Anda di halaman 1dari 16

PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Tujuan utama pengolahan air limbah adalah untuk


mengurangi BOD (Biological Oxygen Demand atau
Biochemical Oxygen Demand) , partikel tercampur,serta
membunuh organisme patogen.Unit pengolahan air limbah
pada umumnya terdiri atas kombinasi pengolahan fisika,
kimia, dan biologi. Seluruh proses tersebut bertujuan untuk
menghilangkan kandungan tersuspensi, koloid, dan bahan-
bahan organik maupun anorganik yang terlarut. Pengolahan
artifisial sangat efektif untuk mengurangi jumlah zat-zat yang
berbahaya bagi ekologi. Dalam pembuangan air limbah, pada
umumnya perlu dilakukan pengurangan lajur air dan bahan
organik. Prinsip yang penting adalah mengurangi emisi dan
mengembalikana zat-zat yang berguna kedalam sumbernya.
Proses pengolahan yang termasuk pengolahan fisika
antara lain pengolahan menggunakan screen,grit chamber,
sieves, equalisasi, sedimentasi, flotasi.
A. screening / screen
Tahap ini merupakan tahap awal pada proses
pengolahan air limbah. Tujuannya adalah untuk memisahkan
potongan potongankayu, plastik, dan sebagainya. Screen
terdiri atas batangan batangan besi yang berbentuk lurus atau
melengkung dan biasanya dipasang dengan tingkat
kemiringan 75°- 90° terhadap horizontal.

Nadya Savira
15050724013
B. Grit Chamber
Bertujuan untuk menghilangkan kerikil pasir dan
partikel lain yang dapat mengendap. Grid removal digunakan
untuk mengambil padatan padatan dengan ukuran partikel
lebih kecil dari 0.2mm. grit yang terambil biasanya
mengandung bahan-bahan organik yang mengendap secara
bersamaan.

Nadya Savira
15050724013
C. Sieves
Sieves menggunakan anayaman kawat logam atau
plastik, atau plat berlubang. Peralatan ini biasanya digunakan
oleh industri untuk memisahkan bahan-bahan yang masih
dapat digunakan atau yang masih bermanfaat
D. Equalisasi
Equalisasi digunakan untuk menangani variasi laju air
dan memperbaiki performance proses-proses selanjutnya.
Equalisasi dibuat untuk meredam fluktuasi air limbah
sehingga dapat masuk dalam IPAL secara konstan. Lokasi
eqialisasi tergantung pada jenis pengolahan dan karakteristik
air limbah. Dalam pelaksaan equalisasi dibutuhkan
pengadukan untuk mencegah pengendapan dan aerasi untuk
menghilangkan bau.
E. Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pemisahan partikel dari air
dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Proses ini bertujuan
untuk memperoleh air buangan yang jernih dan
mempermudah proses penanganan lumpur. Pada proses
sedimentasi hanya partikel-partikel yang lebih berat dari air
yang dapat terpisah.
F. Flotasi
Flotasi atau pengapungan digunakan untuk
memisahkan padatan dengan air. Flotasi digunakan jika
densitas partikel lebih kecil dari densitas air sehingga
cenderung mengapung. Oleh karena itu, dalam proses ini
perlu ditambahkan gaya keatas dengan memasukkan udara
kedalam air. Biasanya digunakan untuk pemisahan lemak dan
minyak.

Nadya Savira
15050724013
Proses pengolahan kimia digunakan dalam instalasi
air bersih dan IPAL. Pengolahan secara kimia pada IPAL
biasanya digunakan untuk menetralisasi limbah asam maupun
basa, memperbaiki pemisahan lumpur, memisahkan padatan
yang tidak terlarut, mengurangi konsentrasi minyak dan lemak,
mengoksidasi warna dan racun.
A. Netralisasi
Netralisasi adalah reaksi dari asam dan basa yang
menghasilkan air dan garam. Dalam pengolahan air limbah,
pH diatur antara 6,0 – 9,5. Diluar kisaran pH tersebut maka air
limbah akan bersifat racun bagi kehidupan air, termasuk
bakteri. Jenis bahan kimia yang digunakan tergantung pada
jenis dan jumlah air limbah serta kondisi lingkungan setempat.
Netralisir air limbah yang bersifat asam dapat dilakukan
dengan menambahkan Ca(OH)₂ atau NaOH, sedangkan
netralisasi basa dengan menambahkan H₂SO₄, HCl, HNO₃,
dan H₃PO₄. Netralisasi dapat dilakukan dengan dua sistem,
yaitu batch dan continue, tergantung pada aliran air limbah.
Netralisis sistem batch biasanya biasanya digunakan jika
aliran sedikit dan kualitas air buangan cukup tinggi. Netralisi
sistem continue digunakan jika laju aliran besar sehingga
perlu dilengkapi dengan alat kontrol otomatis.

