Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT berkat ridho dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan draft “Pengukuran Situasi dan Detail
Topografi” ini. Tak lupa shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa
ajaran agama Islam yang sempurna dan rahmatan lil alamin.
Dalam pembuatan draft ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami bisa menyelesaikan draft ini.
2. Orangtua kami yang telah memberi dukungan dalam segi moril dan
materil.
3. Bapak Ir. Solihin, M.T. selaku Kasie Laboratorium Eksplorasi prodi Teknik
Pertambangan Unisba.
4. Bang Azi F. Fachreza selaku General Manager Laboratorium Eksplorasi
Prodi Teknik Pertambangan Unisba.
5. Instruktur Laboratorium Eksplorasi prodi Teknik Pertambangan Unisba.
6. Instruktur pembimbing Laboratorium Eksplorasi prodi Teknik
Pertambangan Unisba.
7. Dan teman-teman yang telah membantu kami dalam menyelesaikan draft
ini.
Kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dalam draft ini baik itu
kekurangan pada format ataupun pada isi laporan yang jauh dari harapan dan
kesempurnaan. Oleh kerena itu, kami harapkan kepada para pembaca dan
pembimbing untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan draft ini.
Wassalamualaikum wr.wb,
Bandung, 10 Desember2018
Kelompok 1
i
sDAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR FOTO
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya praktikum pemetaan situasi dan detail
topografi adalah:
1. Untuk dapat melakukan kegiatan pengukuran situasi dan detail topografi
di sekitar student center kampus 1 UNISBA.
2. Untuk dapat mengetahui koordinat titik sekitar student center kampus 1
UNISBA.
3. Untuk dapat mengetahui luas daerah sekitar student center kampus 1
UNISBA.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Peta
Peta adalah suatu gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi
yang diproyeksikan pada bidang datar dilengkapi dengan skala dan suatu
metode tertentu yang menjadi proses mendapatkan hasil pengukurannya, serta
dilengkapi dengan keterangan-keterangan atau tanda-tanda yang menjadi
bagian terpenting dari suatu peta sehingga mudah dipahami. Keterangan
tersebut dapat berupa legenda, arah mata angin, judul, dan sebagainya.
Peta adalah wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi
lingkungan yang dapat menjadi sumber informasi bagi para perencana dan
pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan (Badan
Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanai), 2005).
Peta sangatlah penting dan sangat dibutuhkan keberadaannya pada
zaman sekarang. Peta memiliki fungsi diantaranya:
1. Dapat menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempatyang ingin dituju, dari
suatu tempat ke tempat yang lainnya.
2. Dapat menunjukkan ukuran dalam pengertian jarak dan arah dari suatu
daerah ke tempat yang dituju.
3. Dapat menunjukkan berbagai bentuk dari setiap unsur-unsur permukaan
bumi yang disajikan baik itu unsur alam maupun buatan agar lebih mudah
dimengerti.
4. Dapat menjadi pedoman atau petunjuk dalam kehidupan sehari-hari
dalam bentuk ilmu pengetahuan.
Selain memiliki fungsi, peta juga memiliki jenis-jenisnya atau macam-
macamnya sehingga keberadaannya dan jenisnya yang beragam dapat
terkelompokkan dengan mudah. Adapun jenis-jenis peta yang dikelompokkan
berdasarkan sumber data, skala, dan berdasarkan jenis data antara lain:
3
4
b. Peta Tematik
Peta tematik merupakan peta yang menyajikan data ataupun
informasi mengenai suatu konsep atau tema tertentu dari data berupa
kualitatif maupun kuantitatif sesuai dengan konsep peta
tersebut.Salah satu contoh peta tematik adalah peta geologi.
Kontur adalah garis imajiner yang menggambarkan titik-titik yang
mempunyai ketinggian (elevasi) yang sama di atas atau di bawah permukaan
datum tertentu atau bidang acuan tertentu. Sedangkan interval kontur adalah
selisih dari nilai dua kontur yang berdampingan atau berdekatan dan elevasi
keduanya berbeda.
Sifat-sifat kontur antara lain garis kontur merepresentasikan ketinggian
yang sama, garis kontur tidak saling memotong maupun bercabang, garis kontur
yang rapat atau yang berhimpitan menggambarkan daerah yang terjal, garis
kontur yang renggang menggambarkan keadaan permukaan yang landai, garis
kontur akan selalu menutup pada titik semula dirinya sendiri, dua garis kontur
yang memiliki elevasi yang sama tidak dapat disambungkan menjadi satu garis
dll.
Peta topografi memiliki karakteristiknya sendiri, diantaranya:
1. Peta topografi tidak memiliki warna yang banyak, artinya kenampakan
pada peta topografi hanya memiliki sedikit warna dibandingkan dengan
peta chorografi yang melihatkan warna kuning,hijau, coklat sebagai
kenampakan permukaannya. Tidak banyaknya warna tersebut
dikarenakan peta topografi lebim memfokuskan pada kontur dimana
kontur tersebut yang membantu dalam menggambarkan ketinggian
sebagai informasi utama. Garis kontur tersebut harus jelas agar dapat
dipahami.
2. Peta topografi menggunakan skala besar, dimana dengan digunakannya
skala besar ini, peta topografi yang menyajikan data secara detail dapat
terlihat jelas informasinya terlebih lagi dalam menentukan kontur. Apabila
skala yang digunakan kecil, kontur yang terbentuk dapat terbentuk tidak
mendetail atau tidak jelas sehingga tidak dapat dibaca dan dipahami
keadaan tanah yang sesungguhnya.
3. Menggunakan garis kontur yang dapat membantu dalam menentukan
elevasi suatu keadaan daerah.
6
2. Prisma dan stick pada pengukuran situasi berfungsi sebagai alat bantu
total station dalam menghasilkan data, dimana prisma dan stick
diletakkan di atas titik yang akan ditembak oleh total station.
3. Roll meter berfungsi sebagai alat ukur yang mengukur tinggi dari total
station.
2. Poligon tertutup
Poligon tertutup terjadi apabila titik awal dan titik akhir pengukurannya
sama sehingga akan bertemu pada satu titik.
BAB III
KEGIATAN LAPANGAN
10
11
TITIK X Y Z
D6 788217,024 9236156,369 750,489
D7 788221,404 9236148,059 750,319
D8 788222,262 9236148,677 750,332
D9 788226,446 9236142,611 750,293
6 788212,112 9236133,687 749,897
D1 788224,763 9236143 750,214
D2 788225,398 9236141,899 750,248
D3 788223,289 9236141,01 750,177
D4 788226,186 9236137,267 750,264
7 788200,396 9236149,959 751,081
d1 788217,15 9236136,959 750,312
d2 788217,989 9236135,565 750,348
d3 788212,973 9236132,087 750,033
d4 788212,731 9236132,309 750,03
d5 788211,886 9236134,428 750,028
d6 788210,933 9236133,571 750,016
d7 788209,573 9236132,487 750,903
d8 788206,701 9236135,582 750,912
d9 788212,231 9236134,648 750,324
d10 788213,655 9236132,318 750,308
d11 788213,377 9236132,13 750,044
8 788200,502 9236159,703 751,127
d1 788202,635 9236147,868 751,208
d2 788201,51 9236149,563 751,128
d3 788198,691 9236147,428 751,021
d4 788207,096 9236153,59 751,209
d5 788205,815 9236154,883 751,171
d6 788200,756 9236155,85 751,141
d7 788199,297 9236150,196 751,058
d8 788199,91 9236159,728 751,162
d9 788200,179 9236161,807 751,156
d10 788198,977 9236161,807 751,013
d11 788198,095 9236169,086 751,145
1' 788203,659 9236168,625 751,227
d1 788199,404 9236145,632 750,256
Sumber : Data Pengukuran Kelompok 1, 2018
Tabel 3.2
Tinggi Alat
TITIK TINGGI TOTAL STATION TINGGI PRISMA DAN STICK
1 145 145
2 155 145
13
X Y Z X.Yn+1 Xn+1.Y
788213,377 9236132,13 750,044 7,28005E+12 7,27991E+12
788198,691 9236147,428 751,021 7,27992E+12 7,27992E+12
788199,297 9236150,196 751,058 7,27993E+12 7,27993E+12
788199,91 9236159,728 751,162 7,27994E+12 7,27994E+12
788200,179 9236161,807 751,156 7,27994E+12 7,27993E+12
788198,977 9236161,807 751,013 7,27994E+12 7,27993E+12
788198,095 9236169,086 751,145 7,27991E+12 7,27994E+12
788199,404 9236145,632 750,256 7,27994E+12 7,27995E+12
Σ 2,62081E+14 2,62081E+14
Luas= (Σ X.Yn+1 – Σ Xn+1.Y)/2 834,96875
Sumber : Data Perhitungan Kelompok 1, 2018
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada peta situasi student center terdapat anomali yakni lintasan yang
terbentuk tidak membentuk poligon tertutup sehingga didapatkan koordinat 1’
sebagai titik yang tidak kembali lagi ke titik awal yaitu titik 1. Tidak terbentuknya
poligon tertutup disebabkan karena pada saat penembakan tiitik pengukuran ke
titik 1 tidak dilakukan pemanggilan koordinat ke arah foresight sehingga
didapatkan koreksi yang mengubah koordinat.
Karena pada penembakan titik yang diukur, ketelitian berdirinya titik
pengukuran saat menggunakan statif akan berbeda dengan berdiri tidak
menggunakan statif atau hanya dengan menggunakan stick. Jadi, pada saat
penembakan menggunakan statif, titik yang diukur atau prisma akan lebih tepat
berada diatas titik yang diinginkan.
Dengan kurangnya ketelitian alat tersebut, koordinat yang didapat dari
hasil penembakan mengalami pergeseran sesingga pada saat plotting selesai
dilakukan, didapatkan koreksi berupa titik akhir yang tidak kembali pada titik awal
pengukuran sehingga terjadilah bentuk poligon yang tidak tertutup sempurna.
Pada peta topografi didapatkan kontur yang renggang pada arah utara
menandakan daerah yang landai, lalu kontur rapat didapatkan di arah timur laut
menandakan daerah terjal yaitu tanjakan, kontur renggang di arah timur, kontur
renggang di arah tenggara, kontur renggang di arah selatan, kontur renggang di
arah barat daya, kontur rapat di arah barat, kontur renggang di arah barat laut.
15
BAB V
KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA