Anda di halaman 1dari 72

BILANGAN

PECAHAN
Untuk Siswa Kelas VII SMP atau
MTS

Disusun Oleh:
Ayu Rahmaningsih
Hayatun Nufus
Vanny Nistica
Tuti Alawiyah

UNSWAGATI CIREBON
2012
[Pick the date]
KATA PENGANTAR

Assallamualaikum Wr. Wb

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, akhirnya


buku ajar mengenai Bilangan Pecahan dapat diselesaikan. Buku
ajar ini mencakup materi yang dikaji dalam pembelajaran
pecahan untuk siswa kelas Tujuh (7) Sekolah Menengah
Pertama(SMP) atau Siswa MTS. Pecahan merupakan konsep
matematika yang sangat penting karena aplikasinya yang begitu
luas, banyak digunakan dalam kehidupan keseharian. Cakupan
materi dalam Buku Ajar ini antara lain: Pengertian Pecahan,
Jenis Pecahan, Pecahan Murni dan Pecahan Tidak Murni,
Pecahan Senilai, Membandingkan Pecahan, Mengubah Pecahan
ke Bentuk Lain, Sifat dan Operasi Pecahan, dan Bentuk Baku.
Adapun setiap kajian materi tersebut disuguhkan dalam bentuk
pemecahan masalah matematik.

Dalam menyusun buku ajar , penyusun banyak sekali


mendapat bimbingan, petunjuk dan motivasi dari berbagai
pihak. Maka dalam kesempatan ini perkenankan penyusun
mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada Yth ;

Bilangan Pecahan i
1. Bapak Dede Trie Kurniawan,S.Si, M.Pd. atas semua
arahan,bimbingan dan motivasinya.
2. Seluruh keluarga terutama Ayah dan Ibu yang telah
banyak membantu baik moril maupun materil, sehingga
buku ajar ini dapat diselesaikan dengan baik.
3. Semua rekan-rekan yang telah banyak membantu yang
tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.

Penyusun berharap dan berdoa semoga amal dan ibadah


semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian
makalah ini diterima oleh Allah SWT.

Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini


mungkin masih banyak kekurangan-kekuranganya, baik dari
segi bahasa, isi maupun mutu ilmiahnya, untuk itu penyusun
mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata penyusun berharap semoga makalah ini


dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.

Wassallamualaikum Wr. Wb.

Cirebon, 5 November 2012

Penyusun

Bilangan Pecahan ii
DAFTAR ISI

halaman
KATA PENGANTAR .......................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................... iii
KATA-KATA MOTIVASI.................................................. 1
TUJUAN PEMBELAJARAN ............................................. 2
MATERI PECAHAN .......................................................... 3
A. Pengertian Pecahan .................................................... 3
B. Pecahan Senilai .......................................................... 7
C. Pecahan Biasa Atau Sederhana
dan Pecahan Campuran .............................................. 10
D. Mengubah Bilangan Pecahan Campuran
Ke Pecahan Biasa ....................................................... 12
E. Mengubah Bilangan Pecahan biasa
Ke Pecahan Campuran ............................................... 15
F. Mengubah Bentuk Pecahan ke
Bentuk Desimal dan Sebaliknya ................................ 17
G. Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk
Persen dan Sebaliknya ............................................... 19
H. Penjumlahan dan Pengurangan
Pecahan ...................................................................... 21

Bilangan Pecahan iii


I. Perkalian Pecahan ...................................................... 24
J. Pembagian Pecahan.................................................... 28
K. Perpangkatan Pecahan................................................ 31
L. Operasi Hitung Campuran Pada
Bilangan Pecahan ....................................................... 35
APLIKASI DALAM KEHIDUPAN ................................... 37
LATIHAN SOAL ................................................................. 43
DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 53
PENGGUNAAN CD EVALUASI BELAJAR ................... 54
BIODATA PENYUSUN ...................................................... 55
DESKRIPSI KERJA............................................................ 59

Bilangan Pecahan iv
Bacalah buku maka anda akan
mendapat “Gagasan”.
Taburlah gagasan maka anda
akan menuai “Pemikiran”.
Taburlah pemikiran maka anda
akan menuai “Kebiasaan”.
Taburlah kebiasaan maka anda
akan menuai “Karakter”.
Taburlah karakter maka anda
akan menuai“Masa Depan”.

Lebih baik belajar


Ingatlah, kemampuan
satu halaman per
yang Anda miliki
hari daripada
sebenarnya jauh lebih
belajar satu buku
hebat daripada yang
tapi cuma sehari.
Anda pikirkan

Tidak ada mata pelajaran yang sulit,


kecuali kemalasan akan mempelajari mata
pelajaran tersebut.

Bilangan Pecahan 1
TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan pembelajaran buku ajar ini


adalah:
 Dapat memberikan contoh
berbagai bentuk dan jenis
bilangan pecahan: biasa,
campuran, desimal, persen, dan
permil;
 Dapat mengubah bentuk pecahan
ke bentuk pecahan yang lain;
 Dapat menyelesaikan operasi
hitung tambah, kurang, kali, dan
bagi bilangan pecahan;
 Dapat menggunakan sifat-sifat
operasi hitung tambah, kurang,
kali atau bagidengan melibatkan
pecahan serta mengaitkannya
dalam kejadian sehari-hari.

Bilangan Pecahan 2
\
A. Pengertian Pecahan

Dalam kehidupan sehari-hari, pernahkah kamu

melihat benda-benda yang telah terbagi menjadi

beberapa bagian yang sama?

Misalnya:

1. Roti terbagi menjadi tiga bagian yang sama

2. Kertas dipotong menjadi dua bagian yang sama,

3. Jeruk terbagi menjadi beberapa bagian yang sama,

4. Skala centimeter pada mistar terbagi menjadi skala

milimeter.

Semua bagian yang sama itu berkaitan dengan

pecahan.

Contoh :

Sebuah apel dipotong menjadi 2 bagian yang


1
sama , sehingga setiap bagian besarnya adalah bagian
2

Bilangan Pecahan 3
1 1
dari apel itu atau bagian dari seluruhnya.Apabila
2 2

bagian itu dipotong lagi menjadi dua bagian yang sama,


1
maka setiap bagian besarnya 4bagian dari seluruhnya.

Sebuah jeruk mula-mula dibagi menjadi dua

bagian yang sama. Satu bagian jeruk dari dua bagian

yang sama itu disebut “satu per dua” atau “seperdua”


1
atau “setengah” dan ditulis “2”. Kedua bagian tersebut

masing-masing dibagi dua lagi sehingga menjadi dua

bagian yang sama. Dengan demikian dari sebuah jeruk

diperoleh empat bagian jeruk yang sama. Satu bagian

jeruk dari empat bagian yang sama itu disebut “satu


1
per empat” atau “seperempat” dan ditulis .
4
1 1
Bilangan dan ini disebut bilangan pecahan.
2 4
1
Untuk pecahan , bilangan 1 disebut pembilang dan
2

Bilangan Pecahan 4
1
bilangan 2 disebut penyebut. Untuk pecahan ,
4

bilangan 1 disebut pembilang dan bilangan 4 disebut

penyebut. Berdasarkan uraian di atas, dapat

disimpulkan bahwa Pecahan merupakan bagian dari

keseluruhan suatu bilangan dan dirumuskan dengan:

Bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk “


𝒂
”, dengan a dan b adalah bilangan bulat, b
𝒃
≠0, dan b bukan faktor dari a disebut bilangan
pecahan. Bilangan a disebut pembilang, b
disebut penyebut.