B. Presipitasi
Presipitasi adalah pengurangan bahan-bahan terlarut
(kebanyakan bahan organik) dengan cara penambahan bahan-
bahan kimia terlarut yang menyebabkan terbentuknya
padatan-padatan. Dalam pengolahan air limbah, presipitasi
digunakan untuk menghilangkan heavy metal, sulfat fluorida,
dan fosfat. Presipitasi hidroksida logam sangat tergantung
pada pH.

Nadya Savira
15050724013
C. Koagulasi dan Flokulasi
Proses koagulasi dan flokulasi adalah konversi dari
polutan-polutan yang tersuspensi koloid yang sangat halus
didalam air limbah, menjadi gumpalan-gumpalan yang dapat
diendapkan, disaring, atau diapungkan.
Tabel waktu yang dipergunakan oleh partikel
untuk mengendap dengan jarak satu meter.

Waktu Pengendapan per 1


Diameter Partikel (mm) Material m
10 kerikil 1 detik
1 pasir 10 detik
0,1 pasir halus 2 menit
0,01 tanah liat 2 jam
0,001 bakteri 8 hari
0,0001 partikel koloid 2 tahun
0,00001 partikel koloid 20 tahun
Dari tabel tersebut terlihat bahwa partikel koloid
sangat sulit mengendap serta menyebabkan kekeruhan. Untuk
memisahkan koloid harus diubah menjadi partikel yang
berukuran lebih besar melalui proses koagulasi dan flokulasi.
Proses pengolahan biologi adalah proses-proses
pengolahan air limbah yang memanfaatkan aktivitas
kehidupan mikroorganisme untuk memindahkan
polutan.sebagian besar air limbah, misalnya air limbah
domestik, mengandung zat-zat organik sehingga proses

Nadya Savira
15050724013
biologi merupakan tahapan yang penting. Dalam unit proses
pengolahan air limbah secara biologi, diharapkan terjadi
proses penguraian secara alami untuk membersihkan air
sebelum dibuang. Jika dibandingkan dengan proses alami,
proses biologi berlangsung lebih cepat dan membutuhkan
sedikit lahan. Namun, peningkatan intensitas menyebabkan
proses lebih sensitif sehingga memerlukan proses kontrol
yang intensif dan teliti.
Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan
beberapa tahap, yaitu thap pendahuluan, tahap pertama
(primary treatment), tahap kedua (secondary treatment), tahap
ketiga (tersiary treatment), tahap pemberian bakteri dan tahap
lanjut. Berikut adalah skema pengolahan air limbah.

