Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS PROTEIN ASS disini saya akan mereview materi tentang analisis protein

Protein merupakan suatu makromolekul yang sangat kompleks dan menyusun


sekitar 50% dari berat kering sel hidup selain itu juga protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi sel, hal yang perlu diketahui bahwa protein tersusun atas
karbon, nitrogen, hydrogen, oksigen dan beberapa jenis memiliki sulfur dan
mineral seperti besi, tembaga, fosfor dan seng serta 1 rantai protein merupakan
rangkaian dari ribuan unit asam amino, asam amino merupakan suatu senyawa
organik yang memiliki gugus fungsi karboksil dan Amina struktur asam amino
secara umum adalah 1 atom c yang mengikat 4 gugus yaitu gugus Amina gugus
karboksil atom hidrogen dan 1 gugus sisa yaitu r atau disebut juga sebagai gugus
atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino
lainnya. Protein tersusun dari berbagai asam amino yang masing-masing
dihubungkan dengan ikatan peptida Meskipun demikian pada awal
pembentukannya protein hanya tersusun dari 20 asam amino yang dikenal sebagai
asam amino Dasar atau asam amino baku atau asam amino penyusun protein,
secara umum protein dapat diklasifikasikan Berdasarkan struktur, komposisi, fungsi
biologi dan sifat atau karakteristik

Beberapa tujuan utama protein sangat penting untuk dianalisis adalah yang
pertama adalah untuk mengetahui nutrisi dari suatu bahan pangan, Kemudian
untuk mengetahui fungsi dari biologi karena protein memiliki fungsi penting dalam
tubuh mulai dari sumber energi hingga produksi berbagai enzim dan hormon yang
dihasilkan tubuh berfungsi normal dan yang paling penting adalah untuk
mengetahui sifat karakteristik dari suatu bahan pangan keberadaan protein
mampu mempengaruhi karakteristik dari suatu bahan pangan dan dapat
menciptakan suatu sifat yang unik dari suatu bahan pangan

Misalnya gluten pada tepung atau kasein pada susu yang dapat menyebabkan
koagulasi dan albumin pada telur

Berikut ada 5 metode yang dapat digunakan

1. Metode kjeldahll ini dikembangkan oleh Johan cashdall pada tahun 1883
metode ini akan mengkonversikan semua nitrogen organik menjadi
amonium sulfat metode ini akan mengukur semua nitrogen baik dalam
bentuk amonia dan amonium sulfat, memiliki tiga tahapan utama yang
pertama adalah Digesi kemudiannya netralisasi dan yang terakhir adalah
titrasi pada tahap digesi umumnya protein akan dipanaskan dengan suatu
asam kuat seperti asam sulfat yang mampu menguraikan zat organik dengan
oksidasi untuk membebaskan nitrogen seperti dalam bentuk amonium sulfat
dilakukan proses netralisasi dalam kondisi basa untuk menghasilkan gas
amonia yang akan ditampung pada asam borat pembentukan amonium urat
ini kemudian akan dilanjutkan dengan proses titrasi Untuk mengetahui
jumlah kandungan nitrogen yang akan setarakan dengan protein dalam
sampel pangan yang akan dianalisis. Pada metode ini dilakukan proses titrasi
yaitu titrasi balik maka titrasi terhadap blanko perlu dilakukan sebagai
koreksi sehingga persen nitrogen dapat dihitung dengan normalitas HCL di
kali volume koreksi di kali Ar dari nitrogen dibagi berat sampel dikali 100%.
Untuk mengetahui persen dari suatu protein maka kita harus
mengkonversikan dari persen nitrogen menjadi persen protein

2. metode lain untuk analisis protein adalah metode dumas atau nitrogen
combustion metode yang dikembangkan pertama kali pada 1831 oleh Jean
baptiste dumas semua sampel akan dipanaskan pada temperatur yang tinggi
berkisar 700 hingga 1000 derajat Celcius dengan keberadaan oksigen murni
sehingga semua karbon pada sampel akan dikonversikan menjadi
karbondioksida pada proses combusion, Sedangkan nitrogen yang dihasilkan
dari proses tersebut menghasilkan gas nitrogen dan nitrogen dioksida di
mana nitrogen dioksida akan direduksi menjadi nitrogen oleh katalis Cu pada
temperatur yang sangat tinggi 600 derajat Celsius total nitrogen termasuk in
organic fraction akan ditentukan dan akan dibawa ke pada gas kromatografi
dan menggunakan using a thermal conductivity detector atau tcb untuk
analisa kandungan dari nitrogen dari nitrogen sama halnya dengan metode
kjelldal metode dumas perlu dilakukan konversi dari persen nitrogen
menjadi persen protein dengan menggunakan faktor konversi
3. Metode umum lain digunakan untuk analisis kandungan protein adalah
infrared spectroscopy prinsip dari pengukuran ini adalah berbasis adsorpsi
dari radiasi dari sinar inframerah, gugus Amina dan gugus karboksilat
memiliki stretching dan memiliki getaran yang khas sehingga akan
memunculkan panjang gelombang atau bilangan gelombang yang sangat
spesifik pada inframerah
4. Metode lain sudah umum digunakan adalah metode biuret metode biuret ini
akan menghasilkan suatu senyawa kompleks berwarna ungu akibat adanya
interaksi ion tembaga dengan ikatan peptida dari suatu asam amino yang
terkandung dari suatu protein namun yang perlu diingat Kompleks ini akan
terbentuk pada kondisi dasar sehingga ketika analis ingin menentukan
kandungan protein dengan menggunakan biuret maka kondisi yang perlu
dilakukan Tahapan pertama adalah membentuk suatu kondisi basa untuk
membentuk suatu kompleks yang stabil, kompleks stabil ersebut kemudian
diukur pada panjang gelombang 540 nanometer untuk mengetahui
absorbansinya
5. Metode lain yang digunakan yaitu BCA method ini memiliki prinsip yang
hampir sama dengan pengujian protein dengan menggunakan metode
biuret yaitu pembentukan Kompleks berwarna ungu antara Cu dengan ikatan
peptida dari suatu protein pada kondisi basa namun metode ini ditambahkan
suatu reagen BCA lain yaitu untuk meningkatkan stabilitas dari kompleks
yang terbentuk memiliki keuntungan dibandingkan metode biuret salah
satunya ialah memiliki sensitivitas yang cukup tinggi kemudian stabil
kompleks yang dihasilkan lebih stabil dan proses pengkoplekskan yang lebih
mudah spektro 562nm agar bisa menentukan protein secara kuantitatif dan
kualitatif.

Anda mungkin juga menyukai