Contoh Soal :

1. Tentukanlah pembilang dan penyebut dari

pecahan-pecahan di bawah ini.


3 3 2 5𝑥 𝑥+𝑦
a. b. c. d. e.
4 5 3 𝑦 𝑚+𝑛

2. Panjang sebuah penggaris adalah 40 cm.

Berapakah panjang dari:


1 3 5
a. penggaris b. penggaris c. . penggaris
2 4 8

Bilangan Pecahan 5
Penyelesaian
3
1. a. Pecahan , pembilangnya adalah 3 dan
4

penyebutnya adalah 4.
3
b. Pecahan , pembilangnya adalah 3 dan
5

penyebutnya adalah 5.
2
c. Pecahan , pembilangnya adalah 2 dan
3

penyebutnya adalah 3.
5𝑥
d. Pecahan , pembilangnya adalah 5x dan
𝑦

penyebutnya adalah y.
𝑥+𝑦
e. Pecahan pembilangnya (x + y) dan
𝑚+𝑛

penyebutnya adalah (m + n).


1 1
2. a. Panjang dari penggaris = 2 × 40 cm = 20 cm.
2
3 3
b.Panjang dari penggaris = 4 × 40 cm = 30 cm.
4
5 5
c. Panjang dari penggaris = 8 × 40 cm = 25 cm.
8

Bilangan Pecahan 6
B. Pecahan Senilai

Perhatikan bagian yang diarsir dari gambar-

gambar berikut dan pecahan-pecahan yang

melambangkannya. Ada berapa bagian pada masing-

masing gambar? Ada berapa bagian yang diarsir?

Bilangan pecahan manakah yang melambangkan bagian

yang diarsir?

1 2 3 4
Pecahan , , , mewakili daerah yang sama
2 4 6 8

besar, karena itu disebut pecahan –pecahan senilai.


1
Dari empat pecahan tersebut, merupakan pecahan
2

dengan bentuk paling sederhana.

Pecahan senilai adalah pecahan-pecahan yang


bernilai sama.atau pecahan yang nilainya tidak
akan berubah walaupun pembilang dan
penyebutnya dikalikan atau dibagi dengan
bilangan yang sama yang tidak nol.

Bilangan Pecahan 7
Untuk memperoleh pecahan yang senilai, pelajari

uraian berikut:
1 1 ×2 2
 = =
3 3×2 6
1 1 ×3 3
 = =
3 3×3 9
2 2∶2 1
 = =
6 6:2 3
3 3∶3 1
 = =
9 9:3 3
1 2 3
Pecahan- pecahan , , mempunyai nilai yang
3 6 9
1 2 3
sama sehingga dapat ditulis = ,= .
3 6 9

Dari uraian tersebut, tampak bahwa untuk

memperoleh pecahan-pecahan yang senilai dapat

dilakukan dengan mengalikan atau membagi pembilang

dan penyebutnya dengan bilangan yang sama.


𝒑
Jika diketahui pecahan , dengan p, q ≠ 𝟎 maka berlaku
𝒒
𝒑 𝒑×𝒂 𝒑 𝒑:𝒂
= atau = , dimana a,b konstanta positif
𝒒 𝒒 ×𝒂 𝒒 𝒒∶𝒂
bukan nol dan membagi pembilang dan penyebut pecahan
itu dengan FPB dari a dan b. (FPB = Faktor Persekutuan
Besar)

Bilangan Pecahan 8
Contoh Soal :

1. Tentukan dua pecahan yang senilai dengan


3.

pecahan berikut
3 2
a.
b. b.
5 3

2. Tentukan bentuk yang paling sederhana dari


4.

pecahan berikut.
15 24 45
a.
b. b. c.
25 32 54

Penyelesaian

3
2. a. Untuk pecahan
1. pembilang dan penyebut
5

kalikan dengan bilangan yang sama.


3 3 ×2 6 3 3 ×3 9
= = 10 atau 5 = = 15
5 5×2 5×3
3 6 9
Jadi = 10 = 15
5
3
c. Untuk pecahan
b. pembilang dan penyebut
5

kalikan dengan bilangan yang sama.


2 2 ×2 4 2 2 ×3 6
= =6 atau 3 = =9
3 3×2 3×3
2 4 6
Jadi =6=9
3

Bilangan Pecahan 9
2. a. FPB dari 15 dan 25 adalah 5
15 15: 5 3
= =
25 25 ∶ 5 5
15 3
Jadi bentuk paling sederhana dari 25 adalah 5

b. FPB dari 24 dan 32 adalah 8


24 24 ∶ 8 3
= =
32 32 ∶ 8 4
24 3
Jadi bentuk paling sederhana dari 32 adalah 4

c. FPB dari 45 dan 54 adalah 9


45 45 ∶ 9 5
= =
54 54 ∶ 9 6
45 5
Jadi bentuk paling sederhana dari 54 adalah 6

C. Pecahan Biasa atau Sederhana dan

Pecahan Campuran

1 3
Pecahan dan memiliki pembilang yang nilainya
4 4

lebih kecil dari nilai penyebutnya. Pecahan seperti ini

disebut pecahan murni (pecahan sejati).

Bilangan Pecahan 10
, , , ,
1 1 2 5 6
Contoh pecahan biasa lainnya adalah
2 3 3 4 5

dan sebagainya.

Dari uraian di atas, apabila nilai pembilang lebih

kecil dari nilai penyebut suatu pecahan, maka pecahan

itu disebut pecahan biasa yang murni.

Perhatikanlah pecahan-pecahan berikut:


4 5 9
, , Pecahan di samping memiliki pembilang
3 2 4

yang nilainya lebih besar dari nilai penyebutnya.

Pecahan seperti ini disebut pecahan biasa yang tidak

murni.
3
Apabila suatu pecahan dituliskan 1 4 , bila kamu

perhatikan terdapat sebuah bilangan cacah, yaitu 1 dan


3
sebuah pecahan murni, yaitu . Pecahan seperti ini
4

disebut pecahan campuran.

Bilangan Pecahan 11
𝒂
Untuk suatu bilangan pecahan 𝒃
dengan b ≠0.
𝒂
1. Jika a < b, maka 𝒃
disebut pecahan murni.
𝒂
2. Jika a > b, maka 𝒃
disebut pecahan tidak murni.
𝒄 𝒄
3. Jika 𝒎𝒅 dengan m bilangan cacah dan𝒅 pecahan
𝒄
biasa, maka 𝒎 disebut pecahan campuran.
𝒅
(Pecahan murni dan pecahan tidak murni merupakan
pecahan biasa atau sederhana).

