DENGAN HALUSINASI
PADA NY.Y DI RUANG CITRO ANGGODO
RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO
PROVINSI JAWA TENGAH
A. IDENTITAS
Identitas Klien
a. Nama : Ny.Y
b. Umur : 40 Tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Alamat : Genuksari
f. Pendidikan : SMP
g. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
h. No. RM : 00025756
i. Tgl. Masuk RS : 24 November 2019
j. Tgl. Pengkajian : 26 November 2019
k. Dx. Medis : Skizofrenia paranoid
Penanggung jawab
a. Nama : Ny. Y
b. Hubungan : Adik kandung
B. ALASAN MASUK
Pada tanggal 24 november 2019 klien dibawa keluarganya ke RSJD Dr.
AMINO GONDOHUTOMO dengan
1. Keluhan utama: Klien mengatakan dirumah sering mendengar suara suara seperti
orang yang sedang ramai dan suka mengejeknya, klien tidak mau minum obat, dirumah
sering marah marah tanpa sebab dan sulit tidur.
2. Apa yang sudah dilakukan keluarga mengatasi masalah ini?
Klien mengatakan dirinya dikurung didalam kamr oleh ibunya, ibunya sering
mengingatkan untuk minum obat tetapi klien tidak mau karena bosan
3. Bagaimana hasil pengobatan?
Klien mengatakan dirawat diRSJ Dr.Amino Gondohutomo sudah 4x karena sering
marah marah dan halusinasi, tidak minum obat.
D. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda Vital :
TD : 120/80 mmHg
N : 82 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36 C
b. Pengukuran
TB : 156 cm
BB : 60 Kg
E. Psikososial
1. Genogram
Keterangan :
Keterangan
Pasien tinggal bersama ibunya, kedua anaknya Tidak ada anggota keluarga yang
memiliki riwayat sakit jiwa. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah ibunya
2. Konsep Diri :
a. Gambaran diri
Klien mengatakan malu dengan dirinya karena merasa tubuhnya gemuk.
b. Identittas diri
Klien mengatakan dirinya seorang perempuan bernama Ny.Y berumur 39
tahun, tinggal di Genuksari
c. Peran diri
Klien mengatakan dulu bekerja sebagai penjahit dirumah dan dipabrik dan
sekarang menjadi ibu rumah tangga dan mengurus anak-anaknya..
d. Ideal Diri
Klien mengatakan dirinya ingin segera sembuh dan cepat pulang kerumah
supaya bisa bertemu dengan keluarganya dan merawat kedua anaknya.
e. Harga Diri
- Klien mengatakan tidak pernah berkumpul dengan orang lain karena klien
merasa minder, karena tetangganya orang kaya-kaya, dan klien malu dengan
suaminya karna berbadan gemuk
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang paling berarti adalah kedua anaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan di RS/masyarakat
Klien mengatakan dirinya malu dengan tetangganya karena diejek sebagai
orang miskin, sehingga klien tidak pernah kumpul dengan
tetangganya/dilingkungan masyarakat dan hanya mengurung diri dalam kamar.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.
Klien mengatakan tidak pernah ikut/kumupl dengan dengan orang lain karena
malu.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai Kpercayaan
Klien mengatakan dirinya beragama islam dan percaya adanya allah, sering
mengikuti pengajian
b. Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan kalau dirumah jarang melaksanakan sholat 5 waktu
F. Status mental
a. Penampilan : Klien mengatakan ia mandi sehari 2x dan pakaian yang dipakai bersih.
b. Pembicaraan : keras, klien saat menjawab pertanyaan sangat keras
c. Aktifitas motorik : lesu, klien tidak mengajak ngobrol teman satu ruang nya jika
tidak diajak ngobrol terlebih dahulu
d. Alam perasaan : sedih. Klien mengatakan sangat sedih karena tidak segera dijemput
untuk pulang.
e. Afek : tumpul, klien sangat sedih karena ingin segera pulang
f. Interaksi saat wawancara
Selama wawancara kooperatif klien kontak mata dengan perawat saat ditanya
g. Persepsi : Klien mengatakan sekarang sudah jarang mendengar suara suara bisikan
yang tidak nyata itu
h. Proses pikir : Klien linglung jika diajak biacar, kadang lupa dan pembicaraan sering
diulang ulang.
i. Isi pikir : perseverasi. Klien mengulang-ulang kata ingin pulang
j. Tingkat kesadaran : Disorientasi waktu, saat perawat menanyakan ini pagi,siang,
apa malam. klien mengatakan “siang”.
k. Memori
1. Memori jangka panjang : Saat klien ditanya jangka panjang, klien menjawab “
bahwa dirinya seorang penjahit dipabrik 4 tahun yang lalu”
2. Memori jangka pendek : Klien mampu mengingat saat ditanya tadi pagi sarapan
dengan apa. Klien mengatakan makan dengan nasi, sayur pecel, nuget, dan
buahnya semangka.
