Pertambangan batubara merupakan hal yang sangat fundamental bagi ketersediaan energi pada saat ini. Baik sebagai pembangkit tenaga listrik, industri pembuatan semen, peleburan bijih besi dan baja, dan lain-lain. Permintaan batubara dari pasar domestik maupun mancanegara meningkat. Sektor pertambangan juga menyerap banyak tenaga kerja maupun tenaga ahli. Sehingga, menarik untuk mempelajari secara mendalam kegiatan-kegiatan pertambangan. Kegiatan pertambangan ada beberapa tahapan, yaitu tahapan persiapan (prospeksi), tahapan eksplorasi, tahapan studi kelayakan (feasibility study), tahapan eksploitasi, tahapan pengolahan dan pemurnian, serta tahapan penutupan tambang (mine closure). Pada setiap tahap tersebut, peranan tenaga survey dan pemetaan sangat diperlukan, khususnya dalam tahapan eksplorasi dan eksploitasi. Dalam tahapan eksplorasi, peran tenaga survey dan pemetaan antara lain, penyediaan peta-peta kerja geologi dan peta untuk perijinan penambangan, pengukuran topografi original, dan penentuan posisi titik bor geologi. Dalam tahapan eksploitasi, peran tenaga surveyor diperlukan untuk pelaksanaan konstruksi insfrastruktur serta aplikasi dari desain tambang dengan memasang patok - patok acuan desain (Nurhakim, 2005). Kegiatan survey memiliki berbagai macam peranan penting, salah satunya adalah untuk mengetahui kemajuan tambang (mine progress) pada suatu satuan waktu tertentu. Kemajuan tambang adalah suatu keadaan tambang pada tiap akhir satuan waktu. Survei pertambangan yaitu sebuah cabang ilmu dan teknologi dan bidang pertambangan. Pekerjaan ini meliputi pengukuran, perhitungan dan pemetaan yang melayani tujuan mendapatkan informasi pada semua tahap dari prospeksi untuk eksploitasi dan memanfaatkan kandungan mineral, baik berada pada permukaan maupun pada bawah tanah. Kegiatan utama dari survei tambang yaitu menginterpretasi geologi tentang kandungan mineral dalam kaitannya dengan eksploitasi ekonomi dari padanya, penyelidikan dan negosiasi hak pertambangan mineral, membuat dan merekam, dan perhitungan pengukuran survei tambang
Rio Saputra Aprianto S
1710813310012 Praktikum Ilmu Ukur Tambang 2020
pertambangan kartografi, investigasi dan prediksi dampak tambang yang bekerja
pada permukaan dan dibawah permukaan dan perencanaan tambang perencanaan dalam konteks lingkungan setempat dan rehabilitasi setelah ditambang. Ilmu ukur tambang (Mining Surveying) adalah suatu kegiatan kerja yang harus dilakukan dalam beberapa pekerjaan tambang. Peta ukur tambang ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan daerah kerja tambang dengan batas daerah pertambangan, sehingga dapat diperoleh suatu keterangan untuk menetapkan arah penggalian lebih lanjut, untuk menghitung berapa besar material (ore) yang telah digali dan kemungkinan berapa banyak ore yang akan digali, jugauntuk memperoleh data dari daerah kerja tambang menurut grafik yang mungkin dibuat, apabila di adakan suatu penambahan kerja yang efisien. Kegiatan pengukuran dapat dilakukan dengan beberapa cara tergantung kepada kebutuhan dan tingkat ketelitian yang diinginkan. Untuk pengukuran rencana bangunan cukup hanya dilakukan dengan meteran, begitu juga dengan pembuatan tanggul. Sedang untuk pembuatan peta topografi dan situasi digunakan alat optik yang lebih dikenal dengan nama pesawat ukur. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam ilmu ukur tambang yaitu penerangan pada pengukuran bawah tanah sangat diperlukan. Digunakan untuk memberikan cahaya pada ruang bawah tanah dan pada pembacaan benang silang, daerah atau ruang pengukuran tak sebebas seperti pengukuran di permukaan sehingga lebih sulit dalam pemasangan instrumen maupun dalam pelaksanaan pengukuran, digunakan Plumbobs jika tinggi lubang bukaan tidak memungkinkan untuk didirikan rambu ukur, kelembaban dan aliran air menyebabkan permukaan lensa instrumen mudah mengembun sehingga perlu perawatan khusus terhadap instrumen. Kelembaban dan aliran air tersebut juga berpengaruh terhadap alat ukur yang lainnya seperti pita ukur, rambu ukur, dan adanya pengaruh-pengaruh magnetik seperti dari rel, muck sheets, dan magnetik dari bijih. (Iskandar, 2008)
1.2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum Ilmu Ukur Tambang adalah sebagai berikut: 1. Memahami prinsip kerja alat survei. 2. Dapat mengoperasikan secara langsung alat-alat survei di lapangan. 3. Mampu menganalisa kesalahan – kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran data. 4. Dapat melakukan pengolahan data dan menyajikannya dalam bentuk peta.
Rio Saputra Aprianto S
1710813310012 Praktikum Ilmu Ukur Tambang 2020
1.3. Dasar Teori
Pekerjaan survey atau pemetaan sendiri adalah suatu teknik dan ilmu untuk menentukan posisi titik dalam suatu ruang 3D, menentukan jarak dan sudut diantara titik-titik tersebut dengan teliti. Orang yang melakukan survey dan pemetaan disebut surveyor. Dalam rangka memenuhi sasaran pekerjaan survey, seorang surveyor harus tahu prinsip geometri (ilmu ukur) dan matematika. (Iskandar, 2011) Survey dalam ilmu ukur tanah adalah sebuah teknik pengambilan data yang dapat memberikan nilai panjang, tinggi dan arah relatif dari suatu objek ke objek lainnya. Definisi arti kata surveying mengacu pada pengumpulan data yang berhubungan dengan perekaman bentuk permukaan bumi dan umumnya direpresentasikan sebagai peta, dalam bentuk bidang datar atau model digital. Sedangkan arti kata pengukuran memberikan arti pada peralatan dan metode yang berhubungan engan pelaksanaan surveying seperti yang didefinisikan sebelumnya. Jadi, surveying adalah yang berhubungan dengan segala sesuatu dan bidang tanah hingga penentuan ukuran dan bentuk bumi, sedangkan pengukuran adalah yang berhubungan dengan penggunaan peralatan dan pita ukur hingga pengukuran jarak elektro magnetik atau dengan teknik-teknik satelit. Pada tahap eksplorasi suveyor tambang menentukan lokasi secara tepat dari obyek yang akan digarap (lobang pengeboran, terowongan uji, parit dll) yang telah direncanakan. Lebih lanjut merepresentasikan kembali secara grafis dari obyek yang di kerjakan. Seorang surveyor bekerja sama dengan ahli geologi, menyajikan secara grafis macam-macam bahan tambang, struktur serta penybaran dari kandungan mineral, kemudian digunakan untuk perhitungan jumlah cadangan dari bahan tambang. Pada tahap konstruksi surveyor tambang bertanggung jawab terhadap menentukan kembali posisi dilapangan (setting out) semua elemen geometris dari struktur rencana, mengawasi ketepatan pelaksanaan konstruksi dari rencana baik untuk konstruksi di atas permukaan tanah maupun pekerjaan bawah tanah dan memetakan kembali dari pekerjaan-pekerjaan yang telah dikerjakan, baik yang berada di atas tanah maupun yang berada di bawah tanah. Tahap penambangan bahwa penambangan yang baik meliputi survei untuk pekerjaan bawah tanah dan permukaan bumi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kejadian dan kondisi dari mineral. (Natalino, 2011)