PENGOLAHAN AIR
LIMBAH
Saat ini pengolahan air limbah menjadi salah satu
solusi dalam mengatasi masalah air bersih. Semakin
banyaknya pencemaran air diman-mana, serta limbah cair
yang dihasilkan semakin banyak dapat mengurangi sumber air
bersih. Maka pengolahan air limbah menjadi air bersih
menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut.
Nurdin Asy’ari
15050724060
senyawa organik yang cukup tinggi juga kemungkinan
mengandung senyawa-senyawa kimia lain serta mikro-
organisme patogen yang dapat menyebabkan penyakit
terhadap masyarakat di sekitarnya. Oleh karena potensi
dampak air limbah rumah sakit terhadap kesehatan
masyarakat sangat besar, maka setiap rumah sakit diharuskan
mengolah air limbahnya sampai memenuhi persyaratan
standar yang berlaku sebelum dibuang ke saluran umum.
Nurdin Asy’ari
15050724060
1. Pengolahan Air Limbah Dengan Proses Lumpur
Aktif
Nurdin Asy’ari
15050724060
Dari bak aerasi, air dialirkan ke bak pengendap akhir.
Di dalam bak ini lumpur aktif yang mengandung massa
mikro-organisme diendapkan dan dipompa kembali ke bagian
inlet bak aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur. Air
limpasan(over flow) dari bak pengendap akhir dialirkan ke
bak khlorinasi. Di dalam bak kontaktor khlor ini air limbah
dikontakkan dengan senyawa khlor untuk membunuh micro-
organisme patogen. Air yang keluar setelah proses khlorinasi
dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran umum.
Nurdin Asy’ari
15050724060
Bak Pemisah Pasir
Nurdin Asy’ari
15050724060
permukaan media yang berputar tersebut. Mikro-organisme
yang tumbuh pada permukaan media inilah yang akan
menguraikan senyawa organik yang ada di dalam air limbah.
Lapsian biologis tersebut makin lama makin tebal dan kerena
gaya beratnya akan mengelupas dengan sedirinya lumpur
orgnaik tersebut akan terbawa aliran air keluar.
Bak Khlorinasi
Nurdin Asy’ari
15050724060
Bak Pemekat Lumpur
Pengolahan Primer
Pengolahan sekunder
Nurdin Asy’ari
15050724060
limpasan dari bak pengendap awal dipompa dan dialirkan ke
bak penenang, kemudian air limbah mengalir ke bak
kontaktor anaerob dengan arah aliran dari bawah ke atas (Up
Flow). Di dalam bak kontaktor anaerob tersebut diisi dengan
media dari bahan plastik atau kerikil/batu split. Jumlah bak
kontaktor anaerob ini bisa dibuat lebih dari satu sesuai dengan
kualitas dan jumlah air baku yang akan diolah. Air limpasan
dari bak kontaktor anaerob dialirkan ke bak aerasi. Di dalam
bak aerasi ini diisi dengan media dari bahan pasltik
(polyethylene), batu apung atau bahan serat, sambil diaerasi
atau dihembus dengan udara sehingga mikro organisme yang
ada akan menguraikan zat organik yang ada dalam air limbah
serta tumbuh dan menempel pada permukaan media. Dengan
demikian air limbah akan kontak dengan mikro-orgainisme
yang tersuspensi dalam air maupun yang menempel pada
permukaan media yang mana hal tersebut dapat meningkatkan
efisiensi penguraian zat organik. Proses ini sering
dinamakan Aerasi Kontak (Contact Aeration).
Nurdin Asy’ari
15050724060
dengan proses biofilter anaerob-aerob terdiri dari beberapa
bagian yakni bak pengendap awal, biofilter anaerob (anoxic),
biofilter aerob, bak pengendap akhir, dan jika perlu dilengkapi
dengan bak kontaktor khlor.
Nurdin Asy’ari
15050724060
Dengan demikian air limbah akan kontak dengan mikro-
orgainisme yang tersuspensi dalam air maupun yang
menempel pada permukaan media yang mana hal tersebut
dapat meningkatkan efisiensi penguraian zat organik, deterjen
serta mempercepat proses nitrifikasi, sehingga efisiensi
penghilangan ammonia menjadi lebih besar. Proses ini sering
di namakan Aerasi Kontak (Contact Aeration)
Nurdin Asy’ari
15050724060
Nurdin Asy’ari
15050724060