________________________________________________________________________________________________
1
_______________________________________________________________________________
Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru
Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air 2020
________________________________________________________________________________________________
BAB I
PENDAHULUAN
Kekeringan dan kelangkaan air mungkin menjadi hal yang wajar bagi beberapa
daerah di Indonesia, disebabkan karena seringnya mengalami kekeringan dan kelangkaan
air dalam selak beluk kehidupan mereka. Namun, masalah tersebut tidak bisa disepelekan
dan dibiarkan begitu saja. Masalah kekeringan dan kelangkaan air harus diselesaikan
dengan cara cepat, tepat, dan cerdas seperti mencadangkan air dan memanfaatkan air
limbah. Dengan cara ini, diperkirakan dapat mengurangi resiko dari kekeringan dan
kelangkaan air.
1
_______________________________________________________________________________
Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru
Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air 2020
________________________________________________________________________________________________
tersebut adalah sebesar 400 m3 perhari. Limbah cair pabrik karet mengandung komponen karet
(protein, lipid, karotenoid, dan garam anorganik), lateks yang tidak terkoagulasi dan bahan kimia
yang ditambahkan selama pengolahan (Suwardin, 1989).
Limbah cair industri karet perlu difilter terlebih dahulu mengingat dampak buruk bagi
ekosistem, pengolahan yang sedang peneliti lakukan ialah
Biji mahoni merupakan bagian dari tanaman mahoni (Swietenia mahagoni L. jacq) yang
bersifat basa
1
_______________________________________________________________________________
Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru
Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air 2020
________________________________________________________________________________________________
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Limbah
Limbah merupakan hasil sisa dari sebuah proses yang tidak dapat digunakan
kembali, apabila limbah ini terlalu banyak dilingkungan maka akan berdampak pada
pencemaran lingkungan dan kesehatan bagi masyarakat sekitar. Limbah ada dua bagian
sumber yaitu limbah yang bersumber domestik (limbah rumah tangga) dan limbah yang
berasal dari non-domestik (pabrik, industri dan limbah pertanian). Karakteristik bahan-
bahan yang termasuk limbah adalah mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif,
beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif dan lain-lain. Kegiatan industri, domestik,
dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menurunkan
kulitas air. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan dan perlindungan sumber daya air
secara seksama.
Limbah menurut WHO yaitu sesuatu yang tidak berguna, tidak dipakai, tidak
disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi
dengan sendirinya. Pengelompokan Limbah Berdasarkan Bentuk atau Wujudnya dapat
dibagi menjadi empat diantaranya yaitu:
1. Limbah cair
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air
dan pengendalian pencemaran air menjelaskan pengertian dari limbah yaitu sisa dari suatu
hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair. Pengertian limbah cair lainnya adalah
sisa hasil buangan proses produksi atau aktivitas domestik yang berupa cairan. Limbah cair
dapat berupa air beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun
terlarut dalam air. Limbah cair dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok diantaranya
yaitu:
Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan dari
kegiatan rumah tangga, bangunan, perdagangan dan perkantoran. Contohnya yaitu:
air sabun, air detergen sisa cucian, dan air tinja.
Limbah cair industri (industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan
industri. Contohnya yaitu: sisa pewarnaan kain/bahan dari industri tekstil, air dari
industri pengolahan makanan, sisa cucian daging, buah, atau sayur.
1
_______________________________________________________________________________
Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru
Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air 2020
________________________________________________________________________________________________
Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang berasal dari
berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui
rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukan. Air limbah dapat
merembes ke dalam saluran pembuangan melalui pipa yang pecah, rusak, atau
bocor sedangkan luapan dapat melalui bagian saluran yang membuka atau yang
terhubung kepermukaan. Contohnya yaitu: air buangan dari talang atap, pendingin
ruangan (AC), bangunan perdagangan dan industri, serta pertanian atau
perkebunan.
Air hujan (storm water), yaitu air yang berasal dari aliran air hujan di atas
permukaan tanah. Aliran air hujan dipermukaan tanah dapat melewati dan
membawa partikel-partikel buangan padat atau cair sehingga dapat disebut limbah
cair.
Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam
sistem prosesnya. Selain itu, ada juga bahan baku mengandung air sehingga dalam proses
pengolahannya air harus dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang
misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut. Air
ditambah bahan kimia tertentu kemudian diproses dan setelah itu dibuang. Semua jenis
perlakuan ini mengakibatkan buangan air.
Limbah cair yang tidak ditangani atau diolah dengan baik dapat menimbulkan
dampak yang besar bagi pencemaran lingkungan serta dapat menjadi sumber penyakit bagi
masyarakat. Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang
limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri
pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah
memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Selain itu, limbah cair
domestik biasanya tidak terlalu diperhatikan dengan baik padahal kalau dibiarkan terus
menerus dalam jangka waktu lama dapat menjadi masalah bagi lingkungan dan kesehatan
masyarakat. Sebagai contoh, limbah air deterjen sisa cucian apabila dibiarkan dalam
jangka panjang akan menjadi sumber pencemaran lingkungan dan menjadi sumber
penyakit bagi masyarakat. Mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan oleh
limbah cair bagi lingkungan, sehingga penting bagi sektor industri maupun domestik untuk
memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.
1
_______________________________________________________________________________
Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru
Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air 2020
________________________________________________________________________________________________
yang bersangkutan. Pengolahan limbah cair dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
pengolahan secara biologi, pengolahan secara fisika, dan pengolahan secara kimia.
2. Limbah padat
Limbah padat adalah sisa hasil kegiatan industri ataupun aktivitas domestik yang
berbentuk padat. Contoh dari limbah padat diantaranya yaitu: kertas, plastik, serbuk besi,
serbuk kayu, kain, dll. Limbah padat dapat diklasifikasikan menjadi enam kelompok
sebagai berikut:
Sampah organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah, berupa
bahan-bahan organik yang mudah membusuk atau terurai mikroorganisme.
Contohnya yaitu: sisa makanan, sisa dapur, sampah sayuran, kulit buah-buahan.
Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish), yaitu limbah padat
anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme,
sehingga sulit membusuk. Contohnya yaitu: selulosa, kertas, plastik, kaca, logam.
Sampah abu (ashes), yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil
pembakaran. Sampah ini mudah terbawa angin karena ringan dan tidak mudah
membusuk.
Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua limbah yang berupa bangkai
binatang, seperti tikus, ikan dan binatang ternak yang mati.
Sampah sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang
berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan, sperti dedaunan, kertas dan plastik.
Sampah industri (industrial waste), yaitu semua limbah padat yang bersal
daribuangan industri. Komposisi sampah ini tergantung dari jenis industrinya.
Penanganan limbah padat bisa dibedakan dari kegunaan atau fungsi limbah padat itu
sendiri. Limbah padat ada yang dapat didaur ulang atau dimanfaatkan lagi serta
mempunyai nilai ekonomis seperti plastik, tekstil, potongan logam, namun ada juga yang
tidak bisa dimanfaatkan lagi. Limbah padat yang tidak dapat dimanfaatkan lagi biasanya
dibuang, dibakar, atau ditimbun begitu saja. Beberapa industri tertentu limbah padat yang
dihasilkan terkadang menimbulkan masalah baru yang berhubungan dengan tempat atau
areal luas yang dibutuhkan untuk menampung limbah tersebut.
3. Limbah gas
Limbah gas adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media. Secara alami
udara mengandung unsur-unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2 dll. Penambahan gas
ke udara yang melampaui kandungan udara alami akan menurunkan kualitas udara.
Limbah gas yang dihasilkan berlebihan dapat mencemari udara serta dapat mengganggu
1
_______________________________________________________________________________
Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru
Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air 2020
________________________________________________________________________________________________
kesehatan masyarakat. Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian
yaitu partikel dan gas. Partikel adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan
mata telanjang seperti uap air, debu, asap, kabut dan fume. Sedangkan pencemaran
berbentuk gas hanya dapat dirasakan melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun
akibat langsung.
4. Limbah suara
Limbah suara yaitu limbah yang berupa gelombang bunyi yang merambat di udara.
Limbah suara dapat dihasilkan dari mesin kendaraan, mesin-mesin pabrik, peralatan
elektronikdan sumber-sumber yang lainnya.
1
_______________________________________________________________________________
Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru
Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air 2020
________________________________________________________________________________________________
1. Karakteristik fisik
Air limbah terdiri dari 99,9% air, sedangkan kandungan bahan padatnya mencapai
0,1% dalam bentuk suspensi padat (suspended solid) yang volumenya bervariasi antara
100-500 mg/l. apabila volume suspensi padat Limbah Cair Air (99.9%) Bahan Padat
(0,1%) Organik Anorganik Protein (65%) Karbohidrat(25%) Lemak (10%) Butiran Garam
Metal kurang dari 100 mg/l, air limbah disebut lemah, sedangkan bila lebih dari 500 mg/l
disebut kuat.
2. Karakteristik kimia
Air limbah biasanya bercampur dengan zat kimia anorganik yang berasal dari air
bersih dan zat organk dari limbah itu sendiri. Saat keluar dari sumber, air limbah bersifat
basa. Namun, air limbah yang sudah lama atau membusuk akan bersifat asam karena sudah
mengalami kandungan bahan organiknya telah mengalami proses dekomposisi yang dapat
menimbulkan bau tidak menyenangkan. Komposisi campuran dari zat-zat itu dapat berupa:
3. Karakteristik bakteriologis
Bakteri patogen yang terdapat dalam air limbah biasanya termasuk golongan Escheria coli,
Salmonella typhosa, dan Vibrio cholera.
Kandungan zat padat diukur adalah dalam bentuk total solid, suspended solid, dan
dissolved solid.
Salah satu penentuan zat organik adalah dengan mengukur BOD (Biochemical
Oxygen Demand) dari air buangan. BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
bakteri untuk melakukan dekomposisi aerobik bahan-bahan dalam larutan, dibawah
kondisi waktu dan suhu tertentu (biasanya lima haripada 20°C).
Beberapa komponen zat anorganik yang penting adalah nitrogen dalam senyawaan
nitrat, fosfor, H2O dalam zat beracun, dan logam berat seperti Hg, Cd, Pb, dan lainnya.
4. Gas
Adanya gas N2, O2, dan CO2 pada air limbah berasal dari udara yang larut
kedalam air sedangkan gas H2S, NH3, dan CH4 berasal dari proses dekomposisi air
limbah. Oksigen dapat diketahui dengan mengukur DO (Dissolved Oxygen). Makin rendah
DO maka makin tinggi kandungan zat organiknya.
5. Kandungan bakteriologis
Untuk menganalisis bakteri patogen dalam air limbah cukup sulit sehingga parameter
mikrobiologis digunakan perkiraan terdekat jumlah golongan coliform (MPN/Most
Probably Number) dalam sepuluh mili limbah serta perkiraan terdekat jumlah golongan
coliform tinja dalam seratus mili air limbah.
6. pH
7. Suhu
Suhu air limbah umumnya tidak banyak berbeda dengan suhu udara, tapi lebih tinggi
dari suhu air minum.
Air limbah yang diproduksi oleh pabrik karet harus melalui beberapa tahapan untuk
mengurangi efek dari air limbah tersebut. Tujuan dari pemfilteran air limbah tersebut
antara lain:
Sistem pengelolahan air limbah merupakan upaya untuk mengurangi dampak buruk
pencemaran dari air limbah. Menurut Chandra (2006), sistem pengolahan limbah cair yang
diterapkan harus memenuhi persyaratan berikut :
Air limbah hasil industri adalah air yang berasal dari hasil buangan suatu industri.
Dengan demikian, air limbah tersebut mengandung komponen yang berasal dari proses
produksi dan apabila dibuang ke lingkungan tanpa pengelolaan yang benar tentunya akan
mengganggu badan air penerima. Dampak pencemaran air limbah industri terhadap mutu
badan air penerima bervariasi tergantung kepada sifat dan jenis limbah, volume dan
frekuensi air limbah yang dibuang oleh masing-masing industri.
