Oleh Kelompok 6
Nama Kelompok :
6. Wisnu (183212900)
DENPASAR
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan puja syukur yang tiada terhingga kami haturkan kepada Ida Sang
Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena atas rahmat dan karunia-Nya
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem informasi
tinggi ilmu kesehatan wira medika Bali pada semester 3 tahun 2019.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak luput dari bantuan beberapa
pihak yang sangat berjasa dalam penulisan makalah ini. Untuk itu, Kami
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu segala kritik dan saran perbaikan sangat diharapkan demi karya-karya makalah
Kelompok 6
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
No 75, 2014).
dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat
dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna,
dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan
masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
1. Promosi kesehatan
dalam membina dan memelihara prilaku sehat, serta berperan sdalam upaya
2. Penyuluhan kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
terhadap kesehatan yang diakibatkan oleh lingkungan dan bersifat fisik, kimia
lingkungan yang dilakukan oleh para staf puskesmas akan berhasil baik apabila
B. Tujuan
2. Tujuan Khusus:
Puskesmas meliputi :
1. Penyehatan air
5. Penyehatan pemukimam
6. Pengawasan sanitasi tempat umum
8. Pengamanan pestisida
9. Klinik sanitasi
A. Pengertian
Penyakit Menular adalah penyakit yang disebabkan oleh agent infeksi atau
toksiknya yang berasal dari sumber penularan atau reservoir yang ditukarkan atau
di transmisikan kepada penjamu yang rentan. Kejadian luar biasa adalah kejadian
kesakitan atau kematian yang menarik perhatian umum dan mungkin menimbulkan
atau kematian tersebut kepada kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu.
dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari
keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan
menular ).
upaya :
pos kesehatan di tempat kejadian dengan dukungan tenaga dan sarana obat
pada KLB, DBD, Kaporisasi pada sumur-sumur yang tercemar pada KLB
diare dsb.
logistik.
menular yaitu :
tercemar
kewaspadaan dini.
1. Program imunisasi
2. Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC
6. Program rabies
7. Program surveilans
A. Pengertian
Kesehatan keluarga adalah wujud keluarga sehat, kecil bahagia dan sejahtera
dari suami istri, anak dan anggota keluarga lainnya ( UU RI no 23 tahun 1992 ).
Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh,
bukan hanya bebas dari penyakit dan kecacatan dalam segala aspek yang
B. Tujuan
2. Tujuan Khusus
dikehendaki.
g. Pelayanan infertilitas
usia lanjut
3. Kesehatan Remaja
4. Keluarga Berencana
3. Presentase ibu hamil yang mempunyai berat badan dan tinggi yang normal
bayi, anak bawah lima tahun dan anak usia prasekolah dalam proses tumbuh
kembang. Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat anak
dan ibu dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak. Pelayanan KIA
penuh pengguna jasa dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu
mempunyai kesempatan yang terbaik dalam hal waktu dan jarak kehamilan,
melahirkan bayi sehat yang aman dalam lingkungan yang kondusif dan sehat,
dengan asuhan antenatal yang ade kuat dengan gizi dan persiapan menyusui
yang baik.
Tujuan Khususnya :
menyusui dini dan eksklusif, mencegah interaksi serta tata laksana neonatal
sakit.
kembang pada seluruh balita dan anak pra sekolah yang meliputi
fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak lanjutnya.
Kesehatan Anak Usia Sekolah adalah upaya terpadu lintas program dan lintas
hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan perguruan agama.
Anak usia sekolah ( 7-21 tahun ) sesuai proses tumbuh kembang di bagi 3
kelompok yaitu :
Tujuan khusus
masyarakat.
b. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalah
remaja dan peningkatan peran serta aktif remaja dalam perawatan kesehatan diri
dan kesehatan keluarga dengan dukungan kerjasama lintas program dan lintas
sektoral.
Tujuan Khusus
remaja
1. Sasarana Remaja
pasangan usia subur dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu
kehamilan serta jarak antara kehamilan guna menurunkan angka kelahiran nasional.
mengatur jumlah, waktu dan jarak antara kehamilan guna merencanakan dan
Tujuan Khusus
kebutuhan.
kontrasepsi.
subur serta anggota keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan kualitas
3. Pasangan usia subur dengan wanita yang akan memasuki masa menopause
5. WUS yang datang pada pelayanan rawat jalan puskesmas yang dalam fase
intervensi pelayanan KB
5. Perbaikan Gizi Masyarakat
A. Pengertian
meliputi :
yodium
lain
C. Tujuan
gizi masyarakat.
Tujuan Khususnya:
a Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mewujudkan prilaku gizi yang baik dan benar
2. Wanita usia subur termasuk calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, ibu
A. Pengertian
Adalah pelayanan medik yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan baik secara
sendiri ataupuan atas koordinasi bersama dengan sesama profesi maupun pelaksana
dari pengguna jasa pelayanan kesehatan dengan tidak memandang umur dan jenis
B. Tujuan
Tujuan Khusus
A. Pengertian
baik fisiologik, anatomik dan mental psikologikal dari pengguna jasa pelayanan
mulai dari tempat kejadian sampai dengan pelayanan medik untuk menyelamatkan
kehidupan.
B. Tujuan
pelayanan.
A. Pengertian
Adalah pelayanan gigi dan mulut yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan
medik ataupun kesehatan yang berwenang dalam bidang kesehatan gigi dan mulut
optimal.
Tujuan Khusus
komunikasinya.
5. Lansia
2.3 Kasus Terbanyak Di Puskesmas
kasus terbanyak adalah nasofaringitis acute (common cold) masih sama seperti
tahun 2016, hanya terdapat penurunan jumlah kasus dari 96.554 menjadi 73.220,
Tabel 2.3.1
Pola 10 Besar penyakit pada Pasien di Puskesmas
Di Provinsi Bali tahun 2017
Tabe 2.3.2
Pola 10 Besar Penyakit pada Pasien Rawat Inap
di RSU Provinsi Bali tahun 2017
No. Nama Penyakit Jumlah
1 Demam Berdarah Dengue 8366
2 Diare, Gastroenteritis 3061
3 Pneumonia 2683
4 Bronchitis, Empisema, & Penyakit Paru 1772
5 Demam Thipoid dan Parathipoid 1652
6 Penyakit Appendiks 1617
7 Gagal Ginjal Lainnya 1572
8 Infark Serebral 1494
9 Gagal jantung 1370
10 Penyakit hipertensi lainnya 1242
Sumber : Seksi Rujukan Bidang Yankes Dinkes Prov. Bali tahun 2017
Tabel 3.2.3
Pola 10 Besar Penyakit pada Pasien Rawat Jalan
di RSUD Di Provinsi Bali tahun 2017
Sumber : Seksi Rujukan Bidang Yankes Dinkes Prov. Bali tahun 2017
2. Jenis Rujukan
Sistem rujukan menurut azas penyelenggaraan puskesmas (Kepmenkes No. 128
Tahun 2004) dibagi menjadi:
1. Rujukan upaya kesehatan perorangan yang pada dasarnya menyangkut
masalah medik perorangan yang antara lain meliputi:
a. Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan
operasional dan lain-lain.
b. Rujukan bahan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium klinik
yang lebih lengkap.
c. Rujukan ilmu pengetahuan antara lain dengan mendatangkan atau
mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk melakukan
tindakan, memberi pelayanan, ahli pengetahuan dan teknologi dalam
meningkatkan kualitas pelayanan.
2. Rujukan upaya kesehatan masyarakat pada dasarnya menyangkut masalah
kesehatan masyarakat yang meluas meliputi:
a. Rujukan sarana dan logistik, antara lain bantuan laboratorium dan
teknologi kesehatan.
b. Rujukan tenaga dalam bentuk antara lain dukungan tenaga ahli untuk
penyidikan sebab dan asal usul penyakit atau kejadian luar biasa suatu
penyakit serta penanggulangannya pada bencana alam, gangguan
kamtibmas, dan lain-lain.
c. Rujukan operasional berupa antara lain bantuan obat, vaksin, pangan
pada saat terjadi bencana, pemeriksaan bahan (spesimen) bila terjadi
keracunan masal, pemeriksaan air minum penduduk, dan sebagainya.
Gambar 1. Skema pelaksanaan azas rujukan menurut Kepmenkes No. 128 Tahun
2004
2. Rujukan Tepat Waktu (RTW), rujukan untuk ibu dengan gawat darurat
obstetrik, perdarahan antepartum, preeklampsi berat/eklampsia, dan ibu
dengan komplikasi persalinan dini yang dapat terjadi pada semua ibu hamil
dengan atau tanpa faktor resiko.
1. Rujukan Medis:
• Konsultasi penderita, untuk keperluan diagnostik, pengobatan,
tindakan operatif dan lain-lain.
• Pengiriman bahan (spesiemen) untuk pemeriksaan laboratorium
yang lebih lengkap.
• Mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli
untuk meningkatkan mutu pelayanan pengobatan setempat.
2. Rujukan Kesehatan:
• Rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang
bersifat preventif dan promotif, yang antara lain meliputi bantuan.
• Survey epidemiologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian luar
biasa atau berjangkitnya penyakit menular.
• Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan di suatu wilayah.
• Penyidikan sebab keracunan, bantuan tekhnologi penanggulangan
keracunan dan bantuan obat-obatan atas terjadinya keracunan
massal.
• Pemberian makanan, tempat tinggal dan obat-obatan untuk
pengungsi atas terjadinya bencana alam.
• Saran dan teknologi untuk penyediaan air bersih atas masalah
kekurangan air bersih bagi masyarakat umum.
• Pemeriksaan spesiemen air di Laboratorium Kesehatan dan
sebagainya.
3. Jalur Rujukan
Jalur rujukan dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Rujukan upaya kesehatan perorangan:
1) Antara masyarakat dengan puskesmas.
2) Antara puskesmas pembantu atau bidan di desa dengan puskesmas.
3) Intern petugas puskesmas atau puskesmas rawat inap.
4) Antar puskesmas atau puskesmas dengan rumah sakit atau fasilitas
pelayanan lainnya.
2. Rujukan upaya kesehatan masyarakat:
1) Dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten atau kota.
2) Dari puskesmas ke instansi lain yang lebih kompeten baik intrasektoral
maupun lintas sektoral.
3) Bila rujukan ditingkat kabupaten atau kota masih belum mampu
mananggulangi, bisa diteruskan ke provinsi atau pusat (Trihono, 2005).
Binarupa. Aksara.
www.puskel.com/4-macam-sistem-rujukan-upaya-kesehatan/