Komunikasi Dalam Keperawatan
Komunikasi Dalam Keperawatan
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
Dari beberapa definisi di atas, secara sederhana komunikasi dapat diartikan sebagai
suatu proses pertukaran, penyampaian, dan penerimaan berita, ide, atau informasi dari
seseorang ke orang lain. Lebih kompleks, komunikasi didefinisikan sebagai berikut. a.
Komunikasi adalah pertukaran keseluruhan perilaku dari komunikator kepada komunikan,
baik yang disadari maupun tidak disadari, ucapan verbal atau tulisan, gerakan, ekspresi wajah,
dan semua yang ada dalam diri komunikator dengan tujuan untuk memengaruhi orang lain.
b. Komunikasi adalah proses yang dinamis serta selalu berubah sesuai dengan situasi dan
kondisi lingkungan yang senantiasa berubah.
Dalam berkomunikasi, diperlukan ketulusan hati antara pihak yang terlibat agar
komunikasi yang dilakukan efektif. Pihak yang menyampaikan harus ada kesungguhan atau
keseriusan bahwa informasi yang disampaikan adalah penting, sedangkan pihak penerima
harus memiliki kesungguhan untuk memperhatikan dan memahami makna informasi yang
diterima serta memberikan respons yang sesuai.
2
Contoh kegiatan keperawatan yang relevan sebagai berikut.
Komunikasi perawat kepada pasien saat menjelaskan kondisi pasien,
menyampaikan diagnosis keperawatan, rencana tindakan, prosedur tindakan, atau
menyampaikan hasil dari tindakan yang telah dilakukan.
b. Memengaruhi orang lain Komunikasi yang kita lakukan kepada orang lain secara kita sadari
ataupun tidak kita sadari akan memengaruhi perilaku orang lain. Secara sadar, jika kita
berkomunikasi untuk tujuan memotivasi seseorang, kita berharap bahwa orang yang kita
motivasi akan melakukan hal sesuai dengan yang kita inginkan. Secara tidak kita sadari,
jika pada saat kita memotivasi menunjukkan wajah yang serius, kita akan membuat lawan
bicara antusias untuk mendengarkan dan memperhatikan apa yang disampaikan kepada
dirinya.
c. Mengubah perilaku orang lain Komunikasi bertujuan mengubah perilaku, maksudnya jika
kita bicara dengan seseorang yang berperilaku berbeda dengan norma yang ada dan kita
menginginkan.
3
Contoh kegiatan keperawatan yang relevan sebagai berikut.
Komunikasi yang dilakukan perawat saat memberikan pendidikan atau
penyuluhan kesehatan kepada pasien tentang pencegahan penularan penyakit,
memberikan pendidikan tentang pertolongan di rumah pada anggota keluarga yang
sakit demam berdarah, dan lain-lain yang tujuannya meningkatkan pengetahuan agar
lebih baik dari sebelumnya.
e. Memahami (ide) orang lain Komunikasi antara dua orang atau lebih akan efektif jika antara
komunikator dan komunikan saling memahami ide masing-masing dan mereka saling
berusaha untuk memberi makna pada komunikasi yang disampaikan atau diterima.
4
2. Injeksi
Injeksi adalah mendorong obat ke dalam tubuh dengan menggunakan
jarum suntik. Injeksi bisa dilakukan ke dalam otot (intramuskular/IM), ke dalam
vena (intravena/IV) atau ke dalam jaringan lemak di bawah kulit (subkutan).
Sebelum perawat melakukan injeksi kepada pasien, perawat terlabih dahulu
memberitahukan kepada pasien bahwa pasien akan di injeksi. Namun, sabagian
besar pasien tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan injeksi. Maka perawat
akan menggunakan kata lain yang mudah dimengerti pasien yaitu “menyuntik”.
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik adalah sebuah proses dari seorang tenaga kesehatan
dalam memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit.
Pemeriksaan fisik merupakan peninjauan dari ujung rambut sampai ujung kaki
pada setiap sistem tubuh yang memberikan informasi objektif tentang klien dan
memungkinkan perawat untuk membuat penilaian klinis.
4. Auskultasi
Auskultasi adalah keterampilan untuk mendengar suara tubuh pada paru-
paru, jantung, pembuluh darah dan bagian dalam/viscera abdomen. Suara-suara
penting yang terdengar saat auskultasi adalah suara gerakan udara dalam paru-
paru, terbentuk oleh thorax dan viscera abdomen, dan oleh aliran darah yang
melalui sistem kardiovaskular. Auskultasi dilakukan dengan “Stetoskop”.
Sebelum melakukan aukultasi kepada pasien, perawat terlabih dahulu meminta
izin kepada pasien agar si pasien juga mempersiapkan diri.
5. Observasi
Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan
pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung. Melalui observasi, deskripsi
objektif dari individu-individu dalam hubungannya yang aktual satu sama lain dan
hubungan mereka dengan lingkungannya dapat diperoleh. Dengan mencatat
tingkah laku ekspresi mereka yang timbul secara wajar, tanpa dibuat-buat, teknik
observasi menjadi proses pengukuran (evaluasi) itu tanpa merusak atau
mengganggu kegiatan-kegiatan normal dari kelompok atau individu yang diamati.
5
6. Hacting Pada Luka
Penjahitan luka adalah suatu tindakan untuk mendekatkan tepi luka dengan
benang sampai sembuh dan cukup untuk menahan beban fisiologis. Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penjahitan merupakan tindakan
menghubungkan jaringan yang terputus atau terpotong untuk mencegah
pendarahan dengan menggunakan benang.
Kata Hacting mungkin tidak sering diucapkan perawat kepada pasien.
Karena ini merupakan istilah medis yang tidak semua pasien mengetahui artinya.
Hacting diucapkan terhadap sesama perawat atau kepada dokter maupun kepada
tenaga medis yang lain.
7. Antibiotik
Antibiotika ialah zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi, yang
dapat menghambat pertumbuhan atau membasmi jenis mikroba lain.
Antibiotika ( latin : anti = lawan, bios = hidup ) adalah zat-zat kimia yang
dihasilkan mikro organisme hidup terutama fungi dan bakteri ranah. Yang
memiliki kahsiat mematikan atau mengahambat pertumbuahn banyak bakteri dan
beberapa virus besar, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relative kecil.
Pemberian antibiotik kepada pasien dilakukan untuk mencegah infeksi.
Misalnya pasien mengalami luka dan terinfeksi, maka perawat akan memberikan
antibiotik kepada pasien, dengan diberikannya antibiotik diharapkan infeksi luka
tersebut tidak akan bertambah parah. Kata antibiotik sudah umum di dengar dalam
masyarakat. Sebagian masyarakat sudah mengerti apa pengertian dan fungsi
antibiotik. Namun tidak semua masyarakat awam sudah mengetahuinya sehingga
perawat juga perlu memberitahukan kepada pasien jika akan memberikan
antibiotik kepada pasien.
6
dihitung sebagai pasien rawat inap, maka waktu yang dicatat sebagai jam admisi
adalah jam kedatangan pasien tersebut di unit gawat darurat atau unit observasi
lainnya.
Pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan lebih lanjut akan di rawat
inap di rumah sakit. Perawat akan memberitahukan kepada pasien bahwa si pasien
harus di rawat inap di rumah sakit, jika pasien setuju maka perawat akan
menyediakan tempat untuk si pasien.
9. Pasien keluar/Discharge
7
yaitu pesan di dalam pesan yang menyampaikan sikap dan perasaan
pengirim terhadap pendengar. Contoh: tersenyum ketika sedang marah.
2. Penampilan Personal
Penampilan seseorang merupakan salah satu hal pertama yang diperhatikan
selama komunikasi interpersonal. Kesan pertama timbul dalam 20 detik sampai
4menit pertama. Delapan puluh empat persen dari kesan terhadap seserang
berdasarkan penampilannya (Lalli Ascosi, 1990 dalam Potter dan Perry, 1993).
Bentuk fisik, cara berpakaian dan berhias menunjukkan kepribadian, status sosial,
pekrjaan, agama, budaya dan konsep diri. Perawat yang memperhatikan
penampilan dirinya dapat menimbulkan citra diri dan profesional yang positif.
Penampilan fisik perawat mempengaruhi persepsi klien terhadap pelayanan/asuhan
keperawatan yang diterima, karena tiap klien mempunyai citra bagaimana
seharusnya penampilan seorang perawat. Walaupun penampilan tidak sepenuhnya
mencerminkan kemampuan perawat, tetapi mungkin akan lebih sulit bagi perawat
untuk membina rasa percaya terhadap klien jika perawat tidak memenuhi citra
klien.
4. Ekspresi wajah
Hasil suatu penelitian menunjukkan enam keadaan emosi utama yang
tampak melalui ekspresi wajah: terkejut, takut, marah, jijik, bahagia dan sedih.
Ekspresi wajah sering digunakan sebagai dasar penting dalam menentukan
pendapat interpesonal. Kontak mata sangat penting dalam komunikasi
interpersonal. Orang yang mempertahankan kontak mata selama pembicaraan
diekspresikan sebagai orang yang dapat dipercaya, dan memungkinkan untuk
menjadi pengamat yang baik. Perawat sebaiknya tidak memandang ke bawah
ketika sedang berbicara dengan klien, oleh karena itu ketika berbicara sebaiknya
8
duduk sehingga perawat tidak tampak dominan jika kontak mata dengan klien
dilakukan dalam keadaan sejajar.
6. Sentuhan
Kasih sayang, dudkungan emosional, dan perhatian disampaikan melalui
sentuhan. Sentuhan merupakan bagian yang penting dalam hubungan perawat-
klien, namun harus mnemperhatikan norma sosial. Ketika membrikan asuhan
keperawatan, perawat menyentuh klien, seperti ketika memandikan, melakukan
pemeriksaan fisik, atau membantu memakaikan pakaian. Perlu disadari bahwa
keadaan sakit membuat klien tergantung kepada perawat untuk melakukan kontak
interpersonal sehingga sulit untuk menghindarkan sentuhan. Bradley & Edinburg
(1982) dan Wilson & Kneisl (1992) menyatakan bahwa walaupun sentuhan banyak
bermanfaat ketika membantu klien, tetapi perlu diperhatikan apakah penggunaan
sentuhan dapat dimengerti dan diterima oleh klien, sehingga harus dilakukan
dengan kepekaan dan hati-hati.
7. Proxemik
Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika
berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda
berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat
keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar penghargaan,
suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga
menunjukkan simbol sosial.
8. Kontak Mata
Kontak mata merupakan alat komunikasi nonverbal paling penting. Hal ini
memungkinkan Anda untuk berhubungan dengan audiens dalam memproyeksikan
kesungguhan dan keterbukaan, dan menjaga perhatiannya. Apakah kontak mata
Anda agresif, apakah lunak, apakah itu mengundang,
9
apakah Anda dapat mengasihi dengan mata? Kontak mata adalah seni
namun sangat sulit untuk menguasainya, tetapi penting untuk menghasilkan
komunikasi yang efektif.
Kontak mata memberikan informasi sosial terhadap orang yang Anda ajak
mendengarkan dan berbicara. Terlalu banyak kontak mata akan dipandang sebagai
seseorang yang agresif, kontak mata Anda yang terlalu sedikit, dapat dipandang
sebagai seseorang yang tidak memiliki kepentingan didepan lawan bicara Anda.
9. Paralanguage
Merupakan suara-suara/vokal nonverbal yang merupakan aspek-aspek dari
percakapan, seperti kecepatan berbicara: volume, ritme; bentuk-bentuk vokal:
tertawa, pekikan, rintihan, uh, ahh, dan sebagainya.
10. Diam
Diam bukan berarti tidak melakukan komunikasi. Diam sapat diartikan sebagai
berikut:
Memberi kesempatan berpikir
Menyakiti
Mengisolasi diri sendiri
Mencegah komunikasi
Mengkomunikasikan perasaan
Tidak menyampaikan sesuatupun
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan di atas adalah sebagai berikut:
Ø Berdasarkan bentuk informasi yang diberikan oleh komunikator kepada komunikan,
komunikasi dapat dibedakan menjadi komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.
Ø Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun
tulisan. Contohnya: diagnosa keperawatan, injeksi, pemeriksaan fisik, auskultasi,
observasi, hacting pada luka, antibiotik, pasien rawat inap, pasien keluar/discharge dan
inspeksi.
Ø Sedangkan komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang dilakukan tanpa melalui kata-
kata. Contohnya : Metakomunikasi, penampilan personal, intonasi (nada suara), ekspresi
wajah, sikap tubuh dan langkah, sentuhan, proxemik, kontak mata, paralanguage, dan
diam.
3.2 Saran
Dari kesimpulan diatas penyusun dapat sedikit memberi saran kepada calon perawat
/perawat, yaitu seorang perawat mau pun calon perawat harus bisa berkomunikasi dengan
baik baik itu di rumah sakit mau pun di luar rumah sakit , berkomunikasi dengan sesama
perawat mau pun dengan orang lain. Dan menggunakan komunikasi verbal dan non-verbal
dengan baik.
11
Naskah Role Play
Pindi as Perawat 1
Ani as Perawat 2
Alif as Dokter
Erfan as Penolong 1
Mia as Penolong 2
Elfita as Petugas RM
Pada suatu hari terjadi sebuah kecelakaan tunggal yang mengakibatkan seorang
remaja perempuan mengalami cidera dan kemudian dilarikan ke rumah sakit Mitra Sehat
oleh dua pengendara lain yang menolongnya.
ditangani”
Perawat IGD segera mengambil brankart, dan memindahkan pasien pasien diatas bed.
*di receptionis
Keluarga : “sus anak saya tadi kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit. Pasien
dengan nama Andriana ?” (dengan ekspresi yang panik)
dirawat
Sang Ibu pun segera membuka sampiran dan menjumpai anaknya terbaring tak
berdaya di atas tempat tidur
Perawat kembali ke ruang perawat dan Ibu pasien tetap menunggu pasien di
samping tempat tidur pasien. Setelah beberapa menit kemudian, seorang perawat datang
kembali.
Perawat 2 : “ Permisi bu, Ibu diminta untuk menemui dokter sekarang bu”
14
Ibu : “ Iya sus, lha terus anak saya sama siapa
sus?”
Perawat 2 : “ Ibu silahkan temuidokter dulu, anaknya biar saya yang menjaga”
Di ruang jaga Ibu pasien bertemu dengan Dokter yang berjaga di IGD
Sang ibupun kembali menuju ruangan pasien, namun di tengah perjalanan Ibu
bertemu dengan perawat yang menangani anaknya tadi
15
Perawat 1 : “ Memang sebaiknya dilakukan itu bu, agar bila terjadi sesuatu bisa
segera diketahui dan ditangani, bagaiamana bu apa ada yang kurang
jelas?”
Setelah mendapat informasi dari perawat, Ibupun yakin dengan keputusan yang
akan diambilnya, dan menuju ruang dokter untuk konfirmasi
persetujuan tindakan”
Kemudian Sang Ibu kembali ke kamar pasien , setelah beberapa saat kemudian
datanglah seorang perawat.
Perawat 2 : “ Permisi bu, Dek ini mau dilakukan rogten, ini adek mau saya antarkan
ke ruang radiologi, sebelumnya perhiasannya dan jamnya dilepas dulu ya,
biar dibawa ibunya dulu”
16
Pasien : “ Saya maunya diantar mbak perawat yang tadi”
Perawat 2 : “ Perawat yang tadi sudah pulang dek, biar saya antar saja ya dek, Ibunya
juga boleh ikut nganter kok
Dan akhirnya Andriana pun dibawa ke ruang radiologi untuk diakukan rongten.
Dari hasil rogten diketahui bahwa pasien mengalami patah tulang, dan harus di rawat
inap untuk segera dilakukan operasi.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://michymatasa.blogspot.com/2013/11/contoh-komunikasi-verbal-dan-non-verbal.html?m=
https://www.academia.edu/35368101/Naskah_Role_Play_Komunikasi_Terapeutik_pada_perawa
t_IGD
18