Anda di halaman 1dari 3

Praktikum Ilmu Ukur Tambang 2020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pertambangan batubara merupakan hal yang sangat fundamental bagi
ketersediaan energi pada saat ini. Baik sebagai pembangkit tenaga listrik, industri
pembuatan semen, peleburan bijih besi dan baja, dan lain-lain. Permintaan
batubara dari pasar domestik maupun mancanegara meningkat. Sektor
pertambangan juga menyerap banyak tenaga kerja maupun tenaga ahli. Sehingga,
menarik untuk mempelajari secara mendalam kegiatan-kegiatan pertambangan.
Kegiatan pertambangan ada beberapa tahapan, yaitu tahapan persiapan
(prospeksi), tahapan eksplorasi, tahapan studi kelayakan (feasibility study), tahapan
eksploitasi, tahapan pengolahan dan pemurnian, serta tahapan penutupan tambang
(mine closure).
Pada setiap tahap tersebut, peranan tenaga survey dan pemetaan sangat
diperlukan, khususnya dalam tahapan eksplorasi dan eksploitasi. Dalam tahapan
eksplorasi, peran tenaga survey dan pemetaan antara lain, penyediaan peta-peta
kerja geologi dan peta untuk perijinan penambangan, pengukuran topografi original,
dan penentuan posisi titik bor geologi. Dalam tahapan eksploitasi, peran tenaga
surveyor diperlukan untuk pelaksanaan konstruksi insfrastruktur serta aplikasi dari
desain tambang dengan memasang patok - patok acuan desain (Nurhakim, 2005).
Kegiatan survey memiliki berbagai macam peranan penting, salah satunya
adalah untuk mengetahui kemajuan tambang (mine progress) pada suatu satuan
waktu tertentu. Kemajuan tambang adalah suatu keadaan tambang pada tiap akhir
satuan waktu.
Survei pertambangan yaitu sebuah cabang ilmu dan teknologi dan bidang
pertambangan. Pekerjaan ini meliputi pengukuran, perhitungan dan pemetaan yang
melayani tujuan mendapatkan informasi pada semua tahap dari prospeksi untuk
eksploitasi dan memanfaatkan kandungan mineral, baik berada pada permukaan
maupun pada bawah tanah. Kegiatan utama dari survei tambang yaitu
menginterpretasi geologi tentang kandungan mineral dalam kaitannya dengan
eksploitasi ekonomi dari padanya, penyelidikan dan negosiasi hak pertambangan
mineral, membuat dan merekam, dan perhitungan pengukuran survei tambang

Rio Saputra Aprianto S


1710813310012
Praktikum Ilmu Ukur Tambang 2020

pertambangan kartografi, investigasi dan prediksi dampak tambang yang bekerja


pada permukaan dan dibawah permukaan dan perencanaan tambang perencanaan
dalam konteks lingkungan setempat dan rehabilitasi setelah ditambang.
Ilmu ukur tambang (Mining Surveying) adalah suatu kegiatan kerja yang
harus dilakukan dalam beberapa pekerjaan tambang. Peta ukur tambang ini
dimaksudkan untuk mengetahui hubungan daerah kerja tambang dengan batas
daerah pertambangan, sehingga dapat diperoleh suatu keterangan untuk
menetapkan arah penggalian lebih lanjut, untuk menghitung berapa besar material
(ore) yang telah digali dan kemungkinan berapa banyak ore yang akan digali,
jugauntuk memperoleh data dari daerah kerja tambang menurut grafik yang
mungkin dibuat, apabila di adakan suatu penambahan kerja yang efisien.
Kegiatan pengukuran dapat dilakukan dengan beberapa cara tergantung
kepada kebutuhan dan tingkat ketelitian yang diinginkan. Untuk pengukuran
rencana bangunan cukup hanya dilakukan dengan meteran, begitu juga dengan
pembuatan tanggul. Sedang untuk pembuatan peta topografi dan situasi digunakan
alat optik yang lebih dikenal dengan nama pesawat ukur. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam ilmu ukur tambang yaitu penerangan pada pengukuran bawah
tanah sangat diperlukan. Digunakan untuk memberikan cahaya pada ruang bawah
tanah dan pada pembacaan benang silang, daerah atau ruang pengukuran tak
sebebas seperti pengukuran di permukaan sehingga lebih sulit dalam pemasangan
instrumen maupun dalam pelaksanaan pengukuran, digunakan Plumbobs jika tinggi
lubang bukaan tidak memungkinkan untuk didirikan rambu ukur, kelembaban dan
aliran air menyebabkan permukaan lensa instrumen mudah mengembun sehingga
perlu perawatan khusus terhadap instrumen. Kelembaban dan aliran air tersebut
juga berpengaruh terhadap alat ukur yang lainnya seperti pita ukur, rambu ukur, dan
adanya pengaruh-pengaruh magnetik seperti dari rel, muck sheets, dan magnetik
dari bijih.
(Iskandar, 2008)

1.2. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum Ilmu Ukur Tambang adalah sebagai berikut:
1. Memahami prinsip kerja alat survei.
2. Dapat mengoperasikan secara langsung alat-alat survei di lapangan.
3. Mampu menganalisa kesalahan – kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran
data.
4. Dapat melakukan pengolahan data dan menyajikannya dalam bentuk peta.

Rio Saputra Aprianto S


1710813310012
Praktikum Ilmu Ukur Tambang 2020

1.3. Dasar Teori


Pekerjaan survey atau pemetaan sendiri adalah suatu teknik dan ilmu
untuk menentukan posisi titik dalam suatu ruang 3D, menentukan jarak dan sudut
diantara titik-titik tersebut dengan teliti. Orang yang melakukan survey dan
pemetaan disebut surveyor. Dalam rangka memenuhi sasaran pekerjaan survey,
seorang surveyor harus tahu prinsip geometri (ilmu ukur) dan matematika.
(Iskandar, 2011)
Survey dalam ilmu ukur tanah adalah sebuah teknik pengambilan data
yang dapat memberikan nilai panjang, tinggi dan arah relatif dari suatu objek ke
objek lainnya. Definisi arti kata surveying mengacu pada pengumpulan data yang
berhubungan dengan perekaman bentuk permukaan bumi dan umumnya
direpresentasikan sebagai peta, dalam bentuk bidang datar atau model digital.
Sedangkan arti kata pengukuran memberikan arti pada peralatan dan metode yang
berhubungan engan pelaksanaan surveying seperti yang didefinisikan sebelumnya.
Jadi, surveying adalah yang berhubungan dengan segala sesuatu dan bidang tanah
hingga penentuan ukuran dan bentuk bumi, sedangkan pengukuran adalah yang
berhubungan dengan penggunaan peralatan dan pita ukur hingga pengukuran jarak
elektro magnetik atau dengan teknik-teknik satelit.
Pada tahap eksplorasi suveyor tambang menentukan lokasi secara tepat
dari obyek yang akan digarap (lobang pengeboran, terowongan uji, parit dll) yang
telah direncanakan. Lebih lanjut merepresentasikan kembali secara grafis dari
obyek yang di kerjakan. Seorang surveyor bekerja sama dengan ahli geologi,
menyajikan secara grafis macam-macam bahan tambang, struktur serta penybaran
dari kandungan mineral, kemudian digunakan untuk perhitungan jumlah cadangan
dari bahan tambang.
Pada tahap konstruksi surveyor tambang bertanggung jawab terhadap
menentukan kembali posisi dilapangan (setting out) semua elemen geometris dari
struktur rencana, mengawasi ketepatan pelaksanaan konstruksi dari rencana baik
untuk konstruksi di atas permukaan tanah maupun pekerjaan bawah tanah dan
memetakan kembali dari pekerjaan-pekerjaan yang telah dikerjakan, baik yang
berada di atas tanah maupun yang berada di bawah tanah.
Tahap penambangan bahwa penambangan yang baik meliputi survei untuk
pekerjaan bawah tanah dan permukaan bumi dan hal-hal lain yang berkaitan
dengan kejadian dan kondisi dari mineral.
(Natalino, 2011)

Rio Saputra Aprianto S


1710813310012

Anda mungkin juga menyukai