Anda di halaman 1dari 7

URGENSI PENCATATAN PERISTIWA KELAHIRAN DAN KEMATIAN

BAGI SUBJEK HUKUM ( INDIVIDU )

NAMA : TAJUL IFLAH

NIM : 180101085

Pencatatan peristiwa hukum yang dicatat untuk memastikan status perdata


seseorang yaitu seperti peristiwa kelahiran dan kematian. Kelahiran dicatat untuk
menentukan status hukum seseorang sebagai subjek hukum yaitu pendukung hak
dan kewajiban, sedangkan kematian dicatat untuk menentukan status hukum
seseorang sebagai janda atau duda dari almarhum atau almarhumah.Supaya suatu
peristiwa hukum seperti kelahiran dan kematian dapat dilakukan pencatatan maka
diperlukan suatu syarat, syarat yang pertama yaitu surat keterangan yang
menyatakan telah terjadi peristiwa kelahiran dan kematian yang bersangkutan,
Surat keterangan tersebut dibuat oleh pihak yang berhak mengurusnya, menangani
atau mengeluarkannya.Kemudian surat keterangan tersebut dibawa oleh yang
bersangkutan kepada pejabat kantor pencatatan sipil, tujuan dibawa surat
keterangan tersebut adalah untuk dicatat atau didaftarkan dalam buku akta yang di
sediakan untuk setiap peristiwa hukum.

Apabila peristiwa kelahiran dan kematian yang terjadi telah lampau waktu
didaftarkan maka perlu ada surat penetapan dari hakim agar dapat dilakukan
pencatatan dan pendaftaran. Contohnya seperti penetapan hakim pengadilan
negeri mengenai kelahiran, sebagai bukti telah dicatat atau di daftarkan maka
pejabat kantor pencatatan sipil menerbitkan kutipan akte kelahiran, kutipan
tersebut bersifat autentik( asli,sah ) karena dikeluarkan oleh pejabat resmi.

Tujuan dari pencatatan peristiwa kelahiran dan kematian adalah untuk


memperoleh kepastian hukum tentang status perdata seseorang yang mengalami
peristiwa hukum tersebut. Dalam setiap perbuatan hukum yang terpenting adalah
kepastian hukum, karena kepastian hukum menentukan apakah ada hak dan
kewajiban hukum yang sah antara pihak-pihak yang berhubungan dengan hukum
itu. Contohnya seperti kepastian hukum tentang kelahiran seseorang, kelahiran
seseorang tersebut menentukan status perdata seseorang apakah sudah dewasa
atau belum dewasa. Sedangkan kepastian hukum mengenai kematian itu
menentukan status perdata seseorang bagi ahli waris dan keterbukaan waris.

Fungsi dari pencatatan peristiwa kelahiran dan kematian adalah sebagai


bukti bahwasannya peristiwa kelahiran dan kematian yang dialami seseorang itu
benar telah terjadi. Untuk membuktikan bahwa peristiwa itu benar terjadi maka
diperlukan surat keterangan yang menyatakan telah terjadinya kelahiran dan
kematian pada suatu hari, tanggal, bulan, tahun, ditempat tertentu dan atas nama
orang tertentu juga. Pihak yang memberikan keterangan tersebut adalah pejabat
atau petugas publik yang berwenang menangani peristiwa hukum tersebut, surat
keterangan kelahiran seseorang diberikan oleh dokter atau bidan rumah sakit atau
klinik yang menangani peristiwa kelahiran tersebut. Adapun surat keterangan
tentang kematian diberikan oleh dokter rumah sakit yang merawatnya atau oleh
kepala kelurahan desa di tempat tinggal yang bersangkutan.

Peraturan perundang-undangan yang mengatur pencatatan sipil di


indonesia tentang peristiwa kelahiran dan kematian diatur dalam Reglemen
catatan sipil stb. Nomor 751 tahun 1920 jo. Stb. Nomor 564 Tahun 1927 tentang
pencatatan kelahiran dan kematian bagi warga negara indonesia Asli di Jawa dan
Madura. Stb. Nomor 751 Tahun 1920 jo. Stb. Nomor 564 Tahun 1927 tentang
pendataan kelahiran dan kematian. Stb. Nomor 751 Tahun 1920 jo.stb. Nomor
564 Tahun 1927 tentang pendaftaran kelahiran dan kematian bagi semua Warga
Negara indonesia dan Watga Negara Asing di Indonesia. 1

Untuk melakukan pencatatan terhadap peristiwa kelahiran dan kematian


maka kementerian negeri dibidang kependudukan dan pencatatan sipil
membentuk suatu lembaga khusus yang dinamakan dengan lembaga Catatan Sipil.
Catatan sipil yang dimaksud adalah catatan yang didalamnya mengenai peristiwa
perdata kelahiran dan kematian yang dialami oleh seseorang. Catatan sipil
meliputi kegiatan mencatat peristiwa hukum yang berlaku umum untuk semua

1
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia ( Bandung : PT Citra Aditya Bakti 2010 ) Hal:
44-47.
warga negara indonesia. Lembaga catatan sipil yang berlaku umum secara
struktural berada di dalam lingkungan Departmen Dalam Negeri. Lembaga
catatan sipil yang berlaku khusus untuk yang beragama islam secara struktural
berada di dalam lingkungan departmen agama

. Dalam art. 16 NBW Baru Negeri Belanda dan KUH Perdata disebutkan
bahwa pencatatan sipil merupakan institusi untuk meregistrasi kedudukan hukum
mengenai pribadi seseorang terhadap kelahiran dan kematian.2

Menurut pasal 4 KUH perdata kelahiran dan kematian termasuk kepada


registrasi catatan sipil. Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Catatan Sipil Kabupaten
atau Kota,akta kelahiran dan akta kematian merupakan jenis daripada akta catatan
sipil.

1. Akta kelahiran

Merupakan akta yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwewenang, yang


berkaitan dengan adanya kelahiran. Manfaat dari akta kelahiran adalah
memudahkan pembuktian dalam hal warisan, pernyataan untuk diterima di
lembaga pendidikan dan persyaratan bagi seseorang yang mau masuk pegawai
pemerintahan ( PNS, TNI, dan Polri ), lembaga negara ( anggota DPR dan lain-
lain ), pegawai BUMN dan sejenisnya. Akta kelahiran terdiri dari akta kelahiran
umum, keistimewaan, luar biasa dan tambahan.

Akta kelahiran umum merupakan akta kelahiran yang diterbitkan


berdasarkan laporan kelahiran yang di sampaikan dalam waktu yang ditentukan
oleh perundang-undangan yaitu 60 hari kerja sejak peristiwa untuk semua
golongan disampaikan dalam 60 hari sejak kelahiran. Akta kelahiran istimewa
adalah akta yang diterbitkan berdasarkan laporan kelahiran yang disampaikan
setelah melewati batas waktu yang telah ditentukan oleh perundang-undangan,
batas waktu lewat yaitu 60 hari sejak lahir. Akta kelahiran luar biasa merupakan
akta kelahiran yang diterbitkan oleh Kantor Catatan Sipil pada zaman Revolusi

2
Beni Ahmad Saebani, Perbandingan Hukum Perdata ( Bandung : Cv Pustaka Setia 2016 ) Hal:
179-180.
antara 1 mei 1940 sampai 31 Desember 1949 dan kelahiran tersebut tidak di
wilayah hukum kantor catatan sipil setembat. Sedangkan akta kelahiran tambahan
adalah akta kelahiran yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang terhadap
orang yang lahir pada tanggal 1 Januari 1969 sampai 31 maret 1983, yang tunduk
pada Stb. 1920 No. 751 jo. Stb. 1927 No. 564 dan stb. 1933 No. 75 jo. Stb.1936
No. 607.

Adapun Syarat yang harus dipenuhi bagi orang ingin mengurus akta
kelahiran adalah :

Surat keterangan kelahiran dari yang berwewenang misalnya dari dokter, bidan,
dan lain-lain. Surat pengantar dari lurah atau kepala desa, Surat nikah, Surat bukti
kewarganegaraan ( SBK ) bagi WNA yang telah menjadi WNI dan ganti nama,
Kartu susunan Keluarga ( KSK ) dan adanya dua orang saksi yang memenuhi
persyaratan, persyaratan saksi tersebut adalah dewasa, sehat jasmani dan rohani,
tidak buta huruf dan berdomisili di kantor catatan sipil yang bersangkutan.

2. Akta kematian

Merupakan akta yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang atau


disebut dengan kantor catatan sipil yang berkaitan dengan meninggalnya
seseorang. Akta kematian terdiri dari akta kematian umum dan akta kematian
khusus.

Akta kematian umum adalah akta kematian yang diterbitkan selama


laporan kematian belum melewati 10 bagi WNI Asli dan bagi orang Eropa yaitu 3
hari kerja. Syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan akta kematian umum
adalah surat keterangan kematian dari lurah atau kepala desa dan atau dari rumah
sakit, akta perkawinan dan akta kelahiran dari anak-anaknya bila sudah menikah
dan mempunyai anak.

Akta kematian khusus adalah akta kematian yang diterbitkan oleh pejabat
yang berwenang, selama laporan kematian tersebut dilaporkan oleh suami atupun
istri, atau keluarga telah melewati 10 hari. Adapun syarat yang harus dipenuhi
untuk mendapatkan akta kematian tersebut adalah harus ada penetapan dari
pengadilan negeri di wilayah hukum tempat terjadinya kematian, untuk
mendapatkan penetapan pengadilan negeri maka pemohon harus membawa
syarat-syarat sebagai berikut :

Surat kematian dari lurah atau kepala desa atau rumah sakit, akta perkawinan dan
akta kelahiran anak-anaknya kalau telah kawin dan mempunyai anak, dan yang
terakhir tiga orang saksi yang betul mengetahui peristiwa kematian orang tersebut.

Dalam akta kematian didalamnya terdapat tanggal kematian, tempat


kematian, nama orang yang meninggal. Manfaat dari akta kematian adalah
menetapkan wali bagi anak yang belum berumur 18 tahun, menetapkan ahli waris,
menetapkan waktu tunggu ( iddah ) bagi janda yang akan kawin, bukti beban izin
orang tua bagi perkawinan dibawah umur 21 tahun, dan yang terakhir bagi
pemerintah dapat menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan pemakaman dan
kesehatan. Manfaat dari akta pencatatan sipil adalah menentukan status hukum
seseorang, merupakan alat bukti yang paling kuat di muka pengadilan dan
dihadapan hakim, dan memberikan kepastian tentang peristiwa itu sendiri.3

Kasus yang terjadi di Kota Ambon, mempunyai karakteristik sistem


pemerintahan tersendiri dimana ada bentuk kelurahan, desa, negri. Pelaporan
kematian masih belum terintegrasi di Adminduk. Masih sendiri-sendiri di desa
dan negri sehingga data kematian masih banyak yang under reported. Akte
kematian dibuat bila menyangkut hak saja, baru kemudian dicari atau direkayasa
keterangan RT dan rumah sakit. Dukungan lintas sektor sangat diperlukan untuk
pencatatan kematian yang terbaik sehingga satu kematian di suatu wilayah dapat
diketahui oleh jajaran terkait. Kota Ambon mempunyai komitmen untuk
mengadakan pertemuan lintas sektor ( camat, dukcapil, dinkes ) secara rutin enam
bulan sekali. Selain itu, koordinasi puskesmas dalam hal ini bidan atau perawat
dengan lurah atau kepala desa, baparaja, ketua RT RW dilakukan agar data
kematian tercatat dengan baik.

3
Titik Triwulan Tutik, Hukum Perdata dalam Sistem Hukum Nasional ( Jakarta : Kencana 2016 )
Hal : 65-66
Titik Triwulan Tutik, Hukum Perdata dalam Sistem Hukum Nasional ( Jakarta : Kencana 2016 )
Hal:69-71
Berbeda dengan kasus yang terjadi di Ambon, Dinas kependudukan dan
Pencatatan Sipil kota Banda Aceh terus mengembangkan berbagai inovasi dalam
rangka mempercepat perluasan kepemilikan akta kelahiran. Pada bulan Maret
2017, pemerintah Banda Aceh Disdukcapil telah melakukan pencatatan kelahiran
berbasisi online dan pencatatan kelahiran berbasis gampong, Launcing tersebut
dilakukan langsung oleh Wali Kota periode 2012-2017, Illiza Sa’aduddin Djamal.

Banda Aceh merupakan daerah yang paling utama dalam menerapkan


pencatatan akta kelahiran secara online, bahkan di daerah-daerah lain di aceh
sudah mulai melirik model pencatatan kelahiran berbasis online yang telah
dipraktekkan oleh kota Banda Aceh. Pelayanan berbasis online merupakan suatu
kebutuhan yang sangat di butuhkan oleh masyarakat. Di era yang serba online ini
masyarakat menginginkan segala sesuatu yang dibutuhkan secara praktis dan
efisien, termasuk dalam mengurus akte kelahiran

Pada bulan April 2018, rombongan dari Dukcapil bener Meriah melakukan
kunjungan belajar ke disdukcapil kota Banda Aceh , menurut kasiregistrasi dan
informasi akte Disdukcapil Bener Meriah, Eriyanto, pihaknya memilih kunjungan
belajar ke kota Banda Aceh karna mengingat banyaknya inovasi yang telah
dilahirkan oleh kota Banda Aceh salah satunya adalah pencatatan kelahiran
berbasis online.

Tujuan dari pencatatan akte kelahiran berbasis online adalah untuk


memudahkan masyarakat dalam mengurusi akte kelahiran bagi dirinya dan
keluarganya. Masyarakat yang hendak mendapat akte kelahiran dapat mengakses
website Disdukcapil dimanapun berada, jadi waktu masyarakat tidak banyak
tersita dalam hal mengurus akte kelahiran.

Anda mungkin juga menyukai