Anda di halaman 1dari 18

Aku ingin jadi Hafiz Qur'an

Fathi anak yang baik, selalu bersyukur kepada Allah. Sekarang usia Fathi hampir 6 tahun. Tahun ini,
ayah dan bunda Fathi merencanakan untuk menyekolahkannya di Taman Kanak-Kanak.

Ayah dan bunda ingin memberikan yang terbaik untuk pendidikan Fathi, sehingga ayah dan bunda

memilih Taman Kanak-Kanak yang memiliki guru yang hebat dan metode yang baik untuk Fathi

Ilustrasi gambar keluarga


Hari pertama Fathi masuk sekolah. Fathi bertemu dengan guru yang ramah, menyambutnya dengan
senyum,sapa,salam yang manis. Semuanya saling mendoa'kan dalam kebaikan.
Fathi senang berada di lingkungan yang baru, dia menemukan teman yang baik guru yang baik.

Setiap hari Fathi berangkat ke sekolah diantar ayah dan sesekali bunda yang mengantarkannya
kesekolah. Ayah Fathi bekerja sebagai buruh tani bajak sawah.
Tiba di gerbang sekolah;:
Fathi : Assalamu’alaikum,……
terimkasih sudah mengantarkan ku kesekolah
(bersalaman mencium tangan ayah, tangan yang bekerja keras agar bisa belajar di sekolah
yang terbaik.
Ayah : (mengelus kepala Fathi)
wa'alaikumsalam, anak ayah yang baik, sayangi guru dan temanmu, belajarlah dengan baik
karena Allah.
Aku : Baik ayah. Jazakallah.

Ilustrasi gambar bersalaman ke ayah


Dikelasku, aku senang bermain berasama teman-temanku dan guruku yang cantik.
Setiap pagi, ibuguru membiasakan kami untuk sholat dhuha, setelah dhuha ibu guru berkisah tentang
sahabat Rasulullah sang penghapal Qur'an
Ibu guru : Anak-anak, sipakah diantara kalian yang ingin menjadi penghapal qur'an?
Anak-anak : sayaa.....( serentak sambil mengacungkan telunjuk ke atas)
Ibu guru : anak sholeh dan sholeha ibu, untuk menjadi penghafal qur'an kita harus berusaha dengan
sungguh-sungguh, makan -makanan yang halal lagi baik, telinga diberikan Allah
dengarkan yang baik, mata diberikan Allah untuk melihat yang baik, tangan diberikan Allah untuk
melakukan yang baik, kaki diberikan Allah untuk melangkah/berjalan di jalan yang baik seperti sahabat
Rasulullah yang dijamin masuk surga karena hapal qur'an sekaligus darmawan yaitu Ustman bin Affan

Ilustrasi gambar suasana dikelas (taman kanak-kanak) ibu bercerita dalam circle

Anak-anak masih memakai mukena


Fathi : Ibu guru, klo jadi penghapal qur'an, nanti kita dapat apa?
Ibu guru : tersenyum,.... anak yang sholeh dan sholeha, menjadi penghapal qur'an sangatlah mulia, akan
mendapatkan kebahagiaan bukan hanya didunia bahkan diakhirat. Penghapal qur'an akan menjadi penyelamat
orangtuanya dari siksa neraka jahannam, dan bisa memberikan mahkota untuk kedua orangtua.
Mahkota terrrrrrbaik dari Allah, yg tidak ada dijual ditoko,...(ibu guru tersenyum)
Fathi : aku mau mahkota dari Allah, bu.
Aku ingin bersama ayah dan bunda disurga Allah.
Ibu : MasyaAllah....tabarakallah nak.

Ilustrasi gambar ada gambar mahkota, imajinasi anak dalam circle time tsb
Kisah dari ibu gurupun selesai disampaikan. Anak-anak merapikan perlengkpan sholat yang diarahkan oleh
ibu guru. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pembelajaran bermain sambil belajar yang asyik dan
menyenangkan.

Jam menunjukkan pukul 11.00 wib. Time to go home (bunyi bel). Ayah menjemputku disekolah.

Diperjalanan menuju rumah, kami mengendarai motor lama (butut) milik ayah, aku bercerita kepada ayah
tentang sekolahku dan keinginanku menjadi hafiz qur'an.
Fathi : ayah,....aku ingin jadi hafiz qur'an. Aku ingin memberikan mahkota surga untuk ayah dan bunda
Aku ingin kita bersama di surga, aku ingin tangan ayah yang keras dan kasar ini menjadi lembut
dan halus
(tersenyum)

Ilustrasi gambar perjalanan pulang sekolah


Ayah : subhanallah nak.... biiznillah ayah akan lakukan yang terbaik untukmu. Tak mengapa ayah
bekerja di bawah terik matahari, tangannya kotor dan kasar yang penting anak ayah taat
kepada Allah dan sayang kepada orangtua.

Pandangan ayahku tetap konsentrasi ke depan dan sesekali kulihat ayah mengusap bening-bening air
mata dimatanya.
Terharu…………
Aku yang duduk boncengan dimotor menambah erat pelukan kasih sayang ke ayahku.

Klakson motor ayah berbunyi,....tinn....tinnn


Kami tiba dirumah. Bunda menyambut kami dengan hangat dan mendampingi merapikan
perlengkapan sekolah yang ku bawa (tas, sepatu), menggantungkan pakaian seragam sekolahku.

Ilustrasi gambar
Setelah semuanya rapi, pembiasaan yang bunda sering ingatkan adalah mencuci tangan dan kaki. Aku
selalu ingat pesan bunda bahwa " Allah itu indah dan mencintai keindahan".

Kami makan siang bersama dengan lauk yang sederhana sambil bercengkrama bercerita.
Fathi : ayah,....kata bu guru, jika ingin menjadi hafiz qur'an makan makanan yang halal lagi
baik, melihat yang baik, bicara yang baik, melangkah yang baik....emm.....
Benarkah seperti itu, ayah?
Ayah dan bunda : Benar sayanggg.
Ayah : ayah dan bunda akan siap mendampingi ananda, dengan syarat ananda ikhlas,
ayah/bunda ikhlas berjihad ( bersungguh-sungguh) dan niatkan karena Allah azzawajalla.

Ilustrasi makan siang bersama di tikar sederhana


Ayah dan bunda selalu mengajak ku bersiskusi untuk sesuatu yang akan disepakati untuk dijalankan.
Ayah/bunda melibatkan Aku dalam hal-hal kecil agar aku kelak bisa menjadi pemimpin yang bijaksana.

Setiap setelah sholat magrib, kami membiasakan mengaji dan mengulang hapalan hingga waktu isya.
Dan sebelum tidur aku menyetor hapalan ku ke ayah. Jam 09.00 wib adalah jam untukku istirahat tidur.
Ayah dan bunda konsisten terhadap kesepakatan kami. Setiap jam 04.00 wib ayah membangunkan ku,
untuk sholat sunnah tahajjud, mengulang hapalan dan sholat shubuh berjama"ah di masjid yang
jaraknya 2 KM dari rumah.
Ayah dan bunda tak pernah mengeluh, meski kadang dalam membangunkanku sedikit susah, bahkan
terkadang aku digendong menuju ketoilet untuk cuci muka dan berwudhu.

Ilustrasi gambar
Minggu pertama adalah minggu tersulit bagi ayah dan bundaku membuat ku terjaga dishubuh hari.
Minggu berikutnya, ayah/bunda, tetap melaksanakannya karena sayang, meski sedikit harus tega
membangunkan ku yang sedeng lelap dan nyenyak.
Empat puluh hari berturut-turut ayahku membiasakan, akhirnya hingga sekarang aku terbiasa dan tak
perlu dibangunkan lagi karena signal rasa jam segitu menggerakkanku untuk bangun dari tidurku.

Kesepkatan lain yang kami jalani bersama dirumah adalah tidak boleh nonton TV dan tidak main HP.
Ayah dan bundapun jika ada kepentingan menghubungi teman atau keluarga tidak boleh nampak
olehku. Tak jarang ayah/bunda menelpon di bilik ruang belakang hal ini agar untuk menjaga mataku
agar melihat dan medengar yang baik.

Ilustrasi gambar
Ayah dan bunda juga menjaga makanan atau nutrisiku. Setiap hari, 3 (tiga) biji kurma (jumlah ganjil),
roti dan menu sehat penuh cinta dari bundaku konsisten bunda sajikan.

Dirumah aku juga bermain dengan teman sebayaku dan selalu didampingi speaker muhrotal.

Ilustrasi gambar
Dan disekolahpun aku sangat senang, bisa bermain, mengulang hapalan bersama, dan aku sangat antusias
jika ada kegiatan nonton bareng di layar tentang kisah-kisah teladan Rasulullah dan sahabat.
(no watching tv @home)
Alhamdulillah aku bisa menjaga dan menambah hapalan qur'anku.

Ilustrasi gambar nobar kisah islami di kelas


Karena hapalan qur’an ku, aku sering mendapatkan hadiah dari ibu guru dan ayah/bundaku. Dalam
waktu 6 bulan aku bisa mengkhatamkan 2 juz qur'an (mutqin). Perkembangan hapalanku bukan
karena kekuatan ku semata, semua karena Allah yang memudahkan, semangat dari orangtua dan
guruku.
Hari itu, tiba masanya guruku menyampaikan perkembangan anak selama satu semester dan tak
disangka bundaku dipanggil oleh ibuguru kedepan untuk berbagi pengalaman membimbingku
menjadi hafiz qur'an.
Bunda: (sharing ) berbagi pengalaman membimbing Fathi menghapal qur’an
Terimakasih, ibu guru yang telah menggiring ananda menjadi hafiz qur'an dan insyaAllah
dengan niat baik Allah akan mudahkan.
Bunda : anak adalah amanah dari Allah yang harus kita jaga dengan baik, sesibuk apapun kita dalam
urusan dunia, luangkan waktu bersama setiap hari dengannya terutama mendidik karakternya dan
ayo kita ambil bagian pahala hafal qur’anya, minimal dari ayah/bunda anak kita bisa membaca Suratul
Alfatiha,karena nanti anak akan bacakan setiap hari dalam sholat lima waktunya. Jangan sampai kita
menjadi orangtua yang merugi.
Terimakasih, ibu guru yang telah menggiring ananda menjadi hafiz qur'an dan insyaAllah
dengan niat baik Allah akan mudahkan segala urusan kita.

Ilustrasi gambar
Ibu guru : Memberikan penghargaan, hadiah kepada Fathi
“ Semoga anada menjadi penghapal qur’an dan bisa membweikan mahkota surga
kepada kedua orang tua”
Fathi : aaminn, jazakalhhukhairan ibu guru.

Ilustrasi gambar
LEMBAR BONUS GAMBAR MEWARNAI

GAMBAR MEWARNAI ANAK SHOLEH DAN MAHKOTA


Curiculum Vitae
Nama : Nila Haryani,S.Pd
Pecinta Dunia Anak Usia Dini
Founder SDIT Insan Madani Batusangkar, Pengelola KB Insan Madani,
Team Manajemen Yayasan Assalam Insan Madani Batusangkar

Anda mungkin juga menyukai