l. Tingkat kosentrasi & berhitung: Klien bisa berhitung dari angka 1 sampai 10, dan
klien bisa menjawab saat ditanya 5+5 klien menjawab 10 dan ketika dikurangi 5
klien menjawab 5.
m. Kemampuan penilaian : Klien mengatakan sehat adalah ketika tidak di rumah sakit
dan tidak perlu minum obat, dan sakit adalah sebaliknya.
n. Daya tilik diri : klien mengtakan bahwa ia tidak gangguan jiwa
H. Mekanisme koping
Maladaptif : Tidak mampu menyelesaikan dengan cara menghindar, menyendiri,
marah marah.
K. Aspek Medis
a. Diagnosa medis : Skizofrenia Paranoid
b. Terapi medis :
Tanggal & Waktu
26 Nov 28 Nov
No Nama Obat Jalur Dosis Indikasi 27 Nov 2019
2019 2019
Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore
Chlorpromazi 1x50 Gejala
1 Oral 07.00 19.00 07.00 19.00 07.00 19.00
ne gram Psikosis
2x2
2 Respiredone Oral Penenang 07.00 19.00 07.00 19.00 07.00 19.00
gram
L. Analisa Data
M. Masalah keperawatan
a. Halusinasi
b. Resiko Perilaku Kekerasan
N. Pohon masalah
Halusinasi
Ganguan konsep diri : Harga diri rendah Core Problem
O. Diagnosa Keperawatan
a. Halusinasi
b. Resiko perilaku kekekrasan
Q. Intervensi Keperawatan
Nama Klien : Ny.Y
Ruang : 3 (Citro Anggodo)
NO Diagnosa Keperawatan Rencana keperawatan Rasional keperawatan
1. Halusinasi pendengaran Setelah dilakukan tindakan SP 1:
keperawatan diharapkan klien 1. Mengidentifikasi
tidak mendengar suara suara halusinasi:
lagi dengan kriteria : isi,frekuensi,waktu
1. Klien tidak berbicara terjadi,situasi
sendiri pencetus,dan
2. Klien tidak mnedengar perasaan respo
suara suara lagi 2. Menjelaskan cara
mengontrol
halusinasi
3. Melatih pasien cara
mengontrol
halusinasi
4. Membimbing pasien
memasukan ke dalam
jadwal kegiatan
harian
SP 2:
1. Mengevaluasi
kegiatan menghardik
2. Melatih pasien cara
mengontrol
halusinasi dengan
obat :
3. ( jelaskan 6 benar
jenis guna, dosis,
frekuensi, cara,
kontinuitas minum
obat.)
SP 3:
1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan menghardik
dan minum obat
sbelumnya
2. Melatih pasien cara
mengontrol
halusinasi dengan
cara bercakap cakap
3. Membimbing pasien
memasukan jadwal
kegiatan harian
SP 4:
1. Mengevaluasi
kegiatan
menghardik,minum
obat,dan bercakap
cakap
2. Melatih pasien cara
mengontrol
halusiansi dengan
cara melakukan
kegiatan harian mulai
2 kegiatan
3. Membimbing pasien
memasukan jadwal
kegiatan harian
2. Resiko perilaku Setelah dilakukan tindakan SP 1 : BHSP dan
kekerasan asuhan keperawatan klien Mengidentifikasi Perilaku
diharapkan : kekerasan
1.Klien dapat mengidentifikasi 1. Bina hubungan saling
penyebab perilaku kekerasan percaya
yang dilakukan : 2. Identifikasi penyebab
perasaaan marah.
a.Klien bisa menyebutkan 3. Identifikasi tanda gejala
penyebab perilaku kekerasan. yang dirasakan,
a. Klien dapat 4. Identifikasi perilaku
mengidentifikasi kekerasaan yang
tanda-tanda dilakukan dan akibatnya
kekerasan 5. Latih cara mengontrol
b. Klien dapat fisik 1 (tarik nafas dalam)
menyebutkan
jenis perilaku
kekerasaan yang
pernah
dilakukannya
c. Klien dapat
menyebutkan
akibat perilku
kekerasan yang
dilakukannya.
2. Klien dapat melatih
mengontrol perilaku
kekerasan:
- SP 1 : BHSP,
Mengidentifikasi
perilaku kekerasan
dengan cara melatih
mengontrol fisik 1
(tarik nafas dalam).
- SP 2 : Latih mengontrol
perilaku kekerasan
dengan obat.
- SP 3 : Latih mengontrol
perilaku kekerasan
secara fisik kedua
(Pukul Bantal).
- SP 4 : Latih cara
mengontrol perilaku
kekerasan secara social
atau verbal.
