GEDUNG BIOSKOP
OLEH:
IRWANSYAH (D51116010)
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teknologi dan informasi di Indonesia terus berkembang dalam era modern seperti
masa kini. Perkembangan dunia hiburan semakin cepat dan dianggap sebagai
kebutuhan pokok oleh masyarakat perkotaan. Dalam dunia hiburan, segi rekreasi dan
komersial saling berkaitan dan saling mendukung menghasilkan suatu hiburan yang
berkualitas. Industri hiburan merupakan bisnis yang akan selalu hidup karena hiburan
adalah salah satu kebutuhan yang melekat pada diri manusia.
Film merupakan salah satu karya seni yang lahir dari suatu kreativitas dan imajinasi
orang-orang yang teribat dalam proses penciptaan gambar bergerak tersebut. Film
mempunyai kekuatan yang sangat berpengaruh dan sangat peka, karena dapat
diterima dengan dua panca indera secara bersamaan yaitu penglihatan dan
pendengaran. Lewat film, informasi dapat dikonsumsi dengan lebih mendalam karena
film adalah media audio visual. Media ini banyak digemari masyarakat karena dapat
dijadikan sebagai hiburan penyalur hobi.
2. Bioskop
a. Menurut KBBI, Bioskop merupakan pertunjukan yang diperlihatkan dengan
gambar (film) yang disorot sehingga dapat bergerak (berbicara); film: hampir
setahun aku tidak pernah melihat --; 2 gedung pertunjukan film cerita.
C. RAGAM BIOSKOP
1. Cineplex 21
2. CVG Blitz
Awal kemunculannya di tahun 2006, bioskop ini populer dengan nama Blitzmegaplex.
Pertama kali dibuka di Paris Van Java Bandung. Bioskop yang berada dalam naungan
perusahaan PT. Graha Layar Prima ini menawarkan konsep culturplex. Dimana
penonton tak hanya sekedar menonton film semata, tapi juga bisa berbagi kreasi dan
bertukar pengetahuan tentang budaya. Film yang disuguhkan di CVG pun kadang
berbeda dengan bioskop pada umumnya. Penonton juga bisa membeli tiket jauh hari
sebelum penayangan, bahkan kini bisa dibeli lewat online. Studio CVG kini sudah
tersebar ke berbagai kota di Indonesia bahkan hingga ke luar negeri.
3. Cinemaxx
4. Platinum Cineplex
Bioskop milik perusahaan Multivision Grup ini tak hanya hadir di Indonesia. Platinum
yang dirilis sejak tahun 2012 ini juga sudah hadir di sejumlah negara Asia Tenggara
seperti Laos, Kamboja, Timor Leste dan Vietnam.
5. Independen
Selain daftar bioskop milik perusahaan besar di atas, ada pula beberapa bioskop
independen yang hadir di Indonesia. Seperti E-Plaza. Hollywood Cinema, Holiday
88, Denpasar Cineplex, Golden Theater, Rajawali Cinema, dan Borobudur Cineplex.
D. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai pada penyusunan tugas ini adalah sebagai dokumen awal
untuk mendapatkan hasil desain struktur bangunan bentang lebar khususnya sistem
struktur cangkang/shell yang diterapkan pada gedung bioskop.
E. MANFAAT
Ada 2 manfaat yang hendak dicapai pada penulisan tugas ini yaitu secara teoritis dan
secara praktis, dengan penjelasan sebagai berikut:
PROGRAM RUANG
Ruang Staf Terdiri dari 2 orang Luasan untuk 2 orang staff yaitu 2
administrasi dan x(4,8x2)m²(standart/orang)=9,6m²
Keuangan 2 set meja kerja : 2 m² x 2 = 4 m²
Sirkulasi : 20 % x 13,6 = 2,72 m²
Total luasan : 16,3 m²
16,15 m²
16,65 m²
Area proyektor Terdiri dari 1-2 orang Luasan untuk 2 orang staff yaitu 2x
(0.85 x 1) m² (standart/orang) =1,7
m²
Kursi : 4 x 1 m² = 4 m²
Meja : 2 x (2 x 2 ) m²= 8 m²
Refrigerator : 1 x (1 x 2) m² =
2 m²
4 x 23,4 m² =93,6 m²
Area security Terdiri dari 1-2 orang Luasan untuk 2 orang staff yaitu
x 2,5 m² (standart/orang) = 5 m²
Sirkulasi : 30 % x 5 m² = 1,5 m²
Ruang control Terdiri dari 1-2 orang Luasan untuk 2 orang staff yaitu
2x (0.85 x 1) m² (standart/orang)
=1,7 m²
Pos Keamanan Terdiri dari 4 orang (2 orang Luasan untuk 4 orang staff yaitu
petugas keamanan dan 2 orang 4x (0.85 x 1) m² (standart/orang)
petugas parkir) karena terdiri dari =3,4 m²
2 pos yang terletak di pintu masuk
dan pintu keluar Kursi : 4 dari
x (0,5 0,5 )m² =41 m²orang(2 oran
Meja : 2 x (0,6 x 0,8 ) m²=0,96 m²
pengelola : 298,16 m²
2. Kebutuhan, Kapasitas, dan Besaran Ruang Pengunjung
Ruang tunggu
Studio film Terdiri dari 110 orang : Luasan untuk 90 orang penonton yaitu x
Dengan asumsi deretan kursi 1,5 m² (standart/orang) = 135 m²
perbaris 10 orangterdiri dari 11 Kursi : 90 x (0,5 x 0,5 ) m² = 22,5 m²
deretan kursi dari depan Sirkulasi : 30 % x 135 m² = 40,5 m²
sampai ke belakang. Kebutuhandepan
ruang proyeksi sbelakang.
proyektor :
23 m x 16 m dari posisi depan deretan
kursi penonton = 368 m²
Total luasan : 566 m²
Total dimensi studio film 4 x 566 m² =
2264 m².
WC Wanita Asumsi dapat memuat 25 orang Luasan untuk 25 orang yaitu 25 x (0,85
x 1 )m² (standart/orang) = 21,25 m²
WC (25 orang) : 25 x (1,5 x 1,5 ) m² =
56,25 m²
Wastafel : 8 x (1 x 0,8 ) m² = 6,4 m²
Sirkulasi : 20 % x 83,9 m² = 16,78 m²
Total luasan : 100,68 m
WC Pria Asumsi dapat memuat 25 orang Luasan untuk 25 orang yaitu 25 x (0,85
x 1 )m² (standart/orang) = 21,25 m²
WC (8 orang) : 8 x (1 x 1,5 ) m² = 12 m²
Urinoir : 17 x (0,5 x 0,8 ) m² = 6,8 m²
Wastafel : 5 x (1 x 0,8 ) m² = 4 m²
Sirkulasi : 20 % x 44,05 m² = 9,41 m²
Total luasan : 53,46 m²
Jumlah luasan ruang untuk pengunjung:
2574,14 m²
3. Kebutuhan, Kapasitas, dan Besaran Ruang Service