“Kota hijau adalah kota yang dibangun dengan tak mengorbankan aset kota, tapi terus-menerus
memupuk semua aset, yakni manusia, lingkungan, dan sarana prasarana terbangun.”
Kota yang Ramah Lingkungan dengan memanfaatkan secara efektif dan efisien sumberdaya air dan
energy, mengurangi limbah, menerapkan sistem transportasi terpadu, menjami kesehatan lingkungan,
mensinergikan lingkungan alami dan buatan, berdasarkan perencanaan dan perancangan kota yang
berpihak pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan 1
Kota yang didesain dengan mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan, dihuni oleh orang-orang
yang memiliki kesadaran untuk meminimalisir (penghematan) penggunaan energy, air dan makanan,
serta meminimalisir buangan limbah, pencemaran udara dan pencemaran air 2
Kota yang mengutamakan keseimbangan ekosistem hayati dengan lingkungan terbangun sehingga
tercipta kenyamanan bagi penduduk kota yang tinggal di dalamnya maupun bagi para pengunjung kota
3
Kota yang dibangun dengan menjaga dan memupuk aset-aset kota-wilayah, seperti aset manusia dan
warga yang terorganisasi, lingkungan terbangun, keunikan, dan kehidupan budaya, kreativitas dan
itelektual, karunia sumber daya alam, serta lingkungan dan kualitas prasarana kota 4
Persyaratan Kota Hijau di berbagai belahan dunia diatur berdasarkan kemungkinan kota
tersebut dapat melaksanakan prinsip-prinsip tersebut, terutama dilihat dari segi ekonomi sebuah
negara, kota atau wilayah tertentu. Contoh terdapat penilaian Kota Hijau se-Asia, kota-kota tersebut
merupakan kota-kota besar, ibukota-ibukota dll. Penilaian dibuat oleh EIU dengan korporasi bersama
Siemens. Penilaian dibuat dalam tabel tertera sebagai berikut, selain itu penilaian juga didasarkan pada
rata-rata