Anda di halaman 1dari 3

Ujian Akhir Semester

Jurusan : S1 Administrasi Publik


Mata Kuliah : Analisis Kebijakan Publik SKS : 3
Kode Mata Kuliah : SAN 6335 Sem./Kelas : 5 /AB
Dosen : Pandhu Yuanjaya, MPA
Sifat Ujian : Take home
Hari/Tanggal : Kamis, 2 Januari 2020 Waktu
: 3 Jam (13.15-16.15)

1. Saya kira pemindahan ibu kota ke Kalimantan sudah di pertimbangankan secara


matang, Presiden beserta pemerintahannya mungkin sudah memiliki planning , akan
dijadikan seperti apa ibu kota di Kalimantan nanti. Jakarta di rasa sudah tidak mampu
mimikul beban berat ini, Jakarta sebegai ibu kota telah menarik orang-orang dari
seluruh Indonesia untuk singgah disana itu menjadi faktor bertambah padatnya
volume penduduk di Jakarta, di tambah lagi polusi udara yang sangat-sangat tidak
sehat,macet yang belum teratasi, dan banjir. Meskipun sangat mendesak ini sangat
perlu dilakukan,rencana-rencana ke depan untuk membangun ibu kota yang baru
harus segera di matangkan. Kalimantan Timur dirasa sangat strategis karena ada di
tengah-tengah pulai Indonesia,memiliki resiko bencana yang kecil. Menurut saya
pribadi sudah sangat benar ibu kota di pindahkan , tidak usah memaksakan Jakarta
lagi yang sudah menjadi tempat yang tidak sehat,efektif,dan padat.

2. (a) wajar , bagi orang yang tidak terlalu memikirkan politik mereka hanya terkesan
ikut-ikutan . contohnya , mereka memilih calon presiden A hanya karena artis yang
mereka sukai memilih presiden A. Mungkin bila saya tarik kebelakang , banyak
orang yang beranggapan “sudah biar presiden ini selesaikan tugasnya terlebih dahulu,
jangan terburu-buru memilih orang baru. Saya sebut saja Pak Jokowi saya pikir
sangat jeli untuk memberi ruang kepada kaum milenial untuk berekpresi contohnya
youtuber, dari situ Pak Jokowi mendapat followers. Gagasan dan opini dari calon
presiden manapun , jika tidak ada kepercayaan dari masyarakat di dalamnya itu
belum untuk mendapatkan suara.menggaet artis-artis untuk ikut serta dalam
kampanye adalah sebuah branding yang saya rasa cukup berpengaruh. Mungkin di
Negara indonesia siapa yang paling Islam itu akan di pilih, nyata tidak begitu yang
berakal sehat yang akan dipilih.

(b) jika di bandingan dengan hasil kerja nyata , mungkin tidak bisa. Mungkin dengan
survey cepat langsung terjun ke masyarakat dengan data yang valid itu akan sedikit
membantu. Pengambilan keputusan harus di dasari dengan etika yang memiliki niat untuk
kesuksesan bersama. Harus diterapkan komitmen dan disiplin dalam kebijakan tersebut
supay dapat mengurangi pengembangan-pengembangan lainnya.
3. Jadi pak Jokowi iu susah dan berat , karena dia melakukan sesuatu saja susah di
Indonesia. Kapanpun orang-orang yang ada di dalam pemerintahan bila midsetnya masih
buruk ya akan sama saja untuk tahun-tahun berikutnya. Tidak usah membuat kebijakan
yang baru , matangkan saja kebijakan yang sudah ada lalu diterapkan tanpa ada embel-
embel apapun. Lalu masalah yang ada mau tidak mau harus di selesaikan dengan optimal
bukan dengan alternative , seperti banjir Jakarta harus di selesai secara optimal.
Bukannya membangun mall,apaterment dll untuk meraup uang, lalu tidak mau disalahkan
waktu terjadi bencana banir , banjir Jakarta tidak butuh gorong-gorong yang langsung
menuju ke pantai , banjir Jakarta hanay butuh resapan air yang sangat cukup.
Pemotongan dana 500M dari anggaran penanggulangan bencana, sekarang apa yang
dirasakan warga Jakarta dan pemerintah? Dana yang akan di keluarkan pemerintah akan
lebih besar belum anggran untuk korban jiwa. Hari ini bukan untuk menyalahkan siapa-
siapa , mulailah belajar dan cari tahu apa yang di namakan jalur hijau yang sekarang
menjadi mall,jalan tol,perkantoran dll. Mulai lah dengan tidak buang sampah
sembarangan , mengingatkan orang untuk menjaga lingkungan. Menghemat dana juga
perlu , bisa untuk menjadi anggaran yang lainnya.
4. Dilihat dari sejauh mana sumberdaya,komunikasi,struktur birokratik,disposisi atau perilaku
berpengaruh dalam implementasi kebijakan. Kebijakan UU ITE yang dampaknya sudah mulai
dirasakan oleh semua kalangan , sebuah keberhasilan untuk menciptakan hal yang kondusif..
Selain itu, masyarakat dapat menikmati internet secara sehat terjaga dengan baik. Kebebasan
berpendapat memang dijamin oleh konstitusi maupun UU lain sebagai aturan turunan. Namun,
sejatinya pula tak boleh melanggar hak orang lain ketika menyatakan pendapat di muka umum,
berperilaku buruk, apalagi menyerang orang lain dengan fitnah. Sedangkan dari sisi pemerintah,
penegak hukum kini tidak mudah melakukan penahanan terhadap pelaku dugaan pencemaran
nama baik atau pun fitnah melalui dunia maya. Termasuk tidak melakukan penahanan terhadap
orang yang melontarkan sikap kritisnya terhadap kebijakan publik. Bila merujuk Pasal 21 ayat
(4) KUHAP, terhadap tindak pidana yang ancaman hukumannya 5 tahun lebih, maka pelaku
langsung dapat ditahan oleh penegak hukum. Dengan UU ITE hasil revisi, penahanan tak mesti
dilakukan hingga adanya putusan pengadilan yang menyatakan pelaku bersalah. “Ini kan lebih
manusiawi. Seorang Presiden pun sangat perlu di lindungi oleh pasal tersebut , siapapun
presidennya tidak pantas bila di hina dengan semaunya sendiri. Adanya UU ITE mungkin sebuah
keberhasilan pemerintah untuk mengontrol masyarakatnya dan masyarakat pun yang bijak dan
berprilaku baik bila mengakses internet.

DAFTAR PUSTAKA

Hokumonline.com,Rabu 28 desember 2016,


https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt586343ded838b/pro-dan-kontra-arah-kebijakan-uu-ite-
baru

https://www.liputan6.com/news/read/4047115/jokowi-ungkap-alasan-mendesak-pemindahan-ibu-kota-
ke-kaltim

Anda mungkin juga menyukai