SP 5 : Latih cara mengontrol
perilaku kekerasan secara
spiritual.
SP 2 : Latih mengontrol
perilaku kekerasan dengan
obat
a. Evaluasi jadwal kegiatan
harian klien untuk cara
mencegah marah yang
sudah dilatih.
b. Latih klien minum obat
secra teratur dengan
prisip 5 benar.
( benar nama, nama obat,
benar cara minum obat,
benar waktu minum obat,
benar dosis minum obat
klien) disertai penjelasan
guna obat dan akibat
minum obat
c. Susun jadwal minum obat
secra teratur..
SP 3 : latih mengontrol
perilaku kekerasan secara
fisik kedua
1. Mengevaluasi kegiatan
nafas dalam( beberapa
orang)
2. Latih cara fisik kedua :
pukul Kasur dan
bantal(latih 2 kegiatan)
3. Susun jadawal kegiatan
harian cara kedua
SP 4 : latih cara mengontrol
perilaku kekerasan secara
social atau verbal
1. Mengevaluasi kegiatan
latihan untuk du acara
fisik ( beberapa orang)
2. Latih mengungkapkan
rasa marah secara verba:
menolak dengan baik,
meminta dengan baik,
mengungkapkan perasaan
dengan baik.
Susun jadwal latihan
mengungkapkan marah
secara verbal
SP 5 : Latih cara mengontrol
perilaku kekerasan secara
spiritual
1. Diskusikan hasil latihan
mengontrol perilaku
kekerasan secara fisik dan
social atau verbal.
2. Latih sholat atau berdoa.
3. Buat jadwal sholat atau
berdoa.
A : Halusinasi
pendengran (+) , RPK (+)
P : Lanjutkan intervensi
; Dx 1 : SP2 Ulangi cara
mengontrol halusinasi
dengan menghardik
sesuai jadwal
Dx 2 : SP 2 mengontrol
latih mengontrol perilaku
kekerasan dengan obat
27 Data 1 : S:
november DS : Dx 1
2019 - Klien mengatakan suara suara aneh - Klien
itu masih muncul tetapi tidak serin mengatakan
sudah jarang
- Klien mengatakan sudah mendengar suara
melalukan tarik nafas setiap bangun suara aneh itu
tidur, namun kadang rasa ingin
marah masih tetap muncul.
DO : - Klien tidak berbicara sendiri, Dx 2
klien terlihat tenang tidak mondar - klien sudah bisa
mandir mngontrol
- Klien tampak masih tegang marahnya
O:
Diagnosa keperawatan - Klien terlihat
Halusinasi pendengaran tidak berbicara sendiri
Resiko perilaku kekerasan - klien terlhat
tenang, tidak
tegang
Terapi keperawatan :
- Diagnosa pertama : tanggal 27 SP A : Halusinasi (+) ,
2: RPK (+)
1. mengevaluasi kegiatan
sebelumnya : identifikasi halusinasi P :
dan menghardik Dx 1 : Ulangi SP 2
2. Jelaskan cara mengontrol Latih cara emngontrol
halusinasi minum obat dengan halusinasi dngan minum
prinsip 6 benar, obat dengan prinsip 6
(jnis,guna,frekuensi,cara,kontinuitas benar
minum obat) DX 2 : SP 2. Latih
3. masukan dalam jadwal kegiatan mengontrol perilaku
harian kekerasan dengan obat
-Diagnosa 2 : SP 2. Tanggal 28
- Latih mengontrol perilaku
kekerasan dengan obat
- SP 3. Latih mengontrol
perilaku kekerasan secara
fisik kedua (pukul bantal)
28 Data : S:
November Ds : Dx 1 : - klien mengatakan
2019 - Klien mengatakan sudah jarang mendengar suara
jarang mendengar suara suara suara yang tidak
suara bisikan dan suara suara ada wujudnya lagi
yang tidak nyata, klien Dx 2 : - klien mengatakan
mengatakan minum obat sudah bisa mengontrol
secara teratur marahnya
- Klien mengatakan sudah
bisa mengontrol marahnya O : - Klien terlihat tenang
- Klien tidak
Diagnosa keperawatan : tegang
1.Halusinasi pendengaran
2.Resiko perilaku kekerasan A : Halusinasi (+) , RPK
(-)
Terapi keperawatan : P:
Dx 1 : SP 3
1. Mengevaluasi jadwal Dx 1 : SP 2 minum obat
kegiatan menghardik dan teratur
minum obat sbelumnya Dx 2 : SP 2 minum obat
2. Melatih pasien cara teratur
mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap cakap
3. Membimbing pasien
memasukan jadwal kegiatan
harian
Dx 2 : SP 4.
1. Latih cara mengontrol
perilaku kekerasan secara
social atau verbal