Anda di halaman 1dari 8

1.

Anjak Piutang
a. Mengapa factoring tidak bisa berkembang di Indonesia?
Perusahaan anjak piutang kurang berkembang di Indonesia karena beberapa hal
diantaranya resiko kredit yang melekat karena yang kredit yang dibiayai adalah
piutang yang berlum dapat tertagih, serta tidak menyertakan agunan lain. Belum
terdapat aturan yang baku yang mengatur mengenai mekanisme termasuk ketika
ada kendala yang terkait dengan hukum pada perusahaan anjak piutang. Hal
tersebut menimbulkan investor kurang tertarik untuk menginvestasikan dananya.
Selain itu, perusahaan anjak piutang belum terlalu familiar di Indonesia.
Perkembangan jaman dengan munculnya fintech yang membuat perusahaan anjak
piutang mestinya mampu memanfaatkan peluang tersebut, namun belum didukung
sumber daya manusia yang mumpuni.
b. Jelaskan jenis factoring berdasarkan penanggungan risiko!
Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan No.448/KMK.017/2000, Anjak
Piutang adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembeliandan/atau pengalihan
serta pengurusan piutang jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi
perdagangan dalam atau luar negeri.
Jenis – jenis Anjak Piutang
Berdasarkan Pelayanan
1) Full Service Factoring
Full Service Factoring adalah anjak piutang yang memberikan jasa secara
menyeluruh baik jasa pembiayaan maupun nonpembiayaan.
2) Bulk Factoring
Bulk Factoring adalah anjak piutang yang memberikan jasa pembiayaan dan
pemberitahuan saat jatuh tempo pada nasabah, tanpa memberikan jasa lain
seperti resiko piutang, administrasi penjualan, dan penagihan.
3) Maturity Factoring
Maturity Factoring adalah pembiayaan pada dasarnya tidak diperlukan klien
namun oleh pengurusan penjualan dan penagihan piutang serta proteksi atas
tagihan.
4) Finance Factoring
Finance Factoring adalah anjak piutang yang hanya menyediakan fasilitas
pembiayaan saja tanpa ikut menanggung risiko atas piutang tak tertagih.
Berdasarkan Penanggungan Risiko

1) With Recourse Factoring


With Recourse Factoring ini berkaitan dengan risiko debitur yang tidak
mampu memenuhi kewajibannya. Dalam perjanjian with recourse, klien akan
menanggung risiko kredit terhadap piutang yang dialihkan kepada
perusahaan anjak piutang.
2) Without Recourse Factoring
Perusahaan anjak piutang menanggung risiko atas tidak tertagihnya piutang
yang telah dialihkan klien. Tetapi, dalam perjanjian anjak piutang
dicantumkan bahwa di luar keadaan macetnya tagihan bisa diberlakukan
bentuk recourse.
Berdasarkan Perjanjian

1) Disclosed Factoring
Disclosed Factoring adalah pengalihan piutang pada perusahaan anjar
piutang dengan sepengetahuan pihak debitur. Saat piutang jatuh tempo,
perusahaan anjak piutang mempunyai hak tagih kepada debitur yang
bersangkutan.
2) Undisclosed Factoring
Undisclosed Factoring adalah pengalihan piutang pada perusahaan anjak
piutang oleh klien tanpa pemberitahuan kepada debitur kecuali jika ada
pelanggaran esepakaran pada pihak klien atau secara sepihak perusahaan
anjak piutang menganggap akan menghadapi risiko.

Berdasarkan Lingkup Kegiatan

1) Domestic Factoring
Domestic Factoring adalah kegiatan trnasaksi anjak piutang dengan
melibatkan perusahaan anjak piutang, klien dan debitur yang berdomisili
dalam negeri.
2) International Factoring
International Factoring adalah kegiatan anjak piutang untuk transaksi ekspor
impor barang yang melibatkan dua perusahaan factoring di masing-masing
negara sebagai expor factor dan import factor.

2. Asuransi
a. Jelaskan perbedaan TLO dan All Risk!
1) Total Loss Only Biasa disebut kerugian total.
Jenis ini memberikan jaminan ganti rugi hanya jika kendaraan mengalami
kehilangan/ kerusakan total akibat risiko-risiko yang dijamin dalam polis.
Kerugian total yang dimaksud adalah nilai kerugian sama atau lebih besar
dari 75 persen dari harga kendaraan sebenarnya. Berarti klaim asuransi hanya
dapat diajukan apabila terjadi ”kehilangan total”. Dalam asuransi mobil, yang
dimaksud kehilangan total adalah kerusakan yang terjadi di atas 75 persen
atau kehilangan pencurian ataupun karena perampasan. Bila kerusakan yang
dialami kurang dari itu, Anda tidak akan mendapatkan ganti rugi atas
kerusakan. Patokan 75 persen diambil karena mobil dipastikan tidak dapat
digunakan lagi. Kelebihannya, premi asuransi TLO lebih rendah
dibandingkan All Risk.
2) All Risk/ Comprehensif
Jenis asuransi ini memberikan jaminan ganti rugi/ biaya perbaikan jika
kendaraan mengalami kehilangan/ kerusakan sebagian maupun total akibat
risiko-risiko yang dijamin dalam polis. Misalnya, tabrakan, tergores,
benturan, terbalik, tergelincir, terperosok, kecelakaan lalu lintas, perbuatan
jahat, pencurian, perampasan, atau kebakaran. All risk dapat diartikan
sebagai ”segala risiko”. Asuransi ini disebut juga comprehensive atau
keseluruhan. Ini berarti asuransi akan membayar klaim untuk segala jenis
kerusakan, mulai dari kerusakan ringan, rusak berat, hingga kehilangan.
Berbeda dengan TLO, lecet sedikit saja pada mobil, asuransi akan
membayarkan klaim. Hanya, preminya lebih mahal daripada TLO.
b. Sebutkan dan jelaskan minimal 5 profesi dalam industri asuransi!

3. Modal Ventura
a. Apa saja keuntungan yang diperoleh oleh pihak yang terlibat modal ventura?
Modal ventura (venture capital) adalah modal yang ditanamkan pada usaha yang
mengandung risiko. Perusahaan modal ventura adalah badan usaha yang
melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk dengan penyertaan modal ke dalam
suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu
tertentu.
Keuntungan yang diperoleh :
Bagi Perusahaan Modal Ventura
1. Memperoleh keuntungan berupa dividen dari penyertaan modal dalam
bentuk saham
2. Memperoleh keuntungan berupa capital again dari hasil selisih dari transaksi
penjualan dan pembelian surat-surat berharga (saham)
3. Memperoleh keuntungan berupa bagi hasil untuk usaha tertentu sesuai
dengan perjanjian yang sudah dibuatnya

Bagi Perusahaan Pasangan Usaha (PPU)

4. Membantu penambahan modal usaha bagi perusahaan yang sedang


mengalami kekurangan modal (likuiditas)
5. Memperbaiki teknologi melalui pengalihan dari teknologi lama ke teknologi
baru sehingga dapat membantu peningkatan kapasitas produksi dan
peningkatan mutu produknya
6. Membantu pengembangan usaha melalui perluasan pasar dan pengembangan
usaha baru seperti melalui diversifikasi usaha
7. Mengurangi risiko kerugian. Maksudnya jika perusahaan beroperasi dengan
menggunakan modal sendiri, maka risiko kerugianpun ditanggung sendiri,
namun apabila dijalankan bersama dengan modal ventura, maka risiko dapat
disebarkan antara keduanya

