PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian di
Program Studi S1 Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada
PEGI PATMAWATI
S I FARMASI
31117129
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian di
Program Studi S1 Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada
PEGI PATMAWATI
S I FARMASI
31117129
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORSINALITAS
Tanda Tangan :
Tanggal :
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Ditetapkan di :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
iv
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : Khairunnisa Dwi, S.Farm
Pembimbing : Winda Trisna Wulandari,M.Si
Penguji : Gatut Ari Wardani,M.Sc
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Alloh SWT, karena atas berkat dan rahmat-
Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi di Prodi
S1 Farmasi STIkes BTH Tasikmalaya. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dari
berbagai pihak dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini,
sangatlah sulit untuk saya menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu khairunisa, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan proposal
ini;
2. Ibu Winda Tresna Wulandari selaku dosen pembimbing kedua yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran dalam mengarahkan saya dalam
penyusunan prposal ini;
3. Ucapan termakasih kepada Prodi S1-Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada
atau pihak lain yang banyak membantu dalam penelitian;
4. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral;
5. Sahabat-sahabat saya yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan
proposal ini.
Akhir kata, saya berharap Alloh SWT berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN ORSINALITAS .........................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................v
KATA PENGANTAR...................................................................................vi
DAFTAR ISI................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1
1.1 Latar belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan penelitian .....................................................................................3
1.4 Manfaat penelitian ...................................................................................3
1.5 Lokasi dan waktu penelitian.....................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................5
2.1 Deskripsi Tanaman Jeruk Nipis................................................................5
2.2 Deskripsi Tanaman Jeruk Lemon.............................................................7
2.3 Metabolit sekunder.................................................................................11
2.4 Bakteri Eshericia coli.............................................................................14
BAB III METODELOGI PENELITIAN .....................................................17
3.1 Alat bahan...............................................................................................17
3.2 Sampel Penelitian...................................................................................17
3.3 Metodelogi Penelitian.............................................................................17
3.4 Prosedur Penelitian ................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................22
vii
PP
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Saat ini, isu mengenai keamanan pangan terkait dengan adanya
Bahan Tambahan Pangan (BTP), khususnya pengawet, menjadi semakin
diperhatikan. Penggunaan bahan pengawet memiliki keuntungan dan
kerugian. Di satu sisi dengan adanya pengawet, bahan makanan dapat
dibebaskan dari aktivitas mikrobia baik yang bersifat patogen maupun
yang menyebabkan kerusakan bahan pangan. Bahan pengawet pada
dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang akan
masuk bersama makanan. Penggunaan bahan pengawet bila dosisnya
tidak diatur, akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya baik secara
langsung maupun yang bersifat akumulatif
Daging ayam merupakan salah satu bahan pangan yang banyak
digemari oleh masyarakat dari berbagai tingkatan ekonomi, karena
selain harganya murah dibandingkan dengan harga daging yang lain
(sapi, kerbau, kambing), daging ayam juga mengandung zat gizi yang
sangat baik bagi tubuh. Daging ayam juga merupakan bahan pangan
yang sangat mudah rusak (perishable). Kerusakan yang terjadi
berkaitan erat dengan aktivitas mikroorganisme, sehingga untuk
mencegah terjadinya pembusukan yang cepat, maka salah satunya
dilakukan pengawetan dengan menggunakan perasan jeruk nipis
sebagai bahan pengawetnya. Berbagai cara telah dilakukan untuk
menjaga kualitas dan umur simpan daging ayam, salah satunya dengan
menggunakan pengawet alami yang mudah didapat, terjangkau oleh
masyarakat dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan
(Muhtadi dan Sugiono, 2009). Bahan pengawet alami yang sering
ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari salah satunya berasal dari
perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) dan perasan jeruk
1
PP
2
PP
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perbandingan aktivitas pada perasan jeruk nipis
(Citrus aurantifolia Swingle) dan perasan jeruk lemon ( Citrus limon
L) sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan Escherichia coli.
1.4.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai data dasar
untuk menunjang penelitian lain dan memberikan masukan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengendalian mutu dan
keamanan pangan.