D. Mengubah Bilangan Pecahan Campuran

ke Pecahan Biasa

Kamu tentunya sudah mengenal bilangan pecahan

murni, yaitu bilangan pecahan yang pembilangnya

kurang dari penyebutnya. Sebaliknya, pecahan yang

pembilangnya lebih dari penyebutnya disebut bilangan

pecahan tidak murni atau bisa juga disebut bilangan

pecahan campuran, yaitu pecahan yang terdiri dari

bilangan bulat dan bilangan pecahan biasa (murni atau

pun tidak murni). Pecahan campuran dapat diubah

menjadi bentuk pecahan biasa dan juga sebaliknya.

Bilangan Pecahan 12
Catatan: Mengubah bentuk pecahan tidak akan

mengubah penyebutnya.

Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah contoh berikut ini:


2
Tulislah bilangan pecahan campuran 35 menjadi

bilangan pecahan biasa.

Jawab :

Cara I Cara II
2 2 2 5×3+2
3 =3+ 3 =
5 5 5 5
15 2 15 2
= + = +5
5 5 5

17 17
= =
5 5

Berdasarkan contoh di atas dapat dirumuskan:

𝒃
Pecahan campuran a dengan c ≠0 dapat
𝒄
𝒄×𝒂+𝒃
diubah menjadi pecahan biasa 𝒄

Bilangan Pecahan 13
Contoh Soal :

1. Ubahlah
3.
2. pecahan berikut menjadi pecahan

biasa.
3 2
a. 3 5
c.
b. b. 7 3

Penyelesaian

3 3 Atau
a. 3 = 3 +
5 5 3 5×3+3
3 =
15 3 5 5
= +
5 5 15 3
= +5
5
18 18
= =
5 5

2 2 atau
b. 7 = 7 +
3 3
2 3×7+2
21 2 7 =
= + 3 3
3 3
21 2
= +3
23 3
= 23
3 =
3

Bilangan Pecahan 14
E. Mengubah Bilangan Pecahan Biasa ke

Pecahan Campuran.

Ibu memiliki 3 buah apel yang akan dibagikan

kepada 2 orang anaknya dengan sama besar. Bagian

apel yang akan diperoleh tiap anak adalah satu apel dan

setengah apel. Hal ini dapat dinyatakan sebagai 3 : 2


1 1
atau 1 2. Bentuk pecahan 1 2 merupakan bentuk pecahan
1
campuran. Pecahan campuran terdiri atas 1 2 bilangan
1
bulat 1 dan bilangan pecahan 2.

Bilangan Pecahan 15
15
Tulislah bilangan pecahan biasa menjadi bilangan
4

pecahan campuran
Cara I Cara II

15 : 4 = 3 sisa 3 15 12 3
= +
4 4 4
15 3
=3 3 3
4 4 = 3+ = 3
4 4

Contoh Soal :

1. Ubahlah bentuk pecahan berikut menjadi

pecahan campuran
17 23
a. b.
5 4

Penyelesaian

17 17 15 2
a. = 17 :5 = 3 sisa 2,atau = +
5 5 5 5
2 2
=3+ =3
5 5
23 23 20 3
𝑏. = 23 :4 = 5 sisa 3,atau = +
4 4 4 4
3 3
=5+ =5
4 4

Bilangan Pecahan 16
F. Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk

Desimal dan Sebaliknya

Coba kalian ingat kembali mengenai nilai tempat

padabilangan pecahan desimal. Perhatikan nilai tempat

pada bilangan 235,674 berikut.

235.674 =
4
 4 = perseribuan, nilainya atau 0,004
1000
7
 7 = perseratusan, nilainya100 atau 0,07
6
 6 = persepuluhan, nilainya atau 0,6
10

 5 = satuan, nilainya 5

 3 = puluhan, nilainya 30

 2 = ratusan, nilainya 200

Jika ditulis dalam bentuk panjang, diperoleh

235,674 = 200 +30 +5 +0,6 +0,07+0,004


6 7 4
= 200 +30 +5 + + +
10 100 1000
600 70 4
= 200 +30 +5 + + +
1000 1000 1000
674 674
= 235 + = 235
1000 1000

Bilangan Pecahan 17
Apabila suatu pecahan biasa atau campuran akan

diubah atau dinyatakan ke dalam bentuk pecahan

desimal, maka dapat dilakukan dengan cara mengubah

penyebutnya menjadi 10, 100, 1.000, 10.000, dan

seterusnya. Dapat pula dengan cara membagi pembilang

dengan penyebutnya.

Sebaliknya, untuk mengubah pecahan desimal

menjadi pecahan biasa/campuran dapat kalian lakukan

dengan menguraikan bentuk panjangnya terlebih

dahulu.
Contoh Soal :

1. Ubahlah pecahan berikut ke dalam bentuk


3 4
pecahan desimal. a. b. 2
4 5

Penyelesaian

3 3 ×25 75
a. = = = 0,75
4 4×25 100
4 2×5+4 14
b. 2 = = = 2,8
5 5 5

Bilangan Pecahan 18
G.Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk

Persen dan Sebaliknya

2 3
Dapatkah kalian mengubah bentuk atau ke
5 4

bentuk perseratus??
2 2 × 20 40
= =
5 5 × 20 100
3 3 × 25 75
= =
4 4 × 25 100
Bentuk pecahan perseratus seperti di atas

disebut bentuk persen atau ditulis “%”, sehingga:

2 40
= = 40%
5 100

3 75
= = 75%
4 100
Dalam mengubah bentuk pecahan ke bentuk

persen dapat dilakukan dengan cara mengubah pecahan

semula menjadi pecahan senilai dengan penyebut 100.

Jika hal itu sulit dikerjakan maka dapat dilakukan

Bilangan Pecahan 19
dengan cara mengalikan pecahan tersebut dengan

100%. Adapun untuk mengubah bentuk persen ke

bentuk pecahan biasa/campuran, ubahlah menjadi

perseratus, kemudian sederhanakanlah.

Contoh Soal :

1.1. Nyatakan pecahanpecahan berikut dalam bentuk


7 12
persen. a. 8 b. 5

2. Nyatakan
Nyatakanbentuk
bentuk
persen
persen
berikut
berikut
menjadimenjadi
bentuk

pecahan
bentuk biasa/
pecahancampuran.
biasa/ campuran.

a. 32% b. 120%

Penyelesaian

7 7×12,5 87,5
1. a. = = = 87,5%
8 8×12,5 100
12 12×20 240
b. = = = 240%
5 5×20 100
32 32:4 8
2. a. 32% = = =
100 100:4 25
120 120:20 6
b. 120%= = =
100 100:20 5

Bilangan Pecahan 20
H. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan

1. Penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan

bilangan bulat

Dalam menentukan hasil penjumlahan atau

pengurangan pecahan dengan bilangan bulat, ubahlah

bilangan bulat itu ke dalam bentuk pecahan dengan

penyebut sama dengan penyebut pecahan itu.

Kemudian, jumlahkan atau kurangkan pembilangnya

sebagaimana pada bilangan bulat. Jika pecahan

tersebut berbentuk pecahan campuran, jumlahkan atau

kurangkan bilangan bulat dengan bagian bilangan bulat

pada pecahan campuran.

Contoh Soal :

1. Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan

berikut:
2
a. +3
5
1
b. 2 4 – 3

Bilangan Pecahan 21
Penyelesaian

2 2 15 2 + 15
𝑎. +3 = + =
5 5 5 15
17 2
= =3
5 5
1 9
b. 2 –3= –3
4 4
−4 1
= +
4 4
−3
=
4

2. Penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan

pecahan

Dalam menentukan hasil penjumlahan atau

pengurangan dua pecahan, samakan penyebut kedua

pecahan tersebut, yaitu dengan cara mencari KPK dari

penyebut-penyebutnya. Kemudian, baru dijumlahkan

atau dikurangkan pembilang.

Bilangan Pecahan 22
Contoh Soal :

1. Tentukan hasilnya :
3 4
𝑎. +
7 5
1 3
𝑏. −
2 4

Penyelesaian

1. KPK dari 7 dan 5 adalah 35, sehingga

diperoleh:
3 4 15 28
+ = + 35
7 5 35
43
= 35
8
=1 35

2. Cara 1
1 3 1 3
2 − = 2 +( − )
2 4 2 4
2 3
= 2 +( − )
4 4
1
= 2 +( - 4 )
3
=14

Bilangan Pecahan 23
3. Sifat-sifat pada penjumlahan dan pengurangan

pecahan

Coba kalian ingat kembali sifat-sifat yang

berlaku pada penjumlahan bilangan bulat.

Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c


maka berlaku
1) sifat tertutup: a + b = c;
2) sifat komutatif: a + b = b + a;
3) sifat asosiatif: (a + b) + c = a + (b + c);
4) bilangan (0) adalah unsur identitas pada
penjumlahan: a + 0 = 0 + a = a;
5) invers dari a adalah –a dan invers dari –a
adalah a, sedemikian sehingga
a + (–a) = (–a) + a=0

Sifat-sifat tersebut juga berlaku pada

penjumlahan bilangan pecahan, artinya sifat-sifat

tersebut berlaku jika a, b, dan c bilangan pecahan.

I. Perkalian Pecahan
1. Perkalian pecahan dengan pecahan

Untuk mengetahui cara menentukan hasil perkalian

pada pecahan. Lihat Gambar !

Bilangan Pecahan 24
Tampak bahwa luas daerah yang diarsir
3
menunjukkan pecahan bagian dari luas keseluruhan.Di
8
1
lain pihak, daerah yang diarsir menunjukkan perkalian 2
3 3
x = 8. Jadi, dapat dikatakan bahwa luas daerah yang
4
1 3
diarsir sama dengan perkalian pecahan x 4.
2

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan sebagai

berikut:

𝒑 𝒓
Untuk mengalikan dua pecahan dan dilakukan
𝒒 𝒔

dengan mengalikan pembilang dengan pembilang

dan penyebut dengan penyebut atau dapat


𝒑 𝒓 𝒑𝒙𝒓
ditulis x = dengan q,s ≠ 0.
𝒒 𝒔 𝒒𝒙 𝒔

Bilangan Pecahan 25
Contoh Soal :

Tentukan hasil perkalian pecahan berikut dalam

bentuk paling sederhana.


2 5
1. x
3 8
1 3
2. −2 2 x 1 10

Penyelesaian

2 5 2𝑥5
1. x =
3 8 3𝑥8
10 10 ∶ 2 5
= = =
24 24 ∶ 2 12
1 3 5 13
2. - 2 x 1 =− x
2 10 2 10
5 𝑥 13
=−
2 𝑥 10
65
=−
20
65∶5 13 1
=− =− = −3
20∶5 4 4

Bilangan Pecahan 26
2. Sifat-sifat perkalian pada pecahan

Ingat kembali sifat-sifat yang berlaku pada

perkalian bilangan bulat berikut.

Untuk setiap bilangan bulat a,b dan c berlaku.


1) Sifat tertutup : a x b = c ;
2) Sifat komutatif : a x b = b x a ;
3) Sifat asosiatif : (a x b) x c = a x (b x c)
;
4) Sifat distributif perkalian terhadap
penjumlahan :
a x (b + c) = (a x b) + (a x c) ;
5) Sifat distributif perkalian terhadap
pengurangan :
a x (b – c) = (a x b) – (a x c) ;
6) a x 1 = 1 x a = a ; bilangan 1 adalah
unsur identitas pada perkalian.

3. Invers pada perkalian

Perhatikan perkalian bilangan berikut.


2 5
x =1
5 2
3 8
− x (− ) = 1
8 3

Bilangan Pecahan 27
2
Pada perkalian-perkalian bilangan di atas, 5
5 5
adalah invers perkalian (kebalikan) dari 2. Sebaliknya, 2
2
adalah invers perkalian (kebalikan) dari 5.

Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa hasil kali

suatu bilangan dengan invers (kebalikan) bilangan itu

sama dengan 1.

Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut :


𝒑
 Invers perkalian dari pecahan adalah
𝒒
𝒒 𝒒 𝒑
atau invers perkalian dari 𝒑adalah 𝒒.
𝒑

 Suatu bilangan jika dikalikan dengan

invers perkaliannya maka hasilnya sama

J. Pembagian Pecahan

Kalian telah mempelajari bahwa operasi

pembagian pada bilangan bulat merupakan invers

(kebalikan) dari perkalian. Hal ini juga berlaku pada

pembagian bilangan pecahan.

Bilangan Pecahan 28
Perhatikan uraian berikut
3
3 7
1. : = 2
7
2 12
12

3 12
= ×
2 7
36
=
14
18 4
= =2
7 7

4 1
2. 1 : = 4
5
5

5
=1×
4
5 1
= =1
4 4

Dengan mengamati uraian di atas, secara umum

dapat dinyatakan sebagai berikut.


𝐩 𝐫
Untuk sebarang pecahan dan dengan q ≠0, r
𝐪 𝐬
𝐩 𝐫 𝐩 𝐬 𝐬
≠0,s ≠0 berlaku :𝐬 = × dimana
𝐪 𝐪 𝐫 𝐫
𝐫
merupakan kebalikan(invers) dari 𝐬

Bilangan Pecahan 29
Contoh Soal :

Tentukan hasil pembagian bilangan berikut ini.