b. Akhir dari kontrak modal ventura itu apa? (divestasi) setelah divestasi, apa saja
kegiatannya?
Divestasi atau divesment merupakan tahapan akhir dari suatu pembiayaan modal
ventura, dimana perusahaan modal ventura menarik kembali peyertaan sahamnya
pada perusahaan pasanngan usahanya.
Dalam hal divestasi, perusahaan paling pokok adalah penetapan harga saham milik
perusahaan modal ventura. Penetapan harga oleh pemodal ventura biasanya sangat
tergantung pada nilai perusahaan pasangan usahanya. Apabila suatu perusahaan
pasangan usaha masih berada pada tahap-tahap awal, dan memiliki potensi dan
prospek untuk dikembangkan, pemodal ventura tidak akan cepat-cepat melakukan
divestasi, tetapi menunggu sampai perusahaan tersebut benar-benar telah memiliki
company valeu yang tinggi, sehingga diharapkan mendapat yang tinggi pula.
Pelaksanaan divestasi dapat dilakukan dengan memilih salah satu dari berbagai
alternatif yang umum yang digunakan dalam mekanisme divestasi. Kemampuan
menggunakan cara tersebut akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan
modal ventura. berikut berbagai alternatif yang umum digunakan dalam
mekanisme divestasi:
1. Penawaran umum melalui pasar modal (initial public offering): Divestasi
dapat dilakukan dengan cara melakukan penawaran umum melalui pasar
modal atau initial public offering (IPO). Masalah yang perlu diperhatikan
disini adalah apakah perusahaan pasangan usaha memang benar-benar telah
memenuhi ketentuan-ketentuan emisi dan pencatatan saham.
2. Menjual kembali kepada perusahaan pasangan usaha (buy back): penjualan
saham perusahaan modal ventura kepada pemegang saham pendiri
perusahaan dapat dilakukan sebagai alternatif diestasi apabila terjadi
penyesuaian harga. Ketika perusahaan kekurangan dana, ia dapat
memanfaatkan kredit bank atau menerbitkan promes jangka panjang dengan
tingkat bunga tertentu. Alternatif lain adalah dengan stock atau share swap
yaitu saham pemilik perusahaan pasangan usaha pada perusahaan lain akan
ditukarkan dengan saham perusahaan modal ventura pada perusahaan
pasangan usahaa yang bersangkutan.
3. Menjual perusahaan kepada perusahaan lain: Perusahaan mdal ventura dan
perusahaan pasangan usaha dapat memutuskan secara bersama untukmenjual
keseluruhan saham kepada perusahaan atau individu lain.
4. Menjual perusahaan kepada investor baru: perusahaan modal ventura dapat
mencari investor baru atau pihak ketiga yang bersedia penyertaan perusahaan
modal ventura.
5. Melikuidasi perusahaan: Banyak perusahaan modal ventura melakukan
divestasi dengan cara melikuidasi perusahaan. melikuidasi perusahaan dapat
dilakukan sebagai alternatif divestasi apabila perussahaan pasangan usaha
tidak dapat berkembang sebagaimana diharapkan.

4. Leasing
a. Jelaskan prosedur dan mekanisme leasing!
1) Lessee bebas memilih dan menentukan peralatan yang dibutuhkan,
mengadakan penawaran harga dan menunjuk supplier peralatan yang
dimaksudkan.
2) Setelah lessee mengisi formulir permohonan lease, maka dikirimkan kepada
lessor disertai dokumen lengkap.
3) Lessor mengevaluasi kelayakan kredit dan memutuskan untuk memberikan
fasilitas lease dengan syarat dan kondisi yang disetujui lessee (lama kontrak
pembayaran sewa lease), setelah ini maka kontrak lease dapat ditandatangani.
4) Pada saat yang sama, lessee dapat menandatangani kontrak asuransi untuk
peralatan yang dilease dangan perusahaan asuransi yang disetujui lessor,
seperti yang tercantum dalam kontrak lease. Antara lessor dan perusahaan
asuransi terjalin perjanjian kontrak utama
5) Kontrak pembelian peralatan akan ditandatangani lessor dengan supplier
peralatan tersebut.
6) Supplier dapat mengirimkan peralatan yang dilease ke lokasi lessee. Untuk
mempertahankan dan memelihara kondisi peralatan tersebut, supplier akan
menandatangani perjanjian purna jual.
7) Lessee menandatangani tanda terima peralatan dan menyerahkan kepada
suppplier.
8) Supplier menyerahkan tanda terima (yang diterima dari lessee),bukti
pemilikan dan pemindahan pemilikan kepada lessor.
9) Lessor membayar harga peralatan yang dilease kepada supplier.
10) Lessee membayar sewa lease secara periodik sesuai dengan jadwal
pembayaran yang telah ditentukan dalam kontrak lease.
Versi lain

