Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT berkat ridho dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan draft “Pengukuran Situasi dan Detail
Topografi” ini. Tak lupa shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa
ajaran agama Islam yang sempurna dan rahmatan lil alamin.
Dalam pembuatan draft ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami bisa menyelesaikan draft ini.
2. Orangtua kami yang telah memberi dukungan dalam segi moril dan
materil.
3. Bapak Ir. Solihin, M.T. selaku Kasie Laboratorium Eksplorasi prodi Teknik
Pertambangan Unisba.
4. Bang Azi F. Fachreza selaku General Manager Laboratorium Eksplorasi
Prodi Teknik Pertambangan Unisba.
5. Instruktur Laboratorium Eksplorasi prodi Teknik Pertambangan Unisba.
6. Instruktur pembimbing Laboratorium Eksplorasi prodi Teknik
Pertambangan Unisba.
7. Dan teman-teman yang telah membantu kami dalam menyelesaikan draft
ini.
Kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dalam draft ini baik itu
kekurangan pada format ataupun pada isi laporan yang jauh dari harapan dan
kesempurnaan. Oleh kerena itu, kami harapkan kepada para pembaca dan
pembimbing untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan draft ini.
Wassalamualaikum wr.wb,
Bandung, 10 Desember2018

Kelompok 1

i
sDAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. i
DAFTAR FOTO .................................................................................................... i
DAFTAR TABEL .................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan........................................................................ 1
1.2.1 Maksud .................................................................................... 1
1.2.2 Tujuan ...................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 3
2.1 Peta ............................................................................................... 3
2.2 Peralatan dan Perlengkapan .......................................................... 6
2.3 Metode Pengukuran ....................................................................... 8
BAB III KEGIATAN LAPANGAN ................................................................... 10
3.1 Teknis Pengukuran ...................................................................... 10
3.3Hasil Pengolahan .......................................................................... 13
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................. 15
BAB KESIMPULAN .......................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Poligon Terbuka ............................................................................. 8


Gambar 2.2 Poligon Tertutup ............................................................................. 8

iii
DAFTAR FOTO

Foto 2.1 Total Station ........................................................................................ 6


Foto 2.2 Prisma ................................................................................................. 6
Foto 2.3 Stick ..................................................................................................... 7
Foto 2.4 Roll Meter ............................................................................................ 7
Foto 2.5 Statif .................................................................................................... 7

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Koordinat Titik Sekitar SC ................................................................ 10


Tabel 3.2 Tinggi Alat ........................................................................................ 12
Tabel 3.3 Luas Daerah Sekitar Student Center ............................................... 13

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kartografi adalah ilmu yang mempelajari cara pembuatan peta yang baik
dan benar sehingga peta tersebut dapat dibaca dan dipahami. Peta adalah
gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi yang diproyeksikan pada
bidang datar dengan skala dan metode tertentu dengan menggambarkan
berbagai keterangan-keterangan atau legenda sehingga mudah dibaca dan
dipahami.
Pemetaan adalah proses pengukuran dan penggambaran permukaan
bumi. Dalam pemetaan, pengukuran tanah dan teknik pemetaan merupakan
proses yang tidak dapat ditinggalkan. Pengukuran merupakan kegiatan
membandingan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan.
Oleh karena itu, pengukuran yang dilakukan membutuhkan metode yang tepat
dan alat ukur yang membantu dalam proses pengukuran. Adapun alat ukur yang
digunakan dalam pengukuran situasi area student center adalah total station.
Dalam mengetahui keadaan situasi suatu daerah permukaan bumi, maka
diperlukan pengukuran situasi agar daerah tersebut dapat diketahui keadaan
situasinya. Oleh karena itu,perlu dilakukannya pengukuran situasi area sekitar
student center kampus 1 UNISBA agar mengetahui keadaan situasi area
tersebut dan dapat memetakannya.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari dilaksanakannya kegiatan praktikum pengukuran situasi
daerah sekitar student center kampus 1 UNISBA untuk dapat memahami serta
mengetahui pemetaan situasi dan detail topografi menggunakan alat ukur total
station.

1
2

1.2.2 Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya praktikum pemetaan situasi dan detail
topografi adalah:
1. Untuk dapat melakukan kegiatan pengukuran situasi dan detail topografi
di sekitar student center kampus 1 UNISBA.
2. Untuk dapat mengetahui koordinat titik sekitar student center kampus 1
UNISBA.
3. Untuk dapat mengetahui luas daerah sekitar student center kampus 1
UNISBA.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Peta
Peta adalah suatu gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi
yang diproyeksikan pada bidang datar dilengkapi dengan skala dan suatu
metode tertentu yang menjadi proses mendapatkan hasil pengukurannya, serta
dilengkapi dengan keterangan-keterangan atau tanda-tanda yang menjadi
bagian terpenting dari suatu peta sehingga mudah dipahami. Keterangan
tersebut dapat berupa legenda, arah mata angin, judul, dan sebagainya.
Peta adalah wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi
lingkungan yang dapat menjadi sumber informasi bagi para perencana dan
pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan (Badan
Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanai), 2005).
Peta sangatlah penting dan sangat dibutuhkan keberadaannya pada
zaman sekarang. Peta memiliki fungsi diantaranya:
1. Dapat menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempatyang ingin dituju, dari
suatu tempat ke tempat yang lainnya.
2. Dapat menunjukkan ukuran dalam pengertian jarak dan arah dari suatu
daerah ke tempat yang dituju.
3. Dapat menunjukkan berbagai bentuk dari setiap unsur-unsur permukaan
bumi yang disajikan baik itu unsur alam maupun buatan agar lebih mudah
dimengerti.
4. Dapat menjadi pedoman atau petunjuk dalam kehidupan sehari-hari
dalam bentuk ilmu pengetahuan.
Selain memiliki fungsi, peta juga memiliki jenis-jenisnya atau macam-
macamnya sehingga keberadaannya dan jenisnya yang beragam dapat
terkelompokkan dengan mudah. Adapun jenis-jenis peta yang dikelompokkan
berdasarkan sumber data, skala, dan berdasarkan jenis data antara lain:

3
4

1. Berdasarkan Sumber Data


a. Peta Induk (Base Map)
Peta induk adalah peta yang hasilnya didapat dari hasil survei
langsung atau pengukuran langsung di lapangan dan juga digunakan
sebagai peta dasar untuk pemetaan topografi. Contoh dari peta induk
yaitu peta topografi dengan skala 1 : 50.000
b. Peta Turunan
Peta turunan adalah peta yang dibuat dengan acuan peta yang sudah
ada sebelumnya sehingga tidak perlu dialakukan kembali survei
langsung ke lapangan untuk mendapatkan datanya. Contoh dari peta
turunan yaitu peta ikhtisar skala 1 : 250.000 yang dibuat dari peta
berskala 1 : 50.000.
2. Berdasarkan Skala
a. Peta Skala Besar
Maksud dari skala besar adalah skala peta yang disajikan dalam
ukuran besar, sehingga data-data dan keterangannya dapat
digambarkan secara rinci. Contoh dari peta skala besar yaitu untuk
keperluan teknik sipil dengan skala 1 : 10.000, 1 : 5.000.
b. Peta Skala Sedang
Peta skala sedang menyajikan gambar dalam ukuran semi rinci
artinya tidak terlalu mendetail dan tidak terlalu sederhana. Contoh dari
peta skala sedang yaitu pemetaan dasar topografi dengan skala 1 :
100.000
c. Peta Skala Kecil
Peta skala kecil hanya menyajikan data dalam ukuran kecil
(sederhana). Contoh dari peta skala kecil adalah 1 : 500.000.
3. Berdasarkan Jenis Data yang Disajikan
a. Peta Topografi
Peta topografi merupakan peta yang menggambarkan semua unsur
topografi yang terlihat di permukaan bumi baik itu unsur alam maupun
buatan manusia. Terdapat tinggi rendahnya permukaan bumi (elevasi)
yang menggambarkan bentuk relief sehingga digunakan garis kontur.
Contoh peta topografi adalah peta rupa bumi yang diterbitkan oleh
BIG (Badan Informasi Geospasial).
5