3
PP
Bulan
Februari Maret April Mei Juni
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
Proposal
Seminar Proposal
Penelitian
Determinasi
Tanaman
Pembuatan Media
dan
Perkembangbiakan
Bakteri
Pengujian
Analisis Data
Penyusunan
Laporan
Sidang Kolokium
Sidang
Komprehensif
4
PP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Deskripsi
2.1.2 Klasifikasi
Menurut taksonomi, tanaman jeruk nipis memiliki
klasifikasi sebagai berikut (Khanifah, 2015) :
5
PP
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dycotiledoneae
Bangsa : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus aurantifolia Swingle
2.1.3 Kandungan
Jeruk nipis memiliki beberapa kandungan senyawa
biokimia sebagai berikut (Suarsana, Kumbara dan Satriawan,
2015) :
a. Jeruk nipis mengandung lemak, asam amino (triptofan, lisin),
kalsium, fosfor, besi, belerang, dan vitamin B1.
b. Buah jeruk nipis merupakan sumber yang kaya akan asam
askorbat (vitaminC) dan senyawa bioaktif lainnya seperti
coumarin, karotenoid, limonoid, dan flavonoid (khususnya
flavon polymethoxylated dan flavanon).
c. Jeruk nipis mengandung senyawa fitokimia diantaranya
saponin, dammar, glikosida, asam sitrun, flavonoid
(hesperidin, tangeretin, naringin, eriocitrin, eriocitrocide).
d. Selain itu, jeruk nipis juga mengandung minyak atsiri, (sitral,
limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat,
linali-lasetat, aktilaldehid, nonildehid).
e. Jeruk nipis juga mengandung 7% minyak essensial (citral,
limonen, fenchon, terpineol, bisabolene, dan terpenoid
lainnya).
2.1.4 Khasiat
Pemanfaatan jeruk nipis sebagai obat telah dilakukan sejak
lama. Hampir seluruh bagian dari tanaman ini dapat digunakan
sebagai bahan obat tradisional. Bagian daun jeruk nipis dapat
6
PP
7
PP
1. Daun
8
PP
2. Batang
Batang atau ranting berduri panjang tetapi tidak rapat, tegak,
bulat, percabangan simpodial, berduri, hijau. Rantingnya tidak
berduri dan tangkai daunnya selebar 1-1,5 mm.
3. Akar
Jenis akar dari tanaman jeruk lemon adalah akar tunggang atau
akar primer dimana akar jenis ini dimiliki oleh tumbuhan
dikotil seperti tanaman jeruk lemon. Fungsi utamanya adalah
untuk menyimpan makanan.
4. Bunga
Majemuk, di ujung batang dan di ketiak daun, tangkai segitiga,
panjang 1-1,5 cm, hijau, kelopak bentuk bintang, hijau, benang
sari panjang ± 1,5 cm, kepala sari bentuk ginjal, kuning,
tangkai putik silindris, panjang ± 1 cm, kepala putik bulat,
kuning, mahkota lima helai, bentuk bintang, putih kekuningan.
5. Buah
Buah lemon berkulit kasar, berwama kuning orange,
bentuknya agak bulat dengan panjang 5-8 cm, tebal kulitnya
0,5-0,7 cm dan dasarnya agak menonjol. Lemon yang baik
berwarna kuning tua, padat dan berdaging tebal dengan
permukaan kulit mengkilap dan rata. Warna akan berubah
lebih pucat ketika matang. Sari buah lemon terdiri dari 5%
asam sitrat, yang memberikan rasa khas lemon dan pH-nya
sekitar 2-3 (Nizhar, 2012).
6. Biji
Berbentuk bulat telur, berkerut, putih dan bijinya banyak (rata-
rata 10 - 15).
9
PP
2.2.5 Khasiat
Dengan banyaknya kandungan nutrisi yang bervariasi
menjadikan air perasan lemon memiliki banyak manfaat untuk
kulit antara lain:
1. Menghilangkan bekas jerawat
Asam sitrat yang tekandung dalam air perasan lemon berfungsi
sebagai zat exfoliant untuk menghilangkan sel mati yang
menutupi pori-pori dan sering menyebabkan infeksi dan iritasi
pada lapisan kulit luar. Selain asam sitrat, air perasan lemon
juga mengandung asam laktat dan asam glikolis yang di
dalamnya mengandung Alpha Hydroxy Acids atau AHA. Hasil
10
PP
11
PP
2.3.2 Peran metabolit sekunder pada jeruk nipis dan jeruk lemon
sebagai antibakteri
2.3.2.1 Flavonoid
Sebagai antibakteri flavonoid memiliki mekanisme
dalam pembentukan senyawa kompleks dengan protein
ekstraseluler dan terlarut sehingga dapat merusak
membran sel bakteri dan diikuti dengan keluarnya
senyawa intraseluler. Selain berperan dalam inhibisi
pada sintesis DNA-RNA dengan interkalasi atau ikatan
hydrogen dengan penumpukan basa asam nukleat,
flavonoid juga berperan dalam menghambat
metabolisme energi. Senyawa ini akan mengganggu
metabolisme energi dengan cara yang mirip dengan
menghambat sistem respirasi, karena diperlukan energi
yang cukup untuk penyerapan aktif berbagai metabolit
dan untuk biosintesis makromolekul (Ngajow, Abidjulu
dan Kamu, 2013).
2.3.2.2 Saponin
Saponin sebagai antibakteri memiliki mekanisme
untuk menurunkan tegangan permukaan sehingga
mengakibatkan naiknya permeabilitas atau kebocoran sel
dan mengakibatkan senyawa intraseluler akan keluar.
Senyawa intraseluler tersebut berdifusi melalui membran
luar dan dinding sel yang mengakibatkan kematian sel.
Agen antimikroba yang dapat mengganggu membran
sitoplasma bersifat bakterisida (Ngajow, Abidjulu and
Kamu, 2013).
12
PP
2.3.2.5 Tanin
Tanin merupakan senyawa yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri dengan cara menghambat enzim
reverse transkriptase dan DNA topoisomerase yang
berfungsi pada proses transkripsi dan replikasi, sehingga
13
PP
2.3.2.6 Terpenoid
Terpenoid merupakan turunan terpena atau
senyawa-senyawa yang strukturnya mirip terpena.
Molekul terpenoid dapat mengandung gugus karboksil,
hidrosil, formil, atau gugus yang lain. Aktivitas
antibakteri terpenoid diduga melibatkan pemecahan
membran oleh komponen – komponen lipofilik. Selain
itu, senyawa fenolik dan terpenoid memiliki target utama
yaitu membran sitoplasma yang mengacu pada sifat
alamnya yang hidrofobik (Ngajow, Abidjulu, dan Kamu,
2013).
14
PP
Genus : Escherichia
Species : Escherichia Coli (Jawetz et al., 1995).
2.4.2 Morfologi
Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif
berbentuk batang pendek yang memiliki panjang sekitar 2 μm,
diameter 0,7 μm, lebar 0,4-0,7μm dan bersifat anaerob fakultatif.
Morfologi bakteri Escherichia coli dapat dilihat pada gambar
2.1. Bentuk sel dari bentuk seperti coocal hingga membentuk
sepanjang ukuran filamentous. Tidak ditemukan spora. Selnya
bisa terdapat tunggal, berpasangan, dan dalam rantai pendek,
biasanya tidak berkapsul. Escherichia coli membentuk koloni
yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata
(Jawetz et al., 1995).
2.4.3 Patogenitas
15
PP
2.4.5 Hipotesis
Berdasarkan rumusan penelitian masalah diatas, maka
dapat diambil hipotesis yaitu perasan jeruk nipis dan jeruk lemon
memiliki senyawa flavonoid, saponin, asam organik, minyak
atsiri, tanin, dan terpenoid yang dapat memberikan efek
farmakologis sebagai antibakteri atau bahan pengawet pada
daging ayam.
16
PP
BAB III
METODE PENELITIAN
17
PP
Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu buah jeruk nipis (
Citrus aurantifolia Swingle ) dan jeruk lemon ( Citrus limon L ) yang
diperoleh dari daerah kota Tasikmalaya.
18
PP
19
PP
20
PP
DAFTAR PUSTAKA
Berlian, Z., Fatiqin, A. And Agustina, E. (2016) ‘Penggunaan Perasan Jeruk Nipis
( Citrus Aurantifolia ) Dalam Menghambat Bakteri Escherichia Coli Pada
Bahan Pangan’, 2(1).
Budiana, N.S. 2013. Buah Ajaib Tumpas Penyakit. Jakarta: Penebar Swadaya.
Cahyadi. W. (2009). Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Edisi
Kedua. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 134.
Elfidasari, D. et al., 2011. Perbandingan Kualitas Es di Lingkungan Universitas Al
Azhar Indonesia dengan Restoran Fast Food di Daerah Senayan dengan
Indikator Jumlah Escherichia coli Terlarut. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri
Sains dan Teknologi, Vol.1(No.1)
Herbie, Tandi. 2015. Kitab Tanaman Berkhasiat Obat-226 Tumbuhan Obat untuk
Penyembuhan Penyakit dan Kebugaran Tubuh. Yogyakarta: Octopus
Publishing House, p:359.
Ismail, D. 2012. Uji Bakteri Escherichia coli Pada Minuman Susu Kedelai
Bermerek dan Tanpa merek di kota surakarta. Naskah publikasi, Fakultas
Kedokteran. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jawetz, E., J.L. Melnick., E.A. Adelberg., G.F. Brooks., J.S. Butel., dan L.N.
Ornston. 1995. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi ke-20(Alih bahasa :
Nugroho&R.F.Maulany). Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran EGC. hal.
21
PP
211,213,215.
Khanifah, F. (2015) Efek Pemberian Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia
(Christm) Swingle) Terhadap Pembentukan, Pertumbuhan, Dan
Penghancuran Biofilm Staphylococcus Aureus Secara In Vitro. Jakarta.
Lai-Cheong, J. E., & McGrath, J. A. (2017). Structure and function of skin, hair
and nails. Medicine (United Kingdom), 45(6), 347–351.
Marwanto. (2014). Rekayasa Alat Pemeras Air Jeruk Siam dengan Sistem Ulir.
Sambas: POLTESA.
Muchtadi, T. R. & Sugiyono. (2009). Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bogor:
Institut Pertanian Bogor
Ngajow, M., Abidjulu, J. dan Kamu, V. S., 2013, Pengaruh Antibakteri Ekstrak
Kulit Batang Matoa (Pometia pinnata) Terhadap Bakteri Staphylococcus
aureussecara In Vitro, Jurnal MIPA Unsrat Online2 (2), p. 128-132.
Nizhar, U. 2012. Level Optimum Sari Buah Lemon (Citrus limon) Sebagai Bahan
Penggumpal Pada Pembentukan Curd Keju Cottage. Skripsi. Fakultas
Pertanian. UNHAS, Makassar.
Putra, W.S. 2015. Kitab Herbal Nusantara: Aneka Resep dan Ramuan Tanaman
Obat untuk Berbagai Gangguan Kesehatan. Yogyakarta: Katahati, pp:135-
138.
Rahardjo, A. H. D. 2012. Efektivitas Jeruk Nipis Dalam Menurunkan Bakteri
Salmonella Dan Escherichia coli Pada Dada Karkas Ayam Broiler. IJAS.
Vol. 2. No. 3
Sari, M. A., Masfiyah And Chodijah (2012) ‘Uji Efektivitas Aromaterapi Ekstrak
Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Terhadap Jumlah Bakteri
Udara Penelitian Eksperimental Pada Ruang Icu Rsi Sultan Agung
Semarang’, Sains Medika, 4(1), Pp. 71–77.
Suarsana, I.N., Kumbara, A.A.N.A., dan Satriawan, I.K., 2015, Tanaman Obat:
Sembuhkan Penyakit untuk Sehat, Swasta Nulus, Denpasar, 2019.
22
PP