Standar Prosedur 17 Februari 2019 Direktur Operasional
DR. dr. Bondan Agus Suryanto,
SE., MA., DLP., AKK Pengertian Penahanan pasien untuk observasi adalah menahan pasien di ruang observasi untuk memantau pasien yang memerlukan penanganan segera namun keputusan perawatan selanjutnya masih harus menunggu respon fisiologis pasien. Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk dapat diketahui kondisi dan kebutuhan pasien, guna mendapatkan pelayanan yang tepat sesuai kebutuhan. 2. Sebagai acuan penerapan langkah – langkah agar pasien dan keluarga yang diberikan informasi memahami tentang kondisi dan pelayanan yang dibutuhkan.
3. Sebagai acuan penerapan Langkah – Langkah untuk
memantau kondisi pasien di IGD sebelum memutuskan penanganan lanjut yang sesuai kebutuhan pasien.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Happyland No.
008B/SK/DIR/HLMC/I/19 tentang Pedoman Pelayanan Medis RS Happyland.
Prosedur 1. Dokter dan perawat menyapa pasien dan
mengucapkan salam. 2. Dokter dan perawat melakukan skrining di asal rujukan pada saat transportasi emergency atau waktu pasien tiba di RS. 3. Dokter dan perawat melakukan cuci tangan dan menggunakan APD sebelum melakukan pemeriksaan. 4. Dokter dan perawat menjelaskan tujuan melakukan pemeriksaan fisik dan psikologi. 5. Pemeriksaan dilakukan di tempat tertutup atau di tempat yang terhindar dari pandangan pasien lain atau orang lain. SKRINING PASIEN IGD
No. Dok : 02/A/010 No. Revisi : 01 Halaman : 2/2
Jl. IPDA Tut Harsono 53 Timoho, Yogyakarta
Standar Prosedur Tanggal terbit :
Operasional 17 February 2019
6. Dokter dan perawat melakukan penanganan pada
pasien IGD yang memerlukan penanganan segera, dan apabila keputusan untuk perawatan selanjutnya masih harus menunggu respon fisiologis pasien, maka dilakukan observasi di IGD. 7. Dokter IGD dapat meminta kepada penunjang medis untuk melakukan pemeriksaan laboratorium dan diagnostic imaging jika diperlukan. 8. Petugas memberikan informasi kepada atau keluarga pasien, bahwa setelah dilakukan penmeriksaan pasien membutuhkan observasi sehingga pasien diharapkan tetap di ruang observasi. 9. Perawat memberikan penanganan yang sesuai kebutuhan pasien misal rehidrasi, oksigenasi dan lain – lain, dan memantau secara berkala respon fisiologis pasien melalui pemeriksaan vital sign dan pemeriksaan lain yang dibutuhkan. Observasi di ruang IGD dapat berlangsung maksimal 2 jam sebelum menentukan perawatan selanjutnya. 10. Dokter dan perawat IGD menghentikan proses observasi apabila dalam waktu kurang dari 2 jam berdasarkan respon fisiologis pasien sudah dapat ditentukan perawatan selanjutnya apakah rawat jalan, rawat inap atau penanganan segera oleh spesialis. 11. Dokter IGD memutuskan untuk rawat inap atau penanganan dokter spesialis apabila dalam waktu 2 jam respon fisiologis pasien tidak baik. Dan memutuskan rawat jalan apabila dalam waktu 2 jam respon fisiologis pasien sudah baik. Pasien atau keluarga harus mendapat edukasi yang cukup dan jelas sebelum pulang. 12. Dokter dan perawat melepas APD dan mencuci tangan setelah melakukan tindakan kepada pasien. 13. Dokter dan perawat mendokumentasikan hasil pemeriksaan fisik dan psikologi, hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnostic imaging bila ada serta hasil observasi di formulir asesmen IGD. Unit Terkait Instalasi Gawat Darurat Dokumen Terkait Pedoman Pelayanan Medis RS Happyland