3 1
1. :52
8
1 7
2. 3 :18
4

Penyelesaian

3 1 3 11
1. :5 = : =
8 2 8 2
3 2
= ×
8 11
3
=
44
1 7 13 15
2. 3 :1 = :
4 8 4 8
13 8
= ×
4 15
26
=
15
11
=1
5

Bilangan Pecahan 30
K. Perpangkatan Pecahan

1. Bilangan pecahan berpangkat bilangan bulat

positif

Pada pembahasan kali ini, kita hanya akan

membahas perpangkatan pada pecahan dengan pangkat

bilangan bulat positif. Di kelas IX nanti kalian akan

mempelajari perpangkatan pada pecahan dengan

pangkat bilangan bulat negatif dan nol. Pada bab

sebelumnya, kalian telah mempelajari bahwa pada

bilangan bulat berpangkat bilangan bulat positif

berlaku faktor :

𝑎𝑛 = 𝑎 × 𝑎 × 𝑎 × 𝑎 × 𝑎 … × 𝑎 ; sebanyak n factor,

untuk setiap bilangan bulat a.

Dengan kata lain, perpangkatan merupakan

perkalian berulang dengan bilangan yang sama. Definisi

tersebut juga berlaku pada bilangan pecahan

berpangkat. Perhatikan uraian berikut.

Bilangan Pecahan 31
1 1
( )1 =
2 2
1 1 1
( )2 = ×
2 2 2
1
= 2
2
1
=
4
1 1 1 1
( )3 = × ×
2 2 2 2
1
= 3
2
1
= .......
8
1 1 1 1
( )𝑛 = × …× sebanyak n faktor
2 2 2 2

Dari uraian diatas , secara umum dapat

dituliskan sebagai berikut:

Untuk sebarang bilangan bulat p dan q dengan q ≠ 0


dan m bilangan bulat positif berlaku :
𝒑 𝒑 𝒑 𝒑
( )𝒎 = × …× sebanyak m factor. Dalam hal
𝒒 𝒒 𝒒 𝒒
𝒑
ini, bilangan pecahan 𝒒
disebut bilangan pokok.

Bilangan Pecahan 32
Contoh Soal :

Tentukan hasil operasi perpangkatan pecahan

berikut.
−2 2
1) ( )
3
3 3
2) ( )
4

Penyelesaian

−2 2 −2 −2
1) ( ) =( ) ×( )
3 3 3
( −2 × −2 )
=
3 ×3
4
=
9
3 3 3 3 3
2) ( ) = × ×
4 4 4 4
3×3×3 27
= =
4×4×4 64

2. Sifat-sifat bilangan pecahan berpangkat

Coba kalian ingat kembali sifat-sifat pada

bilangan bulat berpangkat bilangan bulat positif.

Bilangan Pecahan 33
Sifat-sifat tersebut juga berlaku pada bilangan

pecahan berpangkat sebagai berikut.

Untuk sebarang bilangan bulat p, q dengan q ≠ 0


dan m, n bilangan bulat positif berlaku sifat-
sifat berikut.
𝐩 𝐩 𝐩
( )𝐦 : ( )𝐧 = ( )𝐦−𝐧
𝐪 𝐪 𝐪
𝐩 𝐦 𝐩𝐦
( ) =
𝐪 𝐪𝐦
𝐩 𝐦 𝐩 𝐩
(𝐪) × ( 𝐪 )𝐧 = ( 𝐪 )𝐦+𝐧

Contoh Soal :

Tentukan nilai perpangkatan berikut.


2 5 2 2
1. ( ) :( )
3 3

Penyelesaian

2 5 2 2 2
) = ( 3 )5−2 =(
2 3
1. ( ) :( )
3 3 3
2 2 2
= × ×
3 3 3
8
= 27

Bilangan Pecahan 34
L. Operasi Hitung Campuran pada
Bilangan Pecahan

Coba ingat kembali aturan-aturan yang berlaku

pada operasi hitung campuran bilangan bulat berikut.

dalam suatu operasi hitung campuran bilangan

bulat tidak terdapat tanda kurung, pengerjaannya

berdasarkan sifat-sifat operasi hitung berikut.

 Operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (–)

sama kuat, artinya operasi yang terletak di

sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.

 Operasi perkalian (×) dan pembagian (:) sama

kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah

kiri dikerjakan terlebih dahulu.

 Operasi perkalian ( ×) dan pembagian (:) lebih

kuat daripada operasi penjumlahan (+) dan

pengurangan (–), artinya operasi perkalian (􀁵 )

dan pembagian (:) dikerjakan terlebih dahulu

Bilangan Pecahan 35
daripada operasi penjumlahan (+) dan

pengurangan (–).

Aturan tersebut juga berlaku pada operasi

hitung campuran pada bilangan pecahan.

Contoh Soal :

Sederhanakanlah bentukbentuk berikut.


5 2 1
 4 –1 +3
9 3 6

Penyelesaian

5 2 1 5 2 1
 4 –1 +3 = ( 4 – 1 +3) +( − + )
9 3 6 9 3 6
10 12 3 1
= 6 + ( 18 – + )= 6 +
18 18 8
1
= 6 8

Bilangan Pecahan 36
APLIKASI DALAM KEHIDUPAN
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering
membagi-bagikan makanan kepada orang lain. Misalkan
kita membagi 10 buah jeruk kepada 5 orang dan setiap
orang itu mendapat bagian yang sama. Masalah ini
sangat mudah diselesaikan oleh siswa yang sudah
menguasai operasi pembagian bilangan asli, yaitu 10 : 2
= 5. Bagaimana jika masalahnya kita ubah menjadi
sebagai berikut: Misalkan kita membagi 2 buah mangga
untuk 5 orang dengan setiap orang memperoleh bagian
yang sama. Berapa buah mangga yang diterima oleh
setiap orang itu? Dalam kehidupan sehari-hari bilangan
pecahan banyak digunakan. Sering dalam suatu
percakapan kita menggunakan kata-kata atau kalimat
yang berhubungan dengan nilai pecahan. Seperti pada
contoh di bawah ini :

 Seperlima dari siswa perempuan nilai rata-rata


matematika diatas 75.
 50% dari siswa Kelas VI telah berusia lebih dari
11 tahun;
 1/4 luas tanah Pak Bondan ditanami jagung, dan
lain-lain.

Bilangan Pecahan 37
Contoh Aplikasi ke dalam Soal

1. Pak Togar seorang karyawan di sebuah perusahaan.

Setiap bulan ia menerima gaji Rp840.000,00. Dari gaji


1
tersebut bagian digunakan untuk kebutuhan rumah
3
1 1
tangga, bagian untuk membayar pajak, bagian untuk
5 4

biaya pendidikananak, dan sisanyaditabung.

a. Berapa bagiankah uang Pak Togar yang ditabung?

b. Berapa rupiahkah bagian masing-masing kebutuhan?

Penyelesaian:

a. Upah seluruhnya adalah 1 bagian, sehingga

bagian yangditabung
1 1 1
=(1− −5 − ) bagian
3 4
60 20 12 15
= ( 60 − 60 – − ) bagian
60 60
60 −20 −12 −15
=( ) bagian
60
13
= 60 bagian dari gaji seluruhnya

b. Bagian masing-masing kebutuhan sebagai

berikut.