Nadya Savira
15050724013
1. Pengolahan pendahuluan (pre treatment)
Sebelum mengalami proses pengolahan perlu kiranya
dilakukan pembersihan-pembersihan agar mempercepat dan
memperlancar proses pengolahan selanjutnya. Adapun
kegiatan tersebut berupa pengambilan benda terapung dan
pengambilan benda mengendap.
a. Pengambilan benda terapung
Tahap awal dari pengolahan air limbah adalah
menghilangkan zat padat yang kasar. Pada umumnya proses
tersebut dilakukan dengan cara melewatkan pipa-pipa atau
saringna kasar untuk menghilangkan benda besar.untuk
menjaga agar hasil penyaringna dapat terkumpul secara baik
kecepatan aliran hendaknya diperlambat.
b. Pengambilan Benda Mengendap (pasir)
Bak penampang pasir dirancang untuk
menghilangkan kerikil halus berupa pasir, koral, dsb.
Pengurangan pasir biasanya diletakkan diatas pompa
sentrifugal atau diatas pompa tekan, selain itu juga diletakkan
sebelum air limbah memasuki bangunan pengolah. Bak
penangkap pasir dengan aliran horizontal merupakan cara
pengendapan dengan mengatur kecepatan aliran. Dengan
adanya bak ini kecepatan diatur berkisar 0,3 m/detik sehingga
partikel yang halus dapat mengendap disekitar saluran. Untuk
mengangkut pasir yang telah mengendap didasar bak dapat
dipergunakan alat penyedot pasir (gritt dragger).
2. Pengolahan pertama (primary treatment)
Pengolahan pertama bertujuan untuk menghilangkan zat
padat tercampur melalui pengendapan atau pengapungan.
Pengendapan adalah kegiatan utama pada tahap ini dan
pengendapan yang terjadi dihasilkan dengan adanya kondisi

Nadya Savira
15050724013
yang sangat tenang. Bahan kimia juga dapat ditambahkan
untuk menetralkan keadaan. Apabila tujuan utama
pengoperasian untuk menghasilakn hasil buangkan kesungai
dengan sedikit partikel yang tercampur maka peralatan yang
dipergunakan dikenal sebagai Clafier. Sedangkan apabila
penekanannya menghasilakn partikel padat yang jernih maka
dikenal sebagai Thickner.kedua peralatan ini biasanya
dipergunakan setelah air limabah melewati reaktor biologis.
Untuk menjadikan bahan pertimbangan yang lebih nyata serta
angka pembanding hasil perhitungan, maka dibawah ini
adalah tabel tentang waktu pengendapan dan besarnya partikel
yang baik agar semua partikel tersebut dapat dihilangkan
secara menyeluruh.

Tabel : hubungan antara waktu pengwendapan dengan


sisa partikel yang tidak mengendap

Waktu pengendapan (menit) Banyaknya partikel sisa (%)


5 0,96

10 0,81
15 0,62

20 0,46

30 0,23
60 0,06

Nadya Savira
15050724013
3. Pengolahan kedua (secondary treatment)
Pengolahan kedua umumnya menyangkup proses biologis
untuk mengurangi bahan-bahan organik melalui
mikroorganisme yang ada di dalamnya. Pada proses ini sangat
dipengaruhi banyak faktor antara lain jumlah air limbah,
tingkat kekotoran jenis kekotoran yang ada, dsb. Reaktor
pengolah lumpur aktif dan saringan penjernihan
biasanyadipergunakan dalam tahap ini. Pada proses
penggunaan lumpur aktif (activated sludge) maka air limbah
yang telah lama ditambahkan pada tangki aerasi dengan
tujuan untuk memperbanyak jumlah bakteri secara cepat agar
proses biologis dalam menguraikan bahan organik berjalan
lebih cepat. Lumpur aktif biasanya dikenal sebagai MLSS
(mixed liquor suspended solid). Terdapat dua hal penting
dalam proses biologis ini antara lain :
A. proses penambahan oksigen (aerasi)

Pengambilan zat pencemar yang terkandung didalam


air limbah merupakan tujuan pengolahan air limbah.
Penambahan oksigen merupakan salah satu usaha dari
pengambilan zat pencemar sehingga konsentrasi zat pencemar
berkurang atau dapat dihilangkan sama sekali. Zat yang dapat
diambil dapat berpa zat, gas, koloid, cairan, ion atau bahan
tercampur.pada prakteknya terdapat 2 cara untuk
menambahkan oksigen kedalam air limbah yaitu:
1. memasukkan udara kedalam air limbah
Adalah proses memasukkan udara atau oksigen murni
kedalam air limbah melalui benda porous.
2. memaksa air keatas untuk berkontak dengan
presiden