Oleh karena itu, dalam pembuangan limbah baik yang domestik maupun yang non-
domestik di daerah pemukiman sebaiknya dilakukan pembenahan ulang lokasi dan
pembuangan limbah, agar aliran limbah dari masing-masing pemukiman masyarakat dapat
terkoordinasi dengan baik, dan tidak menimbulkan penyakit yang meresahkan kehidupan
masyarakat sekitar. Salah satu industri yang erat hubungannya dengan masalah lingkungan
adalah industri karet. Dari proses pengolahan karet akan menghasilkan limbah cair yang
mengandung senyawa organik. Hal ini memerlukan penanganan yang terpadu antara pihak
pemerintah, industri dan masyarakat, juga diperlukan teknologi pengolahan limbah karet
yang murah dan mudah dalam penanganannya, seperti melalui proses aerasi dan koagulasi.
1
_______________________________________________________________________________
Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru
Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air 2020
________________________________________________________________________________________________
Saat ini kondisi pabrik karet sebagian besar berada didaerah yang cukup padat
pemukimannya, kapasitas produksinya semakin hari semakin besar, lahan yang tersedia
untuk mengelola limbah, rata-rata tidak mencukupi karena volume air yang digunakan
semakin besar dan kualitas limbah semakin kotor dan upaya pabrik secara sendiri – sendiri
melakukan pemilihan bahan baku yang bersih untuk memperbaiki mutu, meningkatkan
efesiensi, dan pencemaran yang kurang berhasil. (Prastiwi N, 2010)
Industri karet berbahan baku lateks kebun menghasilkan limbah cair yang bersumber
dari proses koagulasi, penggilingan, peremahan, dan pencucian. Limbah cair industri karet
remah berwarna putih keruh, mengandung padatan tersuspensi, terlarut maupun terendap.
Limbah cair industri karet bersifat asam dengan nilai pH berkisar 4,2-6,3. Hal ini
disebabkan oleh penggunaan asam formiat pada proses koagulasi lateks.
Pengolahan limbah bertujuan untuk memisahkan zat atau unsur padatan kasar yang
terdapat dalam air limbah. Dengan cara penyaringan untuk meminimalisir gangguan dalam
proses pengolahan limbah. Teknik pengelolaan air limbah secara efektif dan efisien serta
berkelanjutan dilaksanakan dalam melakukan pengkajian dan inovasi penerapan teknologi,
untuk mendukung terwujudnya industri karet yang berdaya saing tinggi dan ramah
lingkungan.
Limbah industri karet dapat dilihat dari rangkaian poduksi mulai dari bahan baku
yang berasal dari lateks dan bahan olahan karet rakyat (bokar), maka limbah yang
terbentuk dapat berupa limbah padat (Limbah Crumb Rubber), limbah cair, dan limbah
gas. Kualitas bahan baku sangat berpengaruh terhadap tingkat kuantitas dan kualitas
limbah yang dengan rincian sebagai berikut:
a. Makin kotor bahan karet olahan akan makin banyak air yang diperlukan
untuk proses pembersihannya, sehingga debit limbah cairpun meningkat.
b. Makin kotor dan makin tinggi kadar air dari bahan baku karet olahan,
akan semakin mudah terjadinya pembusukan, sehingga kuantitas limbah
gas pun meningkat.
c. Bahan baku karet olahan yang kotor menyebabkan kuantitas lumpur, tatal
dan pasir relatif tinggi.
Industri karet menghasilkan limbah cair dengan konsentrasi BOD5 94-9433 mg/l,
COD 120-15069 mg/l dan TSS 30-525 mg/l. Limbah cair tersebut jika dibuang ke
lingkungnan akan mencemari lingkungan karena kandungan zat pencemar limbah cair
1
_______________________________________________________________________________
Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru
Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air 2020
________________________________________________________________________________________________
karet berada diatas baku mutu. Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 5 tahun
2014, batas maksimum zat pencemar industri karet adalah BOD5 100 mg/l, COD 250 mg/l,
TSS 100 mg/l dan pH 6-9 (Sarengat, 2015).
1
_______________________________________________________________________________
Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru