Anda di halaman 1dari 2

027

PENAHANAN PASIEN UNTUK OBSERVASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak 027/SPO-ARK/RSKIA- 2/2
Annisa Payakumbuh ANNISA/IV/2018 1/2

Ditetapkan
Standar Prosedur Operasional
DIREKTUR RSKIA ANNISA
(SPO) Tanggal Terbit
PAYAKUMBUH,
01 April 2018

dr. Loly Gusvita Reni, MARS


Penahanan pasien untuk observasi pasien di IGD adalah suatu proses
Pengertian
tatalaksana pelayanan pasien berdasarkan hasil assesmen, pasien
membutuhkan pengawasan terkait perubahan kondisi pasien untuk
menentukan asuhan selanjutnya,sehingga dapat ditindaklanjuti dengan:
pasien dirawat, dilakukan tindakan, pembedahan atau pulang /
dilakukan proses rujukan.
Tujuan Sebagai pedoman dalam proses observasi pasien dalam asuhan pasien
di IGD
Kebijakan Surat keputusan direktur rumah sakit
1. Dokter jaga melakukan assesmen dan memutuskan pasien untuk
dilakukan observasi

2. Observasi dilakukan oleh dokter jaga dan perawat , dilakukan tiap


5 -15 menit sesuai tingkat kegawatdaruratannya meliputi: keadaan
umum pasien, tingkat kesadaran pasien, airways, breathting,
circulation, dan disability.

Prosedur 3. Apabila dalam masa observasi keadaan pasien memburuk, perawat


akan melaporkan pada dokter jaga

4. Dokter jaga melakukan reassesmen terhadap kondisi pasien dan


melakukan tatalaksana kegawatdaruratan sesuai kebutuhan pasien.

5. Observasi pada pasien di ruangan IGD dilakukan secara maksimal


dalam waktu 6 ( enam ) jam

6. Dokter jaga memberikan informasi pada pasien dan keluarga


tentang waktu yang dibutuhkan untuk penahan pasien untuk
027
PENAHANAN PASIEN UNTUK OBSERVASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak 027/SPO-ARK/RSKIA- 2/2
Annisa Payakumbuh ANNISA/IV/2018

observasi di IGD

7. Apabila kondisi pasien sudah stabil,dan pasien memerlukan


perawatan dipindahkan ke ruang rawat inap,ruang rawat intensif
atau dirujuk ke rumah sakit lain

8. Pada pasien yang kondisinya sudah stabil ,tetapi pasien tidak


membutuhkan perawatan maka pasien dapat dipulangkan setelah
diberikan pendidikan sesuai dengan kebutuhan pasien.

9. Apabila penahanan pasien untuk observasi dilakukan karena


keterbatasan tempat tidur di ruang rawat inap yang bersifat
sementara , maka pasien dititip di ruangan sesuai kebijakan rumah
sakit

10. Pasien dan keluarga diinformasikan dan menyetujui proses


penahanan pasien untuk observasi pasien tersebut, jika tempat di
ruang rawat inap telah tersedia maka dilakukan proses pasien
transfer ke ruang rawat inap sesuai kasus.

11. Petugas melakukan dokumentasi pada rekam medik


Unit Terkait Semua Unit Pelayanan

Anda mungkin juga menyukai