Anda di halaman 1dari 5

II.

PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia pada umumnya berasal dari bahasa Melayu yang telah
digunakan sejak zaman Kerajaan Sriwijaya yang berfungsi sebagai
penghubung antar suku pada pelosok Nusantara dan sebagai bahasa
perdagangan antar pedagang dalam suatu Nusantara maupun dari luar
Nusantara. Hal ini sesuai dengan hasil keputusan Kongres Bahasa Indonesia
II tahun 1954 di Medan. Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu
tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan misalnya :
1. Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye tujoh, Aceh pada tahun
1380.
2. Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang pada tahun 683.
3. Prasasti Talang Tuo, di Palembang pada tahun 684.
4. Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat pada tahun 686.
5. Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi pada tahun 688
(Khamid, 2012).

Pada tanggal 28 oktober 1928, para pemuda dan pelajar mengikrarkan


Sumpah Pemuda. Naskah Putusan Kongres Pemuda tahun 1928 itu berisi
tiga butir kebulatan tekad sebagai berikut:
1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu,
tanah Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia.
4

3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa


Indonesia.
Berdasarkan putusan kongres pemuda di atas tergambar begitu tingginya
nasionalisme kaum muda dan pelajar pada masa itu untuk mengangkat
derajat dan martabat bahasa Indonesia di Nusantara, tanpa paksaan ataupun
tekanan dari pihak manapun. Seiring dengan kemerdekaan Indonesia, bahasa
Indonesia akhirnya resmi menjadi bahasa negara Indonesia pada tanggal 18
Agustus 1945 yang tercantum dalam pasal 36 Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia 1945 (Nugroho, 2015).

2.2 Kedudukan Bahasa Indonesia

Kedudukan bahasa Indonesia diidentifikasikan menjadi bahasa persatuan,


bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa baku. Keempat posisi bahasa
Indonesia itu mempunyai fungsi sebagai berikut.
1. Bahasa persatuan
Bahasa persatuan adalah pemersatu suku bangsa, yaitu pemersatu
suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) bagi suku bangsa
Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Fungsi pemersatu ini
tercantum dalam sumpah pemuda 28 Oktober 1928.
2. Bahasa nasional
Bahasa nasional adalah fungsi jati diri bangsa Indonesia bila
berkomunikasi pada dunia luar. Fungsi bahasa nasional ini di rinci
sebagai berikut.
a) Lambang kebanggaan bangsa Indonesia.
b) Identitas nasional di mata internasional.
c) Sebagai sarana hubungan antarwarga, antardaerah, dan antar
budaya.
d) Sebagai pemersatu lapisan masyarakat sosial, budaya, suku, dan
bahasa.
3. Bahasa negara
Bahasa negara adalah bahasa yang digunakan dalam administrasi
negara untuk berbagai aktivitas dengan rincian sebagai berikut.
5

a) Sebagai administrasi kenegaraan.


b) Sebagai pengantar resmi belajar di sekolah dan perguruan tinggi.
c) Sebagai perencanaan dan pelaksanaan pembangunan negara
berkembang.
d) Sebagai bahasa resmi berkebudayaan dan ilmu teknologi.
4. Bahasa baku
Bahasa baku adalah bahasa yang digunakan dalam pertemuan resmi.
Fungsi bahasa baku adalah sebagai berikut.
a) Pemersatu sosial, budaya, dan bahasa.
b) Penanda kepribadian bersuara dan berkomunikasi.
c) Penambah kewibawaan sebagai pejabat dan intelektual.
d) Penanda acuan ilmiah dan penulisan karya tulis ilmiah (Roisah,
2012).

2.3 Fungsi Bahasa Indonesia

Fungsi bahasa, yaitu fungsi komunikasi dalam bahasa berlaku bagi semua
bahasa apapun dan dimanapun. Fungsi bahasa dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Fungsi ekspresi
Menyatakan ekspresi diri, menyatakan sesuatu yang akan disampaikan
oleh pembicara sebagai eksistensi diri dengan tujuan sebagai berikut:
a) Menarik perhatian orang lain (persuasif dan provokatif).
b) Membebaskan diri dari semua tekanan dalam diri seperti emosi.
c) Melatih diri untuk menyampaikan suatu ide dengan baik.
d) Menunjukkan keberanian dalam menyampaikan ide.
2. Fungsi komunikasi
Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi anatar individu dalam
aktivitas sehari-hari.
3. Fungsi integrasi dan adaptasi sosial
Bahasa berfungsi sebagai alat penyesuaian diri dalam suatu lingkungan
baik dalam lingkungan sendiri maupun baru.
6

4. Fungsi kontrol sosial


Bahasa berfungsi untuk memengaruhi perilaku dan tindakan orang
dalam masyarakat, sehingga seseorang itu terlibat dalam komunikasi
dan dapat saling memahami ( Roisah, 2012).
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang berasal dari bahasa Melayu dan telah
digunakan sejak zaman Kerajaan Sriwijaya yang berfungsi sebagai
penghubung antar suku dan sebagai bahasa perdagangan. Hal ini sesuai
dengan hasil keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan.
Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat penting
bagi bangsa Indonesia. Dimana kedudukannya sebagai bahasa persatuan,
bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa baku. Sedangkan fungsi Bahasa
Indonesia adalah sebagai alat ekspresi, komunikasi, integrasi dan adaptasi
sosial, dan sebagai kontrol sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

3.2 Saran

Sebaiknya kita sebagai generasi penerus bangsa harus benar-benar paham


tentang kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia yang tidak hanya sebagai
alat komunikasi melainkan juga sebagai identitas dan alat pemersatu bangsa
Indonesia yang terdiri dari berbagai macam bahasa. Sebagai penerus bangsa,
kita juga harus terus melestarikan bahasa Indonesia agar kedudukan bahasa
Indonesia tidak dilemahkan oleh bahasa asing yang masuk ke dalam bangsa
ini.

Anda mungkin juga menyukai