Anda di halaman 1dari 4

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah demografi yang berjudul “Bonus Demografi dan
PengaruhnyaTerhadap Perekonomian Indonesia”. Makalah ini telah saya susun semaksimal
mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pengerjaan tugas makalah ini. Terlepas dari semua itu,saya menyadari sepenuhnya bahwa
masing banyak kekurangan pada makalah ini baik dari susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang diberikanakan saya terima untuk penyempurnaan makalah
ini.
LATAR BELAKANG

Transisi demografi sangat menguntungkan ketika penduduk usia produktif (15-64 tahun)
mengalami jumlah terbesar dibandingkan dengan proporsi penduduk usia non-produktif. Karena
pada proporsi penduduk ini, terdapat suatu keuntungan yang bisa dinikmati oleh suatu negara
sebagai batu loncatan untuk memajukan negara yang bersangkutan. Didalam ilmu demografi,
kondisi ini disebut Bonus Demografi. Dan Indonesia diprediksi akan mengalami Bonus
Demografi pada tahun 2020-2030 yang akan datang.

Berdasarkan paparan Surya Chandra, anggota DPR Komisi IX, dalam Seminar masalah
kependudukan di Indonesia di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bahwa jumlah usia
angkatan kerja (15-64 tahun) pada 2020-2030 akan mencapai 70 persen, sedangkan 30 persen
adalah penduduk dengan usia non-produktif (di bawah 15 tahun dan diatas 65 tahun). Bila
dilihat dari jumlahnya, penduduk usia produktif mencapai sekitar 180 juta, sementara penduduk
non-produktif hanya 60 juta.

Bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosial-ekonomi. Salah satunya menyebabkan
tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk nonproduktif akan sangat rendah,
diperkirakan mencapai 44 per 100 penduduk produktif. Hal ini sejalan dengan laporan PBB,
yang menyatakan bahwa dibandingkan dengan negara Asia lainnya, angka ketergantungan
penduduk Indonesia akan terus menurun sampai 2020.

Dengan adanya kondisi bonus demografi, tentu bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk
memajukan kesejahteraan serta memakmurkan masyarakat apabila masyarakat usia produktif
memiliki kualitas sumber daya yang dapat menunjang serta memberikan kontribusi terhadap
pembangunan negara. Apabila suatu negara gagal dalam memanfaatkan bonus demografi ini
maka, jelas akan terjadi kerugian yang sangat besar bagi negara yang bersangkutan khususnya
Indonesia. Maka dari itu, untuk meraih manfaat dari bonus demografi ini diperlukan usaha
bersama dari seluruh lapisan masyarakat dan lembaga terkait serta pemerintah sebagai agent of
development yang ada disuatu negara agar manfaat bonus demografi ini menjadi semakin kuat.
PEMBAHASAN

Bonus Demografi merupakan kondisi dimana suatu wilayah atau negara memiliki jumlah
penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan dengan usia non-
produktif (usia 65+). Dikatakan sebagai "bonus" karena kondisi ini tidak terjadi secara terus
menerus melainkan hanya terjadi sekali dan tidak bertahan lama.

Prasyarat yang harus dipenuhi oleh suatu negara apabila ingin memperoleh manfaat besar dari
bonus demografi yaitu sumber daya manusia yang berkualitas. Karena dengan adanya
masyarakat yang berkualitas dapat meningkatkan pendapatan perkapita suatu negara apabila ada
kesempatan kerja yang produktif. Yang kedua, terserapnya tenaga kerja menjadi faktor penting
dalam memanfaatkan bonus demografi karena dengan banyak dibutuhkannya tenaga kerja, maka
pengangguran akan berkurang dan kesejahteraan akan meningkat pesat. Yang ketiga,
meningkatkan tabungan di tingkat rumah tangga. Setiap rumah tangga memiliki potensi untuk
membuka suatu usaha yang akan memberi lapangan pekerjaan untuk orang lain sehingga angka
pengangguran menurun. Dan yang terakhir, peran perempuan yang masuk ke dalam pasar kerja
akan membantu peningkatan pendapatan dan akan lebih banyak lagi penduduk usia produktif
menjadi benar-benar produktif.

Banyaknya kualitas sumber daya manusia yang tinggi disuatu negara akan sangat
mempengaruhi perkembangan dari negara tersebut. Indonesia merupakan negara dengan SDM
yang berkesempatan untuk menjadi negara maju. Contohnya di negara Jepang yang mengalami
bonus demografi pada tahun 1950 membuat Jepang melesat menjadi negara dengan kekuatan
ekomoni tertinggi ke-3 di dunia pada dekade 70-an, setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Indonesia juga sampai saat ini memiliki modal SDM yang sama dengan Jepang pada tahun
1950. Bahkan SDM di Indonesia bisa diprediksi akan meningkat pesat hingga pada tahun 2035.
Namun, yang menjadi masalah adalah banyaknya SDM tidak di imbangi dengan kualitas yang
memadai.

Maka dari itu, Bonus Demografi dapat menjadi suatu berkah dan peluang untuk mendatangkan
keuntungan yang besar bagi kemajuan bangsa Indonesia. Dengan persiapan yang baik serta
investasi yang tepat, bonus demografi bisa mengubah masa depan Indonesia menjadi lebih baik
dan sejahtera dengan cara mengoptimalkan sumber daya manusia terutama yang berusia
produktif.

Namun berkah ini bisa berbalik menjadi bencana jika bonus ini tidak dipersiapkan
kedatangannya. Bonus Demografi tidak serta merta datang dengan sendirinya. Tetapi, untuk
mewujudkan potensi nasional, perlu dipersiapkan dan selanjutnya dimanfaatkan dalam
peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Jumlah usia produktif yang besar harus ditunjang dengan kemampuan, keahlian, dan
pengetahuan yang baik. Sehingga usia produktif dapat menjadi tenaga kerja yang terampil serta
memiliki keahlian dan pengetahuan untuk menunjang produktivitasnya. Salah satu persiapan
dalam hal ini adalah komitmen pemerintah dalam penganggaran di bidang pendidikan. Agar
besarnya anggaran bidang pendidikan yang mencapai 20% dari nilai APBN dapat dimanfaatkan
sebesar-besarnya untuk peningkatan kulitas SDM, terutama SDM yang akan masuk dalam
bursa kerja dengan memperbanyak cakupan pendidikan kejuruan dan ketrampilan serta melalui
Balai-balai Latihan Kerja terutama di pusat-pusat pertumbuhan dan pelibatan pihak Swasta
(Industri,perkebunan,pertambangan)

Selain itu, pemerintah dihimbau supaya mampu menjadi agent of development dengan cara
memperbaiki mutu modal manusia, mulai dari pendidikan, kesehatan, kemampuan komunikasi,
hingga penguasaan teknologi. Solusi lainnya bisa dengan memberikan keterampilan kepada
tenaga kerja produktif sehingga pekerja tidak hanya bergantung pada ketersediaan lapangan
pekerjaan tapi mampu menciptakan lapangan pekerjaan itu sendiri. Selain itu pemerintah juga
harus mampu menjaga ketersediaan lapangan pekerjaan, menjaga aset-aset negara agar tidak
banyak dikuasai pihak asing yang pastinya akan merugikan dari sisi peluang kerja. Masyarakat
pun juga harus menjadi pendukung utama pembangunan mutu manusia dengan cara menyadari
pentingnya arti pendidikan, kesehatan dan aspek-aspek yang dapat mengembangkan kualitas
manusia itu sendiri.
KESIMPULAN

Bonus Demografi adalah bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya
proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi kependudukan yang
dialaminya. Melimpahnya jumlah penduduk usia kerja akan menguntungkan dari sisi
pembangunan sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi.
Impasnya adalah meningkatkannya kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Saran

Dalam menemukan solusi untuk masalah ini, Indonesia dapat memanfaatkan semua kesempatan
yang akan membawa Indonesia ke dalam kesejahteraan. Dalam momen-momen tersebut
sumberdaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia haruslah sudah di persiapkan agar Bonus
Demografi ini dapat bermanfaat untuk Bangsa Indonesia.

Untuk terciptanya tenaga kerja yang berkualitas pemerintah supaya lebih memperhatikan
masyarakat, misalkan :

1. Lebih mengoptimalkan program Belajar 9 tahun karena kebanyakan pengangguran


terjadi disebabkan pendidikannya rendah/hanya lulus sampai SD.
2. Memberikan bantuan kepada anak yang tidak mampu misalnya memberikan beasiswa.
3. Memberikan sarana dan prasarana pendidikan misalkan gedung sekolah, perpustakaan
dan laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai