Laporan Tetap Satop Viskositas
Laporan Tetap Satop Viskositas
PENDAHULUAN
1.2.Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui laju viskositas pada
sampel.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Fluida
Fluida adalah istilah yang digunakan untuk menyebut segala jenis zat yang
dapat mengalir dan biasanya menyebabkan gaya gesekan antar partikel. Baik itu
dalam bentuk cairan ataupun gas, selama bisa mengalir maka akan di sebut fluida.
Hampir semua bentuk air dan gas disebut fluida. Karena zat cair dan gas memiliki
sifat fisik yang sama, yaitu dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain.
Contoh fluida yang paling sederhana adalah air dan udara. Fluida adalah suatu zat
ang dapat mengalir. Fluida meliputi cairan, yang mengalir di bawah pengaruh
gravitasi sampai menempati daerah terendah yang mungkin dari penampungnya,
dan gas yang mengisi penampungnya tanpa peduli bentuknya. Aliran cairan dapat
dikelompokan ke dalam dua tipe. Pertama adalah aliran laminar atau aliran kental,
yang secara umum menggambarkan laju aliran kecil melalui sebuah pipa dengan
garis tengah kecil. Kedua adalah aliran turbulen, yang menggambarkan laju aliran
yang besar melalui pipa dengan diameter yang lebih besar (Yanto, 2012).
Viskositas suatu fluida adalah sifat yang menunjukkan besar dan kecilnya
tahanan dalam fluida terhadap gesekan. Fluida yang mempunyai viscositas rendah,
misalnya air mempunyai tahanan dalam terhadap gesekan yang lebih kecil
dibandingkan dengan fluida yang mempunyai viscositas yang lebih besar. Fluida
yang berbeda akan menyebabkan besar viskositasnya berbeda pula, zat cair
umumnya lebih kental dibandung gas. Nilai kuantitatif dari viskositas dapat
dihitung dengan membandingkan gaya tekan per satuan luas terhadap gradient
kecepatan aliran dari fluida. Prinsip dasar ini yang dipergunakan untuk menghitung
viskositas menggunakan metode putar, yaitu dengan memasukkan penghambat ke
dalam fluida dan kemudian diputar. Semakin lambat putaran penghambat tersebut
maka semakin tinggi nilai viskositasnya (Yanto, 2012).
2.2. Viskositas
Koefisien viskositas merupakan nilai kekentalan suatu fluida. Semakin besar nilai
koefisien viskositasnya, maka semakin kental pula fluida tersebut. Banyak ilmuan
yang meneliti tentang kekentalan fluida. Setiap ilmuan memiliki caranya masing-
masing dalam menentukan nilai kekentalan fluida. Koefisien viskositas timbul dari
gesekan internal fluida. Fluida viskos cenderung bekerja pada permukaan padat
yang bersentuhan dengannya. Didekat permukaan terdapat lapisan batas yang tipis.
Gesekan pada fluida menyebabkan tegangan geser ketika lapisan dua batas fluida
bergerak relatif satu dengan yang lain,seperti ketika fluida mengalir didalam lubang
atau sekitar rintangan. Pola yang ditempuh sebuah partikel dalam aliran fluida
disebut garis alir (flow line). Jika seluruh pola aliran tidak berubah terhadap waktu,
aliran disebut aliran tunak (steady flow). Dalam aliran tunak tiap elemen mengikuti
pola yang sama. Dalam keadaan ini laju aliran fluida di berbagai titik dalam ruangan
cenderung konstan,meskipun masing-masing partikel dapat berubah baik besar
maupun arah selama bergerak (Salim, 2014).
Salah satu sifat dari zat cair adalah memiliki koefisien kekentalan yang
berbeda-beda. Kekentalan atau viskositas pada zat cair terjadi karena adanya gaya
kohesi sedangkan pada zat gas viskositas terjadi karena adanya tumbukan antara
molekul. Fluida yang lebih cair akan lebih mudah mengalir. Kecepatan aliran
berbeda karena adanya perbedaan viskositas. Besarnya viskositas dinyatakan
dengan suatu bilangan yang menyatakan kekentalan suatu zat cair. Viskositas yang
dimiliki setiap fluida berbeda dan dinyatakan secara kuantitatif oleh koefisien
viskositas η. Apabila zat cair tidak kental maka koefisien viscositasnya sama
dengan nol sedangkanpada zat cair kental bagian yang menempel dinding
mempunyai kecepatan yang sama dengan dinding. Salah satu alat yang digunakan
untuk mengukur viskositas adalah viskosimeter (Ningrum dan Toifur., 2014).
Nilai viskositas yang paling kecil yaitu pada minyak goreng yang sudah
dipakai dua kali, dan nilai viskositas yang paling besar yaitu pada minyak goreng
yang belum pernah dipakai. Minyak goreng yang sudah dipakai mempunyai nilai
viskositas yang paling kecil karena minyak goreng tersebut telah berkurang nilai
kerapatannya akibat pemanasan saat penggorengan. Minyak goreng yang belum
dipakai mempunyai nilai viskositas yang paling besar karena minyak tersebut
kerapatannya lebih besar karena belum mengalami pemanasan sehingga gesekan
yang terjadi antara lapisan-lapisan dalam minyak tersebut lebih besar. Pada zat cair,
viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi gaya tarik menarik antara molekul
sejenis (Warsito et all., 2012).
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM
Jati, B., M, dan Rizkiana, A., P. 2015. Studi Penentuan Darah Ayam Dengan
Metode Aliran Fluida Didalam Pipa Kapiler Berbasis Hukum Possion. Jurnal
Fisika Indonesia, [Online], 19(57), 43-47.
Warsito, Sucyati, S., W, dan Isworo, D. 2012. Desain Dan Analisis Pengukuran
Viskositas Dengan Metode Bola Jatuh Berbasis Sensor Optocoupler Dan
Sistem Akuisisinya Pada Komputer. Jurnal Natur Indonesia, [Online], 14
(3), 230-235.
Yanto, G.A. 2012., Seri Fisika Dasar Mekanika. Jurnal Penggunaan Teknologi
Fisika- Kimia dan Pers.[Online]. 4(21), 76-83.