Anda di halaman 1dari 5

Berbakti Pada Orang Tua

BERBAKTI PADA ORANG TUA


(Birrul Walidain)
Arahan :
Peserta memahami pentingnya berbakti kepada orang tua.
Peserta mengerti akibat dari durhaka kepada orang tua.
Peserta mengerti bentuk-bentuk birrul walidain dan termotivasi untuk
melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pendahuluan
Oke, saya mau tanya nich, boleh khan? Boleh dong tadi pagi pada shalat
shubuh semua khan? Yang bangunin siapa? Bangun sendiri apa dibangunin
orang tua? Oh ada yang bangun sendiri? Bagus dech, tadi sebagian besar
masih pada dibangunin orang tua yah. Trus, tadi dapat ongkos sekolah
dari siapa? Kayaknya semua dari orang tua yah
Oke dech, bisa nebak gak kira-kira kita mau bahas materi apa hari ini ? ..
nah bener kita sekarang mau bahas tentang ORANG TUA, dua orang yang
mengasuh dan membesarkan kita sampe kita sebesar ini.. yang nggak bisa
makan sampe sekarang udah pinter ngerjain soal fisika sama yang lainlainnya. Sebenarnya, apa sih hebatnya ngebahas orang tua? Kenapa kita
harus ngebahas tentang mereka? Ada yang mau jawab? Iya apa? Trus yang
lain? Iya banyak ya alasannya kita harus ngebahas materi tentang bokapnyokap.. tapi satu hal yang jelas, karena orang tua adalah orang yang
sangat berjasa bagi kita, tapi biar tiap hari ketemu kita sampe kadang kita
nggak nyadar akan pentingnya mereka. Sebagai orang yang sangat dekat
pada kita, kita harus tahu lo akhlak kepada orang tua kita karena memang
Rasulullah saw kan turun untuk menyempurnakan akhlak khan ?.
Nah kira-kira ada yang mau nyeritain nggak kesan adik-adik pada orang tua,
kebaikannya dan hal lain yang bikin kesel juga boleh deh.. ayo siapa yang
mau mulai ? atau harus saya yang harus nyampein kesan orang tua saya ?
Wah bisa bosen adik-adik ngedengernya . Iya, gimana tanggapan (nama
orang, mad'u) tentang orang tua kamu ? Iya, ada lagi yang lain ?..
Nah, ternyata banyak yah kesan kita terhadap orang tua kita, baik yang
disukai seperti tadi, ada yang.(sebutkan kebaikan orang tua mereka),
maupun yang nggak disukai dari sikap orang tua seperti .(sebutkan
kekesalan mereka terhadap orang tua mereka). Tapi, walaupun kadang orang
tua kita melakukan hal yang tidak kita sukai, sebenarnya niat mereka baik
lho.. seperti nyuruh mandi.. memang kita mungkin nggak suka disuruhsuruh mandi kayak anak kecil, tapi untuk iklim seperti Indonesia ini, mandi
itu harus rajin soalnya cuacanya sering membuat kita gampang keringetan
atau memacu timbulnya jamur atau bakteri yang bisa menyebabkan panu,
kadas, kurapoleskan saja..(he..heemang iklan) atau bisa juga
menyebabkan bau badan., jadi benerkan apa yang disuruh itu. biar badan
kita tetep bersih.
Trus ada juga ya yang mungkin ngeluh walau tidak diucapkan di forum ini
pada sikap salah satu orang tua kita. Kalo kita liat, kayaknya nggak

seharusnya deh orang tua kita melakukan hal tersebut..hal tersebut bisa
macem-macem deh. Nah kalo untuk kasus yang satu ini maka kitalah yang
harus berlapang dada. Bagaimanapun sempurnanya orang tua kita, mereka
juga masih manusia yang punya banyak kelemahan, dan sebagai anak kita
harus bisa memaklumi sikap mereka.coba deh bayangin kalo kita berada
pada posisi mereka, kira-kira apa yang akan kita lakukan ? adik-adik akan
bisa merasakan sulitnya menjadi orang tua, jadilah anak baik yang bias
menyenangkan hati orang tua karena dengan begitu kelak kalo adik-adik
udah jadi orang tua, adik-adik akan memiliki anak yang berbakti juga seperti
adik-adik kepada orang tua adik-adik. Percaya ngga?. Percaya dong ya , kan
ada haditsnyagini bunyinya.
Berbaktilah kepada kedua orang tua kalian, niscaya anak-anak kalian pun
akan berbakti pada kalian !..(HR. Thabrani dan Hakim)
Nah.jelas kan!?!.
Eh..kok pada lemes gitu? Semangat dong !!!! Kita takbir yuAllahu Akbar!!!!
..
Nah gitu dong.asik kan ngebahas hal yang sangat dekat dengan kehidupan
kita.saya pengen adik-adik semangat, jangan ngacangin saya, kan saya di
depan bukan jualan kacang..apalagi dikacangin.(he..he..)
Biar makin bangun kayaknya dengerin cerita asik deh..ada yang mau
cerita nggak ? . Satu aja.Saya seneng sekali kalo ada yang mau cerita,
tapi kalo mau curhat tentang orang tua, kayaknya setelah forum ini aja yah,
saya masih punya waktu kokatau kalo mau, telepon saya juga boleh..
Oke kita mulai deh ceritanya..
Cerita 1:
Begini, pada jaman dahulu kala, jaman Rasulullah saw, ada seorang sahabat
yang bernama Abdullah bin Salam. Kisah ini diceritakan oleh Ali bin Abi
Thalib ra. Waktu Rasulullah sedang duduk-duduk dengan beberapa sahabat
termasuk Ali di dalamnya, ada yang datang.srek
srek.srek.Assalamu'alaikum..trus dijawab oleh semua yang
hadir..wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu..trus orang
yang tadi bilang begini..ya Rasulullah, saya diutus Abdullah bin Salam
untuk meminta Rasul datang menjenguknya, ia sedang sakit keras dan
hampir menemui ajalnya . Dia ingin berpesan sesuatu pada Anda .
Setelah mendengar permintaan itu Rasulullah bangun dan mengajak para
sahabat untuk nengok Abdullah bin Salam.
Begitu sampe di rumah Abdullah bin Salam, Rasulullah duduk di dekat
kepalanya trus meminta Abdullah membaca dua kalimat syahadat. Sampe
tiga kali Rasulullah saw mengucapkan kata-kata yang sama, Abdullah tetap
tidak menirukan ucapan nabi tersebut, lalu beliau bersabda, "Tiada daya dan
kekuatan selain daya dan kekuatan Allah yang Maha Luhur dan Agung". Abis
gitu Rasul manggil Bilal ra. Dan meminta Bilal untuk menemui istri Abdullah
bin Salam ini. Kata istrinya, Abdullah bin Salam ini sejak menikahi istrinya
belum pernah meninggalkan shalat berjamaah bersama Rasulullah dan setiap
hari selalu bersedekah tetapi ibunya tidak meridloi dia. Setelah mendengar
informasi dari istrinya, Rasulullah meminta Bilal untuk mendatangkan
ibunya.eh ternyata udah susah-susah ke rumah ibunya, ibu Abdullah bin
Salam ini tidak mau datang ke rumah anaknya denga alasan sakit hati
akhirnya Bilal gagal menjalankan misinya mendatangkan ibu Abdullah bin
Salam. Akhirnya Rasulullah minta supaya Ali dan Umar yang memanggil ibu
Abdullah bin Salam itu setelah ditegaskan bahwa Rasulullah saw benerbener meminta supaya ibu itu datang ke rumah anaknya, akhirnya ibu itu
terpaksa juga datang ke rumah anaknya itu untuk memenuhi panggilan

Rasulullah.
Terus setelah mengahadap Rasulullah saw, ibu Abdullah bin Salam bilang
"Anakku, demi Allah, dunia dan akhirat tidak akan memaafkan kesalahanmu
yang begitu menyakiti hati" Trus Rasulullah saw bilang "wahai ibu,
takutlah kepada Allah 'Azza wa Jalla dan kasihanilah anakmu ini"trus
akhirnya ibunya ini cerita kalo ternyata anaknya itu telah memukul dan
mengusir ibunya dari rumahnya hanya lantaran begitu cintanya pada
istrinya, dia mencampakkan dan mendurhakai ibunya ..trus akhirnya
Rasulullah saw berkata kalo ibu itu bersedia memaafkan kesalahan anaknya,
hak-hak ibu itu ditanggung oleh Rasulullah saw. Akhirnya ibu itu memaafkan
kesalahan anaknya.
Setelah itu, Rasulullah minta Abdullah bin Salam mengucapkan dua kalimat
syahadat, dan akhirnya ia mampu menirukannya dan menghembuskan
nafasnya yang terakhir.
Setelah mensholatinya dan mengebumikan Abdullah bin Salam, Rasulullah
bersabda "Wahai kaum muslimin, perhatikanlah bahwa barangsiapa tidak
berbakti kepada ibunya, niscaya ia mati tanpa berbekal syahadat (iman)."
Wah, sebegitunya ya peran orang tua terutama ibu..makanya kita tidak
boleh ya menyakiti hati ibu kita sedikit aja. Kalo dulu sih enak, ada
Rasulullah, kalo ada masalah gampang diberesinnya, kalo sekarang ?
makanya jangan bikin masalah
Saya jadi inget cerita salah satu teman sayaGini ceritanya, teman saya itu
pinter dan rajin masuk sekolahsuatu hari dia mau ulangan fisika .wah dari
malem dia udah belajar dengan semangat '45 deh. Eh engga tau kenapa,
ternyata besok paginya sebelum berangkat dia berantem sama ibunya, akhirnya
dia berangkat sekolah denga keadaan berantem dengan ibunya.ternyata pas
ulangan, dia lupa apa yang dia udah apalin semaleman. Dan hasilnya pun dia
dapet nilai 3 atau 4 (kalo nggak salah)
padahal ulangan yang pertama dapat nilai 9..turun drastis kan ?!.. trus dia
nyesel deh udah berantem sama ibunya dan sampe sekarang dia baik banget
sama ibunya. Itulah satu bukti lagi yang bisa kita ambil hikmahnya tentang
berbakti kepada orang tua.

Kedudukan Birrul Walidain.


Dalam Islam, birrul walidain menempati kedudukan yang istimewa.mau tau
alasannya? Jangan tanya Galileo, soalnya dia ngga ada, sekarang ayo kita
buka Al Qur'an dan kita cari jawabannya.
1. Perintah ihsan (baik) pada orang tua dalam Al Qur'an langsung sesudah
perintah hanya beribadah kepada Allah atau larangan mempersekutukan
Allah.ayo coba kita lihat surat 2 ayat 83 dengan surat 6 ayat 151. Siapa
yang mau baca ayatnya?baca yang keras ya supaya semuanya bias
ngedenger. Udah jelas ya ayatnya, jadi ngga usah diterangin lagi, trus
2. Allah mewasiatkan, mewajibkan maksudnya kepada orang tua untuk ihsan
kepada orang tua, ayatnya ada di surat Al Ankabut, surat 29 ayat 8 dan Surat
Al Ahqaf, surat 46 ayat 15, nah sekarang yang bacanya gantian dong.
Dalam ayat ini juga udah jelas ya perintah Allah.
3. Allah meletakkan perintah terima kasih kepada orang tua setelah terima
kasih kepada Allah (QS. Luqman (31) : 14)
4. Dalam hadits Muttafaqun 'alaih, Rasul saw, meletakkan birrul walidain
sebagai amalan kedua terbaik setelah shalat tepat waktu.
5. Dalam hadits Mutafaqun'alaih juga, Rasul saw meletakkan durhaka kepada

orang tua atau 'uququl walidain sebagai dosa terbesar kedua setelah syirik
kepada Allah.
6. Rasulullah mengkaitkan keridlaan dan kemarahan Allah swt dengan
keridlaan dan kemarahan orang tua.
Ridlallah fi ridla walidain(HR. Tirmidzi).
Gimana? ternyata istimewa ya kedudukan ibu dan bapak kita sebenarnya
apa sih penyebab keistimewaan orang tua kita? nah untuk yang satu ini
saya punya ceritanya nih.
Jadi begini .. adik-adik inget khan bahwa Allah menciptakan manusia di
bumi ini untuk dijadikan sebagai khalifah ? Ya tentu aja dong sesuai dengan
fitrah makhluk, makhluk itu artinya yang diciptakan, makhluk itu pasti mati
atau tidak kekal. Jadi supaya khalifah di bumi ini enggak habis karena mati
maka Allah selalu membuat "manusia-manusia baru" untuk meneruskan
tugas sebagai khalifah ini. Adik-adik bisa ngebayangin nggak seandainya
tiba-tiba di bumi ini pertambahan manusianya langsung dalam bentuk orang
dewasa? Gak mungkin ya? Lagian kalo langsung dewasa gimana mereka
belajar dan tiba-tiba harus jadi khalifah? Nah oleh sebab itu, Allah membuat
khalifah itu dengan pertama-tama membuat mereka dalam bentuk anak atau
bayi ya..
Nah terus kalo kita pikir lagi gimana caranya nih supaya anak kecil atau bayi
tadi yang gak bisa apa-apa, yang lahir dalam keadaan tidak berdaya itu bisa
hidup di dunia ini sendiri dan belajar segala halnya sendiri, nggak mungkin
kan ? oleh karena itu akhirnya Allah "nitipin" bayi tadi kepada sepasang
manusia yang udah menikah untuk mengurus bayi tadi. Nah sebenernya nih,
antara bayi atau calon manusia dengan sepasang manusia yang udah
menikah ini nggak ada hubungannya apa-apa. Sepasang manusia ini hanya
Allah kasih rahmat berupa kasih sayang sehingga mereka jatuh sayang dan
sangat menyayangi calon manusia yang sebenarnya nggak mereka kenal
tadi dari rahmat kasih sayang tadi akhirnya muncul sebutan ayah, ibu, dan
anak dan hubungan mereka menjadi sangat kuat. Tanpa kasih sayang dari
Allah ini, nggak mungkin deh sepasang manusia tadi rela memelihara dan
"menyerahkan seluruh hidupnya" untuk calon manusia yang nggak mereka
kenal ini. Wah Maha Besar Allah ya yang membuat segala sesuatu menjadi
mungkin. Dengan rahmat ini akhirnya calon manusia tadi bisa hidup dan
tumbuh layak seperti kita ini.
Terus, ternyata, kasarnya tuh Allah suka-suka aja nitipin anak ke setiap
pasangan. Jadi bisa dibilang, tiap anak itu untung-untungan deh dalam
mendapatkan orang tua. Ada yang Allah kasih jadi anak presiden, anaknya
menteri, bahkan ada yang Allah titipin jadi anaknya tukang becak atau
pembantu rumah tangga. Ada juga lo yang dititipin sama orang yang nggak
bertanggung jawab. Tapi bukan berarti Allah tidak adil lhokarena Allah
Maha Tahu yang paling baik buat kita.
Saya pernah dapat cerita dari seorang temen tentang anak jalanan..ternyata
ada di antara mereka yang jadi anak jalanan gara-gara bapaknya nyeleweng
dan ibunya udh nggak peduli lagi sama dia sampe akhirnya dia harus ngidupin
dirinya sendiri, padahal umurnya masih seanak SD-an gitu. Terus ada juga
yang bahkan disuruh sama ibunya ngegembel gitukasian ya.
Kalo kita tau hal itu berarti kita harus banyak bersyukur ya karena ternyata
Allah menitipkan kita pada orang yang begitu bertanggung jawab dan begitu
menyayangi kita. Alhamdulillahberarti kita harus sangat menghargai
pengorbanan orang tua kita itu ya.ngga tau deh apa jadinya kalo ternyata
orang tua kita nggak pedulian sama kita, wah sedih banget pasti
ya.padahal secara nggak langsung kita menyakiti dan merendahkan orang

tua kita.."Bu! sini dong Bu" atau "Ibu nih gimana sih kalo nyuruh yang
bener dong biar kita nggak bingung" atau .ya kita sendiri pasti tau dan bisa
menilai ya.bagaimana perlakuan kita pada orang tua kitasudah baik,
cukup baik, biasa aja, kurang, atau bahkan buruk?! ..Na'udzubillah jangan
sampai kita memperlakukan orang tua kita dengan cara yang buruk, Insya
Allah, saya yakin kalo adik-adik saya ini sih pada hormat ya pada orang
tuanya.kan udah diajarin sama kakak-kakaknyahehehe
Bentuk Birrul Walidain
Nah..setelah kita tau begitu besarnya pengorbanan dan kebaikan orang tu
kita pada kita, jadi kira-kira gimana ya cara lkita mencintai dan menunjukkan
rasa terima kasih dan hormat kita pada orang tua kita?..
Siapa yang mau jawab? Kalo untuk pertanyaan yang satu ini jawabannya
banyak banget, jadi satu orang harus punya jawaban dan nggak boleh sama,
ya saya mulai dari sebelah kanan saya, gimana sih cara kita berbakti pada
orang tua kita?.
Benerkan banyak banget, dan semua jawaban bener ya.! Oke deh kita
ulang ya.. Jadi berbakti pada orang tua itu bisa dengan cara mengikuti
keinginan orang tua selama keinginannya itu nggak menyimpang dari
perintah Allah, saya yakin Insya Allah orang tua kita di sini keinginannya
nggak ada yang menyimpang dari perintah Allah ya..keinginan orang tua
kita ini banyak, bisa keinginan dalam hal sekolah, pendidikan seperti les dan
ngaji dan sebagainya.
Trus bisa juga dengan membantu orang tua kita dalam berbagai bentuk
seperti membantu pekerjaan rumah, terus mendoakan orang tua, hormat
dalam ucapan dan perbuatan, tidak berkata keras di depan orang tua apalagi
mengeluarkan kata-kata kasar, tidak melakukan perbuatan yang
menyusahkan hati orang tua, trus misalnya kalo orang tua kita udah
meninggal, kita tetap menjaga silaturahim teman-teman dan saudara orang
tua kita. Kalo kita udah kerja, ya kita juga bisa menyisihkan sebagian
penghasilan kita untuk orang tua kita ya.
Wah ternyata dalam ya bahasan tentang orang tua ini. Untuk yang terakhir,
coba adik-adik buka surat Luqman ayat 14.coba bacakan keras-kerasiya,
yang lain bisa denger semua nggak? Saya ulangi ya..
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (supaya berbuat baik)
kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya yang telah mengandungnya
dalam keadaan lemah yang semakin lemah, dan menyusukannya
dalam dua tahun (selambat-lambat waktu menyapih adalah setelah
anak berumur dua tahun). Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu".
Hanya satu ayat tapi syarat makna. Begitulah dalamnya pengorbanan orang
tua kita pada kita sampai tidak mungkin kita dapat membalasnya, kecuali
dengan memerdekakan orang tua kita seandainya beliau adalah seorang
budak, begitu disebutkan dalam hadist riwayat Muslim.
Sekarang setelah kita bahas tentang orang tua, mari kita sama-sama mencoba
untuk bersikap lebih sopan dan lebih menyayangi lagi orang tua kitasemoga
Allah memudahkan kita untuk mengamalkan ilmu yang Allah berikan pada kita.
Amin ya Rabbal'alamin.

Anda mungkin juga menyukai