b. Peta Tematik
Peta tematik merupakan peta yang menyajikan data ataupun
informasi mengenai suatu konsep atau tema tertentu dari data berupa
kualitatif maupun kuantitatif sesuai dengan konsep peta
tersebut.Salah satu contoh peta tematik adalah peta geologi.
Kontur adalah garis imajiner yang menggambarkan titik-titik yang
mempunyai ketinggian (elevasi) yang sama di atas atau di bawah permukaan
datum tertentu atau bidang acuan tertentu. Sedangkan interval kontur adalah
selisih dari nilai dua kontur yang berdampingan atau berdekatan dan elevasi
keduanya berbeda.
Sifat-sifat kontur antara lain garis kontur merepresentasikan ketinggian
yang sama, garis kontur tidak saling memotong maupun bercabang, garis kontur
yang rapat atau yang berhimpitan menggambarkan daerah yang terjal, garis
kontur yang renggang menggambarkan keadaan permukaan yang landai, garis
kontur akan selalu menutup pada titik semula dirinya sendiri, dua garis kontur
yang memiliki elevasi yang sama tidak dapat disambungkan menjadi satu garis
dll.
Peta topografi memiliki karakteristiknya sendiri, diantaranya:
1. Peta topografi tidak memiliki warna yang banyak, artinya kenampakan
pada peta topografi hanya memiliki sedikit warna dibandingkan dengan
peta chorografi yang melihatkan warna kuning,hijau, coklat sebagai
kenampakan permukaannya. Tidak banyaknya warna tersebut
dikarenakan peta topografi lebim memfokuskan pada kontur dimana
kontur tersebut yang membantu dalam menggambarkan ketinggian
sebagai informasi utama. Garis kontur tersebut harus jelas agar dapat
dipahami.
2. Peta topografi menggunakan skala besar, dimana dengan digunakannya
skala besar ini, peta topografi yang menyajikan data secara detail dapat
terlihat jelas informasinya terlebih lagi dalam menentukan kontur. Apabila
skala yang digunakan kecil, kontur yang terbentuk dapat terbentuk tidak
mendetail atau tidak jelas sehingga tidak dapat dibaca dan dipahami
keadaan tanah yang sesungguhnya.
3. Menggunakan garis kontur yang dapat membantu dalam menentukan
elevasi suatu keadaan daerah.
6

2.2 Peralatan dan Perlengkapan


Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dalam pengukuran situasi
diantaranya total station, prisma, stick, roll meter, dan statif.
1. Total station dalam pengukuran situasi berfungsi sebagai alat instrument
utama yang mengasilkan input berupa koordinat yang natinya dapat
digunakan untul plotting sehingga terbentuk peta situasi dan detail.

Sumber : Shelvy Santoso, 2015


Foto 2.1
Total Station

2. Prisma dan stick pada pengukuran situasi berfungsi sebagai alat bantu
total station dalam menghasilkan data, dimana prisma dan stick
diletakkan di atas titik yang akan ditembak oleh total station.

Sumber : Anangindosurta, 2015


Foto 2.2
Prisma
7

Sumber : Digopaul, 2015


Foto 2.3
Stick

3. Roll meter berfungsi sebagai alat ukur yang mengukur tinggi dari total
station.

Sumber : Hayes Dena, 2016


Foto 2.4
Roll Meter

4. Statif berfungsi sebagai alat bantu berdinya total station.

Sumber : Putra KC, 2015


Foto 2.5
Statif
8

Sama halnya dengan pengukuran biasanya, keselamatan kerja dan alat


harus diutamakan. Berhati-hati dalam menggunakan alat, teliti dalam
menggunakan alat, serta perlengkapan lain yang harus dipakai praktikan seperti
safety vest.
2.3 Metode Pengukuran
Poligon adalah titik banyak yang menunjukkan koordinat (X,Y,Z) sebagai
kerangka dasar pemetaan. Poligon memiliki jenisnya, diantaranya:
1. Poligon terbuka
Poligon terbuka terjadi apabila titik awal dan titik akhir pengukurannya
tidak sama (berbeda) sehingga tidak bertemu pada satu titik.

Sumber : Randi Septian, 2014


Gambar 2.1
Poligon Terbuka

2. Poligon tertutup
Poligon tertutup terjadi apabila titik awal dan titik akhir pengukurannya
sama sehingga akan bertemu pada satu titik.

Sumber : Sangkualita, 2015


Gambar 2.2
Poligon Tertutup
9

Selain itu, poligon dibedakan berdasarkan jenis titik ikatnya, diantaranya:


1. Poligon Terikat Sempurna
Poligon terikat sempurna dapat terjadi pada poligon tertutup maupun
terbuka, dimana dikatakan sempurna apabila diketahui koordinat dan
azimuth minimal dua buah titik ikat. Seperti pada poligon tertutup, titik
awal dan akhir yang sama terikat azimuth dan koordinat, sedangkan pada
poligon terbuka maing-masing titik ujungnya terikat azimuth dan
koordinat.
2. Poligon terikat tidak sempurna
Poligon terikat tidak sempurna dapat terjadi pada poligon terbuka maupun
tertutup, dimana dikatakan tidak sempurna apabila titik ikatnya hanya
diketahui koordinat atau azimuth-nya saja.
Selain poligon, metode pengukuran juga terdapat metode polar. Metode
polar adalah suatu metode pengukuran yang ditembakan dari satu titik ke titik
yang berdekatan dengan titik tersebut.
Adapun metode pengukuran yang digunakan dalam pengukuran situasi di
area sekitar student center kampus 1 UNISBA adalah dengan metode poligon
tertutup dan polar. Dengan menggunakan poligon tertutup dimana titik awal dan
titik akhirnya sama sehingga akan bertemu pada satu titik. Sedangkan
menggunakan metode polar pada saat menembak detail titik yang berada di
sekitar titik ikatnya.
10

BAB III
KEGIATAN LAPANGAN

3.1 Teknis Pengukuran


Dalam pengukuran situasi dan detail topografi dimulai dari membuat
sketsa kasar agar mudah mengetahui titik yang akan diukur dalam pengukuran.
Adapun tahapan dalam pengukurannya yaitu:
1. Pasang total station di atas statif lalucentring alat.Centring alat dilakukan
tiga kali, dimana yang pertama pada statif menuju titik ikat, kedua pada
nivo kotak, dan ketiga pada nivo tabung setiap sisi alat.
2. Ukur tinggi dari total station ke titik bawah berdirinya alat (HI)
denganmenggunakan roll meter.
3. Titik pertama yaitu titik 1 dilakukan OCC alat, kemudian dilakukan
penembakan backsight ke titik 8 dan foresight ke titik 2.
4. Setelah melakukan pengukuran lintasan, dilakukan penembakan detail
dari titik 1 yaitu ke titik yang berada di sekitar 1 sebagai titik detail.
Pengukuran dilakukan sedetail mungkin agar tercipta keadaan situasi dari
daerah tersebut.
5. Alat dipindahkan ke titik selanjutnya, titik 2.
6. Dari titik 2 dilakukan pengukuran ke arah backsigt yaitu titik 1 dan ke arah
foresight yaitu titik 3.
7. Sama halnya pada pengukuran detail titk 1, pada titik 2 dilakukan
pengukuran detail untuk daerah yang akan diketahui koordinatnya
sehingga membentuk peta situasi dan detail.
8. Lakukan pengukuran demikian sampai titik 8 sehingga didapat koordinat
ke arahbacksight yaitu titik 7 dan koordinat ke arah foresight yaitu titik 1’.
9. Setelah semua titik didapatkan koordinatnya beserta dengan koordinat
titik detainya, data hasil pengukuran dicatat dan disimpan untuk membuat
peta situasi dan detail topografi.

10
11

3.2 Data Lapangan


Data lapangan yang dihasilkan berupa koordinat titik yaitu X, Y, dan Z.
Selain itu didapat pula tinggi alat (HI) serta tinggi prisma dan stick.
Tabel 3.1
Koordinat Titik Sekitar SC
TITIK X Y Z
8 788200,315 9236168,675 750,918
1 788203,565 9236168,675 750,918
2 788200,309 9236159,782 750,824
D1 788216,42 9236177,665 751,74
D2 788214,17 9236177,665 751,596
D3 788204,895 9236168,029 751,06
D4 788209,881 9236160,461 750,982
D5 788206,359 9236159,116 750,921
D6 788201,207 9236159,615 750,823
D7 788201,769 9236164,683 750,828
D8 788200,156 9236170,981 750,811
D9 788198,974 9236172,501 750,808
D10 788200,086 9236178,174 750,903
D11 788202,726 9236176,149 750,916
D12 788205,811 9236175,028 750,922
D13 788207,965 9236172,578 751,046
3 788226,343 9236164,751 751,149
D1 788219,265 9236180,104 752,17
D2 788220,899 9236181,508 752,199
D3 788219,847 9236178,186 752,083
D4 788218,603 9236177,301 751,878
D5 788219,61 9236175,731 751,124
D6 788227,663 9236164,579 751,179
D7 788218,541 9236174,993 751,139
D8 788217,528 9236176,451 752,02
4 788215,796 9236157,16 750,924
D1 788224,482 9236165,083 751,26
D2 788216,817 9236159,688 751,111
D3 788216,424 9236159,378 750,912
D4 788214,322 9236157,922 750,918
5 788225,599 9236142,977 750,241
D1 788217,87 9236157,943 751,098
D2 788217,6 9236157,683 750,921
D3 788216,651 9236156,936 750,922
D4 788215,684 9236155,996 750,923
D5 788215,946 9236155,594 750,507
12

TITIK X Y Z
D6 788217,024 9236156,369 750,489
D7 788221,404 9236148,059 750,319
D8 788222,262 9236148,677 750,332
D9 788226,446 9236142,611 750,293
6 788212,112 9236133,687 749,897
D1 788224,763 9236143 750,214
D2 788225,398 9236141,899 750,248
D3 788223,289 9236141,01 750,177
D4 788226,186 9236137,267 750,264
7 788200,396 9236149,959 751,081
d1 788217,15 9236136,959 750,312
d2 788217,989 9236135,565 750,348
d3 788212,973 9236132,087 750,033
d4 788212,731 9236132,309 750,03
d5 788211,886 9236134,428 750,028
d6 788210,933 9236133,571 750,016
d7 788209,573 9236132,487 750,903
d8 788206,701 9236135,582 750,912
d9 788212,231 9236134,648 750,324
d10 788213,655 9236132,318 750,308
d11 788213,377 9236132,13 750,044
8 788200,502 9236159,703 751,127
d1 788202,635 9236147,868 751,208
d2 788201,51 9236149,563 751,128
d3 788198,691 9236147,428 751,021
d4 788207,096 9236153,59 751,209
d5 788205,815 9236154,883 751,171
d6 788200,756 9236155,85 751,141
d7 788199,297 9236150,196 751,058
d8 788199,91 9236159,728 751,162
d9 788200,179 9236161,807 751,156
d10 788198,977 9236161,807 751,013
d11 788198,095 9236169,086 751,145
1' 788203,659 9236168,625 751,227
d1 788199,404 9236145,632 750,256
Sumber : Data Pengukuran Kelompok 1, 2018

Tabel 3.2
Tinggi Alat
TITIK TINGGI TOTAL STATION TINGGI PRISMA DAN STICK
1 145 145
2 155 145
13

TITIK TINGGI TOTAL STATION TINGGI PRISMA DAN STICK


3 160 145
4 140 145
5 139 145
6 156 145
7 158 145
8 150,5 145
Sumber : Data Pengukuran Kelompok 1, 2018

3.3 Hasil Pengolahan


Setelah pengukuran selesai dilakukan, didapatkan luas area student
center dari koordinat 71 titik yang didapatkan sebesar 834,96875 m².
Tabel 3.3
Luas DaerahSekitar Student Center
X Y Z X.Yn+1 Xn+1.Y
788201,769 9236164,683 750,828 7,27997E+12 7,27995E+12
788200,156 9236170,981 750,811 7,27995E+12 7,27994E+12
788198,974 9236172,501 750,808 7,27995E+12 7,27995E+12
788200,086 9236178,174 750,903 7,27995E+12 7,27998E+12
788202,726 9236176,149 750,916 7,27998E+12 7,28001E+12
788205,811 9236175,028 750,922 7,28E+12 7,28003E+12
788207,965 9236172,578 751,046 7,28003E+12 7,28012E+12
788218,603 9236177,301 751,878 7,28013E+12 7,28014E+12
788219,61 9236175,731 751,124 7,28013E+12 7,28021E+12
788227,663 9236164,579 751,179 7,2802E+12 7,28011E+12
788217,87 9236157,943 751,098 7,2801E+12 7,2801E+12
788217,6 9236157,683 750,921 7,2801E+12 7,28009E+12
788216,651 9236156,936 750,922 7,28009E+12 7,28009E+12
788215,946 9236155,594 750,507 7,28009E+12 7,2801E+12
788217,024 9236156,369 750,489 7,28009E+12 7,28014E+12
788222,262 9236148,677 750,332 7,28013E+12 7,28018E+12
788226,446 9236142,611 750,293 7,28017E+12 7,28016E+12
788225,398 9236141,899 750,248 7,28016E+12 7,28014E+12
788223,289 9236141,01 750,177 7,28014E+12 7,28017E+12
788226,186 9236137,267 750,264 7,28017E+12 7,28008E+12
788217,15 9236136,959 750,312 7,28008E+12 7,28009E+12
788217,989 9236135,565 750,348 7,28009E+12 7,28004E+12
788212,973 9236132,087 750,033 7,28004E+12 7,28004E+12
788212,731 9236132,309 750,03 7,28004E+12 7,28002E+12
788210,933 9236133,571 750,016 7,28002E+12 7,28001E+12
788209,573 9236132,487 750,903 7,28001E+12 7,27998E+12
788206,701 9236135,582 750,912 7,27998E+12 7,28005E+12
788213,655 9236132,318 750,308 7,28005E+12 7,28004E+12
14

X Y Z X.Yn+1 Xn+1.Y
788213,377 9236132,13 750,044 7,28005E+12 7,27991E+12
788198,691 9236147,428 751,021 7,27992E+12 7,27992E+12
788199,297 9236150,196 751,058 7,27993E+12 7,27993E+12
788199,91 9236159,728 751,162 7,27994E+12 7,27994E+12
788200,179 9236161,807 751,156 7,27994E+12 7,27993E+12
788198,977 9236161,807 751,013 7,27994E+12 7,27993E+12
788198,095 9236169,086 751,145 7,27991E+12 7,27994E+12
788199,404 9236145,632 750,256 7,27994E+12 7,27995E+12
Σ 2,62081E+14 2,62081E+14
Luas= (Σ X.Yn+1 – Σ Xn+1.Y)/2 834,96875
Sumber : Data Perhitungan Kelompok 1, 2018
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada peta situasi student center terdapat anomali yakni lintasan yang
terbentuk tidak membentuk poligon tertutup sehingga didapatkan koordinat 1’
sebagai titik yang tidak kembali lagi ke titik awal yaitu titik 1. Tidak terbentuknya
poligon tertutup disebabkan karena pada saat penembakan tiitik pengukuran ke
titik 1 tidak dilakukan pemanggilan koordinat ke arah foresight sehingga
didapatkan koreksi yang mengubah koordinat.
Karena pada penembakan titik yang diukur, ketelitian berdirinya titik
pengukuran saat menggunakan statif akan berbeda dengan berdiri tidak
menggunakan statif atau hanya dengan menggunakan stick. Jadi, pada saat
penembakan menggunakan statif, titik yang diukur atau prisma akan lebih tepat
berada diatas titik yang diinginkan.
Dengan kurangnya ketelitian alat tersebut, koordinat yang didapat dari
hasil penembakan mengalami pergeseran sesingga pada saat plotting selesai
dilakukan, didapatkan koreksi berupa titik akhir yang tidak kembali pada titik awal
pengukuran sehingga terjadilah bentuk poligon yang tidak tertutup sempurna.
Pada peta topografi didapatkan kontur yang renggang pada arah utara
menandakan daerah yang landai, lalu kontur rapat didapatkan di arah timur laut
menandakan daerah terjal yaitu tanjakan, kontur renggang di arah timur, kontur
renggang di arah tenggara, kontur renggang di arah selatan, kontur renggang di
arah barat daya, kontur rapat di arah barat, kontur renggang di arah barat laut.

15
BAB V
KESIMPULAN

Dengan melakukan praktikum pemetaan situasi dan detail topografi,


dapat disimpulkan beberapa poin, diantaranya:
1. Kegiatan pengukuran situasi dan detail topografi menggunakan total
station menghasilkan peta situasi dan topografi yang menggambarkan
keadaan daerah sekitar SC. Pada peta situasi didapat keadaan detail
situasi sekitar area student center kampus 1 UNISBA. Pada peta topografi
sekitar area student center didapat keadaan areanya dengan dibantu
garis kontur yang menunjukan elevasi yang sama antartitiknya. Metode
yang dilakukan dalam pengukuranstudent center menggunakan metode
tertutup dengan melakukan pengukuran secara backsight dan foresight ke
arah titik yang ingin diukur, didapatkan koordinat X, Y, dan Z sebagai
input untuk menghasilkan lintasan dan keadaan situasi SC saat plotting
selesai dilakukan. Adapun metode polar yang dilakukan untuk
menghasilkan titik detail situasi sekitar SC salah satunya tangga, benteng,
dll.
2. Titik yang didapat dari hasil pengukuran sebanyak 71 titik yang akan
menggambarkan keadaan situasi daerah SC. Titik-titik tersebut
didapatkan dari hasil pengukuran dengan metode poligon tertutup dan
metode polar.
3. Dari hasil pengukuran sekitar area student center tersebut didapatkan
luas daerah sebesar 834,96875 m².

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Ahadi. 2011, “Garis Kontur” ilmusipil.com diakses pada 3 Desember


2018 pukul 22:30 WIB. (Referensi Internet)

2. Dodo, Kuswondo. 2010, “Poligon” goexpose.blogspot.com diakses


pada 2 Desember 2018 pukul 21:42 WIB. (Referensi Internet

3. Ismail, Pratama. 2011, “Metode Pengukuran atau Pemetaan”


wordpress.com diakses pada 3 Desember 2018 pukul 17:15
WIB. (Referensi Internet)

4. Tim Penyusun Laboratorium Eksplorasi. 2018, Diktat Praktikum


Perpetaan. Bandung: Universitas Islam Bandung.

5. Tim Siswapedia. 2014, “Macam-Macam Peta atau Jenis-Jenis Peta”


ssiswapedia.com diakses pada 2 Desember 2018 pukul 21:42
WIB. (Referensi Internet)
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai