Nama Anggota Kelompok : Hilman Ihtisyamuddin 201710210311174
Nur Kholidia A 201710210311178
Kelas : Agribisnis 4 D No PERBEDAAN PENGGARAMAN PENGGULAAN PENGASAMAN 1. DEFINISI Penggaraman proses suatu proses adalah metode pengolahan dan pengolahan untuk pengawetan dilakukan dengan mengawetkan ikan, menggunakan cara diberi asam. daging, sayuran, gula pada dan buah seperti konsentrasi asam jawa, mangga tinggi. muda, lemon, beri, cabai hijau, dan sebagainya. 2. TUJUAN suatu cara yang Gula tersebut tujuan untuk telah biasa berfungsi untuk mengasamkan dilakukan dalam memberi rasa pada produk makanan mengawetkan produk dan sehingga dapat sayuran sejak mengawetkan menghambat zaman dahulu produk dengan pertumbuhan sampai sekarang. menghambat bakteri pembusuk. bakteri yang menyebabkan pembusukan. 3. KONSENTRASI DAN WAKTU natrium klorida, Penambahan gula pengasam dengan YANG DIGUNAKAN sekitar 40% selain untuk bahan 3 liter susu, natrium dan 60% memberikan rasa penambahan enzim klorida. Secara manis, juga rennin 0,025 % tiap umum, garam NaCl berfungsi dan 1 L susu dan asam kristalnya tidak terlibat dalam sitrat sebanyak 50 berwarna dan pengawetan. gram dalam 2300 berbentuk kubus. Apabila gula mL jus ditambahkan ke buah jeruk keprok. dalam bahan pangan dalam konsentrasi yang tinggi (paling sedikit 40% padatan terlarut), maka sebagian air yang a*a terikat oleh gula sehingga menjadi tidak tersedia untuk pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas air (aw) dari bahan pangan berkurang. 4. JENIS METODE Cara penggaraman Proses penggulaan penambahan asam yang umum dengan cara secara langsung digunakan ada 2 Penaburan, misalnya macam, yaitu perendaman, dan asam metode pencampuran propionate,asam penggaraman sitrat,asam asetat, kering (dry-salting) asam benzoat dan penggaraman dll atau basah (wet-salting). penambahan makanan yang bersifat asam seperti tomat. 5. CONTOH PRODUK Olahan Buah Pare, Sari Keju, minyak Telur Asin, Asinan buah , selai kelapa, sari buah Mangga Muda manisan, keripik 6. EFEK TERHADAP BAHAN (1) penggaraman Sebagai pemanis Perlakuan ini PANGAN dapat dan pengawet menyebabkan menghilangkan terbentuk tiga sebagian rasa pahit lapisan yaitu dan (2) garam lapisan dapat mencegah protein (blondo) bahan menyerap berada paling atas, terlalu banyak lapisan tengah minyak dalam adalah minyak dan proses pemasakan. lapisan bawah adalah air. Penambahan asam asetat tidak dapat menggumpalkan blondo meskipun pada pH isoelektrik, ini disebabkan karena residu minyak kelapa pada blondo menghalangi kontak antara asam dan protein blondo, sedangkan pH air di lapisan paling bawah memiliki nilai yang rendah karena reaksi hidrolisis dalam proses pemecahan emulsi.
7. PERLAKUAN SETELAHNYA Pada penggaraman Penggulaan dian diambil santan
basah, sayuran merupakan tahap dengan 10 L direndam dalam yang perlu aquades, kemudian larutan garam dan dilakukan seusai dibiarkan selama 2 dibiarkan dalam penggorengan. jam, sehingga selang waktu Pembuatan larutan terpisah antara tertentu. Setelah gula dilakukan krim dan penggaraman, menggunakan gula skim. Penambahan sayuran dibilas 18 pasir putih yang asam cuka ke beberapa kali digiling hingga dalam untuk membuang halus, kemudian skim hingga pH 4,5 seluruh garam dan dilarutkan dalam agar terjadi dikeringkan atau air dengan pemisahan yang ditiriskan dengan perbandingan 4:1, sempurna maka menggunakan dan diaduk hingga dibiarkan selama kertas tisu merata. 12 jam. (Picklenet, 2001). Larutan dipanaskan hingga mendidih. Setelah mendidih, api segera dikecilkan untuk menjaga agar larutan gula tetap panas. Jeda waktu antara keripik yang telah digoreng dengan pencelupan gula sebaiknya tidak lebih dari satu menit. Hal tersebut untuk membantu penyerapan gula ke dalam keripik pisang. 8. DAYA SIMPAN 1 bulan 1 bulan 5-6 bulan Sumber : Farikha, I. N. (2013). PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI BAHAN PENSTABIL ALAMI TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA SARI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) SELAMA PENYIMPANAN. Jurnal Teknosains Pangan. Hartono, W. d. (2012). PENGGUNAAN JUS BUAH JERUK KEPROK (Citrus Reticulata ) PADA PEMBUATAN KEJU MOZZARELLA. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak. Lestari, K. Y. (2018). EVALUASI KADAR ANTIOKSIDAN DAN TINGKAT KESUKAAN PARE (Momordica charantia) DENGAN VARIASI MEDIA PEREBUSAN. Susanto, T. (2012). KAJIAN METODE PENGASAMAN DALAM PROSES PRODUKSI MINYAK KELAPA DITINJAU DARI MUTU PRODUK DAN KOMPOSISI ASAM AMINO BLONDO . Jurnal Dinamika Penelitian Industri . Yani, A. d. (2017). PENGARUH IRISAN KERIPIK TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN PADA PEMBUATAN KERIPIK PISANG MANIS.