1) Lesse menghubungi pemasok untuk pemilihan dan penentuan jenis barang,


spesifikasi, harga, jangka waktu penagihan, dan jaminan purna jual atas
barang yang akan disewa.
2) Lesse melakukan negosiasi dengan lesor mengenai kebutuhan pembiyaan
barang modal. Dalam hal ini, lesse dapat meminta lease quotation yang tidak
mengikat dari lessor. Dalam quotation terdapat sayrat-syarat pokok
pembiyaan leasing, antara lain: keterangan barang, harga barang, cash
security deposit, residual value, asuransi, biaya administrasi, jaminan uang
sewa (lease rental), dan persyaratan lainnya.
3) Lessor mengirimkan letter of offer atau commitment letter kepada lesse yang
berisi syarat-syarat pokok persetujuan lessor untuk membiayai barang modal
yang dibutuhkan lesse menandatangani dan mengembalikannya kepada
lessor.
4) Penandatangan kontrak leasing setelah semua persyaratan dipenuhi lesse
dimana kontrak tersebut mencakup hal-hal: pihak-pihak yang terlibat , hak
milik, jangka waktu, jasa leasing, opsi bagi lesse, penutupan asuransi,
tanggung jawab atas objek leasing, perpajakan jadwal pembayaran angsuran
sewa dan sebagainya.
5) Pengiriman order beli kepada pemasok disertai instruksi pengiriman barang
kepada lesse sesuai dengan tipe dan spesifikasi barang yang telah disetujui.
6) Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lesse sesuai peranan serta
menandatangani surat tanda terima dan perintah bayar yang selanjutnya
diserahkan kepada pemasok.
7) Penyerahan dokumen oleh pemasok kepada lessor termasuk faktur dan bukti-
bukti kepemilikan barang lainnya.
8) Pembayaran oleh lessor kepada pemasok
9) Pembayaran sewa (lease payment) secara berkala oleh lessee kepada lesor
selama leasing yang seluruhnya mencakup pengembalian jumlah yang
dibiayai beserta bunganya.

b. Leasing digolongkan menjadi 3, apa saja?


Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan oleh bank atau lembaga dan
perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh
suatu perusahaan atau perorangan untuk jangka waktu tertentu.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya perusahaan leasing dapat digolongkan
kedalam 3 kelompok, antara lain:
1) Independent leasing company, perusahaan jenis ini mewakili sebagian besar
dari industry leasing dimana perusahaan ini berdiri sendiri atau independen
dari pemasok yang mungkin dapat memenuhi barang modal nasabahnya
(lessee).
Contoh: Adira, WOM, SOF (Summit Oto Finance), FIF (Federal
International Finance – Honda)
2) Captive lessor,sering juga disebut two party lessoryang melibatkan 2 pihak,
yaitu:
Pihak pertama yaitu terdiri atas perusahaan induk dan anak
perusahaanleasing
Pihak kedua, yaitu lessee atau pemakai barang captive lessorini akan tercipta
apabila pemasok mendirikan perusahaan leasing sendiri.
Contoh: ACC (Astra Credit Company, BAF (Busan Auto Finance
– Yamaha) Indomobil Finance – Suzuki.
3) Lease broker atau packager,berfungsi mempertemukan pihak lessee dengan
pihak lessor yang membutuhkan suatu barang modal dengan cara leasing.
Contoh: Era, Mentari, Ray White, Columbia, Columbus