Nadya Savira
15050724013
Adalah cara pengontakkan air limbah dengan oksigen
melalui pemutaran baling-baling yang diletakkan pada air
limbah.
B. pertumbuhan bakteri dalam bak reaktor
Bakteri dipergunakan untuk menguraikan bahan
organik yang ada didalam air limbah. Oleh karena itu,
diperlukan jumlah bakteri yang cukup untuk menguraikan
bahan-bahan tersebut. Bakteri itu sendiri akan berkembang
biak apabila jumlah makanan yang terkandung didalamnya
cukup tersedia, sehingga pertumbuhan bakteridapat
dipertahankan dengan konstan. Pada awalnya bakteri
berkembang biak dengan normal dan agak lambat
pertumbuhannya karena adanya suasana suasana baru pada air
limbah, keadaan ini dikenal sebagai lag phase.
4. Pengolahan ketiga
Pengolahan ini adalah kelanjutan dari pengolahan-
pengolahan sebelumnya. Oleh karena itu, pengolahan jenis
ini baru akan dipergunakan apabila pada pengolahan pertama
dan kedua masih banyak terdapat zat-zat tertentu yang masih
berbahaya bagi masyaraat umum. Pengolahan ketiga ini
merupakan pengolahn secara khusus sesuai dengan
kandungan zat yang terbanyak dalam air limbah, biasanya
dilakukan dipabrik yang menghasilkan limbah tertentu pula.
Terdapat beberapa jenis pengolahan yang sering dipergunakan
antara lain :
1. saringan pasir
2. saringan multi media
3. precoal filter

Nadya Savira
15050724013
4. mikrostaining
5. vacum filter
6. penyerapan/ adsorbsi
7. pengurangan besi dan mangan
5. Pembunuhan Bakteri (desinfektion)
Pembunuhan bakteri bertujuan untuk mengurangi atau
membunuh mikroorganisme patogen yang ada didalam air
limbah. Mekanisme pembunuhan sangat dipengaruhi oleh
kondisi dari zat pembunuhnyadan mikroorganisme itu sendiri.
Banyak zat kimia seperti klorin dan komponennya mematikan
bakteri dengan cara merusak langsung dinding sel seperti
yang dilakukan pada bahan radiasi maupun panas. Pengunaan
radiasi dan panas meskipun hasilnaya sangat baik, akan tetapi
kurang cocok untuk dikerjakan secara masal karena biaya
yang terlalu besar dan penanganan yang sulit. Oleh karena itu
banyak hal yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan
kimia bila akan dipergunakan sebagai bahan desinfeksi yaitu :
1. daya racun zat kimia tersebut
2. waktu kontak yang diperlukan
3. efektivitasnya
4. rendahnya dosis
5. tidak toksis kepada manusia dan hewan
6. tetap tahan air
7. biaya yang relatif murah

Nadya Savira
15050724013
6. Pengolahan lanjut (utimate disposal)
Dari setiap tahap pengolahan air limbah, maka
hasilnya adalah berupa lumpur yang perlu diadakan
pengolahan secara khusus agar lumpur tersubut dapat
dimanfaatkan kembali. Jumlah dan sifat lumpur air limbah
sangat dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain:
1. Jenis air limbah itu sendiri
2. Tipe/jenis pengolahan air limbah yang diterapkan
3. Metode pelaksanaan
Tabel : banyaknya lumpur yang dihasilkan setiap proses
pengolahan setiap 1000 m³ air limbah.

Proses Pengolahan Volume Berat

Pendahuluan 3,0 0,144

Trickling filter 0,7 0,054

Lumpur aktif 19 0,216

Pada tabel diatas terlihat bahwa proses pengolahan dengan


menggunakan lumpur aktif menghasilkan lumpur yang paling
banyak. Dari hasil lumpur tersebut ternyata kadar pupuk dari
lumpur sangat rendah, hal ini dapat dilihat dari kadar nitrogen,
fosfor, dan potasium yang sangat kecil. Untuk itu pengolahan
lumpur sangat diperlukan agar dapat mengubah bahan organik
yang ada menjadi bahan lain yang lebih bermanfaat. Untuk

Nadya Savira
15050724013
mengetahui lebih jelas proses pengolahan lumpur dapat dilihat
pada tabel berikut :

