Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah tugas
mata kuliah Promosi Kesehatan yang berjudul “Area Tindakan Promosi
Kesehatan” tepat waktu. Makalah ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan
dari berbagai pihak.
Kami menyadari dalam pembuatan tugas ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan. Sehingga tugas yang sederhana ini dapat menjadi bahan bacaan
yang bermanfaat demi peningkatan mutu pendidikan. Dan tak lupa kami ucapkan
terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami. Akhir kata semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan semua
pihak yang membacanya.
Penyusun
2ii
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................................. i
C. Tujuan ................................................................................................................................
Kesehatan ...............................................................................................................................
A. Kesimpulan ......................................................................................................................
B. Saran ..................................................................................................................................
iii3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Promosi kesehatan sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat di
Indonesia harus mengambil bagian dalam mewujudkan visi pembangunan
kesehatan di Indonesia. Dalam Undang-Undang Kesehatan RI no 36 tahun 2009,
disebutkan bahwa visi pembangunan kesehatan adalah “Meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya, sebagai investasi
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi”. Promosi
kesehatan sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat di Indonesia harus
mengambil bagian dalam mewujudkan visi pembangunan kesehatan di Indonesia
tersebut. Sehingga promosi kesehatan dapat dirumuskan: “Masyarakat mau dan
mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya” (Soekidjo Notoatmodjo,
2010).
Latar belakang dari lahirnya konsep baru promosi kesehatan adalah
kenyataan bahwa upaya-upaya “health education” atau pendidikan (penyuluhan)
kesehatan tidak dengan serta merta atau tidak dengan mudah membuat individu
ataupun masyarakat berperilaku yang menguntungkan kesehatan, karena
pendidikan kesehatan bertujuan untuk menghasilkan perilaku yang
menguntungkan kesehatan, dan perilaku itu bersifat sukarela (Green, 1996,
Green, 2000; Naidoo and Wills, 2000: 84), tidak memaksa (French di dalam
Naidoo and Wills, 2000:84)
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana area tindakan promosi kesehatan sebagai upaya meningkatkan
status kesehatan masyarakat?
2. Bagaimana meningkatkan tanggung jawab sosial terhadap kesehatan?
3. Bagaimana meningkatkan investasi kesehatan dan ketidakadilan sosial?
4. Bagaimana meningkatkan konsulidasi dan memperluas kerjasama bidang
kesehatan?
5. Bagaimana membangun infrastruktur yang kuat?
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan.
2. Agar dapat mengetahui dan memahami mengenai tindakan promosi
kesehatan sebagai upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat secara
umum.
3. Agar dapat mengetahui dan memahami bagaimana meningkatkan tanggung
jawab sosial terhadap kesehatan.
4. Agar dapat mengetahui dan memahami bagaimana meningkatkan investasi
kesehatan dan ketidakadilan sosial.
5. Agar dapat mengetahui dan memahami bagaimana meningkatkan
konsulidasi dan memperluas kerjasama bidang kesehatan.
6. Agar dapat mengetahui dan memahami bagaimana membangun infrastruktur
yang kuat.
BAB II
5
TINJAUAN PUSTAKA
6
baik kesehatan bagi yang tinggal di area tersebut. Bagaimana pun juga sebagai
manusia, pastinya sudah menjadi sangat wajar jika lingkungan yang bersih akan
membuat kita meraasa nyaman dan yang paling utama yaitu demi kesehatan.
(Dinda,2013)
Hal lainnya yaitu dalam bidang sanitasi air yang buruk di beberapa wilayah
khususnya di Indonesia. Ya, air. Air adalah sebuah hal yang besar, sangat penting,
dan juga krusial. Karena air yang bagus dan jernih dapat meningkatkan kesehatan
seseorang. Sebaliknya jika seseorang hanya bisa mengakses air yang kotor, keruh,
dan berbau apalagi dia mengonsumsinya akan sangat berbahaya. Terdapat
banyak sekali penyakit yang dipicu oleh kurangnya air bersih. Contohnya saja
diare dan penyakit kulit. Ini bisa sangat membahayakan. Oleh karena itu, peran
mahasiswa kesehatan dalam perbaikan sanitasi air di lingkungan atau area
tertentu sangatlah dibutuhkan. Kita dapat terjun langsung untuk memperbaiki
kondisi sanitasi tersebut ataupun hanya mengarahkan kepada masyarakat sekitar
tersebut dan sisanya diserahkan kepada masyarakat tersebut. Bisa jadi kita
adalah penyelamat bagi kaum minoritas tertentu yang mungkin tidak terjamah
pemerintah. (Dinda,2013)
Berhubungan dengan hal-hal sebelumnya, masalah sampah dan limbah yang
menumpuk dimana-mana adalah suatu masalah yang cukup besar! Belum lagi
limbah pabrik yang tak jarang berbahaya dan justru mencemari air sungai atau
air konsumsi yang bisa saja digunakan warga untuk menopang kegiatan sehari-
hari. Memang regulasi tentang pengelolaan sampah di Indonesia sudah ada,
namun tak dapat dipungkiri lagi dan bukan rahasia lagi bahwa pelaksanaan dan
penerapan undang-undang tersebut belum dapat dilaksanakan dengan maksimal
sehingga dampak yang diakibatkan oleh limbah tersebut membahayakan
kehidupan masyarakat. Maka dari itu dalam masalah tersebut mahasiswa
kesehatan masyarakat saya rasa dapat menanggulangi hal ini dengan cara dan
metode tertentu yang telah dipelajari mahasiswa tersebut dalam masa
pendidikannya. (Dinda,2013)
7
Point terakhir yang menurut saya adalah hal yang sangat penting di bursa
perusahaan yaitu adalah di bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Sekarang ini hampir semua perusahaan diharuskan memiliki pegawai yang
khusus menangani segala urusan K3 tersebut. Biasanya bagian ini disebut dengan
HSE (Health, Safety, and Environment) Officer. Tugas seorang HSE Officer ini
sangatlah penting di perusahaan karena merekalah yang mengawasi segala
aspek-aspek keselamatan yang mungkin mengancam atau tidak sesuai dengan
kriteria yang sudah diterapkan. Mereka juga bertugas untuk mengembalikan
ketidak-benaran dalam pekerjaan untuk kembali ke jalan yang benar.
(Dinda,2013)
8
diantara mereka untuk memenuhi kebutuhan kesehatan bagi penduduk miskin
sebagai prioritas yang paling tinggi. (Atmawikarta, 2010)
9
kesehatan yaitu hambatan geografik, pembiayaan, dan sosio-antropologis.
Dengan melaksanakan sistem DDK diharapkan akan menghilangkan hambatan
geografis. Untuk mengatasi hambatan keuangan dianjurkan untuk melaksanakan
sistem asuransi kesehatan untuk menggantikan sistem pembayaran pelayanan
kesehatan langsung. Asuransi kesehatan, diluar asuransi swasta komersial akan
mencegah keluarga jatuh kedalam keadaan melarat. Komisi juga menganjurkan
diterapkannya skema skala kecil pembiayaan kesehatan yang berasal dari
masyarakat (Di Indonesia dikenal dengan Dana Sehat), sebagai manifestasi
partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Hambatan sosio-
antropologi berkaitan dengan bagaimana tanggapan dari sistem kesehatan
terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat, dan seberapa besar jarak
ekonomi dan budaya antara pengguna dan penyedia pelayanan kesehatan.
(Atmawikarta, 2010)
10
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Pendekatan Keluarga.
'Pembangunan kesehatan Indonesia menjadi perhatian global terutama dengan
dilaksanakannya Jaminan Kesehatan Nasional. Singapura mendukung upaya
peningkatan kesehatan pelayanan system kesehatan dasar serta sistem
pelayanan kesehatan rujukan; termasuk peningkatan kapasitas sumber daya
manusia yang telah tersedia di Indonesia', ungkap Menteri Kesehatan Singapura.
Ditegaskan juga bahwa Singapura bersedia untuk berbagi pengalaman dalam
pengelolaan manajemen rumah sakit ('Esther system') dan pengelolaan
kesehatan masyarakat melalui 'community nursing' serta keseimbangan
pelayanan kesehatan dan sosial'.
11
Kementerian PUPR memprediksi sebanyak 71% penduduk mendapatkan air
bersih, 10% penduduk tinggal di rumah kumuh dan 62% penduduk hidup dengan
sanitasi layak. MenPUPR berharap tahun 2019 sebanyak 100% penduduk
mendapatkan air bersih, 0% penduduk tinggal di rumah kumuh dan 100%
penduduk hidup dengan sanitasi layak. Selain akses air minum dan sanitasi serta
fasilitas layanan kesehatan yang akan terus ditingkatkan, infrastruktur yang
dibutuhkan oleh para tenaga kesehatan juga menjadi perhatian kedua pihak.
Menteri PUPR mengatakan, daerah-daerah terisolir akan mendapat prioritas
dalam pengadaan tempat tinggal untuk tenaga kesehatan termasuk penyediaan
fasilitas rumah bagi petugas medis di daerah terpencil.
12
berkomitmen untuk membuat program kerja yang lebih terintegrasi bertahap
sampai dengan 2015.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15