5. Pasar Modal
a. Mengapa pasar modal sangat sensitif terhadap issue – issue ekonomi (tidak hanya
ekonomi) baik lokal maupun internasional?
Industri pasar modal sangat sensitif terhadap isu-isu yang berkembang di sektor
ekonomi, politik, dan keamanan, baik domestik maupun global. Isu-isu tersebut
dinilai dapat memengaruhi iklim investasi.
Banyak kejadian dari dalam negeri maupun luar negeri yang memengaruhi pasar
saham Indonesia tahun ini. Beberapa isu tersebut adalah kebijakan Federal
Reserve yang menaikkan suku bunga, Brexit, hingga kebijakan tax
amnesty pemerintah. Dia melanjutkan, setelah tumbuh signifikan akibat
sentimen tax amnesty, IHSG turun karena terpengaruh sentimen dari Amerika
Serikat. Terpilihnya presiden baru AS dan rencana kenaikan suku bunga menjadi
penyebabnya. Kondisi ini menunjukkan pasar modal sangat sensitif terhadap isu-
isu tersebut.
Pasar modal sebagai salah satu instrumen ekonomi sangat dipengaruhi oleh
berbagai peristiwa yang memiliki kandungan informasi bagi investor. Semakin
penting peran pasar modal dalam perekonomian suatu negara, semakin sensitif
pasar modal itu terhadap berbagai peristiwa di sekitarnya (Suryawijaya dan
Setiawan, 1998). Isu-isu mengenai masalah maupun kebijakan perekonomian,
politik, sosial, lingkungan dan hak asasi ikut mempengaruhi pasar modal walaupun
isu-isu tersebut tidak secara langsung berkaitan dengan aktivitas pasar modal.
Seperti yang diketahui bahwa tidak hanya peristiwa atau informasi ekonomi yang
berpengaruh terhadap pasar modal, keadaan politik pun baik secara langsung
maupun tak langsung ikut mempengaruhi aktivitas perekonomian negara. Begitu
pula hal tersebut berpengaruh terhadap kegiatan di bursa saham, misalnya saja
peristiwa pemilihan anggota legislatif, pemilihan kepala daerah maupun negara,
kerusuhan politik, perang, pengumuman kabinet baru, dan lainlain. Peristiwa-
peristiwa tersebut dikatakan ikut mempengaruhi karena mengandung informasi
yang akan digunakan oleh para investor untuk menganalisis investasi baik yang
telah dilakukan maupun yang baru akan 2 dilakukan. Jika keadaan politik suatu
negara cenderung kondusif maka keadaan perekonomian negara tersebut
cenderung stabil dan bahkan mungkin bisa lebih berkembang. Begitu pula
sebaliknya, jika keadaan politik suatu negara tidak kondusif, maka perekonomian
akan terganggu, karena hal tesebut dinilai memiliki risiko yang tinggi terhadap
investasi, sehingga investor tidak akan berani untuk berspekulasi. Hal ini senada
dengan Suryawijaya dan Setiawan (1998), dimana adanya peristiwa politik yang
mengancam stabilitas negara cenderung mendapat respon negatif dari pelaku pasar.
b. Jelaskan 3 lembaga penunjang pasar modal!
1) Biro Administrasi Efek
Biro Administrasi Efek (BAE) adalah lembaga penunjang pasar modal yang
membantu mengadministrasikan efek, baik pada pasar perdana maupun pasar
sekunder. Bentuk pelayanan yang diberikan BAE antara lain dalam bentuk
pencatatan dan pemindahan kepemilikan efek.
Biro Administrasi Efek merupakan perseroan yang dapat menyelenggarakan
kegiatan usaha berdasarkan kontrak dengan emiten untuk pencatatan
pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek sebagai Biro
Administrasi Efek dan telah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan.
2) Bank Kustodian
Bank kustodian adalah bank yang mendapatkan persetujuan dari Otoritas
Jasa Keuangan untuk bertindak sebagai pihak yang memberikan jasa
penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain,
termasuk menerima deviden, bunga dan hak - hak lain, menyelesaikan
transaksi efek, serta mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
Persyaratan dan tata cara pemberian persetujuan bagi bank umum sebagai
kustodian diatur peraturan pemerintah.
3) Wali Amanat
Wali amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek
bersifat utang atau sukuk untuk melakukan penuntutan baik di dalam maupun
di luar pengadilan, yang berkaitan dengan kepentingan pemegang efek
bersifat utang atau sukuk tersebut tanpa surat kuasa khusus.
Kegiatan perwaliamanatan dilakukan oleh bank umum dan pihak lain yang
ditetapkan dengan peraturan pemerintah untuk dapat menyelenggarakan
kegiatan usaha sebagai wali amanat. Bank umum atau pihak lain wajib
terlebih dahulu terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Adapun persyaratan dan
tata cara pendaftaran wali amanat diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah.
4) Pemeringkat Efek
Perusahaan pemeringkat efek adalah penasihat investasi berbentuk perseroan
terbatas yang melakukan kegiatan pemeringkatan dan memberikan
peringkat. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan pemeringkat efek
wajib terlebih dahulu mendapatkan izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan.
Perusahaan pemeringkat efek wajib melakukan kegiatan pemeringkatan
secara bebas dari pengaruh pihak yang memanfaatkan jasa perusahaan
pemeringkat efek, obyektif, dan dapat dipertanggungjawabkan dalam
pemberian peringkat. Perusahaan pemeringkat efek dapat melakukan
pemeringkatan atas obyek pemeringkatan sebagai berikut :
a. Efek bersifat utang, sukuk, efek beragun aset, atau efek lain yang dapat
diperingkat.
b. Sebagai pihak entitas (company rating), termasuk reksa dana dan dana
investasi real estate berbentuk kontrak investasi kolektif.
Dalam menjalankan usahanya, perusahaan pemeringkat efek wajib
berdomisili dan melakukan kegiatan operasional di Indonesia. Selain itu,
perusahaan pemeringkat efek juga wajib memiliki prosedur dan metodologi
pemeringkatan yang dapat dipertanggungjawabkan, sistematis, dan telah
melalui tahapan pengujian serta dilaksanakan secara konsisten dan bersifat
transparan. Selanjutnya, perusahaan pemeringkat efek yang melakukan atas
permintaan pihak tertentu, wajib membuat perjanjian pemeringkatan dengan
pihak dimaksud.

Anda mungkin juga menyukai