Tabel : komposisi zat kimia dari lumpur hasil buangan rumah


tangga

komponen Presentase dari setiap komponen

Pengolahan Lumpur Tangki


pendahuluan aktif pencerna

Bahan 60 – 80 60 – 75 45 – 60
organik
Jumlah abu 20 – 40 25 – 40 40 – 55

Protein 20 – 30 30 – 40 15 – 20

Lemak dan 6 – 35 5 – 12 3 – 20
fat

Selulosa 5 – 15 5 – 15 5 – 15
Nitrogen 2–4 2–6 1,5 – 6

Fosporus 1–3 2–7 1,5 – 4


(P₂O₅)

Potasium 0–1 0–2 0–2


(K₂o)

Pengolahan lumpur yang masih sedikit mengandung nitrogen


dan mempermudah proses pengangkutan, maka diperlukan
beberapa tahap pengolahan antara lain :

Nadya Savira
15050724013
1. proses pemekatan
Lumpur yang dihasilakn dari setiap bangunan
pengolahan air limbah pada tahap awalnya harus melalui
proses pemekatan, supaya kadar air dalam lumpur sedikit
mengalami pengurangan. Dengan demikian akan memperkecil
jumlah yang akan ditangani. Proses pemekatan secara
terperinci dapat dilihat pada bagian pengentalan dan
pengapungan terlebih dahuu.
2. proses stabilisasi (stabilization)
Dengan stabilisasi baik yang berupa aerobik maupun
anaerobik akan menghilangakn bau dan memudahkan
penghancuran serta menghilangkan jumlah mikroorganisme.
Pada proses anaerob akan menghasilkan gas metan yang bisa
dipergunakan sebagai sumber energi, sedangkan pada proses
aerobik akan menghilangkan zat organiknya.
3. proses pengaturan (conditioning)
Setelah lumpur mengalami pengolahan dengan
diambil gas kandungannya, maka pemanfaatan selanjutnya
adalah mengeringkan lumpur tersebut. Sebelum proses
pengeringan dilaksanakan maka lumpur perlu diatur
situasinya agar proses pengurangan air berjalan lancar. Untuk
maksut ini perludilakukan penambahan bahan kimia agar
partikel yang ada didalam lumpur menjadi lebih besar.
4. proses pengeringan
Pada proses ini diperlukan bak pengering yang
menampung lumpur berasal dari tangki pencemaran. Lumpur
diletakkan pada bak pengering dan dibiarkan sampai kering
terkena sinar matahari. Setelah kering. Untuk mempermudah

Nadya Savira
15050724013
dalam memperkirakan besarnya luas areal pengeringan dapat
dilihat tabel dibawah ini.
Tabel : luas areal yang diperlukan untuk bak pengering
lumpur secara alamiah

Jenis lumpur Areal (m²) setiap Rata-rata muatan


1000 orang lumpur kering
(kg/m²/tahun)

Pengolahan 90 – 140 120 – 200


pertama

Pengolahan 110 – 160 100 – 160


pertama dan humus
Pengolahan 1 dan 160 – 275 60 – 100
lumpur aktif

Pengolahan 1 dan 185 – 230 100 – 160


lumpur
pengendapan bahan
kimia

Hilangnya air lumpur adalah melalui gaya berat lumpur


karena tertahan oleh lapisan pasir dan melalui penguapan dari
permukaan lumpur oleh udara. Sebagian air meninggalkan
lumpur melalui saluran pengering oleh karena itu
dipergunakan saluran pengering yang baik dengan
menggunakan pipa berlubang yang ditanam pada dasar bak
pengering. Selain itu pembuatan lapisan dasar juga harus
mematuhi beberapa ketentuan dalam meletakkan susunan
lapisan koral, pasir, pasir halus.

Nadya Savira
15050724013
5. proses pembuangan
Pembuangan akhir dari lumpur dan zat padat biasanya
tergolong dalam pembuangan ditanah. Sedangkan
pembuangan kelaut akan menimbulkan pencemaran terhadap
kehidupan laut. Masalah pembuangan ini terletak pada nilai
ekonomis pada produk yang dihasilkan. Metode pembuangan
yang biasanya dipergunakan dari pembuangan tanah adalah
dengan menebar diatas tanah, membuat kolam, penimbunan,
dan pengisian tanah yang cekung.

Nadya Savira
15050724013

Anda mungkin juga menyukai