A. LATAR BELAKANG
Proses menua dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal wajar dan akan
dialami oleh semua orang yang dikaruniai umur panjang, hanya lambat ceptnya
proses tersebut bergantung pada masing-masing individu. Berdasarkan UU No. 13
Tahun 1998 dikatakan bahwa batasan lanjut usia adalah pada umur 60 tahun, terjadi
proses penuaan secara ilmiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, ekonomi
dan spikologis.
Kemampuan penuaan secara fisik merupakan sesuatu yang nyata tampak pada
semua orang berusia lanjut, tampak pada kulit yang keriput, mata yang rabun, tulang yang
keropos, tubuh yang mulai membungkuk, pikun dan beser. Penurunan fungsi kognitif
menurun secaraperlahan berupa gradual khususnya dalam hal kemampuan daya ingat dan
daya pikir
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan daya pikir yang meliputi atensi,
orientasi, daya ingat, visuospasial, kemampuan berhitung, berbahasa dan fungsi
eksekutif. Perubahan kognitif seseorang dikarenakan adanya perubahan biologis yang
dialami dan umumnya dihubungkan dengan proses menua (Ong et al.,2009).
Perubahan kognitif yang terjadi pada lansia, meliputi berkurangnya kemampuan
meningkatkan fungsi intelektual, berkurangnya efisiensi transmisi saraf di otak
(menyebabkan proses informasi melambat dan banyak informasi hilang selama
transmisi), berkurangnya kemampuan mengakumulasi informasi baru dan mengambil
informasi dari memori, serta kemampuan mengingat kejadian masa lalu lebih baik
dibandingkan kemampuan mengingat kejadian yang baru saja terjadi. (Marquez et al.,
2009)
Senam otak merupakan temuan baru yang sudah dibuktikan melalui penelitian
dapat digunakan sebagai upaya pencegahan atau dapat mengatasi masalah kesehatan
kognitif, mencegah demensia, sehingga senam otak merupakan topik yang menarik untuk
dilakukan pada acara penyuluhan
F. MEDIA
1. Musik
G. EVALUASI
1. Evaluasi struktur :
a. Satuan Acara Kegiatan sudah dibuat sebelum kegiatan dimulai
b. Media telah disipakan
c. Tempat telah disiapkan
d. Kontrak waktu telah disepakati
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan senam otak dilakukan sesuai kemampuan peserta usia lansia
b. Semua peserta mengikuti proses dari awal sampai selesai
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta yang ikut 100 %.
b. Peserta mampu melaksanakan senam dengan baik.
c. Peserta menyampaikan secara verbal kenyamanan setelah senam otak
H. PENGORGANISASIAN
1. Ketua
Senam otak adalah latihan yang terangkai atas gerakan-gerakan tubuh yang dinamis
dan menyilang. Senam ini mendorong keseimbangan aktifitas kedua belahan otak secara
bersamaan. Pada lansia senam otak berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan daya
ingat, dimana pada umumnya lansia mengalami penurunan daya ingat yang beresiko
terjadinya demensia.
Kegiatan senam otak dapat dilakukan dengan berbagai macam gerakan yang
disesuaikan dengan kemampuan pada lansia, setiap gerakan dilakukan berulang sampai
beberapa kalim dan dilakukan pergantian posisi pada setiap gerakan .
Gerakan 1 : gerakan maju mundur sejajar pinggang pada tangan kiri, sedangkan tangan
kanan buat gerakan keatas dan kebawah sepereti membungkuk
Gerakan 2 : gerakan jari menembak dan ditembak, lakukan sebaliknya
Gerakan 3 : gerakan tangan kiri memukul kepala, sedangkan tangan kanan untuk gerakan
tangan memutar daitas perut
Gerakan 4 : gerakan tangan kanan seperti memukul paha bagian luar, tangan kiri gerakan
mengusap paha bagian luar naik turun
Gerakan 5 : gerakan tangan kanan melambai dan tangan kana seperti Gerakan
memanggil
Gerakan 6 : gerakan 5 jari pada tangan kanan, dan satu jari pada tangan kiri,
dilakukan secara bergantian5
DAFTAR PUSTAKA
Dennison, Paul E & Dennison, Gail E. 2006. Brain Gym (Senam Otak) Buku Panduan
Lengkap. Terjemahan Bene Ridianto PS. Jakarta: Grasindo