Disusun oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Bahan Alam
Farmasi dengan judul “24 Produk Fitofarmaka Yang Ada Di Indonesia”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Meita Dea
BAB I
Pendahuluan
Sumber daya alam bahan obat dan obat tradisional merupakan aset
nasional yang perlu terus digali, diteliti, dikembangkan dan dioptimalkan
pemanfatannya. Sebagai suatu Negara dengan wilayah yang mempunyai
tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, potensi sumber daya tumbuhan
yang ada merupakan suatu aset dengan nilai keunggulan komparatif dan
sebagai suatu modal dasar utama dalam upaya pemanfaatan dan
pengembangannya untuk menjadi komoditi yang kompetitif. Indonesia
memiliki sekitar 400 suku bangsa (etnis dan sub etnis). Masing-masing etnis
dan sub etnis memiliki berbagai pengetahuan yang diwariskan dari generasi
ke generasi, diantaranya pengetahuan tradisional dibidang pengobatan dan
obat-obatan. Bukti penggunaan obat tradisional sejak berabad-abad yang
lalu di Indonesia antara lain terlihat dari relief yang terdapat pada candi
prambanan dan candi borobudor, tertulis dalam daun lontar, serta
peninggalan dan budaya di keraton-keraton hingga saat ini. Pemanfaatan
dan pengembangan obat tradisional di berbagai daerah tersebut merupakan
warisan turun temurun berdasarkan pengalaman/empirik selanjutnya
berkembang melalui pembuktian ilmiah melalui uji praklinik dan uji klinik.
Obat tradisional yang didasarkan pada pendekatan “warisan turun temurun”
dan pendekatan empirik disebut jamu, sedangkan yang didasarkan
pendekatan ilmiah melalui uji pra-klinik disebut obat herbal terstandar
(OHT) dan yang telah melalui uji klinik disebut fitofarmaka.
Rumusan Masalah
1. Apa itu Fitofarmaka
2. Apa saja produk Fitofarmaka yang sudah ada diindonesia
Tujuan Pembahasan
Sebagai pengetahuan mengenai Fitofarmaka serta produk fitofarmaka yang
sudah ada di indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Dosis
3 kapsul, sekali sehari setelah makan
7. Ardium ®
Komposisi
Micronized flavonoid fraction 500 mg yang setara dengan
Diosmin 450 mg dan Hesperidin 50 mg
Indikasi
Nyeri tungkai, bengkak/edema terutama pada malam hari dan gejala
– gejala fungsional yang diakibatkan oleh wasir.
Produksi
Darya Varia
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Permasalahan perkembangan fitofarmaka yang terjadi sampai saat ini
adalah permasalahan biaya dan waktu pengujian, belum populernya
fitofarmaka di masyarakat dan keengganan produsen untuk menaikkan
grade produknya menjadi fitofarmaka. Maka sangat sedikit sekali produk
fitofarmaka yang ada di Indonesia yang sudah terstandar
Daftar Pustaka