Bilangan Pecahan 38
 Kebutuhan rumah tangga
1
× 𝑅𝑝. 840.000, 00 = Rp 280.000, 00
3

 Membayar Pajak
1
× 𝑅𝑝. 840.000, 00 = Rp 168.000,00
5

 Biaya pendidikan anak


1
× 𝑅𝑝. 840.000, 00 = Rp 210.000,00
4

 Sisa uang yang ditabung


13
× 𝑅𝑝. 840.000, 00= Rp 182.000,00
60

2. Jika sebuah pekerjaan dikerjakan oleh A, maka

dalam satu hari pekerjaan itu selesai sepertiganya.

Sedangkan bila dilakukan oleh B, maka satu pekerjaan

akan diselesaikannya dalam enam hari. Jika mereka

berdua melakukannya bersama-sama, berapa hari

pekerjaan itu dapat diselesaikan?

Jawab :

1. Jika sebuah pekerjaan dikerjakan oleh A, maka

dalam satu hari pekerjaan itu selesai sepertiganya.

Sedangkan bila dilakukan oleh B, maka satu

Bilangan Pecahan 39
pekerjaan akan diselesaikannya dalam enam hari.

Jika mereka berdua melakukannya bersama-sama,

berapa hari pekerjaan itu dapat diselesaikan?

Permasalahan tersebut dapat dinyatakan kembali

seperti ini:
1
 Jika A mengerjakan, maka selesai bagiannya
3

dalam sehari.
1
 Jika B mengerjakan, maka selesai bagiannya
6

dalam sehari.

Atau, pernyataan lain yang masih ekuivalen:

 Jika A mengerjakan, maka pekerjaan selesai

dalam 3 hari.

 Jika B mengerjakan, maka pekerjaan selesai

dalam 6 hari.

Kemudian, kita akan memisalkan si A dan si B

berunding untuk mengerjakan bersama-sama,

sehingga terjadi percakapan seperti ini.

Bilangan Pecahan 40
A: “Mari kita selesaikan pekerjaan ini

bersama-sama, agar kita dapat lebih cepat

menyelesaikannya.”

B: “Baiklah, tapi bagaimana caranya?”

A: “Aku akan mulai mengerjakannya dari

sebelah kiri, sedangkan kamu bekerja mulai dari

sebelah kanan. Pada akhirnya nanti kita akan

bertemu di pertengahan.”

B: “Ide yang bagus. Ayo, kita mulai!”

Dari percakapan yang sengaja kita buat

tersebut, kita akan melukis modelnya berupa

gambar berikut:

Bilangan Pecahan 41
Dengan demikian, dari ilustrasi tersebut kita

menemukan jawabannya, yakni jika A dan B bekerja

bersama-sama, maka pekerjaan itu selesai dalam waktu

2 hari.

Bilangan Pecahan 42
LATIHAN SOAL

Latihan Dan Jawaban

SOAL
1. Tentukan mana pembilang dan penyebut dari pecahan
3 7
berikut: a. b.
4 5

2. Manakah di antara pecahan-pecahan berikut yang

merupakan pecahan murni dan pecahan tidak murni!

225 100 49 2
a. b. c. d.
99 99 50 5

3. Tentukan pecahan-pecahan yang senilai dengan pecahan

3
2

1 1 1
4. Apakah hubungan antara dan ? Apakah lebih dari
8 10 8
1 1 1
atau sebaliknya kurang dari ?
10 8 10

Bilangan Pecahan 43
5. Ubahlah Pecahan Tersebut menjadi pecahan desimal a.
3 3
b.
4 8

6. Ubahlah bentuk pecahan tersebut menjadi bentuk

desimal a. 0,75 b.0,375

7. Ubahlah Pecahan berikut menjadi persen

1 3
a. b.
2 5

8. Ubahlah bentuk pecahan biasa berikut menjadi pecahan


19
campuran a.
5

2 4
9. Hitunglah + =
3 5

3 2
10. Hitunglah − =
7 8

Bilangan Pecahan 44
JAWABAN

1. a. 3 disebut pembilang dan 4 disebut penyebut

b. 7 disebut pembilang dan 5 disebut penyebutnya.

225
2. a. Karena 225 lebih besar daripada 99, maka pecahan
99
merupakan pecahan tidak murni.

b. Karena 100 lebih besar daripada 99, maka pecahan


100
merupakan pecahan tidak murni.
99

49
c. Karena 49 lebih kecil daripada 50, maka pecahan
50
merupakan pecahan murni.

2
d. Karena 2 lebih kecil daripada 5, maka pecahan
5
merupakan pecahan murni.

3. Kalikan pembilang dan penyebutnya dengan angka 2, maka


3 3x2 6
diperoleh  
2 2 x2 4

Bilangan Pecahan 45
 Kalikan pembilang dan penyebutnya dengan angka 3, maka
3 3 x3 9
diperoleh  
2 2 x3 6
 Kalikan pembilang dan penyebutnya dengan angka 4, maka
3 3x 4 12
diperoleh   , dan seterusnya.
2 2 x4 8
4. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah

menyamakan dahulu penyebut pada kedua pecahan tersebut

dengan cara mencari KPK dari 8 dan 10. Setelah kita

mengetahui bahwa KPK dari 8 dan 10 adalah 40, selanjutnya


1 1 5 4
…. berubah menjadi …. (Mari kita cari tahu,
8 10 40 40
kenapa jadi seperti itu?). Langkah terakhir, kita tinggal

melihat bilangan yang terdapat pada pembilang, yaitu

bilangan 4 dan 5. Kalau menurut kamu mana yang lebih besar

nilainya, bilangan 4 atau bilangan 5? Karena bilangan 5 lebih

besar nilainya dari bilangan 4, maka kita dapat


5 4
menyimpulkan bahwa  . Dan hal itu berarti bahwa
40 40
1 1
 .
8 10
3 3  25 75
5. a.    0,75
4 4  25 100

Bilangan Pecahan 46
3 3  125 375
b.    0,375
8 8  125 1000

6.a 0,75  (7 
1
)  (5 
1
)
7

5

70

5

75
10 100 10 100 100 100 100

b.
1 1 1
0.375  (3  )  (7  )  (5  )
10 100 1000
3 7 5
  
10 100 1000
300 70 5 375
   
1000 1000 1000 1000

1 1  50 50
7.a    50%
2 2  50 100
3 3  20 60
b.    60%
5 5  20 100

8. 19 15 4 4 4
   3  3
5 5 5 5 5

2 4 2  5 4  3 10 12 22
9.      
3 5 3  5 5  3 15 15 15

3 2 3  8 2  7 24 14 10
10.      
7 8 7  8 7  8 56 56 56

Bilangan Pecahan 47
Latihan 1.

1. Tuliskan pembilang dan penyebut dari pecahan-


pecaan berikut.
4
a. 5
6
b. 7
𝑚
c.
𝑚+𝑛
5
d. 8
7
e. 9
2. Nyatakan bilangan-bilangan berikut dalam bentuk
pecahan dengan penyebut
a. 4 b. 7 c. 12 d. 23
3. Pasangan-pasangan pecahan manakah yang
merupakan pasangan pecahan yang senilai?
25 35
a. 45 dan 63
9 6
b. dan 21
21
14 18
c. dan 27
21
6 18
d. dan 36
8
4. Jumlahkanlah pecahan-pecahan berikut dalam
bentuk pecahan yang paling sederhana.
1 3
a. +6 =
6
13 5
b. +8
24
1 1
c. 5 2 + 5 3

Bilangan Pecahan 48
5. Hitunglah nilai dari pembagian berikut:
8 4
a. ∶
10 5
2
b. 10 :3
2
c. 5 9: 9

LATIHAN 2

1. Nyatakan pecahan berikut dalam bentuk gambar


5
a. 6

3
b. 7

2
c. 9

2. Susunlah pecahan berikut dalam urutanturun,

kemudian tentukan letaknya pada garis bilangan.


3 5 3
a. ,8,
5 4
3 2 3
b. ,3,
4 5
1 5 4
c. ,6,
3 9

3. Tuliskan pecahan campuran berikut ke bentuk

pecahan biasa.

Bilangan Pecahan 49
2
a. 23

5
b. 4 9

2
c. 67

4. Tentukan hasil penjumlahan pecahan berikut dalam

bentuk paling sederhana.


2
a. +2
3

4
b. 2 5 + 3

1
c. 1 2 +5

5. Tentukan hasil pengurangan pecahan berikut dalam

bentuk paling sederhana.


5
a. –2
6

1
b. + (−1)
3

Bilangan Pecahan 50
7 2
c. −
6 5

6. Tentukan hasil perkalian bilangan-bilangan berikut

dalam bentuk yang paling sederhana.


2 7
a. ×
5 8

3 5
b. ×
4 6

7 2
c. ×
9 21

7. Tentukan hasil pembagian bilangan berikut.


1 1
a. 42: 3

2 1
b. 2 3 : 6

3 2
c. 3 7 :2 3

8. Ayah mempunyai uang Rp270.000,00 Kemudian


8
9
dari uang tersebut dibagikan kepada ketiga
5
anaknya yang masing-masing memperoleh bagian ,
8

Bilangan Pecahan 51
2 15
, dan dari uang yang dibagikan. Tentukan jumlah
7 28

uang yang diterima masing-masing anak.

Bilangan Pecahan 52
DAFTAR PUSTAKA

 Nuharini Dewi, Tri Wahyuni. 2008. MATEMATIKA


KONSEP dan APLIKASINYA untuk SISWA KELAS VII
SMP dan MTS. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
 Manik, Dame Rosida.2009. Penunjang Belajar
MATEMATIKA Untuk SMP/MTs Kelas 7. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
 Wintarti, Atik dkk. 2008. Contextual Teaching and
Learning MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA /MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII
Edisi IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
 http://www.masbied.com/search/kata-kata-motivasi-untuk-
disiplin-belajar-anak-smp
 http://www.google.co.id/#q=materi+pecahan+smp.doc&hl=i
d&prmd=imvns&psj=1&psj=1&psj=1&ei=CAmWUOfzG8
mPrgfciYCQCg&start=50&sa=N&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r
_qf.&fp=c67ed64e4acdcb14&bpcl=37189454&biw=1024&
bih=417
 http://www.preceptorial.com/materi-matematika-smp-kelas-
vii-semester-i-bilangan-pecahan/
 http://akuyudhipblg.blogspot.com/2011/12/modul
pembelajaran-pecahan-desimal.html

Bilangan Pecahan 53
Penggunaan CD Evaluasi Pembelajaran

Buku Ajar ini dilengkapi dengan sebuah kaset untuk


melatih kemampuan anda tentang materi pecahan ,

Langkah-langkah menggunakan CD pembelajaran:

 Masukan CD pembelajaran.
 Double klik File yang bernama Bilangan Pecahan
 Bila diminta password masukan password
Password : pecahan
 Klik Ok.
 Lihat Penjelasannya
 Klik Continue, Pilih ya atau tidak untuk dapat
melanjutkan kuis lain waktu.
 Jawab soal satu persatu, dan bila ingin ke soal
selanjutnya klik Next, bila ingin kembali ke soal
sebelumnya klik prev.
 Setelah menyelesaikan soal klik Submit
 Lihat skor anda
 Untuk melihat jawaban klik review, untuk selesai klik
finish
 Ketika anda ingin melihat jawaban klik review feedback
 Klik next untuk ke halaman selanjutnya, atau prev ke
halaman sebelumnya.
 Setelah selesai semua klik Result
 Klik Finish

Bilangan Pecahan 54
BIODATA PENYUSUN

Nama : Ayu Rahmaningsih


Kelas : 2. F
NPM : 111070222
Contact : 085295648543
Email : ayu_rahma17@yahoo.co.id
ayu.rahmaningsih@gmail.com
Facebook: ayu_rahma17@yahoo.co.id (Ayu Rahma)
Alamat : Jalan Siliwangi No.179 RT.03/RW. 01 Kedung
Panjang-Maleber-Ciamis
Tempat tangga lahir : Ciamis,23 Juli 1994
Riwayat Pendidikan : SDN 3 Maleber
: SMPN 5 Ciamis
: SMAN 2 Ciamis
: Universitas Swadaya Gunung Jati
(FKIP Matematika)

Bilangan Pecahan 55
Nama : Hayatun Nufus
Kelas : 2. F
NPM : 111070259
Contact : 085724707066
Email: noenufus@gmail.com
Facebook: hayatun_07@yahoo.co.id (Hayatun Nufus
Sarkani)
Alamat : Jl. KH. Mansyur Desa Pamijahan Blok Pecantilan
RT 08/ RW 02 Kecamatan Pumbon Kabupaten Cirebon
45155
Tempat tangga lahir : Cirebon, 07 Oktober 1993
Riwayat Pendidikan : SDN 1 Pamijahan
: SMPN 1 Plumbon
:MAN 1 Cirebon
: Universitas Swadaya Gunung Jati
(FKIP Matematika)

Bilangan Pecahan 56
Nama : Vanny Nistica
Kelas : 2. F
NPM :111070044
Contact : 083895767435
Email : Vanny_xeren@yahoo.com
Alamat : Jl. Kapten Samadikun Gang Belpagas
No. 5 RT 04/ RW 07 Kelurahan Kebon Baru
Kecamatan Kejaksan 45124 Cirebon
Hobi : Jalan-Jalan
Motivasi Hidup : Be Yourself

Bilangan Pecahan 57
Nama : Tuti Alawiyah
Keas : 2. F
NPM : 111070150
Contact : 087729093468
Alamat :Desa kaliwadas – kec.Sumber –
Kabopaten Cirebon
Jl.Telaga belik Rt.14 Rw.05
Kode pos 45611
Imel :UTIAEL-ALAWI@yahoo.Com
SD :SDN Kaliwadas 3
MTS :MTS Babakan Ciwaringin
MAN :MAN Model Babakan Ciwaringin
FKIP Unswagati

Bilangan Pecahan 58
DESKRIPSI KERJA KELOMPOK
Editor Buku : Ayu Rahmaningsih

Pencari Materi Buku : Ayu Rahmaningsih

Hayatun Nufus

Vanny Nistica

Tuti Alawiyah

Perumus soal : Ayu Rahmaningsih

Hayatun Nufus

Desain Buku : Ayu Rahmaningsih

Editor Quiz Maker : Ayu Rahmaningsih

Desain Quiz Maker : Ayu Rahmaningsih

Hayatun Nufus

Vanny Nistica

Tuti Alawiyah

Soal Quiz Maker : Ayu Rahmaningsih

Hayatun Nufus

Vanny Nistica

Tuti Alawiyah

Bilangan Pecahan 59
Penasehat : Hayatun nufus

Cover CD label : Ayu Rahmaningsih

Cover tempat CD : Ayu Rahmaningsih

Hayatun Nufus

Bilangan Pecahan 60
CATATAN
______________________________________

______________________________________

______________________________________

______________________________________

______________________________________

______________________________________

______________________________________

______________________________________

______________________________________

______________________________________

______________________________________

______________________________________

______________________________________

______________________________________

______________________________________

______________________________________

______________________________________

Bilangan Pecahan 61
______________________________________

______________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

Bilangan Pecahan 62
________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

________________________________________

____________________ __________________

Bilangan Pecahan 63
PERAN KOMPUTER DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Dalam dunia pendidikan, komputer memiliki potensi


yang besar untuk meningkatkan kualitas pembelajara,
khususnya dalam pembelajaran matematika. Banyak hal
abstrak atau imajinatif yang sulit dipikirkan siswa dapat
dipresentasikan melalui simulasi komputer. Hal ini tentu saja
akan lebih menyederhanakan jalan pikir siswa dalam
memahami matematika. Dengan demikian proses pembelajaran
matematika dapat dilakukan guru dengan memberdayakan
komputer. Latihan dan percobaan-percobaan eksplorasi
matematik dapat dilakukan siswa dengan komputer. Selain itu
program-program sederhana yang dapat dipelajari siswa dapat
digunakan dalam penanaman dan penguatan konsep, membuat
pemodelan matematika dan menyusun strategi dalam
memecahkan masalah.
Belakangan ini sudah cukup banyak sekolah, dari SD
sampai SMA, yang memiliki komputer. Sayangnya komputer
ini kebanyakan belum dimanfaatkan dalam pembelajaran,
namun baru digunakan sebagai alat bantu dalam menyelesaikan
urusan administrasi atau mengfungsikan komputer sebagai
mesin tik. Padahal banyak hal yang dapat dilakukan guru

Bilangan Pecahan 64
dengan komputer dalam pembelajaran matematika. Tentu saja
hal ini menuntut kriativitas guru, harus bagaimana
mempresentasikan matematika dalam kegiatan pembelajaran.
Komputer memberikan kesempatan siswa lebih luas dalam
menginvestigasi matematika daripada kalkulator. Hal ini
disebabkan karena kemampuan memori komputer yang jauh
lebih besar dari kemampuan menampilkan gambar dalam
monitor yang lebih sempurna. Berikut contoh kegiatan
matematika yang dilakukan melalui komputer.

a. Membuat Grafik Garis Lurus Berbentuk y = mx + c


dengan Ms Excel
Dengan mengganti persamaannya, maka nilai variabel
y, akan berganti secara otomatis, dan model grafik akan
berganti, program ini bertujuan untuk mendemonstrasikan
kepada siswa bagaimana kedudukan titik-titik pada garis
y=mx+c

b. Mengamati grafik suatu persamaan dengan Ms Excel


Melalui komputer siswa dapat mengamati investigasi
sifat-sifat grafik dari suatu persamaan. Misalnya dengan hanya
mengubah parameter pada persamaan siswa dapat memahami

Bilangan Pecahan 65
semua tipe dari kurva-kurvanya, dari gambar siswa dapat
menyelidiki grafik dari y=x^2, y=x^2-2 dan y=(x-2)^2
c. Operasi Matriks dengan program Maple
> restart; > with(linalg): > B:=matrix(2,2,[2,4,3,2]);

Banyak masalah dalam matematika yang sukar dan


hampir tidak bisa dilakukan oleh manusia dapat dengan mudah
dilakukan oleh komputer, misalnya untuk menggambar grafik
fungsi dalam ruang dimensi tiga. Dalam hal menghitung,
kecepatan dan ketepatan komputer sukar dicari tandingannya.
Selain itu, sesuai pernyataan Decker Walker (dalam Sewell,
1990:3), komputer dapat membuat suatu objek di layar tampak
“hidup”. Hal ini karena kemampuan komputer untuk membuat
animasi dan visualisasi dari suatu objek. Kelebihan yang
dimiliki oleh komputer ini, sangat diperlukan dalam
pembelajaran matematika.
Dalam pembelajaran matematika, komputer banyak
digunakan untuk materi yang memerlukan gambar, animasi,
visualisasi dan warna, misalnya geometri. Clements (1989:267-
268) menyatakan bahwa pembelajaran geometri dengan
komputer perlu dilakukan. Dengan komputer, siswa dapat

Bilangan Pecahan 66
termotivasi untuk menyelesaikan masalah-masalah geometri.
Satu hal yang paling penting adalah komputer dapat membuat
konsep matematika (khususnya geometri) yang abstrak dan
sulit menjadi lebih konkret dan jelas (Clements, 1989:12).
Selain untuk geometri, komputer juga dapat digunakan
untuk materi matematika yang lain. Komputer dapat digunakan
dalam aljabar, misalnya untuk menyelesaikan sistem persamaan
linier; dalam kalkulus, misalnya untuk menggambar grafik; dan
dalam aritmetika, misalnya untuk melatih kemampuan
berhitung. Selain itu masih banyak lagi materi matematika yang
dapat diajarkan dengan menggunakan komputer (Abdussakir &
Sudarman, 2000:5).
Komputer lebih baik digunakan untuk mengembangkan
10 kemampuan dasar dalam matematika, yaitu (1) problem
solving, (2) aplikasi matematika dalam kehidupan sehari-hari,
(3) menghitung peluang, (4) melakukan estimasi dan
aproksimasi, (5) kemampuan berhitung, (6) geometri, (7)
pengukuran, (8) membaca, menginterpretasi dan
mengkonstruksi tabel, diagram dan grafik, (9) penggunaan
matematika untuk prediksi, dan (10) “melek” komputer.
Sumber : http://www.tp.ac.id/tag/penggunaan-komputer-dalam-
pembelajaran-matematika-smp

Bilangan Pecahan 67

Anda mungkin juga menyukai