Kapasitas, dan Besaran Ruang Service

Kebutuhan Ruang Kapasitas Ruang Besaran Ruang


Ruang MEE Ruang yang
Luasandapat
untukmemuat
2 orang staff
traffo dan genset yang dapat yaitu 2 x (0.85
dimasuki oleh 2 orang x 1) m² (standart/orang) = 1,7

Ruang trafo & genset : 15 m²
Sirkulasi : 20 % x 16,7 = 3,34

Total luasan : 20,04 ≈ 20 m²
Ruang Cleaning Service Terdiri dari 4 orang Luasan untuk 4 orang staff
yaitu 4 x (0.85
x 1) m² (standart/orang) = 3,4

Gudang peralatan : 4 m²
Loker : 4 x 0,4 x 0,4 = 0,64

Kursi panjang 2 x 1,55 x
0,8 = 2,48 m²
Sirkulasi 20% x 11,52 = 2,3

Total luasan : 13,8 ≈ 14 m²
Gudang 3 rak : 3 x 1 x 2 = 6 m²
1 lemari : 2 m²
Sirkulasi 40 % x 8 = 3,2m²
Total luasan : 11,2 ≈ 11m²

Jumlah luasan ruang untuk


service : 45 m²

Besaran Total Ruang Pendukung Bangunan

 Kelompok pengelola : 298,16 m2


 Kelompok pengunjung : 2574,14 m2
 Kelompok service : 45 m2

Luas Total Ruang = 2917,3 m2

Anda mungkin juga menyukai